Anda di halaman 1dari 7

Jurnal SIKLUS Volume 07 Nomor 02 Juni 2018 p-ISSN: 2089-6778

e-ISSN: 2549-5054

HUBUNGAN PERILAKU KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL DENGAN


TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

DI DESA KALISAPU KECAMATAN SLAWI

Adrestia Rifki Naharani1, Siswati2, Natiqotul Fatkhiyah3


email: afzaa.luve@gmail.com
1,2,3
Program Studi D-3 Kebidanan STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi
Tlp. 082322195050

Abstrak
Kelas Ibu hamil adalah sarana untuk belajar tentang kesehatan ibu hamil, dengan tatap muka
berkelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Faktor yang mempengaruhi keikutsertaan ibu hamil
untuk mengikuti kelas ibu hamil adalah faktor karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas), faktor
predisposisi (pengetahuan, sikap, minat, sosial budaya), faktor pendukung (sarana pelayanan kesehatan),
faktor pendorong (dukungan keluarga, motivasi, petugas kesehatan dan sosial ekonomi). Jenis penelitian
korelasional dengan pendekatan secara cross sectional . Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
TM III di Desa Kalisapu pada bulan Maret–April tahun 2017. Sampelnya sebanyak 30 orang.
Pengolahan data dengan aplikasi SPSS versi 16. Uji statistik bivariat dengan Spearman Rank (α = 0,05).
Hasil analisis : ada korelasi yang signifikan antara keikutsertaan kelas ibu hamil dengan kecemasan
primigravida dalam menghadapi persalinan, dengan p = 0,010 dengan nilai koefisien korelasi Spearman
sebesar –0,461 artinya ada korelasi yang kuat antara keikutsertaan kelas ibu hamil dengan kecemasan
primigravida. Jika variabel keikutsertaan kelas ibu hamil meningkat maka variabel kecemasan
primigravida menurun dan sebaliknya jika variabel keikutsertaan kelas ibu hamil menurun maka variabel
kecemasan primigravida akan meningkat. Diharapkan ibu hamil dapat megikuti kelas ibu hamil secara
rutin minimal tiga kali.

Kata kunci: kelas ibu hamil, kecemasan ibu hamil

1. Pendahuluan dilaksanakan oleh Japan International


Upaya Pemerintah untuk mempercepat Cooperation Agency (JICA) bekerjasama
penurunan kematian ibu dan bayi melalui dengan Departemen Kesehatan Republik
peningkatan pengetahuan dan perubahan Indonesia pada tahun 2008 di daerah Nusa
perilaku ibu dan keluarga. Dengan Tenggara Barat menemukan terdapat
peningkatan pengetahuan dan perubahan peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku
perilaku ini diharapkan kesadaran terhadap positif dalam menghadapi kehamilan,
pentingnya kesehatan selama kehamilan persalinan dan masa nifas pada ibu hamil
menjadi meningkat. Program yang yang mengikuti Kelas Ibu Hamil. (1) Faktor
diselenggarakan oleh Kementerian yang mempengaruhi perilaku kesehatan
Kesehatan untuk mendukung langkah (keikutsertaan ibu hamil untuk mengikuti
tersebut adalah Kelas Ibu Hamil Kegiatan kelas ibu hamil) antara lain adalah faktor
kelas ibu hamil menggunakan metode karakteristik ibu yaitu umur, pendidikan,
pembelajaran salah satunya dengan pekerjaan, paritas, faktor predisposisi
pembahasan materi Buku KIA. Penggunaan meliputi pengetahuan, sikap, minat, sosial
Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan budaya (adat istiadat), faktor pendukung
kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak meliputi sarana pelayanan kesehatan, faktor
serta gizi sehingga salah satu tujuan pendorong meliputi dukungan keluarga,
pembangunan nasional yaitu penurunan AKI motivasi, petugas kesehatan dan sosial
dan AKB dapat tercapai.[1] ekonomi.[2]
Perilaku merupakan respons atau reaksi Kelas Ibu hamil merupakan sarana untuk
seseorang terhadap stimulus (rangsangan belajar tentang kesehatan bagi ibu hamil,
dari luar). Hasil penelitian yang dalam bentuk tatap muka dalam kelompok

