Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


KOMPONEN EKOSISTEM

NAMA KELOMPOK :
RISKA PURBA
SERI DEVI SARTIKA
ANDINI SAFITRI
JURUSAN AKUNTANSI KELAS XI

SMK SWASTA BAKTI AGRO MANDIRI YAYASAN BAKTI AGRO MANDIRI


KECAMATAN PELANGIRAN KABUPATEN
INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU
TP 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah Komponen Ekosistem.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Komponen
Ekosistem ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bp. Barita MP Pasaribu, S.Pd Selaku Guru Mata Pelajaran IPA.
2. Dan Teman-teman yang sudah membantu dalam pembuatan
Makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan
semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………… 1

DAFTAR ISI ………......………………………………………………... 2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ………………………………..……………………. 3
B. Rumusan masalah ………………………………………………… 3
C. Tujuan ……………………………………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekosistem...........................................................…..4
B. Komponen-komponen dalam Ekosistem……………………...5-8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………......…...…………..9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya


hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya,
jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga
komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem
ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya
saja hubungan hewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup
dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan.
Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing,
dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan
dari ekosistem ini akan terus terjaga.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini


adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:


1. Mengetahui penjelasan dari Ekosistem.
2. Mengetahui tentang komponen komponen dalam ekosistem
BAB II
PEMBAHASAN
Komponen Komponen Ekosistem
Ekosistem alami dan ekosistem buatan dibentuk oleh dua komponen
biotik dan komponen abiotik.

A. Komponen biotik

Komponen biotik ekosistem terdiri dari semua mahkluk hidup yang berada
dalam proses ekosistem, misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme.

Berdasarkan perannya dalam ekosistem, komponen-komponen biotik


dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu produsen(penghasil), konsumen (pemakai) dan
dekomposer (pengurai).
rantai makanan menurut tingkatannya

- PRODUSEN

Produsen dalam pengertian (penghasil) biologi adalah mahkluk hidup


yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Melalui proses
fotosintesis terjadi perubahan dari air, karbon dioksida, dan zat-zat
mineral menjadi karbohidrat dan oksigen. Fotosintesis terjadi dengan
bantuan cahaya matahari. Oleh karena itu, tumbuhan berklorofil di sebut
produsen.

Sedangkan didalam ekosistem perairan, yang menjadi produsen utama


adalah fitoplankton.Fitoplankton adalah tumbuhan berklorofil yang
ukurannya sangat kecil dan melayang-layang di dalam air. Pada
umumnya, fitoplankton merupakan golongan ganggang bersel satu.
fitoplankton pada perairan

- KONSUMEN

Konsumen dalam pengertian biologi adalahmahkluk hidup yang tidak


dapat membuat makanannya sendiri. Hewan dan manusia tidak mampu
membuat makanannya sendiri, tetapi menggunakan bahan yang
dihasilkan oleh produsen. Jadi, hewan dan manusia tergantung pada
produsen baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Mahkluk
hidup yang secara langsung tergantung pada produsen adalah hewan
herbivora, misalnya kerbau yang memakan rumput. Mahkluk hidup yang
secara tidak langsung tergantung pada produsen adalah hewan
karnivora, misalnya harimau yang memakan rusa. Sedangkan mahkluk
hidup yang bergantung pada konsumen tingkat II adalah herbivora.
Berarti kalo dilihat dari pembahasannya, manusia mahkluk herbivora
donk.

-PENGURAI

Pengurai adalah mahkluk hidup yang menguraikan zat-zat yang


terkandung dalam sampah dan sisa-sisa mahkluk hidup yang telah mati.
Pada hewan dan tumbuhan yang mati, tumbuh bakteri, jamur atau
mikroorganisme lainnya yang bersifat saprofit.Mahkluk
saprofit merupakan mahkluk hidup yang hidup pada sampah atau sisa-
sisa mahkluk hidup lainnya.

A.KomponenAbiotik

Komponen abiotik ekosistem terdiri dari semua benda tak hidup yang ada
disekitarmahkluk hidup. Misalnya air, tanah, udara, cahaya matahari,
suhu dan kelembapan.

-AIR

Air merupakan zat yang mutlak diperlukan oleh mahkluk hidup. Air
berfungsi sebagaisebagai pelarut zat-zat yang dibutuhkan oleh mahkluk
hidup. Air juga berperan sebagai habitat dari berbagai mahkluk hidup dari
ekosistem perairan. Pada ekosistem darat, air merupakan zat yang
menentukan kelembapan udara dan memiliki pengaruh yang besar pada
kehidupan mahkluk hidup di darat.

