Anda di halaman 1dari 9

MANUSIA DAN ALAM SEMESTA

Disusun oleh:
1. Dhea Finanda 1801120506
2. Egit firman Alimzah 1801120501
3. Yohan Saputra 1801120504.p

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIDINANDI PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat- Nya lah hingga
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Manusia dan Alam Semesta” ini.
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Dosen Pembimbing
dalam mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi yang telah memberikan kami tugas makalah ini
sehingga wawasan kami dapat bertambah. Dan juga terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas kami dalam mata kuliah seperti yang telah disebutkan di atas.
Sebagai seorang manusia yang pada dasarnya memang tak luput dari kesalahan, kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan tugas-tugas kami selanjutnya.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan
kita mengenai hubungan manusia dan alam semesta. Agar kita dapat memperoleh pencerahan
tentang hakikat keberadaan manusia dan alam semesta beserta keterkaitan antara keduanya
sebagai upaya dalam membangun manusia yang seutuhnya

Palembang, september 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 Pendahuluan
>Latar Belakang
>Rumusan Masalah

BAB II Pembahasan
>Hakikat Kebenaran
>Hakikat Eksistensi(Dunia/Alam Semesta)
>Hakikat Manusia
>Hakikat Otak (Brain) dan Kecerdasan (Intelligence)
>Hakikat Pikiran (Mind) dan kesadaran (Consciousness)
>Tujuan dan Makna Kehidupan
>Contoh Kasus

BAB III Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kebenaran tentang eksistensi menyangkut kebenaran tentang adanya empat tingkat eksistensi
dunia, yaitu: benda, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Yang membedakannya adalah
unsure kesadaran yang dimiliki oleh keempat kelompok eksistensi tersebut. Kebenaran tentang
alat maksudnya adalah ketepatan penggunaan alat (tools) yang dipakai untuk memahami
keempat tingkat eksistensi tersebut. Disini hendaknya diterapkan asas ketepatan (adaequatio).
Ada kecendurungan bahwa para ilmuan hanya mengakui pendakatan ilmiah (pendekatan
rasional) sebagia pendekatan tunggal untuk memahami eksistensi alam semesta, padahal
kebenaran ilmiah hanya berlandaskan pada fakta objektif (fakta yang dapat dibuktikan melalui
panca indra). Misalnya, pendekatan rasio (pendekatan ilmiah) paling tepat dipakai untuk
memahami benda (fisik), namun tidak sepenuhnya tepat dipakai untuk memhami pola kerja
biologis, etika, kesadaran spiritual, hakikat manusia, apalagi untuk memahami tuhan(potensi
murni). Kebenaran tentang cara belajar yang menyangkut dunia akan berbeda untuk empat
bidang pengetahuan:
(1) saya-batin,
(2) saya-lahirlah,
(3) dunia-batin,
(4) dunia-lahirlah/material.
Dalam kebenaran tentang hidup didunia, dijumpai dua corak masalah, yaitu: (
1)masalah konvergen (bertitik temu), yaitu sesuatu yang dapat dipecahkan secara menyeluruh,
dan
(2) masalah divergen (bertitik pisah), yaitu sesuatu yang selalu berlawanan. Kedua masalah ini
tentu tidak dapat dipecahkan dengan cara yang sama.

RUMUSAN MASALAH

Apa hakikat kebenaran ?


Apa hakikat eksistensi(dunia/alam semesta)?
Apa hakikat manusia ?
Apa hakikat otak dan kecerdasan ?
Bagaimana hakikat fikiran dan kesadaran ?
Apa tujuan dan makna kehidupan?
BAB II
PEMBAHASAN

HAKIKAT KEBENARAN

Untuk memahami mengapa berbagai dsiplin ilmu dan teknologi tidak sepenuhnya mampu
memahami misteri keberadaan alam semesta dan tidak alagi sepenuhnya dapat menjelaskan dan
memcahkan berbagi permasalahn dunia saat ini, maka perlu kita renungkan terlebih dahulu apa
yang dinyatakan oleh E.F. Schumacher (dalam Eko Wijayanto dkk.,2002) sebagai empat
kebenaran besar, yaitu:
Kebenaran (hakikat ) tentang eksistensi (dunia/alam semesta).
Kebenaran tentang alat (tools) yang dipakai untuk memahami dunia.
Kebenaran tentang cara belajar tentang dunia
Yang dimkasud dengan hidup didunia.
Kebenaran tentang eksistensi menyangkut kebenaran tentang adanya empat tingkat eksistensi
dunia, yaitu: benda, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Yang membedakannya adalah
unsure kesadaran yang dimiliki oleh keempat kelompok eksistensi tersebut. Kebenaran tentang
alat maksudnya adalah ketepatan penggunaan alat (tools) yang dipakai untuk memahami
keempat tingkat eksistensi tersebut. Disini hendaknya diterapkan asas ketepatan (adaequatio).
Ada kecendurungan bahwa para ilmuan hanya mengakui pendakatan ilmiah (pendekatan
rasional) sebagia pendekatan tunggal untuk memahami eksistensi alam semesta, padahal
kebenaran ilmiah hanya berlandaskan pada fakta objektif (fakta yang dapat dibuktikan melalui
panca indra).