300
Jurnal SIKLUS Volume 07 Nomor 02 Juni 2018 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

yang bertujuan untuk meningkatkan kehamilan merupakan kejadian yang tidak


pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu terelakkan dan hampir selalu menyertai saat
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, kehamilan. Hal ini merupakan bagian dari
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi suatu proses penyesuaian yang wajar
baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte terhadap perubahan fisik dan psikologis
kelahiran. Kelas Ibu Hamil adalah yang terjadi saat kehamilan. Perubahan ini
kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan diakibatkan karena perubahan hormon yang
umur kehamilan antara 4 minggu sampai akan mempermudah janin untuk tumbuh
dengan 36 minggu (menjelang persalinan) dan berkembang saat dilahirkan.[7]
dengan jumlah peserta maksimal 10 orang.[1] Kecemasan pada ibu hamil trimester III
Beberapa studi yang telah dilakukan dibagi kedalam kategori jenis kehamilan
sebelumnya menunjukkan bahwa graviditas, usia, dan tingkat pendidikan [8].
pelaksanaan kelas ibu hamil belum berjalan Dari 51 responden yang diteliti diperoleh
dengan baik. Hasil penelitian di Kota 49% tidak mengalami kecemasan (normal),
Malang menunjukkan baru 30 persen kelas 47.1% kecemasan ringan, 3.9% kecemasan
ibu hamil yang sudah dilaksanakan dengan sedang, dan tidak ada yang mengalami
baik, 20 persen belum baik dan 50 persen kecemasan berat. Sedangkan menurut
sudah tidak menyelenggarakan kelas ibu penelitan Qurniasih Nila (2014), mengenai
hamil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas kelas ibu hamil terhadap kesiapan
penyelenggara atau pelaksanan kegiatan ibu dalam menghadapi persalinan terhadap
Kelas Ibu Hamil (KIH) menyatakan standar 40 responden, responden yang mengikuti
dan tujuan KIH belum jelas (32%), kelas ibu hamil, terdapat 28 orang (70%)
sumberdaya belum memadai bagi (36%), memiliki kesiapan dalam menghadapi
komunikasi antar organisasi belum berjalan persalinan. Sedangkan sisanya 12
baik (60%), karakteristik badan pelaksana responden, tidak memiliki kesiapan
belum baik (72%) dan disposisi belum baik menghadapi persalinan (30%). Dari 12
(32%). Terdapat hubungan bersama-sama orang yang tidak siap menghadapi
antara disposisi/sikap implementor serta persalinan, 5 diantaranya tidak aktif
standar dan tujuan kebijakan dengan mengikuti kelas ibu, 6 diantaranya kurang
implementasi program kelas ibu hamil (3). aktif dan 1 diantaranya aktif mengikuti kelas
Studi lainnya yang dilakukan Kabupaten ibu. Hasil penelitian terkait dengan
Jombang mencatat bahwa selama tahun keikursertaan kelas ibu hamil dengan
2010 hingga 2011 terdapat penurunan kecemasan ibu hamil menunjukan ada
kehadiran ibu hamil di kelas ibu hamil.[4] hubungan keikutsertaan ibu hamil dalam
Setiap ibu hamil memiliki intensitas rasa kelas hamil dengan tingkat kecemasan
cemas yang berbeda-beda. Kecemasan dalam menghadapi persalinan pada ibu
(Ansietas) adalah perasaan takut yang tidak hamil Tm III [9]. Didukung hasil penelitian
jelas dan tidak didukung oleh situasi. konseling kelompok pra-persalinan efektif
Kehamilan dapat merupakan sumber untuk menurunkan kecemasan primigravida
stressor kecemasan, terutama pada seorang dalam menghadapi persalinan [10]. Ada
ibu yang labil jiwanya [5]. Kecemasan dalam pengaruh kelas ibu terhadap penurunan
kehamilan muncul pada trimester pertama tingkat kecemasan primigravida
(0-12 minggu), karena pada trimester ini ibu menghadapi persalinan.[11]
akan mengalami kelemahan, keletihan, Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
merasa mual dan membuat calon ibu merasa ingin meneliti atau mengkaji tentang
tidak sehat dan semuanya mengalami Hubungan Perilaku Keikutsertaan Kelas Ibu
depresi. Kecemasan terjadi sebagai akibat Hamil dengan Tingkat Kecemasan
dari ancaman terhadap harga diri atau Primigravida TM III dalam Menghadapi
identitas diri yang sangat mendasar bagi Persalinan di Desa kalisapu kecamatan
keberadaan individu.[6] slawi.
Ibu sudah mengalami kegelisahan dan
kecemasan saat awal kehamilan. 2. Metode Penelitian
Kegelisahan dan kecemasan selama

