NEGARA HUKUM
FAKULTAS TEKNIK
SERANG – 2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah pendidikan kewarganegaraan tentang “Negara Hukum”.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan manfaat terhadap pembaca
maupun terhadap diri penyusun sendiri.
Wassalamualaikum Wr.Wb
i
Datar isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Negara
Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki
kedaulatan. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem
atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri
secara independent.
Definisi Hukum
Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah
laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol , hukum adalah aspek
terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, Hukum
mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat.
3
negara hukum muncul dalam berbagai model seperti negara hukum menurut Al-
Qur’an dan Sunnah, negara hukum menurut konsep Eropa Kontinental yang
dinamakan rechsstaat, negara hukum menurut konsep Anglo Saxon (rule of law),
konsep socialist legality, dan konsep negara hukum Pancasila. Konsep-konsep
negara hukum ini memiliki dinamika sejarahnya masing-masing.
a. Prof. Dr. Ismail Suny, SH., M. CL, Di brosur nya “Mekanisme Demokrasi
Pancasila” mengatakan bahwa negara hukum Indonesia mencakup unsur-
unsur berikut :
• Menegakkan hokum
• Pembagian kekuasaan
• Perlinduungan keberadaan hak asasi manusia dan untuk membela
obat procedural
• Hal ini dimungkinkan untuk administrasi peradilan
b. Aristoteles, Negara-negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin
keadilan bagi warganya. Menurut bentuknya, hukum dapat dibagi menjadi:
Hukum tertulis dan Hukum tak tertulis
4
hukum. Unsur ini merupakan hal yang baik sebab tidak ada rasdikriminasi
subjek hukum dalam hukum.
Oleh karena negara Indonesia pernah dijajah oleh Belanda, maka negara
Indonesia untuk sebagian besar mengikuti tipe Eropa Kontinental dengan di sana-
sini mengambil unsur-unsur yang baik dari tipe negara hukum Anglo Saxon.
Kedua tipe negara ini (Anglo Saxon dan Eropa Kontinental) merupakan tipe
pokok. Di berbagai negara timbul variasi-variasi lain dari pengertian negara
hukum itu. Meskipun sama-sama menganut negara hukum, akan tetapi ternyata isi
mengenai pengertian negara hukum itu tidak sama pada setiap negara.
Menurut Imanuel Kant, tujuan negara ialah untuk menjadi negara hukum.
Ketertiban hukum perseorangan adalah syarat utama dari tujuan suatu negara.
Baik negara maupun individu adalah subjek-subjek hukum yang harus
memandang satu sama lainnya sebagai sesame, sebagai pihak yang memegang
hak dan kewajiban. Untuk mencapai cita-cita ini maka harus diadakan pembagian
kekuasaan sesuai dengan ajaran trias politica. Selain itu tujuan lainnya antara lain
perlindungan dari bahaya terhadap umum, baik dari luar maupun dari dalam,
seperti menghalangi terjadinya “eigen richting”, pemeliharaan ketertiban dan
kesejahteraan umum.
Prof. Kranenburg “dalam melaksanakan tugas-tugasnya, negara bukan
menunaikan kewajiban untuk memelihara hukumnya, melainkan kewajiban untuk
memelihara kebudayaannya dan kewajiban untuk memelihara kesejahteraannya”.
Dengan kata lain, dalam menjalankan tugasnya dan mewujudkan tujuannya
5
negara haruslah berpegang teguh pada keadilan dan peraturan hukum yang
berlaku. Pada umumnya hukum ditujukan untuk mendapatkan keadilan, menjamin
adanya kepastian hukum dalam masyarakat serta mendapatkan kemanfaatan atas
dibentuknya hukum tersebut. Selain itu, menjaga dan mencegah agar tiap orang
tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri, namun tiap perkara harus diputuskan
oleh hakim berdasarkan dengan ketentuan yang sedang berlaku.
Secara singkat Tujuan Hukum antara lain:
• Keadilan
• Kepastian
• Kemanfaatan
tujuan hukum Secara umum tujuan hukum dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk mengatur tata tertib masyarakat secara damai dan adil.
b. Untuk menjaga kepentingan tiap manusia supaya kepentingan itu tidak
dapat diganggu.
c. Untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam pergaulan manusia.