HAKIKAT EKSISTENSI (DUNIA/ALAM SEMESTA)

Ada kecenderungan yang disedorkan oleh saintisme modern-yaitu suatu paham yang sering
disebut sebagai materialistik, mekanistik, dan deterministik-yang memandang dunia fisik/dunia
materi sebagai satu-satunya keberadaan yang diakui oleh ilmu pengetahuan. Alam semesta
seolah-olah dianggap sebagai mesin raksasa yang bekerja secara mekanistik. Alam semesta
hanya dilihat sebagi materi/substansi yang terbentang luas dan tak bernyawa, yang misterinya
mampu dipecahkan dengan pendekatan ilmiah dan rasioanal. Namun Schumacher telah
mengingatkan para ilmuan tentamg adanya tingktan-tingkatan eksistensi alam semesta sebagi
berikut:
Benda, dapat dituliskan ( P )
Tumbuhan, dapat dituliskan ( P+X )
Hewan, dapat ditulskan ( P +X+Y)
Manusia, dapat dituliskan (P+X+Y+Z)

HAKIKTA MANUSIA

Stevenson dan Haberman (2001) mengatakan bahwa meski ada begitu banyak hal yang sangat
bergantung pada konsep tentang hakikat manusia, namun terdapat begitu banyak
ketidaksepakatan mengenai apa itu hakikat manusia. Adanya ketidaksepakatan ini karena
banyak pihak hanya melihat hakikat manusia secara sepotong-sepotong tanpa mendudukannya
dalam konteks keseluruhan yang utuh. Karl Marx, misalnya,(dalam Stevenson dan
Haberman,2001) mengatakan hakikat real manusia adalah keseluruhan hubungan social dengan
menolak adanya tuhan dan mengagnggap bawha tiap pribadi adala produk dari tahapan
ekonomis tertentu dari masyarakat manusia tempat manusia itu hidup.
Kecenderungan memahami hakikat manusia secara sepotong-sepotong ini sangat jelasa terasa
bila melihat perkembangan dan aliran dalam psikologi khususnya menyangkut konsepsi-
konsepsi psikologis tentang manusia. McDavid dan Harari (dalam Jalaluddin Rahmat,2001)
mengelompakan empat teori psikologi dikaitkan dengan konsepsinya sebgai berikut:
Psikoanalisis
Behaviorisme
Kognitif
Humanism

HAKIKAT OTAK (BRAIN) DAN KECERDASAN (INTELLIGENCE)

Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks. Otak memiliki kemampuan yang sangat
;luar biasa, antara lain: memproduksi pikiran-sadar, melakukan pilihan bebas, menyimpan
ingatan, memungkinkan memiliki perasaan, menjembatani kehidupan spiritual dengan
kehidupan materi/fisik, kemampuan perabaan, persentuhan, penglihatan, penciuman,
berbahasa, mengendaliakn berbagai organ tubuh, dan sebaginya.
Menurut Agus Nggermanto (2001), paling tidak ada sembilan subkomponen didalam otak
manusia, yaitu: (1) neocotex (2) corpus callasum,(3)cerebellum,(4) otak reptile,(5)hippocampus,
(6)amigdala,(7) pituitary gland,(8)hypothalamus,dan (9) thalamus.
Gardner (1999) mendefinisikan kecerdasan sebagai potensi biopsikologis untuk memproses
informasi yang dapat diaktifkan dalam suatu latar (setting) kebudayaan untuk memecahkan
masalah atau menciptakan suatu produk-produk bermamfaat dalam suatu kebudayaan. Pada
awalnya ilmuan hanya mengenal kecerdasan tunggal yang disebut sebagai kecerdasan
intelektual (intellectual quotient). Namun belakangan terbukti bahwa manusia sebenarrnya
mempunyai banyak kecerdasan. Gardner pada aawalnya mengidentifikasi 7 kecerdasan
manusia, yaitu: linguistic,logical-mathematical, musical, bodily-kinesthetical,
spatial,interpersonal, dan intrapersonal intelligence.

HAKIKAT PIKIRAN (MIND) DAN KESADARAN (CONSCIOUSNESS)

Pikiran memegang peranan yang sangat penting dal kehidupan manusia sehingga Blaise Pasca
(dalam Hart,1997) sampai mengatakan:”manusia jelas sekalgi dibuat untuk berfikir. Di
dalamnya terletak semua matabat dan kebajikannya; dan seluruh kewajibannya adalah berfikir
sebagimana seharusnya.”
Drever (dalam Sudibyo, 2001) memberikan batasan mengenai pikiran (mind atau mental
sebagai keseluruhan struktur dan proses-proses kejiwaan-baik ang disadari maupun tidak
disadari-yang merupakan bagian dari psyche yang terorganisir. Jalaluddin Rahmat (2001)
melihat proses berfikir sebagai komunikasi intrapersonal yang meliputi: sensasi, persepsi,
memori, dan berfikir. Sensasi merupakan alat pengindraan melalui panca indra yang
menghubngkan organism (manusia) dengan lingkungan. Persepsi adalah proses pemberian
makna pada sensasi sehingga manusia memperleh pengetahuan yang baru. Memori adalah
proses menyimpan informasi dan dan memanggilnya kembali. Berfikir adalah mengola informasi
dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respons.
TUJUAN DAN MAKNA KEHIDUPAN

