Anda di halaman 1dari 5

1.

Discussion Task (Grup)

Hubungan Hukum anatara Pemerintah dengan Pegawai Negeri merupakan “hubungan


dinas publik” terdapat adanya perbedaan pandangan menegenai timbulnya hubungan
disnas publik

Jawaban :

Sepanjang sejarah Indonesia kedudukan dan peran PNS sangatlah penting dan
menentukan. Pegawai negeri adalah aparatur pelaksana pemerintahan dalam mencapai
tujuan nasional menyelenggarakan pemerintah dan melaksanakan pembangunan.
Pemerintah tidak hanya menjalankan fungsi umum tetapi juga mampu melaksanakan
fungsi pembangunan, atau dengan kata lain pemerintah bukan hanya
menyelenggarakan tertib pemerintah, tetapi juga harus menyelenggarakan dan
memperlancar pembangunan untuk kepentingan rakyat banyak. Agar pegawai negeri
sipil (pns) sebagai aparatur Negara, abdi Negara, dan abdi masyarakat dapat
melaksankan tugasnya dengan baik, maka ia harus mempunyai kesetiaan atau ketaatan
penuh terhadap pancasila, undang-undang dasar 1945, Negara, dan pemerintah,
sehingga dengan demikian dapat memusatkan segala perhatian dan pemikiran serta
mengarahkan daya dan tenaganya untuk melaksanakan tugas pemerintahan dan
pembangunan secara bedaya guna dan berhasil guna.

Sedangkan pengertian dan kedudukan (pns) dilihat dari UU no 32 tahun 2004


sama dengan UU no 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian bahwa
“Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi
syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji
berdasarkanperaturan perundang-undangan yang berlaku.” Pegawai negeri diharapkan
dan memiliki etos kerja , penuh inisiatif, dedikatif serta langkah-langkah positif untuk
mewujudkan prestasi kerja dan kariernya. Selain itu pegawai negeri diharapkan untuk
menjadi sikap mental dalam melaksanakan kedinasannya, serta dapat di jadikan suri
teladan atau panutan di tengah-tengah masyarakat. Oleh sebab itu dalam upaya
melaksanakan tugas-tugas pemerintah dan tugas pembanguna, pegawai negeri harus
menganggkat sumpah pada saat diangkat sebagai pegawai negeri. Seorang pegawai
negeri ketika mengucap sumpah harus mengatakan bahwa dirinya sanggup
melaksanakan tugas kedinasan yang di percayakan kepadanya dengan penuh
pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab. Kesetiaan dan ketaatan penuh tersebut
mengandung pengertian bahwa PNS berada sepenuhnya di bawah pemerintah. Hal itu
perlu ditegaskan untuk menjami kesatuan pimpinan dan garis pimpinan yang jelas dan
tegas.1

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari masyarakat dari sebuah
negara. Seperti tertuang pada Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian bahwa yang dimaksud Pegawai Negeri adalah setiap warga negara
Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat
yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara
lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
bagian dari sebuah negara, hubungan hukum (rechts betrekking) antara Pegawai Negeri
dengan negara merupakan hubungan dinas publik. Hubungan dinas publik timbul
semenjak seseorang mengikat dirinya untuk tunduk pada perintah untuk melakukan suatu
atau beberapa macam jabatan tertentu.2
Hubungannya berkaitan dengan kedudukan PNS dalam menjalankan tugasnya
sebagai aparatur negara dan pemerintah. Pasal 3 ayat (1) Undang-undang Nomor 43
Tahun 1999, mengatur kedudukan PNS yaitu sebagai aparatur negara yang bertugas
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan
merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan pembangunan. Rumusan
kedudukan PNS didasarkan pada pokok-pokok pikiran bahwa pemerintah tidak hanya
menjalankan fungsi umum pemerintah, tetapi juga harus mampu melaksanakan fungsi
pembangunan atau dengan kata lain pemerintah bukan hanya menyelenggarakan tertib
pemerintahan, tetapi juga harus mampu menggerakkan dan memperlancar pembangunan
untuk kepentingan rakyat.3