6
negara hukum di Indonesia yang demokratis telah dikemukakan oleh para pendiri
negara Republik Indonesia (Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan kawan-kawan)
sejak hampir satu abad yang lalu. Cita – cita negara hukum yang demokratis
telah lama bersemi dan berkembang dalam pikiran dan hati para perintis
kemerdekaan bangsa Indonesia. Apabila ada pendapat yang mengatakan cita
negara hukum yang demokratis pertama kali dikemukakan dalam sidang Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah
tidak memiliki dasar historis dan bias menyesatkan. Para pendiri negara waktu itu
terus memperjuangkan gagasan Negara hukum. Ketika para pendiri negara
bersidang dalam BPUPKI tanggal 28 Mei – 1 Juni 1945 dan tanggal 10-17 Juli
1945 gagasan dan konsep Konstitusi Indonesia dibicarakan oleh para anggota
BPUPKI. Melalui sidang-sidang tersebut dikemukakan istilah rechsstaat (Negara
Hukum) oleh Mr. Muhammad Yamin (Abdul Hakim G Nusantara, 2010:2 dalam
Triharso 2013). Dalam sidang – sidang tersebut muncul berbagai gagasan dan
konsep alternatif tentang ketatanegaraan seperti: negara sosialis, negara serikat
dikemukakan oleh para pendiri negara. Perdebatan pun dalam sidang terjadi,
namun karena dilandasi tekad bersama untuk merdeka, jiwa dan semangat
kebangsaan yang tinggi (nasionalisme) dari para pendiri negara, menjunjung
tinggi azas kepentingan bangsa, secara umum menerima konsep Negara hukum
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dasar yuridis bagi
negara Indonesia sebagai negara hukum tertera pada Pasal 1 ayat (3)
UUD Negara RI 1945 (amandemen ketiga), “Negara Indonesia adalah Negara
Hukum” Konsep negara hukum mengarah pada tujuan terciptanya kehidupan
demokratis, dan terlindungi hak azasi manusia, serta kesejahteraan yang
berkeadilan. Bukti lain yang menjadi dasar yuridis bagi keberadaan negara
hokum Indonesia dalam arti material, yaitu pada: Bab XIV Pasal 33 dan Pasal 34
UUD Negara RI 1945, bahwa negara turut aktif dan bertanggungjawab
atas perekonomian negara dan kesejahteraan rakyat. Dalam dekade abad 20
konsep negara hukum mengarah pada pengembangan negara hukum dalam arti
material. Arah tujuannya memperluas peran pemerintah terkait dengan tuntutan
dan dinamika perkembangan jaman. Konsep negara hukum material yang
7
dikembangkan di abad ini sedikitnya memiliki sejumlah ciri yang melekat pada
negara hokum atau Rechtsstaat, yaitu sebagai berikut.
a. HAM terjamin oleh undang-undang
b. Supremasi hukum
c. Pembagian kekuasaan ( Trias Politika) demi kepastian hukum
d. Kesamaan kedudukan di depan hukum
e. Peradilan administrasi dalam perselisihan
f. Kebebasan menyatakan pendapat, bersikap dan berorganisasi
g. Pemilihan umum yang bebas
h. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
8
Kelebihan dan kekurangan pelaksanaan hukum di Indonesia
1. Kelebihan:
2. kelemahan:
9
kasus hukum yang mereka hadapi. Padahal para aparat ini telah disumpah
saat ia memangkuh jabatannya sebagai penegak hukum
d. Kedewasaan Berpolitik. Berbagai sikap yang diperlihatkan oleh partai
politik saat kadernya terkena kasus politik sesungguhnya memperlihatkan
ketidak dewasaan para elit politik di Negara hukum ini
Hukum secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu Hukum Publik dan Hukum
Privat. Hukum pidana merupakan hukum publik, artinya bahwa Hukum pidana
mengatur hubungan antara para individu dengan masyarakat serta hanya
diterapkan bilamana masyarakat itu benar-benar memerlukan.
