Anda di halaman 1dari 13

1.

Definisi

Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang melebihi kadar
normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak dalam darah dan karena
sering disertai peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga
hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa hiperkolesterolemia dan
hipertrigliseridemia (Kumalasari, 2005).
Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi
sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh
dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di
dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari.
Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi
tubuh terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel,
selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak utama
dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada
protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah; gabungan antara lemak dan protein
ini disebut lipoprotein. Lipoprotein yang utama adalah :
· Kilomikron
· VLDL (Very Low Density Lipoproteins)
· LDL (Low Density Lipoproteins)
· HDL (High Density Lipoproteins)
a. Kilomikron
Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus dan
membawa trigliserida yang berasal dari makanan. Beberapa ester kolestril juga
terdapat pada kilomikron. Kilomikron melewati duktus toraksikus ke aliran darah.
Trigliserida dikeluarkan dari kilomikron pada jaringan ekstrahepatis melalui suatu
jalur yang berhubungan dengan VLDL yang mencakup hidrolisi oleh sistem lipase
lipoprotein (LPL), suatu penurunan progresif pada diameter partikel terjadi ketika
trigliserida di dalam inti tersebut dikosongkan. Lipid permukaan , yakni apo-A-1,
apo-A-II, dan apo-C, ditransfer ke dalam hepatosit.
b. Very Low Density Lipoprotein (VLDL)
Hati mensekresikan VLDL yang berfungsi sebagai sarana untuk mengekspor
trigliserida ke jaringan perifer. VLDL mengandung Apo-B-100 dan Apo-C.
trigliserida VLDL dihidrolisis oleh lipase lipoprotein menghasilkan asam lemak
bebas untuk disimpan didalam jaringan seperti di otot jantung dan otot rangka. Hasil
dari deplesi trigliserida menghasilkan sisa yang disebut lipoprotein berdensitas
menengah (IDL). Partikel LDL mengalami endositosis secara langsung oleh hati,
sisa HDL dikonversi menjadi LDL dengan menghilangkan trigliserida yang
diperantaraioleh lipase hati. Proses tersebut menjelaskan fenomena klinis
pergeseran beta. Peningkatan VLDL dalam plasma dapat disebabkan karena
peningkatan sekresi precursor VLDL dan juga penurunan katabolisme LDL.
c. Low Density Lipoprotein (LDL)
Katabolisme LDL terutama terjadi didalam hepatosit dan dalam sebagian
besar sel bernukleus melibatkan endositosis yang diperantarai oleh reseptor
berafinitas tinggi. Ester kolesteril dari inti LDL kemudian dihidrolisis, yang
menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis membrane sel. Ses-sel juga
mendapatkan kolesterol dari sintesis de-novo melalui suatu jalur yang melibatkan
pembentukan asam mevalonat yang dikatalisis oleh HMG koA reduktase. Hati
memainkan peran utama dalam pengolahan kolesterol tubuh. Tidak seperti sel
lainnya, hepatosit mampu mengeliminasi kolesterol dari tubuh melalui sekresi
kolesterol dalam empedu dan mengkonversikan kolesterol menjadi asam empedu
yang juga disekresikan dalam empedu.
d. High Density Lipoprotein (HDL)
Apolipoprotein disekresi oleh hati dan usus. Sebagian besar lipid dari
permukaan satu lapis kilomikron dan VLDL selama liposis. HDL juga
mendapatkan kolesterol dari jaringan perifer dari suatu jalur yang melindungi
homeostasis kolesterol sel. HDL juga dapat membawa ester kolestril langsung ke
hati melalui suatu reseptor pengait/ docking (reseptor scavenger, SR-BI) yang tidak
melakukan endositosis terhadap lipoprotein (Bertram, Katzung).
Klasifikasi Hiperlipidemia. Berdasarkan penyebabnya Hiperlipidemia
dibagi menjadi primer : berasal dari kelainan gen tunggal yang diwarisi atau lebih
sering disebabkan kkombinasi faktor genetic dan lingkungan. Hiperlipidemia
sekunder : disebabkan penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, asupan alkohol,
hipotiroidisme, atau sirosis bilia primer.
Berdasrkan kadar HDL,VLDL dan Kolesterol serum :
Tipe I (Hiperkilomikronemia Familial) :
1. Peningkatan triasilgliserol serum
2. Defisiensi lipase lipoprotein
3. Tidak ada hubunganya dengan penyakit jantung koroner
4. Pengobatan : Diet rendah lemak, tidak ada obat yang efektif untuk ini.
Tipe IIA (Hiperkolesterolemia Familial)
1. Peningkatan LDL, VLDL normal karena penghambatan degradasi LDL,
sehingga terdapat peningkatan kolesterol serum tetai trigliseril normal
2. Disebabkan berkurangnya reseptor LDL normal
3. Bisa menyebabkan penyakit jantung iskemik
4. Pengobatan : Diet rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh, heterozigot :
kolestiramin / kolestipol dan/ lovastatin/ mevastatin. Homozigot : seperti diatas
ditambah niasin
Tipe IIB (Hiperlipidemia Kombinasi Familial)
1. Disebabkan produksi VLDL oleh hati berlebihan
2. Pengobatan : pembatasan kolesterol dan lemak jenuh dalam diet serta alcohol,
terapi obat sama dengan IIA kecuali heterozigot juga menerima niasin
3. Tipe III (Disbetalipoproteinemia Familial)
4. Disebabkan overproduksi atau LDL kurang digunakan, karena mutasi
apolipoprotein
5. Pengobatan : penuruna berat badan (jika perlu), pembatasan diet kolesterol dan
alkohol. Terapi obat termasuk niasin dan kolofibrat/gemfibrozil atau
lovastatin/mevastatin