Siapapun pasti sependapat dan tidak ada tujuan hidup manusia adalah untuk memperoleh
kebahagian. Bahkan Jalaluddin Rahmat (2004) mengatakan bahwa secara agama, filsafat, dan
ilmu pengetahuan,orang harus memilih hidup bahagia. Dalam kehidupan sehari-hari, apalagi
dalam era dewasa ini yang dipenuhi oleh filsafat materialism, makin banyak orang yang merasa
tidak bahagia. Kebahagiaan seolah-olahh menjadi barang langka yang sulit dijangkau. Mengapa
hal ini terjadi? Hal ini dapat terjadi karena adanya penafsiran atau/ pemahaman tentang cara
untuk mencapai kebahagian itu sendiri. Perbedaan pemahaman tentang hidup ini bergantung
pada evolusi kesadaran seseorang.

KASUS

Eksplorasi minyak dan gas (migas) di Jawa


Demi mengejar pendapatan negara, kegiatan eksplorasi migas terus dipacu, termasuk di Jawa.
Di pulau yang memiliki kepadatan penduduk paling tinggi di Indonesia itu, sedikitnya terdapat
sembilan perusahaan yang telah mendapat konsesi untuk mengeksplorasi minyak bumi.
Berbagai kecelakaan juga terjadi diwilayah kegiatan dan penambangan minyak ini. Dalam
kurun waktu 36 tahun terakhir, paling tidak ada delapan kejadian kecelakaan, yaitu pada
tanggal 20 mei 1971, sumur pengeboran minyak pertamina dikedokan bunder unit III, Cirebon
meledak dan menyemburkan minyak bercampur lumpur sehingga menggenangi daerah sekitar
dan sekitar 550 warga diungsikan. Kemudian pada tanggal 1 september 1984, sumur eksplorasi
pertamina di pasir jadi, subang terbakar akibat kebocoran gas lalu pada 24 oktober 1995, terjadi
kebakaran hebat di unit pengolahan IV, cilavap yang mengakibatkan 590 rumah rusak, 738
sumur tercemar debu tersebar dikelurahan Lomanis, Donan, dan tambak reja.
Dampak kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh ledakan sumur PT. Lapindo Brantas
tanggal 29 Mei 2006 ternyata sangat parah-bahkan yang terparah dari seluruh peristiwa yang
pernah terjadi. Sampai hari ke 110 sejak lumpur panas tersebut menyembur tanggal 29 Mei 2006
genangan lumpur telah mecapai wilayah seluas 436 hektar.
BAB III
KESIMPULAN

Kebenaran tentang eksistensi menyangkut kebenaran tentang adanya empat tingkat eksistensi
dunia, yaitu: benda, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Yang membedakannya adalah
unsure kesadaran yang dimiliki oleh keempat kelompok eksistensi tersebut. Kebenaran tentang
alat maksudnya adalah ketepatan penggunaan alat (tools) yang dipakai untuk memahami
keempat tingkat eksistensi tersebut.
Ada kecenderungan yang disedorkan oleh saintisme modern-yaitu suatu paham yang sering
disebut sebagai materialistik, mekanistik, dan deterministik-yang memandang dunia fisik/dunia
materi sebagai satu-satunya keberadaan yang diakui oleh ilmu pengetahuan.
Kecenderungan memahami hakikat manusia secara sepotong-sepotong ini sangat jelasa terasa
bila melihat perkembangan dan aliran dalam psikologi khususnya menyangkut konsepsi-
konsepsi psikologis tentang manusia.
Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks. Otak memiliki kemampuan yang sangat
;luar biasa, antara lain: memproduksi pikiran-sadar, melakukan pilihan bebas, menyimpan
ingatan, memungkinkan memiliki perasaan, menjembatani kehidupan spiritual dengan
kehidupan materi/fisik, kemampuan perabaan, persentuhan, penglihatan, penciuman,
berbahasa, mengendaliakn berbagai organ tubuh, dan sebaginya.
DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar https://www.google.com/url?


sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=2ahUKEwjMkKOE9MLkAhXZh3AKHUF
2BbEQFjACegQIAhAB&url=https%3A%2F%2Fwww.coursehero.com%2Ffile
%2F27028910%2FEtika-Kelompok-1-Manusia-dan-Alam-Semestadocx
%2F&usg=AOvVaw3syLlc1Nj_27R7eeUFoPZK jam 12.05 WIB minggu,8 september 2019

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=2ahUKEwjMkKOE9MLkAhXZh3AKHUF
2BbEQFjAAegQIARAB&url=http%3A%2F%2Fmohamadrezal.blogspot.com
%2F2018%2F10%2Fmanusia-dan-alam-
semesta.html&usg=AOvVaw0BB0PF21GDv091KkDH2nAq jam 12.32WIB minggu, 8
september 2019

Anda mungkin juga menyukai