PNS sebagai aparatur negara mempunyai posisi sangat strategis dan peranan
menentukan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan. Sebagai aparatur
negara, PNS berkewajiban menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan
dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
negara dan pemerintah. Untuk itu, PNS sebagai pelaksana perundang-undangan wajib
berusaha untuk taat pada setiap perundang-undangan dalam melaksanakan tugas
kedinasan. Pemberian tugas kedinasan kepada PNS pada dasarnya merupakan
kepercayaan dari atasan yang berwenang, dengan harapan bahwa tugas itu akan
dilaksanakan dengan sebaik- baiknya. Oleh karenanya, setiap PNS wajib melaksanakan
tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan
1
Daya Manusia ; (Yogyakarta ; Penerbit Gaya Media ; 2004) ; h. 329

2
Muchsan, 1988, Pengangkatan Dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil, cetakan kedua, Liberty,
Yogyakarta, h . 9
3
C.S.T. Kansil, 1979, Pokok-Pokok Hukum Kepegawaian Republik Indonesia, Pradnya Paramitha, Jakarta,
h. 38
tanggungjawab. Namun dalam pelaksaan tugasnya PNS kemungkinan banyak mengalami
masalah dan sengketa yang berkenaan dengan pekerjaannya. Sengketa kepegawaian
menurut Sastro Djatmiko, juga dapat timbul disebabkan penugasan oleh atasan dengan
tugas tertentu, percepatan dan pensiunan pegawai, izin perkawinan.4

Penyusunan aparatur negara menuju kepada administrasi yang sempurna sangat


bergantung pada kualitas Pegawai Negeri dan mutu kerapian organisasi aparatur itu
sendiri. Disamping itu Pegawai Negeri dituntut untuk berkemampuan melaksanakan
tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas
pemerintahan dan pembangunan, serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme. Sebagai bagian dari pembinaan Pegawai Negeri Sipil perlu dilakukan dengan
sebaik-baiknya dengan berdasarkan pada perpaduan sistem prestasi kerja dan sistem
karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.

Hal ini dimaksudkan untuk memberi peluang bagi Pegawai Negeri Sipil yang
berprestasi tinggi untuk meningkatkan kemampuan secara profesional dan berkompetisi
secara sehat. Sarana Kepegawaian memiliki kedudukan dan peran yang sangat penting
dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan. Arti penting dari sarana kepegawaian
tersebut oleh Utrecht dikaitkan dengan pengisian jabatan pemerintahan, yang diisi oleh
Pegawai Negeri Sipil. Jabatan merupakan personifikasi hak dan kewajiban dalam struktur
organisasi Pemerintahan. Agar dapat berjalan (menjadi konkrit, menjadi bermanfaat bagi
negara), maka jabatan (sebagai personifikasi hak dan kewajiban) memerlukan suatu
perwakilan (Vertegenwoordiging). Yang menjalankan perwakilan itu, ialah suatu pejabat,
yaitu manusia atau badan hukum. Utrecht sebagaimna dikutip Riawan Tjandra
menyatakan oleh karena diwakili penjabat, maka jabatan itu berjalan. Yang menjalankan
hak dan kewajiban yang didukung oleh jabatan, ialah penjabat. Jabatan bertindak dengan
perantaraan dengan perantaraan penjabatnya. Dalam teori hukum Kepegawaian, untuk
menentukan status seorang

Pegawai negeri dipergunakan 2 (dua) macam kriteria, yaitu:

1. Berdasarkan adanya hubungan dinas publik, yaitu manakalah seorang mengikatkan diri
untuk tunduk pada pemerintah dan melakukan jabatan atau tugas tertentu.
2. Berdasarkan pengangkatan (aanstelling), yaitu diangkat melalui suatu surat keputusan
(beschikking) guna ditetapkan secara sah sebagai Pegawai Negeri.5