Tipe IV (Hipertrigliseridemia Familial)


1. Kadar VLDL meningkat, LDL normal/menurun, mengakibatkan kolesterol
normal/meningkat dan peningkatan kadar triasilgliserol yang beredar.
2. Disebabkan overproduksi dan/atau berkurangnya pengeluaran VLDL
triasilgliserol dalam serum
3. Pengobatan : menurunkan berat badan (jika perlu), pembatasan diet
karbohidrat yang terkontrol. Jika perlu terapi obat termasuk niasin dan/atau
gemfibrozil atau lovastatin
Tipe V (Hipertrigliseridemia Campuran Familial)
1. LDL dan kilomikron serum meningkat. LDL normal atau berkurang, ini
menyebabkan kadar kolesterol meningkat dan triasilgliserol meningkat
2. Disebabkan overproduksi atau penurunan bersihan VLDL dan kilomikron
3. Pengobatan : penurunan berat badan (jika perlu), diet harus mengandung
protein, rendah lemak dan karbohidrat yang terkontrol dan tidak boleh
mengkonsumsi alkohol, jika perlu terapi obat termasuk niasin, klofibrat
dan/atau gemfibrozil atau lovastatin/mevastatin

2. Patofisiologi
Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi
menjadi LDL, HDL, Total kolesterol dan Trigliserida. Kolesterol di angkut oleh
lipoprotein yang bernama LDL untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan,
termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
HDL dibentuk di usus dan hati, HDL ini akan menyerap kolesterol bebas dari
pembuluh darah, atau bagian tubuh lain seperti sel makrofag, kemudian
membawanya ke hati. VLDL adalah Lipoprotein yang dibentuk di hati yang
kemudian akan diubah di pembuluh darah menjadi LDL. Bentuk Lipoprotein ini
memiliki kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol tersebut ke
jaringan seperti dinding pembuluh darah (Jeffry Tenggara, 2008).
Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang disebut
HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya
akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung empedu sebagai asam (cairan)
empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan
mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B
(Apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena dapat
menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang “baik” karena dalam
operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah
dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL
Apo-a (Apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan
mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.
Konsentrasi kolesterol pada HDL dan LDL atau VLDL lipoprotein adalah
prediktor kuat untuk penyakit jantung koroner. HDL fungsional menawarkan
perlindungan dengan cara memindahkan kolesterol dari sel dan atheroma.
Konsentrasi tinggi dari LDL dan konsentrasi rendah dari HDL fungsional sangat
terkait dengan penyakit kardiovaskuler karena beresiko tinggi terkena ateroklerosis.
Keseimbangan antara HDL dan LDL semata-mata ditentukan secara genetikal,
tetapi dapat diubah dengan pengobatan, pemilihan makanan dan faktor lainnya
(Anonim, 2008).

