Anda di halaman 1dari 19

1

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Persaingan dalam dunia bisnis dimasa sekarang ini dirasa semakin ketat,
terlebih didukung oleh majunya teknologi informasi, komunikasi dan perubahan
lingkungan eksternal yang sangat cepat. Maka perusahaan yang mampu untuk
mengikuti perkembangan-perkembangan tersebut yang akan dapat bertahan dalam
persaingan dan juga dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Selain itu perusahaan
juga harus mempunyai manajemen keuangan yang mampu memanfaatkan peluang
untuk mendapatkan modal dan memanfaatkannya dengan baik.
Manajemen Keuangan merupakan suatu proses dalam kegiatan keuangan
perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan
serta meminimalkan biaya perusahaan dan juga upaya pengelolaan keuangan
suatu badan usaha atau organisasi untuk dapat mencapai tujuan keuangan yang
telah ditetapkan.
Manajemen keuangan menjadi bagian yang sangat penting bagi
perusahaan. Banyak perusahaan yang berkala besar maupun kecil, baik bersifat
profit motif maupun non profit motif akan mempunyai perhatian besar di bidang
keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju,
persaingan antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin ketat, belum
lagi kondisi perekonomian yang tidak menentu mengakibatkan banyak perusahaan
yang tiba-tiba mengalami kehancuran. Oleh karena itu, agar setiap perusahaan
dapat bertahan atau bahkan bisa tumbuh dan berkembang, perusahaan harus
mencermati pengelolaan keuangan perusahaan. Dalam pengelolaan keuangan
dibutuhkan suatu media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis.
Media tersebut berupa anggaran perusahaan yang diterbitkan secara periode, bisa
tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, atau bahkan harian.
Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana
(raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).
Manajer keuangan bertugas dalam menentukan jumlah aset yang layak dari
2

investasi pada berbagai aset dan pemilihan sumber-sumber dana untuk


membelanjai aset tersebut dan berhak menentukan bagaimana proses pengelolaan
serta penyusunan anggaran di dalam perusahaan.

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam


bentuk angka dan dinyatakan dalam bentuk unit moneter yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan
datang. Manajemen membutuhkan alat untuk mengkoordinasikan dan
merencanakan sumber daya perusahaan. Anggaran merupakan alat manajerial
yang menjamin pencapaian sasaran organisasi dan memberikan pedoman dalam
bentuk mata uang untuk operasional sehari-hari. Keefektifan anggaran merupakan
ukuran keberhasilan organisasi dalam melakukan penghematan terhadap keuangan
organisasi. Anggaran dapat membantu manajemen dalam pengendalian kas,
karena anggaran kas memberikan informasi yang berguna tentang pola
penerimaan dan pengeluaran kas setiap periode operasi perusahaan. Anggaran
hampir selalu merupakan bagian penting dari proses perencanaan karena anggaran
merupakan rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebut
mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Untuk
menyusun suatu anggaran perusahaan sebagai alat perencanaan, maka budget itu
harus realistis, fleksibel / luwes dan kontinu. Setiap perusahaan dalam
menjalankan usahanya pasti membutuhkan modal. Kas adalah kekayaan
perusahaan yang merupakan salah satu unsur modal, modal kerja yang sangat
penting dalam membiayai operasi perusahaan serta merupakan modal yang paling
tinggi tingkat likuiditasnya. Oleh karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi
suatu perusahaan. Kas menempati kedudukan yang sentral dalam usaha untuk
menjaga kelancaran operasi perusahaan, maka perencanaan serta pengendalian
terhadap anggaran kas sangat diperlukan untuk dapat menjamin kelangsungan
hidup perusahaan. Kegiatan yang dilakukan perusahaan tersebut sebenarnya selain
untuk menghasilkan kas, juga menggunakan kas tersebut, termasuk di antaranya
untuk pembelian bahan mentah, pembayaran utang-utang yang telah jatuh tempo,
pembayaran gaji karyawan, pengeluaran untuk biaya-biaya penjualan, biaya
3