301
Jurnal SIKLUS Volume 07 Nomor 02 Juni 2018 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

Penelitian ini merupakan penelitian Berdasarkan tabel diatas diketahui


kuantitatif. Penelitian ini menggunakan sebagian besar ibu hamil yaitu 53.7%(17
jenis penelitian korelasional. Penelitian responden) telah mengikuti kelas ibu hamil
korelasional adalah suatu penelitian untuk Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan berdasarkan tingkat kecemasan Ibu Hamil.
antara dua variabel atau lebih tanpa ada Tingkat
F %
upaya untuk mempengaruhi variabel kecemasan
tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi cemas ringan 19 63.3
variabel.[12] cemas sedang 10 33.3
cemas berat 1 3.3
Desain korelasional dipilih karena
Total 30 100.0
peneliti akan menentukan hubungan antara Tingkat kecemasan ibu hamil dalam
perilaku keikutsertaan kelas ibu hamil menghadapi persalinan didominasi dalam
terhadap tingkat kecemasan dalam kecemasan tingkat ringan yaitu sebesar 63.3
menghadapi persalinan pada ibu hamil % (19 responden)
primigravida TM III. Pendekatan yang
Tabel 3. Hubungan Tingkat Kecemasan
dilakukan pada penelitian ini adalah cross
dengan Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil
sectional karena variabel independen dan
variabel dependen diukur dalam waktu yang Keikutsertaan Kecemasan P
bersamaan atau simultan.[2] Kelas ibu Ringan Sedang Berat Value
hamil
Dalam penelitian ini populasi yang Tidak ikut 5 7 1
diteliti adalah seluruh ibu hamil TM III di (38.5%) (53.8%) (7.7%)
Desa Kalisapu Kecamatan Slawi Maret – Ikut 14 3 0
0.01
April sebanyak 30 ibu hamil. sampel yang (82.4%) (17.6%)
Total 19 10 1
digunakan adalah keseluruhan populasi,
(63.3%) (33.3%) (3.3%)
yaitu seluruh ibu hamil di Desa Kalisapu Berdasarkan hasil penelitian dapat
Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun diketahui bahwa responden tidak ikut kelas
2016 sebanyak 30 orang. ibu hamil yang mengalami tingkat
Penelitian dilakukan di Desa Kalisapu kecemasan ringan sebanyak 5 responden
Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal dan (38,5%), kecemasan sedang sebanyak 7
waktu penelitian Bulan Maret- April 2016. responden (53,8%) dan yang kecemasanya
berat sebanyak 1 orang (7,7%). Responden
Data primer diperoleh melalui kuesioner
yang mengikuti kelas ibu hamil mayoritas
yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang mengalami tingkat kecemasan ringan
digunakan untuk memperoleh informasi dari sebanyak 14 responden (82,4%) dan
responden (terlampir). kecemasan sedang sebanyak 3 responden
Pengolahan data dilakukan SPSS versi (17,6%)
16. Uji statistik Spearman Rank dengan α = Hasil analisis korelasi Spearman
diperoleh hasil ada korelasi yang signifikan
0,05
antara keikutsertaan kelas ibu hamil dengan
kecemasan primigravida dalam menghadapi
3. Hasil dan Pembahasan persalinan, dengan p = 0,010 dengan nilai
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden koefisien korelasi Spearman sebesar – 0,461
berdasarkan Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil artinya ada korelasi yang kuat antara
Keikutsertaan Kelas ibu hamil f %
keikutsertaan kelas ibu hamil dengan
Tidak ikut 13 43.3
kecemasan primigravida, jika variabel
Ikut 17 56.7
keikutsertaan senam hamil meningkat maka
Total 30 100
variabel kecemasan primigravida menurun
dan kecemasan primigravida menurun dan
sebaliknya jika variabel keikutsertaan senam