Van Hamel antara lain menyatakan bahwa Hukum Pidana telah berkembang
menjadi Hukum Publik, dimana pelaksanaannya sepenuhnya berada di dalam
tangan negara, dengan sedikit pengecualian. Pengeualiannya adalah terhadap
delik-delik aduan (klacht-delicht). Yang memerlukan adanya suatu pengaduan
(klacht) terlebih dahulu dari pihak yang dirugikan agar negara dapat
menerapkannya.
Maka Hukum Pidana pada saat sekarang melihat kepentingan khusus para
individu bukanlah masalah utama, dengan perkataan laintitik berat Hukum Pidana
ialah kepentingan umum/masyarakat. Hubungan antara si tersalah dengan korban
bukanlah hubungan antara yang dirugikan dengan yang merugikan sebagaimana
dalam Hukum Perdata, namun hubungan itu ialah antara orang yang bersalah
dengan Pemerintah yang bertugas menjamin kepentingan umum atau kepentingan
masyarakat sebagaimana ciri dari Hukum Publik.
a. Hukum sipil dalam arti luas (Hukum perdata dan hukum dagang)
b. Hukum sipil dalam arti sempit (Hukum perdata saja)
10
c. Dalam bahasa asing diartikan : Hukum sipil (Privatatrecht atau
Civilrecht), Hukum perdata (Burgerlijkerecht) Hukum dagang
(Handelsrecht).
a. Hukum Tata Negara : Yaitu mengatur bentuk dan susunan suatu negara
serta hubungan kekuasaan anatara lat-alat perlengkapan negara satu sama
lain dan hubungan pemerintah pusat dengan daerah (pemda)
b. Hukum Administrasi Negara (Hukum Tata Usaha Negara) :mengatur cara
menjalankan tugas (hak dan kewajiban) dari kekuasaan alat perlengkapan
negara,
c. Hukum Pidana : mengatur perbuatan yang dilarang dan memberikan
pidana kepada siapa saja yang melanggar dan mengatur bagaimana cara
mengajukan perkara ke muka pengadilan (pidana dilmaksud disini
termasuk hukum acaranya juga). Paul Schlten dan Logemann menganggap
hukum pidana bukan hukum publik.
d. Hukum Internasional (Perdata dan Publik) Hukum perdata Internasional,
yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara warga negara suatu
bangsa dengan warga negara dari negara lain dalam hubungan
internasional. Hukum Publik Internasional, mengatur hubungan anatara
negara yang satu dengan negara yang lain dalam hubungan Internasional.
1.Menurut sumbernya :
11
d. Hukum jurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena putusan hakim.
e. Hukum doktrin, yaitu hukum yang terbentuk dari pendapat seseorang atau
beberapa orang sarjana hukum yang terkenal dalam ilmu pengetahuan
hukum.
2.Menurut bentuknya :
a. Ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi
suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.
b. Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang
akan datang.
c. Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana
dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia.
12
6. Menurut sifatnya :
7.Menurut wujudnya :
8.Menurut isinya :
a. Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang
satu dengan yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan
perseorangan.
b. Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara
dengan alat kelengkapannya ata hubungan antara Negara dengan
warganegara.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk penegak hukum yang berwenang harus bertidak berkeadilan bagi semua
elemen, dan tidak tumpul keatas dan tajam kebawah.
Melaksanakan peradilan menurut UU yang berlaku di Indonesia dan tidak ada
intervensi terhadap penegak hukum.
14
Daftar pustaka
Sumber buku :
Hans Kelsen, 2006, Teori Umum tentang Hukum dan Negara, Terjemahan Raisul.
Muttaqien, Nusamedia & Nuansa, Bandung.
Sumber internet :
https://andrilamodji.wordpress.com/hukum/pengertian-tujuan-jenis-jenis-dan-
macam-macam-pembagian-hukum/ diunduh pada 25/04/17 pukul 20:59 wib
https://www.academia.edu/8838989/Indonesia_Sebagai_Negara_Hukum_INDON
ESIA_SEBAGAI_NEGARA_HUKUM diunduh pada 30/04/17 pukul 9:11 wib
https://meilabalwell.wordpress.com/negara-hukum-konsep-dasar-dan-
implementasinya-di-indonesia/ diunduh pada 30/04/17 pukul 9:17 wib