administrasi dan umum, biaya iklan, pembelian aktiva tetap dan pengeluaran
lainnya atau dapat di katakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari. Salah satu rencana kegiatan yang dibuat oleh manajemen dalam upaya
menentukan kas minimal ini adalah dengan menyusun anggaran kas.
Anggaran kas merupakan budget yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang semua jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu
ke waktu selama periode tertentu dimasa yang akan datang, baik perubahan yang
berupa penerimaan kas maupun yang berupa pengeluaran kas. Dapat dikatakan
bahwa anggaran kas akan memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan
kas, dimana kegunaanya terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam menambah dana dari sumber- sumber intern dan sekaligus memperkirakan
saldo kas pada setiap akhir tahun anggaran yang ditetapkan, Munandar
(2007:153). Sebagian besar perusahaan harus membuat rencana jangka panjang
maupun rencana jangka pendek untuk arus uang mereka. Anggaran kas jangka
pendek termasuk dalam rencana laba tahunan. Anggaran kas padadasarnya
meliputi dua bagian:
(1) Penerimaan kas yang direncanakan.
(2) Pengeluaran kas yang direncanakan.
Menurut Munandar (2013:311) Anggaran kas merupakan anggaran yang
direncanakan secara terperinci mengenai jumlah kas beserta perubahannya dari
waktu kewaktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa
pengeluaran kas, maupun yang berupa penerimaan kas. Dari pengertian tersebut,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anggarankas adalah suatu perencanaan yang
menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui kapan akan
terjadi surplus dan defisit untuk suatu periode yang akan datang.
Dengan menyusun anggaran kas dapat diketahui kapan perusahaan dalam
keadaan kekurangan kas dan kelebihan kas. Kelebihan atau kekurangan kas
merupakan selisih kas yang tersedia dengan kas yang dibutuhkan. Kas yang
dibutuhkan adalah total pengeluaran kas ditambah dengan saldo kas minimum
sesuai kebijakan setiap perusahaan. Saldo kas minimum adalah jumlah kas
terendah yang dirasakan cukup oleh perusahaan. Jumlah saldo kas minimum
4

disetiap perusahaan berbeda, yang ditentukan oleh kebijakan dan kebutuhan


masing-masing perusahaan. Jika total kas yang dibutuhkan lebih besar
dibandingkan dengan yang tersedia, maka terjadi kekurangan kas. Oleh karena itu,
penggunaan anggaran kas bagi perusahaan cukup penting guna menjaga tingkat
proyeksi likuiditas perusahaan. Semakin besar jumlah kas dalam perusahaan
artinya perusahaan tersebut semakin tinggi pula tingkat proyeksi likuiditasnya.
Dengan anggaran kas pula maka akan dapat diketahui apabila terdapat perbedaan
di dalam waktu dan volume dari aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas
keluar (cash outflow) yang dapat menimbulkan kesulitan, karena hal ini
berpengaruh terhadap besarnya uang kas yang tertahan di dalam perusahaan.
Penyusunan anggaran kas merupakan proses pembuatan rencana kerja
dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan
kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan
laba (profit planing). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana
operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek
dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang
akan datang. Hal tersebut di bahas dan di proses oleh bidang keuangan sebelum
menetapkan keputusan yang di anggap berpotensi menunjang kesejahteraan
perusahaan dalam jangka panjang.
Di Indonesia, koperasi juga mempunyai peran sangat penting. Hal ini
ditegaskan di dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 bahwa koperasi
merupakan badan usaha berbasis pada kepentingan ekonomi anggotanya, wujud
demokrasi ekonomi, dan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Undang-undang Nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian, juga
menegaskan bahwa Koperasi Indonesia adalah badan hukum yang didirikan oleh
orang perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan
prinsip koperasi. Prinsip koperasi menjelaskan bahwa keanggotaan koperasi
bersifat sukarela dan terbuka, satu orang satu suara, pengawasan koperasi oleh
anggota, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi salah satunya
5