-TANAH
Tanah dalam ekosistem berperan sebagai tempat hidup berbagai
mahkluk hidup yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.
Tanah juga merupakan sumber zat-zat hara bagi sebagian besar
tumbuhan. Tanah yang kaya zat-zat mineral menyebabkan tumbuhan
dapat tumbuha dengan subur. Sebaliknya, tanah yang kurang zat-zat
mineral dapat menyebabkan pertumbuhan tumbuhan menjadi terganggu.

-UDARA

Udara terdiri dari beberapa macam gas, antara lain oksigen dan karbon
dioksida. Oksigen diperlukan oleh mahkluk hidup untuk bernapas. Karbon
diokksida merupakan zat yang di butuhkan oleh tumbuhan hijau
(berklorofil) unutk fotosintesis. Karbon dioksida yang terlarut dalam air
dibutuhkan oleh fitoplankton untuk fotosintesis.

-CAHAYAMATAHARI

Cahaya matahari merupakan sumber tenaga bagi


mahkluk hidup dibumi.Tumbuhan hijau akan mneyerap
energi matahari melalui klorofil pada daun dan
menggunakannya untuk proses fotosintesis. Pada proses
fotosintesis, bahan baku yang berasal darikarbon
dioksida dan air akan menghasilkan zat gula(glukosa)
yang kemudian diubah menjadi zat pati. Zat pati yang
dihasilkan di simpan dalam tubuh tumbuhan misalnya
akar, batang dan daun. Energi yang terkandung dalam
tumbuhan itu akan menjadi sumber energi bagi mahkluk
hidup lain yang memakannya. Ketika kita makan nasi,
sebenarnya kita mendapatkan energi dari matahari.

-SUHU

Suhu lingkungan sangat mempengaruhikehidupan mahkluk hiudp.


Misalnya, tumbuhan tertentu hanya dapat pada suhu dingin. Inilah
sebabnya tumbuhan yang biasanya tumbuh di daerah panas akan mati
atau terhambat pertumbuhannya biloa di tanam di daerah dingin,
demikian pula sebaliknya.

-KELEMBABAN

Sampai batas-batas tertentu, tanah dan udara yanglembab berpengaruh


baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Pada golongan hewan tertentu,
kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap kehidupannya.
Misalnya cacing tanah memiliki habitat tanah yang lembab.

Adapun bentuk interaksi dalam ekosistem akan dijelaskan dalam artikel berikut
ini.

1. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik

Komponen biotik dapat memengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem,


demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh, setiap tumbuhan mengambil air dari
lingkungannya (dari dalam tanah), tetapi tumbuhan juga membebaskan air ke
lingkungan (ke udara) dalam bentuk uap air. Bersama uap air dari sumber yang
lain akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan. Akhirnya air meresap ke
dalam tanah (kembali lagi ke tanah). Di samping itu, tumbuhan juga mengambil
zat hara dari tanah, namun juga mengembalikannya lagi dalam bentuk ranting,
dedaunan, dan sisa tumbuhan yang telah lapuk dan mengalami penguraian.

Contoh lainnya yaitu padi selain membutuhkan sinar matahari untuk proses
fotosintesis sebagai penghasil sumber makanannya, juga membutuhkan udara
sekitar untuk bernapas serta membutuhkan air dan tanah agar dapat tumbuh.
Cacing tanah membutuhkan sisa-sisa bahan fragmen (remukan) tanaman padi
sebagai makanannya dan membuat lubang tanah sebagai tempat tinggalnya.
Setelah cacing tanah mati akan terurai menjadi bahan organik (zat hara)
seperti karbon, nitrogen, oksigen, pospor, dan belerang di dalam tanah atau
yang terdapat di atmosfer bagi kebutuhan tanaman padi untuk kelangsungan
hidupnya.
Dari contoh di atas dapat kita lihat dengan jelas bahwa di antara komponen-
komponen abiotik seperti udara, tanah, air, dan cahaya serta komponen-
komponen biotik, yaitu tumbuhan dan cacing terjadi interaksi atau hubungan
sehingga terjadi saling ketergantungan.