302
Jurnal SIKLUS Volume 07 Nomor 02 Juni 2018 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

hamil menurun maka variabel kecemasan dan cenderung untuk mendapatkan


primigravida meningkat. informasi yang lebih mudah tentang
kesehatan terutama tentang senam hamil
Dari hasil penelitian diperoleh responden serta manfaatnya sehingga ibu hamil lebih
yang mengikuti kelas ibu hamil sebagian cepat termotivasi untuk mengikuti senam
besar responden mengalami kecemasan hamil. Pengetahuan dan informasi tentang
ringan dalam menghadapi persalinan senam hamil terkadang tidak diperoleh
sedangkan responden yang tidak pernah melalui pendidikan formal, tetapi juga
mengikuti senam hamil selama kehamilan melalui keluarga, teman dan masyarakat.
trimester ketiga mengalami cemas sedang
dan cemas ringan. Semakin sering ibu hamil Berdasarkan perhitungan Spearman’s rho
melakukan senam hamil semakin berkurang dengan α = 0,05 diperoleh nilai p sebesar
tingkat kecemasannya dalam menghadapi 0,010 Karena nilai p < α berarti secara
persalinan dan sebaliknya jika tidak pernah statistik hasil pengujian signifikan, atau
melakukan senam hamil maka kecemasan menolak Ho, maka dapat disimpulkan
ibu hamil akan meningkat. Pada latihan bahwa ada hubungan perilaku keikutsertaan
senam hamil terdapat teknik relaksasi yang kelas ibu hamil dengan tingkat kecemasan
dapat mengurangi kecemasan, saat individu dalam menghadapi persalinan pada ibu
mengalami ketegangan dan kecemasan yang hamil primigravida tm iii di desa kalisapu.
bekerja adalah sistem saraf simpatetis, Hal ini menggambarkan bahwa ibu hamil
sedangkan saat rileks yang bekerja adalah yang mengikuti kelas ibu hamil dalam
sistem saraf para simpatetis. Jika sistem menghadapi persalinan tingklat
saraf simpatetis meningkatkan rangsangan kecemasamnnya ringan.
atau memacu organ tubuh, memacu
meningkatnya denyut jantung dan Beberapa hasil penelitian terkait dengan
pernafasan, serta menimbulkan penyempitan keikursertaan klas ibu hamil dengan
pembuluh darah tepi (peripheral) dan kecemasan ibu hamil menunjukan Ada
pembesaran pembuluh darah pusat, maka hubungan keikutsertaan ibu hamil dalam
sebaliknya sistem saraf parasimpatetis kelas hamil dengan tingkat kecemasan
menstimulasi turunnya semua fungsi yang dalam menghadapi persalinan pada ibu
dinaikkan oleh sistem saraf simpatetis dan hamil Tm III [9]
menaikkan semua fungsi yang diturunkan Didukung hasil penelitian konseling
oleh sistem saraf simpatetis. Maka relaksasi kelompok pra-persalinan efektif untuk
dapat menekan rasa tegang dan cemas. Data menurunkan kecemasan primigravida dalam
yang diperoleh dari hasil penelitian menghadapi persalinan[10]. Ada pengaruh
menunjukkan jumlah responden yang jarang kelas ibu terhadap penurunan tingkat
mengikuti senam hamil lebih banyak, dari kecemasan primigravida menghadapi
hasil wawancara peneliti kepada responden persalinan [11].