adalah Koperasi Simpan Pinjam Wahana Mandiri yang terletak di Kota Palopo
Sulawesi Selatan.
Oleh karenanya, Koperasi Simpan Pinjam Wahana Mandiri Palopo adalah
badan usaha yang bergerak dibidang pelayanan jasa keuangan dalam hal ini
memberikan bantuan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan
dana atau modal untuk mendirikan sebuah usaha. Koperasi Simpan Pinjam
Wahana Mandiri Palopo dalam pelaksanaan kegiatannya memeberikan kebijakan
dalam sistem pembayaran oleh konsumen dengan cara kredit perhari, perminggu,
dan perbulancara pembayaran kredit adalah cara pembayaran yang dilakukan oleh
konsumen dengan mengangsur pembayaran atas pinjaman yang telah diambil,
cara pembayaran ini kadangkala membuat perusahaan kurang efektif dalam
pengelolaan keuangannya sehingga kadang membuat perusahaan kesulitan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan pencapaian profitabilitas ditahun
selanjutnya dikarenakan setiap konsumen dalam melakukan pembayaran dengan
cara mengangsur terkadang ada konsumen yang menungak pembayarannya atau
terlambat dalam membayar cicilannya, maka dari itu manajemen Koperasi
Simpan Pinjam Wahana Mandiri Palopo diharapkan sangat teliti dalam
pengelolaan keuangan. Dalam pengelolaan keuangan yang efektif Koperasi
Simpan Pinjam Wahana Mandiri Palopo perlu melakukan kegiatan penganggaran
kas tepat sasaran yang merupakan suatu fungsi penting bagi keberhasilan usaha
yang digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian keuangan. Penerapan
prinsip penganggaran yang tepat dan pelaksanaan fungsi penganggaran yang
efisien dan efektif akan menunjang tercapainya tujuan dari perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul Analisis Anggaran Kas Sebagai Alat Pengendalian
Keuangan Pada Koperasi Wahana Mandiri Palopo.
6

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah yang diidentifikasikan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana
penganggaran kas yang digunakan sebagai alat pengendalian keuangan pada
Koperasi Wahana Mandiri Palopo ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang diwujudkan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui penganggaran kas yang digunakan sebagai alat pengendalian
keuangan pada Koperasi Wahana Mandiri Palopo.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Menjadi sarana awal untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan
pada disiplin ilmu keuangan khususnya mengenai anggaran kas, serta sebagai
studi banding antara teori yang didapat dengan praktek yang ada.

2. Bagi instansi Koperasi Wahana Mandiri Palopo


Laporan ini dapat dijadikan sebagai suatu masukan yang dapat
dikembangkan berkenaan dengan permasalahan yang dibahas untuk dapat
membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya terutama dibagian
keuangan.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan dokumentasi untuk melengkapi dalam penyediaan
tambahan bacaan, dan menjadi bahan referensi atau acuan penelitian bagi rekan-
rekan mahasiswa atau pihak lain yang mungkin melakukan riset atau penelitian
dengan tema permasalahan yang sama.
7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Saipi dkk (2018) mengenai Analisis Anggaran Kas Sebagai Alat


