MK
Skor Nilai:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhana Wata’ala karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, Dapat terselesaikan tugas tentang RI
Permesinan CNC Dasar sehingga berguna dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata kuliah Permesinan CNC Dasar
yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang Permesinan CNC Dasar. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu
Penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah di masa
yang akan datang, mengingat tidak sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi diri sendiri maupun orang lain
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang
kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari Bapak demi
perbaikan tugas ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda
kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar.Di bidang industri, keadaan
mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri
otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti
mur, baut,roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat
dihubungkan dengan mesin lainseperti mesin bor ( drilling machine ), mesin gerinda
( grinding machine), mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap ( shaping machine), mesin
gergaji ( sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya. Namun ada salah satu hal yang
paling penting dari sebuah mesin adalah perawatannya. Perawatan dilakukan untuk menjaga
kondisi mesin dalam keadaanyang baik. Sebelum kegiatan perawatan dilaksanakan,
diperlukan kegiatan perencanaan perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses
perawatan berjalan sesuai rencana.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka perumusanmasalah dalam
pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
a.Apa itu mesin bubut ?
b.Apa fungsi utama komponen mesin bubut ?
c.Apa sajakah sumber yang terkait dengan pekerjaan perawatan mesin bubut?
d.Bagaimana langkah – langkah perawatan mesin bubut
e.Bagaimana sistematika pelumasan eretan pada mesin bubut?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan perencanaan perawatan ini adalah sebagai berikut:
a.Mengetahui pengertian mesin bubut
b.Mengetahui fungsi utama komponen mesin bubut
c.Mengetahui sumber yang terkait dengan pekerjaan perawatan mesin bubut
d.Mengetahui langkah – langkah perawatan mesin bubut.Mengetahui sistematika
pelumasan eretan pada mesin bubut
1.4 Metode penulisan
Metode penulisan pada makalah ini berhubungan dengan pokok pembahasan pada
mesin bubut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses
turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda
kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan
kecepatan tertentu bersamaan dengandilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut
gerak umpan (feeding). Komponen Utama Mesin Bubut Mesin bubut pada dasarnya terdiri
dari beberapa komponen utama antara lain.
C. Perwatan khusus :
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan
pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.
1)Motor utama (motor pembangkit)
Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu:
Motor tidak mampu bekerjaAda 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak
mau bekerja :
A) Tegangan dari sumber tenaga yang masuk ke motor pembangkit rendah,sehingga tidak
sanggup membangkitkan motor pembangkit
B)Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran arus
yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.
C)Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka
gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.
D)Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
E)Coil pada saklar terbakar
F)Tidak terjadi hubungan pada kontak limit switch
G) Rem motor tidak berfungsi secara baik
LANGKAH-LANGKAH KERJA
Langkah-langkah kerja:
Sebelum melakukan pekerjaan alignment sediakanlah safety tools guna menghindari hal-hal
yang tidak kita inginkan. Adapun langkah-langkah kerja untuk melakukan alignment adalah: .
1.Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2.Gunakan peralatan sesuai pada tempatnya
3.Periksa setiap bagian poros, puli, chack dan sabuk penggerak pada saat motor sebelum
bekerja maupun sedang bekerja.
4.Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegak lurusan, kebulatan menggunakan dial
indicator.
5.Lakukan pemeriksaan kebengkokan pada chack / pencekam,Gunakan dial indicator.
6.Periksa setiap eretan, apakah terjadi gesekan antara eretan dankedudukan eretan.
7.Lumasi oli / pelumas pada bagian – bagian yang terjadi gesekan.
8.Lakukan penyetelan / nglepel pada kedudukan mesin agar terjadi keseimbangan.
9.Tulislah catatan setiap hasil pemeriksaan.
10.bersihkan tempat kerja setelah mengaligment.
A. Analisa pada eretan.
Dari survey yang dilakukan, maka dapat kita menyimpulkan bahwa eretan atas dan eretan
melintang masih harus di aligment, karena pada setiap eretan masih terlalu bergesekan atau
kurangnya pelumasan.Pada tutup eretan pecah maka harus mengganti tutup eratan yang baru.
atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut tirus di antara dua senter. Selain roda pemutar
(B), kepala lepas juga terdapat dua lagi lengan pengikat yang satu (C) dihubungkan dengan
alas yang dipasang mur, di mana fungsinya untuk mengikat kepala lepas terhadap alas mesin
agar tidak terjadi pergerakan kepala lepas darikedudukannya. Sedangkan yang satunya (D)
dipasang pada sisi tabung luncur/rumahsenter putar, bila dikencangkan berfungsi agar tidak
terjadi pergerakan longitudinal sewaktu membubut. Pada sistem pelumasan pada Tail Stok
menggunakan sistem pelumasan tekan, yang cara pelumasannya oli dimasukkan dan ditekan
pada baut penyetel maju mundur, yang berada pada samping tuas pengunci, dibawah ini
adalah foto dari Tail Stok / Kepala Lepas
5.Eretan Atas
Eretan atas sebagaimana Gambar, berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang
sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir,
alur, tirus,champer (pingul), dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm. Eretan
ini tidak dapat dijalankan secara otomatis, melainkan hanya dengan cara manual.
Kedudukannya dapat diatur dengan memutarnya sampai posisi 360°, biasanya digunakan
untuk membubut tirus dan pembubutan ulir dengan pemakanan menggunakan eretan atas.
6. Eretan Lintang
Eretan lintang berfungsi untuk menggerakkan pahat melintang alas mesin atau arah ke
depan atau ke belakang posisi operator yaitu dalam pemakanan benda kerja.Pada roda eretan
ini juga terdapat dial pengukur untuk mengetahui berapa panjang langkah gerakan maju atau
mundurnya pahat.
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952
yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama
Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat
benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi
dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal
sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori
investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang
pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit
pengendali dapat lebih ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang
pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil
penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat banyak.
Jenis Mesin CNC Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan
mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam
2 macam, yaitu :
MesinbubutCNCdanMesinfraisCNC
Cara Mengoparasikan Mesin CNC Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan
cara memasukkan perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel
instrument di tiap-tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri
sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari
karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara,
yaitu:
1.Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan
adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin
berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda
kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya
diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
2.Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu
berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun
mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan
benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal
gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi
sederhana, baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang
dipergunakan sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM,
EMCO TU, maupun yang sejenis.
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri
yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat
menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode
standar pada mesin CNC yaitu :Mesin Bubut Fungsi G
G01Interpolasi linear
Fungsi M
Mesin Frais
Fungsi G
Fungsi M
M00 Diam
Tanda Alarm
A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus
sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut.
Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan
program CAD (Computer Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang
computer, maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik
dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan
dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer
Aided Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat
mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya.
Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari
benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi
secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui
layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa
harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan,
maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi
dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui
mediarekam.
Masa Depan Mesin CNC Dengan perkembangan teknologi informasi, maka di masa
datang dimungkinkan input mesin CNC dapat berasal dari gambar kerja manual yang dibaca
melalui scan, kemudian diinterpretasikan oleh PC yang terkoneksi dengan mesin CNC. Hasil
dari pembacaan scan akan diolah oleh software pada PC menjadi program simulasi berupa
CAD/CAM. Selanjutnya hasil simulasi akan dieksekusi menjadi program mesin CNC yang
siap dieksekusi untuk membuat benda kerja.