3. Etiologi
Secara umum penyebab hiperlipidemia adalah faktorgenetik,
mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, konsumsi alkohol, konsumsi
makanan berkalori tinggi, penyakit lain dan pengaruh obat-obatan.
Hiperkolesterolemia
• Hiperkolesterolemia familial (defekpada LDL reseptor)
• Kerusakan APO B 100 familial
• Hiperkolesterolemei apoligenik
Hiperlipidemia Sekunder : gangguan yang disebabkan oleh faktor tertentu seperti
penyakit dan obat-obatan . Beberapa jenis penyakit penyebabhiperlipidemia
:
 Diabetusmelitus : Pada glukosa darah tinggi akan menginduksi sintesis
kolesterol dan glukosa akan dimetabolis memenjadi Acetyl Co A. Acetyl Co A
ini merupakan prekusor utama dalam biosintesis kolesterol. Sehingga akan
menyebabkan produksi VLDL-trigliserida yang berlebihan oleh hati dan adanya
pengurangan proses lipolisispada lipoprotein yang kaya trigliserida.
 Hipotiroidisme : Pengaruh hipotiroidisme pada metabolisme lipoprotein adalah
peningkatan kadar kolesterol-LDL diakibatkan oleh penekanan metabolic pada
reseptor LDL, sehingga kadar-LDL akanmeningkat. Di sampingitu, bila
penderita menjadi gemuk karena kurangnya pemakaian energy oleh jaringan
perifer, maka kelebihan kalori akan merangsang hati untuk meningkatkan
produksi VLDL-trigliserida dan menyebabakan peningkatan kadar trigliserida.
 Sindrom nefrotik : menyebabkan hiperkolesterolemia. Diakibatkan oleh
adanya hipoalbuminemia yang merangsang hati memproduksi lipoprotein
berlebih.
 Gangguanhati : Sirosis empedu primer dan obstruksi empedu ekstra hepatik
dapat menyebabakan hiperkolesterolemia dan peningkatan kadar fosfolipid
plasma yang berhubungan dengan abnormalitas lipoprotein, kerusakan hati yang
parah dapat menyebabakan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida.
 Obesitas : Pada orang yang obesitas, karena kurangnya pemakaian energy oleh
jaringan perifer meyebabkan kelebihan kalori yang dapat merangsang hati untuk
meningkatkan produksi VLDL-trigliserida dan peningkatan trigliserida.
4. Gejala & Diagnosa
Penderita hiperlipidemia umumnya tidak merasakan gejala yang spesifik,
bahkan penderita tidak merasakan adanya gejala penyakit sama sekali. Namun pada
sebagian orang, hiperlipidemia ditandai dengan :
· Sakit dada, Jantung berdebar, Berkeringat, Cemas, Nafas pendek, Hilangnya
kesadaran atau kesulitan berbicara atau bergerak, Sakit abdominal, Kematian
mendadak.
· sakit kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai
akibat dari kekurangan oksigen. Kadar lipid yang tinggi akan menyebabkan aliran
darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang.
· Gejala yang lain adalah adanya endapan lemak yang akan membentuk suatu
pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di dalam
kulit. Kadar trigliserida (sampai 800 mg/dL atau lebih) bisa menyebabkan
pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala lain misalnya nyeri perut yang hebat
Diagnosa pemeriksaan untuk penderita hiperlipidemia dilakukan dengan
memeriksa kadar lemak darah yang diambil setelah berpuasa selama 6-12 jam.
Kadar lemak yang diperiksa meliputi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol
HDL dan trigliserida (Hasibuan, 2011).
Kadar lipid plasma normal,batas dan tinggi.