Perencanan Dan Pengendalian Kas Pada PT Pelabuhan Indonesia IV Cabang
Bitung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana anggaran
kas sebagai alat perencanaan dan pengendalian di PT Pelabuhan Indonesia IV
Cabang Bitung dengan periode pengamatan anggaran kas pada tahun 2015, 2016,
dan 2017. Dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif dengan
mengumpulkan informasi dari hasil penelitian kemudian dianalisis dan digambar
kesimpulan dari penelitian, metode pengumpulan informasi dalam penelitian ini
secara langsung wawancara dengan bagian keuangan tentang proses penyusunan
anggaran tunai. Hasil Penelitian menunjukkan proses penganggaran kas di PT
Pelabuhan Indonesia IV Cabang Bitung menggunakan buttom up pendekatan
penganggaran di mana anggaran disiapkan dan disiapkan oleh pihak-pihak yang
akan mengimplementasikan anggaran. Penyebab perbedaan (varians) antara
anggaran dan realisasi anggaran kas adalah faktor internal dan eksternal
perusahaan. Merencanakan uang tunai anggaran dengan memperkirakan biaya dan
analisis kegiatan perusahaan dan untuk mengendalikannya anggaran tunai dalam
bentuk kontrol atas penyimpangan yang baik juga menguntungkan atau tidak
menguntungkan sebagai revisi terhadap penyimpangan yang terjadi.
Irwadi (2015), Mengenai Analisis Anggaran Kas Sebagai Alat
Perencanaan Dan Pengendalian Pada Koperasi Kopdit Rukun Palembang. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses penyusunan
anggaran kas, analisis faktor-faktor penyebab terjadinya varians antara anggaran
dan realisasi anggaran kas serta perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada
Koperasi Kopdit Rukun Palembang dengan periode pengamatan anggaran kas
pada tahun 2013 dan 2014. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode
analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Dimana analisa dilakukan dengan
menggunakan data dalam jumlah yang dituangkan untuk menerangkan suatu
8

penjelasan dari angka-angka kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk uraian


bahasa prosa atau bahasa baku. Hasil penelitian menunjukan bahwa:
(1) Pada proses penyusunan anggaran kas pada Koperasi Kopdit Rukun
Palembang menggunakan pendekatan bottom up budgeting yaitu dimana
anggaran disusun dan disiapkan oleh pihak yang melaksanakan anggaran
tersebut.
(2) Penyebab terjadinya selisih (varians) antara anggaran dan realisasi anggaran
kas yaitu faktor internal dan eksternal koperasi.
(3) Perencanaan anggaran kas dengan memperkirakan pembiayaan dan analisis
atas kegiatannya, baik kegiatan rutin dan kegiatan yang tidak rutin
dilakukan.
(4) Pengendalian anggaran kas pada Koperasi Kopdit Rukun Palembang berupa
pengendalian atas suatu penyimpangan anggaran kas baik anggaran itu
menguntungkan (farforable) ataupun tidak menguntungkan (unfarforable)
dan melakukan antisipasi serta revisi terhadap penyimpanganpenyimpangan
yang terjadi.
Damayanty (2017) Analisis Anggaran Kas Sebagai Alat Peencanaan Dan
Pengendalian Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Perkebunan
Nusantara X PG Pesantren Baru Kediri. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui penggunaan anggaran kas sebagai alat perencanaan dan pengendalian
untuk meningkatkan kinerja keuangan pada PG Pesantren Baru Kediri. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perencanaan anggaran kas pada PG Pesantren
Baru Kediri pada tahun 2011-2015 telah mengalami kenaikan di setiap tahunnya,
yang artinya perencanaan dalam penyusunan anggaran sudah dikatakan baik.
Dengan anggaran kas yang mengalami kenaikan, maka kinerja keuangan juga
mengalami kenaikan pula, sehingga kinerja keuangan dalam PG Pesantren Baru
Kediri sudah dikatakan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Rekomendasi untuk penelitian ini adalah PG Pesantren Baru Kediri dapat lebih
memperhatikan anggaran kas yang tergolong dalam perencanaan aktivitas
produksi, dan untuk mengukur kinerja keuangan yang baik PG Pesantren Baru
Kediri lebih ditekankan pada perhitungan secara periodik, guna untuk mengetahui
9

sejauh mana kinerja keuangan dalam pengambilan keputusan pada tahun


berikutnya.