hal ini disebabkan karena pendidikan dan Hasil penelitian yang lain menunjukkan
status pekerjaan responden. Hasil penelitian bahwa ada hubungan keikutsertaan ibu
menunjukkan tingkat pendidikan responden hamil dalam kelas hamil dengan tingkat
yang mengikuti senam hamil lebih tinggi kecemasan dalam menghadapi persalinan
dari responden yang tidak mengikuti senam pada ibu hamil TM III.
hamil. Sesuai dengan teori bahwa
pendidikan yang tinggi memungkinkan
untuk memiliki pengetahuan yang tinggi 4. Kesimpulan

303
Jurnal SIKLUS Volume 07 Nomor 02 Juni 2018 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

Berdasarkan hasil penelitian dan Mempermudah Persalinan.


pembahasan dapat disimpulkan bahwa Yogyakarta: Lintang Pustaka.
keikutsertaan kelas ibu hamil primigravida [8] Yuliana, S. 2008. Gambaran Tingkat
sebanyak 17 responden (56,7%) dan yang Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di
tidak ikut kelas ibu hamil sebanyak 13 UPT Ibrahim Adjie Kota Bandung.
responden (43,3%). Responden yang Bandung : Fakultas Ilmu Keperawatan
mengikuti kelas ibu hamil mayoritas Universitas Padjajaran (Skripsi)
mengalami kecemasan ringan dan [9] Hasuki, I. 2010. Buku Saku
responden yang tidak pernah mengikuti Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak.
kelas ibu hamil mengalami cemas ringan Jakarta : EGC.
[10] Janiwarty dan Pieter. 2013. Pendidikan
dan cemas sedang. Ada korelasi yang kuat
Psikologi Untuk Bidan. Yogyakarta:
antara kelas ibu hamil dengan kecemasan
Rapha Publishing.
primigravida trimester ketiga dalam
[11] Rohyadi. 2014. Kamus Praktis
menghadapi persalinan di Puskesmas Slawi,
Kebidanan. Surabaya: Kashiko
dengan keikutsertaan kelas ibu hamil yang
Publisher.
meningkat akan menurunkan kecemasan [12] Hawari, S. 2008. Manajemen Stres
primigravida atau dengan keikutsertaan Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai
kelas ibu hamil yang menurun maka Penerbit FKUI.
kecemasan primigravida meningkat.

5. Daftar Pusta ka
[1] Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2009. Pedoman
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
[2] Notoatmodjo. 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
[3] Jiarti, Kusbandiyah. 2013. Analisis
Implementasi Program KIH oleh Bidan
Puskesmas di Kota Malang. Semarang:
Program Pascasarjana Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro (Tesis).
[4] Rizky, L.D. 2012. Persepsi Ibu Hamil
tentang Kelas Ibu Hamil di Desa
Sidomulyo Wilayah Kerja Puskesmas
megaluh Kabupaten Jombang.
Jakarta: Jurusan Keperawatan
Poltekkes Jakarta (KTI).
[5] Viebeck, S. 2012. Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
[6] Kusmiati, Y. 2009. Perawatan Ibu
Hamil. Jakarta: Fitramaya.
[7] Kushartanti, dkk. 2010. Senam Hamil:
Menyamankan Kehamilan,

304
Jurnal SIKLUS Volume 07 Nomor 02 Juni 2018 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054

305

Anda mungkin juga menyukai