5. Tujuan Terapi
Tujuan terapi hiperlipidemia adalah untuk mengurangi resiko pertama dan
kekambuhan terjadinya serangan seperti miokardiak infark, angina pektoris, gagal
jantung, iskemia, stroke, dan bentuk lain dari penyakit arteri perifer seperti stenosis
karotis dan anuerisma aorta.
Menurunkan jumlah kolesterol LDL (LDL-C) dan meningkatkan kadar
High Density Lipoprotein (HDL) dalam darah, serta mencegah perkembangan
penyakit lebih lanjut.

6. Terapi Non-Farmakologi
Terapi non farmakologi, meliputi : diet, pengurangan berat dan peningkatan
aktivitas fisik.
a. Terapi diet yang objektif adalah dengan menurunkan langsung konsumsi lemak
total, lemak jenuh, dan kolesterol untuk mendapatkan bobot badan yang sesuai.
b. Meningkatkan konsumsi lemak tak jenuh dan serat larut dalam bentuk oat,
pectin, gum, dan psyllium.
c. Mengurangi atau menghentikan konsumsi rokok.

7. Terapi Farmakologi
Obat yang menurunka kadar lipoprotein serum :
A. Niasin (Asam nikotinat)
Mekanisme : Vitamin larut air yang menghambat lipolisis dengan kuat dalam
jaringan lemak-penghasil utama asam lemak bebas yang beredar. Hati umumnya
menggunakan asam lemak untuk mensintesis Triasilgliserol. Olehkarenanya niasin
menurunkan produksi trigliserol untuk memproduksi VLDL, VLDL
turun menyebabkan turunya LDL
ESO : kemerahan pada kulit disertai perasaan panas pada yang tidak nyaman da
pruritus. Pemberian aspirin sebelum minum niasin mengurangi rasa panas yang
diantar oleh prostaglandin. Beberapa pasien juga mengalami mual da sakit pada
abdomen. Asam nikotinat menghambat sekresi tubular asam urat dank arena itulah
mudah terjadi hiperurisemia dan pirai
Contoh obat : niasin.
Evaluasi : Kadar asam urat, Hepatotokssik.
B. Derivat Fibrat
Mekanisme : Menybabakan penurunan triasilgliserol dengan memacu aktivitas
lipase lipoprotein, sehingga menghidrolisis triasilgliserol pada kilomikron dan
VLDL, sehingga mempercepat pengeluaran partikel-partikel ini dari plasma
ESO : Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan ringan, Litiasis : karena obat ini
meningkatkan ekskresi kolesterol biliar, terdapat predisposisi untuk pembentukan
batu empedu. Keganasan, Otot: Miositis (peradangan otot polos)
KI : Pasien gangguan fungsi hati, ginjal, dan empedu, ibu hamil, hiperlipidemia
tipe 1
Interaksi Obat : Golongan fibrat bersaing dengan antikoagulan kumarin dalam
pengikatan pada protein plasma, sehingga meningkatkan efek koagulan sepintas.
Monitoring : Kadar protombin perlu dimonitor jika pasien meminum obat ini
dengan antikoagulan, kadar sulfoniluria sementara.
Contoh obat : gemfibrozil, klofibrat, dan fenofibrat

C. Resin pengikat asam empedu


Mekanisme : Mengikat asam empedu dan kolesterol intestinal dan diekskresi
melalui feses, sehingga mencegah asam empedu kembali ke hati. Berkurangnya
konsentrasi asam empedu menyebabkan hepatosit meningkatkan konversi
kolesterol ke asam empedu, akibatnya konsentrasi kolesterol intraselular menurun,
mengaktifkan hati untuk meningktakan ambilan LDL, sehingga LDL plasma turun.
ESO : Obat ini tidak di absorbsi, maka ESO yang berkaitan dengan gastro intestinal
(nausea, vomiting, konstipasi), flatulen yang akan hilang setelah obat diberikan
kontinyu.
Interaksi Obat : Menganggu absorbsi (tetrasiklin, fenobarbital, digoksin, warfarin,
pravastatin, fluvastatin aspirin, diuretic tiazid) karna itu obat-obat tersebut diminum
1-2 jam sebelum, atau 4-6 jam setelah resin pengikat asam empedu diminum.
Contoh obat : kolesteramin dan kolestipol.