Gambar 1 Interaksi antara komponen biotik dan abiotik

2. Interaksi antar komponen biotik

Komponen biotik secara timbal balik dapat memengaruhi komponen biotik


lainnya. Sebagai contoh dalam peristiwa simbiosis, masing-masing simbion
memengaruhi satu sama lain. Seekor lebah menghisap madu dari sekuntum
bunga, lebah mendapatkan makanan (berupa madu) dari bunga, namun lebah
juga menjadi perantara penyerbukan bunga tersebut. Berdasarkan contoh di
atas dapat dilihat bahwa antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan
timbal balik. Interaksi antar komponen biotik dalam ekosistem dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :
 Interaksi interspesifik
Interaksi interspesifik yaitu interaksi antar individu dalam satu spesies.
Sebagai contoh misalnya dalam koloni lebah madu (Aphis sp.) atau pada
koloni rayap (Termit). Pada masing-masing koloni terdapat pembagian
kerja yang sangat rapi antara ratu, prajurit, maupun pekerja. Interaksi
pada koloni rayap dan lebah ini lebih bersifat saling membantu dan
menguntungkan.
 Interaksi interspesifik
Interaksi interspesifik yaitu interaksi antar individu yang berbeda
spesies. Interaksi interspesifik dibagi menjadi beberapa bentuk sebagai
berikut:
• Predasi: merupakan interaksi antara organisme pemangsa (predator)
dengan mangsanya (prey). Contohnya interaksi antara seekor harimau
(predator) dengan seekor kijang (prey), interaksi antara kucing dengan
tikus.
• Kompetisi: merupakan interaksi antara dua individu (dapat berbeda
atau dalam satu spesies) berupa persaingan. Interaksi ini dapat terjadi
karena terdapat kepentingan yang sama antar individu yang bersaing
(kompetitor). Misalnya persaingan mendapatkan makanan, persaingan
mendapatkan daerah/wilayah kekuasaan (dominasi), berebut wilayah
mencari makan (feeding ground), berebut tempat tinggal (sarang),
berebut pasangan.
• Simbiosis: kehidupan bersama antara dua makhluk hidup atau lebih
berbeda spesies dalam hubungan yang erat. Simbiosis mutualisme dibagi
lagi menjadi beberapa bentuk yaitu: a.) Simbiosis mutualisme: hubungan
simbiotik yang menguntungkan kedua belah pihak. Contohnya: simbiosis
antara bakteri Rhizobium dengan akar tanaman Leguminoceae. Bakteri
membantu menambat (fiksasi) nitrogen dari udara untuk kepentingan
tumbuhan, tapi bakteri juga memperoleh senyawa organik sebagai
sumber makanan dari tanaman Leguminoceae; b.) Simbiosis
komensalisme: hubungan simbiotik yang menguntungkan salah satu
pihak, tapi pihak lain tidak dirugikan. Contohnya ikan hiu dengan ikan
remora; c.) Simbiosis parasitisme: hubungan simbiotik yang
menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain. Contohnya benalu
dengan pohon inang, cacing pita dengan inangnya, cacing hati dengan
inangnya.
• Netral: kehidupan bersama antara populasi dua spesies atau lebih
dalam satu daerah dan masing-masing populasi tersebut tidak saling
mengganggu. Contoh: seekor cacing dengan belalang di sawah.

Gambar 2 Interaksi antar komponen biotik dalam bentuk simbiosis antara


lebah dengan bunga

3. Interaksi antar komponen abiotik


Komponen abiotik dapat memengaruhi komponen abiotik lain secara timbal
balik. Sebagai contoh, jika intensitas cahaya matahari yang mengenai suatu
perairan meningkat mengakibatkan laju penguapan meningkat. Dari peristiwa
tersebut terbentuklah awan yang apabila dalam jumlah banyak dapat
menghalangi sinar matahari ke bumi, sehingga intensitas cahaya matahari ke
bumi berkurang, di samping juga dapat menyebabkan hujan yang airnya
kembali lagi ke perairan.
Jika antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang dinamis,
perubahan dalam batas-batas tertentu tidak akan menimbulkan gangguan
dalam ekosistem tersebut. Ini berarti ekosistem tersebut telah mencapai
keseimbangan yang mantap, dengan kata lain telah mencapai kondisi
homeostasis. Ekosistem dalam keadaan homeostasis penting untuk
dipertahankan, agar keseimbangan ekosistem selalu terjaga dari generasi ke
generasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia jangan sampai
mengganggu keadaan homeostasis tersebut.
BAB III
PENUTUPAN

Kesimpulan

Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling
ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk
lain. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingkungan juga membutuhkan makhluk hidup
dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang
membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen
utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah
komponen ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah komponen
ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu
atau temperatur, mineral dan gas.

Anda mungkin juga menyukai