FASA MOLEKULAR
NIM: 15034059
ANGGOTA KELOMPOK:
DOSEN PENGAMPU:
Dra. YENNI DARVINA, M.Si
RAHMAT HIDAYAT, S.Pd, M.Si
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
3.) Jelaskan perbedaan polimer liner dengan polimer 3 dimensi !
Jawab :
A.Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom kerangka yang dapat mengikat gugus
substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat
pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur)
atau termoplastik seperti gelas).
Contoh : Polietilena, polivinil klorida (PVC), polimetil metakrilat (PMMA), Lucite, Plexiglas,
atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon 66.
Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat antara rantai.
Bahan ini biasanya di-swell (digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut.
Ketidaklarutan ini dapat digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen
sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah penggembungannya (swelling). Jika derajat
sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat
digembungkan, misalnya intan (diamond).
4. Jelaskan pengaruh pemberian gaya pada deformasi yang terjadi pada bahan polimer !
Jawab :
Dalam ilmu material, deformasi adalah perubahan bentuk atau ukuran objek yang
terjadi karena adanya gaya pada material tersebut. Deformasi dapat berupa hasil dari gaya tarik,
tekan, geser, atau torsi (memutar). Deformasi sering digambarkan sebagai strain. Deformasi
terjadi akibat internal antar-molekul yang muncul dari kekuatan-kekuatan yang menentang gaya
diterapkan pada material. Jika gaya yang diberikan tidak terlalu besar, kekuatan-kekuatan ini
mungkin cukup untuk menolak
kekuatan, tetapi jika gaya diterapkan
yang lebih besar dapat menyebabkan
deformasi permanen dari objek atau
bahkan kegagalan struktural.
gambar berikut dapat dilihat bahwa beban kompresi (ditandai dengan tanda panah) telah
menyebabkan deformasi dalam silinder sehingga bentuk asli (garis putus-putus) telah diubah
menjadi satu dengan sisi menonjol. Tonjolan sisi terjadi karena walaupun matericukup kuat
untuk tidak retak atau gagal tetapi tidak cukup kuat untuk mendukung beban tanpa perubahan,
sehingga material dipaksa keluar lateral.yang menunjukkan hubungan antara stress (gaya yang
diberikan) dan regangan (deformasi) dari logam yang ulet. Konsep benda tegar dapatditerapkan
jika deformasi diabaikan
.Pengaruh terjadinya strain pada kerja alat adalah penting. Umumnya, mengurangi
kecepatan terjadinya deformasi memiliki pengaruh yang sama pada karakteristik stress-strain
dengan menaikkan suhu sehingga bahan menjadi lebih lunak dan bisa dibentuk.