B. Pengertian Anggaran
Semakin berkembang dan majunya suatu perusahaan maka akan semakin
kompleks aktivitas yang dijalankan. Aktivitas pada masing-masing bagian harus
direncanakan secara cermat. Salah satu bentuk rencana tersebut adalah disusun
dalam anggaran perusahaan pada periode yang akan datang. Pengertian anggaran
menurut Nafarin (2013:11) yang mendefenisikan Anggaran adalah rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan
umumnya dinyatakan dalam satuan uang dalam waktu tertentu.
Menurut Nafarin (2009:12) Anggaran sebagai suatu rencana keuangan
periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran
merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk financial, sedangkan
penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran
Mardiasmo, (2009:61). Sedangkan menurut Halim (2007:164) Anggaran
merupakan sebuah rencana yang disusun dalam bentuk kuantitatif dalam satuan
moneter untuk satu periode dan periode anggaran biasanya dalam jangka waktu
satu tahun.

C. Penyusunan Anggaran
Menurut Harahap (2012:20), metode yang dapat dipergunakan dalam
penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
1. Otoriter atau Top Down, anggaran yang disusun, ditetapkan sendiri oleh
pimpinan organisasi dan anggaran ini dilaksanakan oleh bawahan, tanpa
adanya keterlibatan bawahan dalam penyusunan anggaran.
2. Demokrasi atau Bottom up, anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan
oleh karyawan. Anggaran disusun mulai dari bawahan sampai atasan yang
ada dalam suatu organisasi, dimana bawahan diserahkan sepenuhnya
menyusun anggaran yang ditargetkan pada masa akan dating.
10

3. Campuran antara Top Down dan Bottom Up, metode terakhir ini
merupakan campuran dari kedua metode yang diatas. Penyusunan
anggaran dimulai dari atas dan selanjutnya diserahkan untuk dilengkapi
dan dilanjutkan oleh karyawan bawahaan perusahaan.

Menurut Nafarin (2009:19) manfaat anggaran antara lain:


1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.
2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan
karyawan.
3. Dapat memotivasi karyawan.
4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan.
5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
6. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin.
7. Alat pendidikan bagi pimpinan perusahaan.

D. Pengertian Kas
Menurut Rahman (2013:132) Kas merupakan pembayaran yang siap dan
bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Laba bersih yang
dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut
memiliki uang kas yang cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan investasi,
dan membayar utang, perusahaan harus memiliki kas, dan bukannya laba bersih.
Guna menjalankan aktivitas perusahaan, kas sangatlah penting kedudukannya
karena kas merupakan unsur modal kerja dan juga merupakan bagian dari aset
lancar. Kas adalah kekayaan perusahaan yang merupakan sejumlah dana yang ada
di perusahaan. Kas merupakan salah satu unsur modal kerja sangat penting artinya
untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari dan mempunyai kedudukan
sentral dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan serta sebagai penunjang
keputusan strategi jangka panjang. Dalam perusahaan, operasional kas harus
benar-benar mencukupi dalam setiap aktivitas perusahaan, karena dengan adanya
kas yang cukup maka dapat menunjang kegiatan operasional, dan sebaliknya
11

apabila kas yang tersedia tidak mencukupi akan mengakibatkan terganggunya


aktivitas operasional perusahaan.

E. Pengertian Anggaran Kas


Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu
selama periode yang datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas,
maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.Penyusunan anggaran kas bagi
suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditas dan proyeksi
laba bersih.
Anggaran kas merupakan budget yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang semua jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu
ke waktu selama periode tertentu dimasa yang akan datang, baik perubahan yang
berupa penerimaan kas maupun yang berupa pengeluaran kas. Dapat dikatakan
bahwa anggaran kas akan memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan
kas, dimana kegunaanya terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam menambah dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan
saldo kas pada setiap akhir tahun anggaran yang ditetapkan, Munandar
(2007:153). Sebagian besar perusahaan harus membuat rencana jangka panjang
maupun rencana jangka pendek untuk arus uang mereka. Anggaran kas jangka
pendek termasuk dalam rencana laba tahunan. Anggaran kas pada dasarnya
meliputi dua bagian:
(1) Penerimaan kas yang direncanakan.
(2) Pengeluaran kas yang direncanakan.