D. Probukol
Mekanisme : belum diketahui pasti, diduga probukol menghambat oksidasi
kolesterol, sehingga terjadi penguraian LDL-C yang teroksidasi oleh makrofag.
Makrofag yang dimuati kolesterol menjadi sel busa yang menempel pada endotel
vaskular. Sel busa yang menumpuk melepaskan faktor-faktor pertumbuhan yang
merangsang proliferasi otot polos dan klasifikasi plak.
ESO : Gangguan pencernaan ringan, memperpanjang interval QT
Monitoring : Pada pasien yang menerima obat yang bersifat memperpanjang
interval QT (digitalis, kuinidin, sotalol,astemizol).

E. HMG-CoA reduktase inhibitor


Mekanisme :
Inhibisi HMG-CoA reduktase : (lovastatin, fluvastatin, simvastatin) mencegah
sintesis kolesterol dengan menghambat pembentukan asam mevalonat yang
merupakan prekursor kolesterol, dan menghambat enzim HMG-CoA yang berperan
dalam sintesis kolesterol tersebut. Dengan menghambat sintesis kolesterol akan
menghabiskan simpanan kolesterol intraselular.
Peningkatan reseptor LDL : Penghabisan kolesterol intraselular menyebabkan sel
meningkatkan jumlah reseptor LDL permukaan sel yang spesifik yang dapat
mengikat dan menginternalisasikan LDL yang beredar. Sehingga hasil akhirnya
adalah penurunan kolesterol plasma karena sintesis berkurang dan katabolisme
LDL.
ESO : (mialgia, kelelahan otot, SGPT, dan SGOT naik), sakit kepala, dizziness,
merubah rasa, insomnia, diare, flatulen, dan kram lambung.
KI : ibu hamil atau menyusui dan remaja
Interaksi Obat : meningkatkan kadar kumarin
Monitor : Evaluasi waktu protombin, menilai fungsi hati (kadar transaminase)
Contoh obat : lovastatin, atorvastatin , simvastatin, pravastatin, dan fluvastatin.

8. Evaluasi Keberhasilan Terapi


1. Respon terhadap diet dan terapi obat dengan pengukuran kolesterol total, LDL,
HDL, dan Trigliserida.
2. Perhitungan lipid dilakukan pada waktu puasa untuk meminimalisasi gangguan
pengukuran dari kilomikron.
3. Pasien dengan terapi resin asam empedu sebaiknya melakukan pengecekan
puasa selama 4-8 minggu sampai dosis stabil tercapai.
4. Pasien denga faktor resiko beragam dan penyakit jantung coroner sebaiknya
dipantau dalam pengaturan faktor resikonua seperti control tekanan darah,
berhenti total merokok, kontrol berat badan, kontrol glikemik (bila diabetes)
5. Pasien yang mendapatkan statin sebaiknya melakukan pengecekan puasa 4-8
minggu setelah dosis awal atau perubahan dosis, tes fungsi hati, kadar asam urat.

9. REFERENSI
Michael. J. Neal 2005. At a Glance, Farmakologi Medis ed 5. Erlangga, Jakarta
Yulinah. E. Sukandar.2009. ISO Farmakoterapi. PT ISFI Penerbitan, Jakarta.
ISO Indonesia. 2013. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia Vol 48. PT ISFI
Penerbitan, Jakarta.
Mary. J. Mycek et al 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar ed 2. Widya Medika,
Jakarta.
Sylvia A. Price, Lorraine M.Wilson. 2006. Patofisiologi ed 6. Buku Kedokteran
EGC Jakarta
Tan H.T, Kirana R. 2007. Obat-Obat Penting ed 6. Elex Media Komputindo,
Jakarta
TUGAS FARMAKOTERAPI 3
MAKALAH HIPERLIPIDEMIA

Disusun oleh :
Ayu Pravita
1543050057
Farmakoterapi 3 kelas Pagi A

Dosen pengampu :
Dr.Med. dr. H. Widharto Prawirohardjono, Sp.FK

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
2019

Anda mungkin juga menyukai