4
Sastro Djatmiko, 1990, Hukum Kepegawaian di Indonesia , Djambatan, Jakarta, h. 48-52
5
W. Riawan Tjandra,2008 , Hukum Administrasi Negara Universitas Atmajaya Yogyakarta 2008.
h. 150
Sistem administrasi pemerintahan terbagi menjadi dua bagian yaitu pegawai
negeri dan masyarakat.Pegawai negeri mempunyai otoritas dan wewenang secara hukum,
sedangkan masyarakat tidak memiliki wewenang. Berdasarkan kewenangan yang diberikan
tersebut maka terdapat hubungan antara Hukum Administrasi Negara dengan Hukum
Kepegawaian yang disebut sebagai openbare dienstbetrekking (hubungan dinas publik)
terhadap negara (pemerintah). Adapun openbare dientsbetrekking yang melekat pada
hubungan hubungan hukum kepegawaian itu lebih merupakan hubungan sub-ordinatie
antara atasan dengan bawahan.

Menurut Logemann hubungan dinas publik adalah bilamana seseorang mengikat


dirinya untuk tunduk pada perintah dari pemerintah untuk melakukan sesuatu atau
beberapa macam jabatan yang dalam melakukan suatu atau beberapa macam jabatan itu
dihargai dengan pemberian gaji dan beberapa keuntungan lain. Hal ini berarti bahwa inti
dari hubungan dinas publik adalah kewajiban bagi pegawai yang bersangkutan untuk
tunduk pada pengangkatan dalam beberapa macam jabatan tertentu yang berakibat bahwa
pegawai yang bersangkutan tidak menolak (menerima tanpa syarat) pengangkatannya
dalam satu jabatan yang telah ditentukan oleh pemerintah di mana sebaliknya pemerintah
berhak mengangkat seseorang pegawai dalam jabatan tertentu tanpa harus adanya
penyesuaian kehendak dari yang bersangkutan. Dalam hal ini, hubungan tersebut
menimbulkan ‘Suatu perjanjian” yakni karena adanya persesuaian kehendak atau vrye
verdrag (kontrak sukarela) antara pegawai dengan pemerintah.

Hubungan antara Hukum Kepegawaian dengan Hukum Administrasi Negara adalah :

1. Obyek Hukum Administrasi Negara adalah kekuasaan pemerintah;


2. Penyelenggaraan pemerintahan sebagian besar dilakukan oleh Pegawai Negeri;
3. Tugas dan wewenang Pegawai Negeri berupa public service dituangkan dalam Pasal 3
ayat (1) UU No. 43 tahun 1999 yang menyatakan bahwa Pegawai negeri berkedudukan
sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara professional, jujur adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas
Negara, pemerintahan dan pembangunan.
4. Hubungan antara Pegawai Negeri dengan negara adalah hubungan dinas publik;
5. Sengketa kepegawaian merupakan sengketa Tata Usaha Negara.

Para ahli seperti Kranenburg dan Logemann, sebagaimana dikutip oleh Sri Hartini
(2010:31) mendefinisikan Pegawai Negeri adalah Pejabat yang ditunjuk, jadi pengertian
tersebut tidak termasuk terhadap mereka yang memangku jabatan mewakili seperi
anggota parlemen, presiden, dan sebagainya. Pengertian Pegawai Negeri menurut
Logemann adalah tiap pejabat yang mempunyai hubungan dinas dengan negara.
Logemann menyoroti dari segi hubungan antara negara dengan Pegawai Negeri. Menurut
Logemann hubungan dinas publik adalah bilamana seseorang mengikatkan dirinya untuk
tunduk pada perintah dari pemerintah untuk melakukan sesuatu atau beberapa macam
jabatan yang dalam melakukan sesuatu atau beberapa jabatan dihargai dengan pemberian
gaji dan keuntungan lain.

Anda mungkin juga menyukai