Menurut Munandar (2013:311) Anggaran kas merupakan anggaran yang


direncanakan secara terperinci mengenai jumlah kas beserta perubahannya dari
waktu kewaktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa
pengeluaran kas, maupun yang berupa penerimaan kas. Dari pengertian tersebut,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran kas adalah suatu perencanaan
yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui kapan
akan terjadi surplus dan defisit untuk suatu periode yang akan datang.
12

Dengan menyusun anggaran kas dapat diketahui kapan perusahaan dalam


keadaan kekurangan kas dan kelebihan kas. Kelebihan atau kekurangan kas
merupakan selisih kas yang tersedia dengan kas yang dibutuhkan. Kas yang
dibutuhkan adalah total pengeluaran kas ditambah dengan saldo kas minimum
sesuai kebijakan setiap perusahaan. Saldo kas minimum adalah jumlah kas
terendah yang dirasakan cukup oleh perusahaan. Jumlah saldo kas minimum
disetiap perusahaan berbeda, yang ditentukan oleh kebijakan dan kebutuhan
masing-masing perusahaan. Jika total kas yang dibutuhkan lebih besar
dibandingkan dengan yang tersedia, maka terjadi kekurangan kas. Oleh karena itu,
penggunaan anggaran kas bagi perusahaan cukup penting guna menjaga tingkat
proyeksi likuiditas perusahaan. Semakin besar jumlah kas dalam perusahaan
artinya perusahaan tersebut semakin tinggi pula tingkat proyeksi likuiditasnya.
Dengan anggaran kas pula maka akan dapat diketahui apabila terdapat perbedaan
di dalam waktu dan volume dari aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas
keluar (cash outflow) yang dapat menimbulkan kesulitan, karena hal ini
berpengaruh terhadap besarnya uang kas yang tertahan di dalam perusahaan.
Menurut Nafarin (2009:82) menyatakan Anggaran kas dalam realisasinya
disebut laporan arus kas atau laporan sumber dana belanja kas. Dalam anggaran
kas terdapat istilah kas masuk (cash inflow) dan kas keluar (cash outflow). Dari
pengertian tersebut menjelaskan bahwa anggaran kas merupakan rencana yang
disusun oleh menajemen tentang kas beserta perubahan-perubahannya yaitu
tentang kas masuk dan kas keluar yang direncanakan pada akhir periode tertentu.
Dalam usaha untuk mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas, jika
anggaran penerimaan kas menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan
tambahan biaya, manajer keuangan masih mempunyai cukup waktu untuk
mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka mengatasi pembiayaan di
masa yang akan datang.
Dari beberapa penjelasan tersebut diatas, dapatlah disimpulkan bahwa
anggaran kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran
uang tunai yang bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi
13

lainnya yang menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau


menunjukkan aliran kas pada periode tertentu.

F. Penyusunan Anggaran Kas


Penyusunan anggaran kas mencakup dua sektor yaitu :
1. Sektor Penerimaan Kas, Sektor penerimaan kas yang pada umumnya berasal
dari:
a. Penjualan tunai barang jadi yang diproduksi.
b. Penagihan piutang
c. Penjualan aset tetap
d. Penerimaan lain-lain (non operating), seperti penghasilan bunga,
penghasilan sewa, penghasilan dividen, dan sebagainya.
2. Sektor pengeluaran kas, Sektor pengeluaran kas pada umumnya berupa
pengeluaran untuk biaya-biaya, baik biaya-biaya utama (operating), maupun
biaya-biaya bukan utama (non operating), seperti :
a. Pembelian tunai bahan mentah
b. Pembayaran utang
c. Pembayaran upah tenaga kerja langsung
d. Pembayaran biaya pabrik tidak langsung
e. Pembayaran biaya administrasi
f. Pembayaran biaya penjualan
g. Pembelian aset tetap
h. Pembayaran lain-lain (non opearating), seperti pembayaran biaya bunga,
pembayaran biaya sewa, dan sebagainya.
Menurut Riyanto, dalam Carceres D (2011) Penyusunan Anggaran Kas
dapat dilakukan dengan beberapa tahap menurut sebagai berikut:
a. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana
operasional perusahaan. Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi
operasi (operating transactions). Pada tahap ini dapat diketahui adanya
deficit (kekurangan kas) atau surplus (kelebihan kas).
b. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau
sumber-sumber lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas. Juga
14

disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu


pembayarannya kembali. Transaksi-transaksi disini merupakan transaksi
financial (financial transaction).
c. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran
setelah adanya transaksi finansial. Anggaran kas yang final ini merupakan
gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansial yang
menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.
Menurut Kana (2003:228) penyusunan anggaran kas biasanya dilakukan
dalam beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap pertama, menyusun taksiran penerimaan dan pengeluaran kas
menurut rencana operasiperusahaan. Pada tahap ini dapat diketahui adanya
surplus atau defisit karena rencana operasiperusahaan
b. Tahap kedua, menyusun taksiran kebutuhan dana yang diperlukan untuk
menutup defisit, danmenyusun taksiran pembayaran bunga hutang serta
waktu pelunasan kembali hutang tersebut
c. Tahap ketiga, menyusun kembali taksiran seluruh penerimaan dan
pengeluaran kas, yang merupakan anggaran kas final. Anggaran kas final
merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansial yang
menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas secara
keseluruhan.

G. Tujuan Penyusunan Anggaran Kas


Menurut Herawati dkk. (2004:85) tujuan dari penyusunan anggaran kas
adalah sebagai berikut :
a. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang
kas yang masuk dengan uang kas keluar
b. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus
c. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka
panjang
d. Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit
e. Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan
15

f. Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebelumnya

H. Anggaran Kas Sebagai Alat Pengendalian


Menurut Mardiasmo (2009:64) anggaran kas sebagai alat pengendalian,
anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran agar
pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan kepada atasan.
Tanpa anggaran, tidak dapat mengendalikan pemborosan-pemborosan
pengeluaran. Anggaran sebagai instrument pengendalian digunakan untuk
menghindari adanya overspending, underspending dan salah sasaran
(misappropriation) dalam pengalokasian anggaran pada bagian lain yang
bukanmerupakan prioritas. Anggaran merupakan alat untuk memonitor kondisi
keuangandan pelaksanaan operasional program atau kegiatan pemerintahan.
Pengendalian anggaran dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu:
1. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan
2. Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourablevariances)
3. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tidak
dapat dikendalikan (uncontrollable) atas satu varians
4. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.

I. Selisih (Varians)
Menurut Cokins, dkk dalam Irwandi (2015) Selisih adalah besarnya
penyimpangan (deviasi) hasil operasi aktual dari operasi yang diharapkan. Selisih
(varians) merupakan petunjuk tentang adanya ketidaktepatan, sehingga
manajemen perlu menganalisis penyebab terjadinya selisih (varians). Selisih
(varians) adalah suatu sinyal, selisih (varians) yang besar, bisa menguntungkan
juga bisa merugikan perusahaan. Jika varians menguntungkan diberi simbol F
(farvorable), dan varians yang tidak menguntungkan diberi simbol U
(unfarvorable) sebaiknya di investigasi dan di analisis.
Menurut Munandar (2007:11) di dalam penyusunan suatu anggaran
sering terjadi dimana terdapat perbedaan atau selisih (varians) antara anggaran
dan realisasinya, hal tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti:
16

a. Faktor - faktor internal, yaitu: data, informasi dan pengalaman yang


terdapat didalam lembaga itu sendiri yaitu pendapatan tahun-tahun lalu,
kebijaksanaan lembaga, kapasitas yang dimiliki lembaga, tenaga kerja,
modal kerja, dan fasilitas lain
b. Faktor - faktor eksternal, yaitu: data, informasi dan pengalaman yang
terdapat diluar lembaga, tetapi dirasakan mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan lembaga yang berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan
penduduk, tingkat penghasilan masyarakat dan sebagainya.

