.Damar Konsul Proposal KTI
.Damar Konsul Proposal KTI
BAB I
PENDAHULUAN
Bugar dan nyaman adalah relatif, karena bersifat subjektif sesuai orang yang
Individu yang sehat jiwanya adalah yang dapat menyesuaikan diri secara
usahanya atau perjuangan hidupnya, merasa lebih puas untuk memberi dari
yang kreatif dan konstruktif (WHO 2008, dalam Yusuf, Fitriyasari, Nihayati,
2015).
orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta orang terkena
skizofrenia, serta 47,5 juta orang terkena dimensia. Hal tersebut menjadi
antara lain gangguan jiwa berat, gangguan mental emosional serta cakupan
pengobatannya.
mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk.
jumlah penderita gangguan jiwa pada tahun 2013 sebanyak 121.962 orang.
Tahun 2014, jumlahnya meningkat menjadi 260.247 orang dan pada tahun
( Riskedas, 2013)
(2016, dalam Halifah 2016) didapatkan bahwa penderita gangguan jiwa pada
tiga bulan terakhir dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2016
konsep diri : harga diri rendah berjumlah 30 orang (16%), dan yang penderita
(55%).
3
stimulus yang sebetulnya tidak ada. Selain itu halusinasi biasanya juga
diartikan sebagai persepsi sensori tentang suatu objek, gambaran dan pikiran
yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar meliputi semua sistem
dalam Rahmawati 2014). Halusinasi yang tidak segera diatasi dapat memicu
terjadinya perilaku kekerasan, baik pada orang lain, lingkungan dan diri
yang sejak tahun 1978 konsisten memberikan pelayanan kesehatan jiwa, baik
rawat inap maupun rawat jalan dan merupakan instalasi jiwa terbesar di
inap, diantaranya Ruang Nakula, Ruang Sadewa, Ruang Arjuna dan Ruang
Ilmiah gangguan jiwa dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
B. Rumusan Masalah
karya tulis ilmiah ini adalah Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Pada Klien
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
sensori : halusinasi.
5
2. Bagi Perawat
sensori : halusinasi.
3. Bagi Institusi
a. Institusi Pendidikan
sensori halusinasi.
BAB II
A. Pengertian Halusinasi
adanya rangsangan dari luar, gangguan persepsi sensori ini meliputi seluruh
panca indera. Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa dimana
dalam hal orientasi realitas. Salah satu manifestasi yang muncul adalah
pencerapan panca indera tanpa ada rangsangan dari luar. Abdul (2015)
dengan ilusi dimana klien mengalami persepsi yang salah terhadap stimulus,
salah persepsi pada halusinasi terjadi tanpa adanya stimulus eksternal yang
terjadi. Stimulus internal dipersepsikan sebagai suatu yang nyata ada oleh
klien.
7
B. Rentang Respon
neurobiologi yang paling adaptif adalah adanya pikiran logis dan terciptanya
Nihayati, 2015).
sosial budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam
pengalaman ahli.
d. Hubungan sosial adalah proses suatu interaksi dengan orang lain dan
lingkungan.
e. Perilaku cocok atau sesuai adalah sikap dan tingkah laku yang masih
c. Ilusi adalah miss interprestasi atau penilaian yang salah tentang yang
d. Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
kenyataan sosial.
hati.
dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu
C. Jenis Halusinasi
1. Jenis Halusinasi
bentuk kilatan atau cahaya, gambar atau bayangan yang rumit dan
menakutkan.
seperti bau darah, urine, feses, parfum, atau bau yang lainnya. Hal ini
demensia.
b. Fase comforting
tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, diam dan asyik sendiri,
c. Fase condeming
d. Fase controlling
e. Fase conquering
D. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
terjadinya stres yang memengaruhi tipe dan sumber dari individu untuk
a. Faktor perkembangan
efektif.
b. Faktor genetik
skizofrenia, serta akan lebih tinggi jika kedua orang tua skizofrenia.
c. Faktor psikologis
halusinasi.
d. Faktor biologis
2. Faktor Presipitasi
sebagai berikut :
b. Faktor biokimia
c. Faktor psikologis
d. Perilaku
E. Manifestasi Klinis
2. Halusinasi penglihatan
3. Halusinasi penciuman
4. Halusinasi pengecapan
5. Halusinasi perabaan
di permukaan kulit.
6. Halusinasi Kinestetik
F. Mekanisme Koping
ansietas.
emosi pada orang lain karena kesalahan yang dilakukan diri sendiri
3. Menarik diri yaitu reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik
maupun psikologis, reaksi fisik yaitu individu pergi atau lari menghindar
17
apatis, mengisolasi diri, tidak berminat, sering disertai rasa takut dan
bermusuhan.
G. Akibat Halusinasi
diri sendiri, orang lain atau lingkungan. Untuk memperkecil dampak yang
seseorang yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
Perilaku kekerasan pada diri sendiri dapat berbentuk melukai diri untuk
bunuh diri atau membiarkan diri dalam bentuk penelantaran diri. Perilaku
kekerasan pada orang adalah tindakan agresif yang ditujukan untuk melukai
atau membunuh orang lain. Perilaku kekerasan pada lingkungan dapat berupa
perilaku merusak lingkungan, melempar kaca, genting, dan semua yang ada
H. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
I. Diagnosa Keperawatan
2. Isolasi Sosial
J. Intervensi Keperawatan
b. Tujuan khusus
a) Kriteria evaluasi:
b) Tindakan keperawatan
(1) Sapa klien dengan ramah dan baik secara verbal dan non
verbal.
disukai klien.
klien.
a) Kriteria evaluasi :
timbulnya halusinasi.
20
halusinasinya.
b) Tindakan keperawatan
teman bicara.
dikatakan.
menuduh/menghakimi).
adanya.
perasaannya.
a) Kriteria evaluasi :
mengendalikan halusinasi.
b) Tindakan keperawatan
terjadi halusinasi
timbulnya halusinasi :
halusinasi muncul.
22
sempat muncul.
Qur’an.
masih muda).
mengontrol halusinasinya.
a) Kriteria evaluasi
b) Tindakan keperawatan
dan ramah.
dan ramah
mengontrol halusinasinya.
tentang:
bepergian bersama.
lingkungan.
a. Kriteria evaluasi
dengan benar.
samping obat.
tanpa konsutasi.
obat.
b. Tindakan keperawatan
25
benar.
1) Klien
(a) Isi.
(b) Frekuensi.
Menghardik.
26
halusinasi muncul.
dan III).
2) Keluarga
pasien.
pasien.
pasien.
pasien.
(b) Rujukan.
b. Tujuan khusus :
a) Intervensi :
verbal.
a) Kriteria Evaluasi:
b) Intervensi:
mengungkapkan perasaannya.
29
lain.
a) Kriteria Evaluasi:
b) Intervensi :
lain.
orang lain.
a) Kriteria Evaluasi:
b) Intervensi:
sudah dicapai.
a) Kriteria Evaluasi :
b) Intervensi :
keluarga
32
a) Kriteria Evaluasi :
b) Intervensi :
menarik diri.
keluarga.
33
1) Klien
Mengidentifikasi penyebab:
(1) Mengevaluasi SP 1.
keluarga).
(1) Mengevaluasi SP 1, 2
(1) Mengevaluasi SP 1, 2, 3
2. Keluarga
(1) Mengevaluasi SP 1.
(1) Mengevaluasi SP 1, 2.
(a) Follow up
(b) Rujukan
35
lingkungan.
b. Tujuan Khusus:
Tindakan:
(waktu, tempat,topik)
c) Empati.
Tindakan:
Tindakan:
dilakukan
Tindakan :
oleh klien.
yang sehat”
perilaku kekerasan
bantal.
perilaku kekerasan.
Tindakan:
kali.
dipelajari sebelumnya
dipelajari
38
perilaku kekerasan.
makan”.
suara rendah.
berkurang”.
kekerasan.
dilakukan.
ruang perawat.
yang dipilih.
Tindakan:
benar).
teratur.
perilaku kekerasan.
Tindakan:
Tindakan:
berkurang”.
perilaku kekerasan.
c. Strategi pelaksanaan
1) Pasien
kekerasan.
K. Implementasi
4. Buat kontrak dengan klien jelaskan apa yang akan dilaksanakan dan
L. Evaluasi
akhir dari proses keperawatan, namun bukan akhir dari proses keperawatan.
berikut :
dilakukan.
dilakukan.
masalah baru atau data-data yang kontra indikasi dengan masalah yang
ada.
pasien.
44
BAB III
PENGKAJIAN TERFOKUS
A. Pengkajian
Pengkajian menurut Keliat (2011) adalah proses untuk tahap awal dan
dasar dari proses keperawatan terdiri dari pengumpulan data dan perumusan
kebutuhan atau masalah klien. Data yang dikumpulkan terdiri dari data
stressor, sumber koping dan kemampuan yang dimiliki pasien. Hal-hal yang
1. Identitas Pasien
b. Usia dan nomor rekam medik pasien, dapat melihat di rekam medik
catatan keperawatan
Rumah Sakit saat ini, alasan pasien datang ke rumah sakit jiwa,
menarik diri.
45
Kaji tentang :
a. Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ini ?
b. Bagaimana hasilnya ?
3. Faktor predisposisi
dalam pengobatan.
keluarga
4. Faktor Presipitasi
sakit.
gangguan jiwa.
7. Fisik
pernafasan klien.
b. Ukur tinggi dan berat badan klien, tanyakan apakah berat badan naik
atau turun.
c. Tanyakan kepada klien atau keluarga, apakah ada keluhan fisik yang
dirasakan oleh klien, kaji lebih lanjut sistem dan fungsi organ, jelaskan
8. Genogram
b. Contoh :
keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: meninggal
: klien
: umur klien
: hamil
: kembar
* : penyakit
9. Psikososial
a. Konsep diri
kerja, kelompok).
atau masyarakat.
kerja, masyarakat).
1,2,3,4.
kehidupannya.
b. Hubungan sosial
masyarakat.
masyarakat.
c. Spiritual
a. Penampilan
1) Penampilan tidak rapih jika dari ujung rambut sampai ujung kaki
tidak tepat, resleting tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak ganti-
ganti.
diluar baju.
4) Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak
tercantum.
b. Pembicaraan
51
c. Aktivitas motorik
dikontrol klien.
tidak tercantum.
d. Alam Perasaan
e. Afek
1) Datar : tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus
atau keluarga :
kebenaran dirinya.
orang lain.
g. Persepsi
penciuman.
klien berhalusinasi.
h. Proses pikir
tujuan pembicaraan.
tujuan.
topik lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak
i. Isi pikir
menghilangkannya.
7) Waham :
dengan kenyataan.
kenyataan.
(1) Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang
(2) Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa
j. Tingkat kesadaran
56
tidak sadar.
k. Memori
3) Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang
daya ingatnya.
ke objek lain.
m. Kemampuan penilaian
pertolongan.
a. Makan
alat makan.
c. Mandi
cuci rambut, gunting kuku, cukur (kumis, jenggot dan rambut) dan
d. Berpakaian
berdo’a.
f. Penggunaan obat
pemberian.
2) Reaksi obat.
g. Pemeliharaan kesehatan
penggunaannya.
Data didapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Pada tiap
masalah yang dimiliki klien beri uraian spesifik, singkat dan jelas.
14. Pengetahuan
Data didapat melalui wawancara pada klien. Pada tiap item yang dimiliki
Tuliskan diagnosa medik klien yang telah dirumuskan oleh dokter yang
merawat. Tuliskan obat-obatan klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmaka
a. Tulis semua data subjektif maupun data objektif dari hasil pengkajian.
dan objektif.
Buatlah pohon masalah dari daftar masalah yang ada sesuai dengan
masalah utamanya.
B. Diagnosa keperawatan
3. Pada akhir pengkajian, tulis tempat dan tanggal pengkajian serta nama dan
C. Intervensi keperawatan
1. Tuliskan nama klien, nomor rekam medik, nama ruangan tempat klien
dirawat.
2. Tuliskan tanggal dan jam, nomor urut diagnosa dengan rumusan PES
(Problem, Etiologi dan Symptom dalam bentuk Data Subjektif dan Data
3. Jika ditemukan masalah baru di luar data dasar yang ada dilembar
keperawatan.
63
d. Kolom rasional : tulis alasan dan landasan teori untuk tiap tindakan
yang direncanakan.
e. Tanda tangan dan nama jelas dari perawat pada akhir penulisan
2. Kolom implementasi.
rencana:
1) Tindakan perawat.
3. Kolom evaluasi
a. Tulis semua respons klien atau keluarga terhadap tindakan yang telah
4. Tulis nama jelas dan tanda tangan setiap selesai melaksanakan tindakan
dan evaluasi.
65
DAFTAR PUSTAKA
Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Direja. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Diakses 29 Mei 2019
dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesda
s%202013.pdf
Stuart & Laraia. 2009. Principle and practice of psyciatric nursing 9th ed. St
Louis : Mosby year book.
Yusuf, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan :
Penerbit Salemba Medika.