J. Kerangka Pikir

KOPERASI WAHANA MANDIRI PALOPO

UNIT KEUANGAN

ANGGARAN KAS REALISASI ANGGARAN KAS

SELISIH / VARIANS

PENGENDALIAN KEUANGAN

Gambar 1. Kerangka Pikir


17

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


Adapun lokasi dan tempat penelitian ini yaitu Koperasi Wahana Mandiri
Palopo. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan November - Desember
2019.
B. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data secara baik dan benar, maka peneliti
menggunakan beberapa metode, yaitu :
1. Wawancara
Dimana wawancara dilakukan melalui prosestanya jawab kepada pihak
Koperasi Wahana Mandiri Palopo.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan melalui pengumpulan dokumen-dokumen yang
ada di Koperasi Wahana Mandiri Palopo
3. Studi Pustaka
Studi pustaka diperoleh dengan mempelajari buku-buku mengenai
anggaran dan realisasi anggaran.

C. Jenis dan sumber data


1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data kuantitatif, Data
kuantitatif adalah data yang berupa bilangan atau angka, dimana nilainya
atau nominalnya bisa berubah-ubah atau bersifat variatif.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dari Pihak
Koperasi Wahana Mandiri Palopo dan buku-buku literatur yang secara
langsung berkaitan dengan penelitian, Dalam hal ini data yang digunakan
berupa laporan keuangan Koperasi Wahana Mandiri Palopo.
18

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130).
Dengan menetapkan populasi, ini dimaksudkan agar suatu penelitian dapat
mengukur sesuatu sesuai dengan kasusnya dan tidak berlebihan dengan
populasi yang diacu. Demikian, populasi pada penelitian adalah seluruh
laporan keuangan anggaran kas di Koperasi Wahana Mandiri Palopo.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:
131). Sesuai dengan pemahaman diatas, maka sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian atau wakil dari populasi yang dipilih. Jadi, sampel dalam
penelitian adalah laporan anggaran kas Koperasi Wahana Mandiri Palopo
dari tahun 2014 – 2018.

E. Teknik Analisis Data


Penelitian ini menggunakan teknik analisis :
1. Analisis deskriptif yaitu yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
mengklarifikasi, merumuskan, menganalisa, serta menginterpretasikan
data yang berhubungan dengan penganggaran kas seperti aliran kas masuk
dan aliran kas keluar lalu menghitung selisih (varians) anggaran kas
melalui laporan penganggaran kas tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018
pada Koperasi Wahana Mandiri Palopo. Menurut Rudianto (2006:135),
Rumus menghitung selisih (varians) adalah :

Selisih (Varians) = Anggaran - Realisasi

2. Analisis Kuantitatif, yaitu analisis yang menjelaskan tentang penyebab


tejadinya selisih (varians) yang terjadi dan penganggaran kas yang
diguanakan sebagai alat pengendalian keuangan pada Koperasi Wahana
Mandiri Palopo.
19

F. Definisi Operasional
1. Anggaran Kas merupakan anggaran yang direncanakan secara terperinci
mengenai jumlah kas beserta perubahannya dari waktu kewaktu selama
periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa pengeluaran kas,
maupun yang berupa penerimaan kas. Dari pengertian tersebut, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa anggaran kas adalah suatu perencanaan yang
menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui kapan
akan terjadi surplus dan defisit untuk suatu periode yang akan datang.
2. Pengendalian keuangan merupakan merupakan upaya yang dilakukan agar
investasi, alokasi biaya, dan perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai