Anda di halaman 1dari 7

Komposisi, Reaksi Pengerasan, dan

Kelebihan serta Kekurangan Amalgam


BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Amalgam merupakan salah satu bahan restorasi gigi yang populer dan sering
digunakan sampai saat ini. Selain kuat menahan daya kunyah,
penggunaannya sederhana dan harganya terjangkau, mudah untuk
diaplikasikan kedalam kavitas, perubahan dimensi yang minimal, ketahanan
terhadap aus .Karena mempunyai kelebihan dalam daya kunyah, amalgam
digunakan untuk tumpatan gigi posterior.

Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam, salah satunya
adalah merkuri. Amalgam dihasilkan dengan mencampur merkuri(Hg)
dengan partikel padat beberapa logam seperti Perak(Ag), Timah(Sn),
Tembaga(Cu), dan kadangkala Zinc(Zn), Palladium(Pd), Indium(In), dan
Selenium.

Amalgam dikenal sebagai bahan restorasi selama lebih dari 170 tahun.
Berdasarkan survei yang di lakukan pada tahun 2001, melaporkan bahwa
75% dokter gigi di Amerika serikat memakai amalgam sebagai bahan
restorasi gigi. Pada tahun 1999, sekitar 60% amalgam seringkali dijadikan
sebagai bahan restorasi kavitas kelas I dan II. bahkan terdapat persentase
penggunaan amalgam yang lebih tinggi dinegara berkembang (Uçar and
Brantley, 2011).

Amalgam memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh bahan


tumpatan lain. Seperti kekuatan terhadap tekanan mastikasi yang tinggi.
Mudah untuk diaplikasikan kedalam kavitas, perubahan dimensi yang
minimal, ketahan terhadap aus dan lain-lain. Maka dari itu dengan melihat
keunggulan-keunggulan yang ada dalam amalgam diharapkan akan menjadi
pertimbangan untuk tetap menggunakan amalgam sebagai bahan restorasi
gigi.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja komposisi amalgam?
2. Bagaimana reaksi pengerasan dari amalgam?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan amalgam?

3. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH


Makalah ini dibuat bertujuan untuk :

 Mengetahui komposisi amalgam


 Mengetahui bagaimana reaksi pengerasan pada amalgam
 Mengetahui kelebihan dan kekurangan amalgam

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. KOMPOSISI AMALGAM
Tambalan amalgam terbuat dari percampuran merkuri cair (43-54%) dan
beberapa bubuk logam (46-57%) yang terdiri dari perak, timah, tembaga,
seng dan sedikit logam lainnya.

Dalam publikasinya pada tahun 1896, komposisi alloy amalgam adalah :

1. Ag (perak) 68,50%
2. Sn (Timah putih) 25,50%
3. Au (emas) 5%
4. Zn (seng) 1%
Berdasarkkan sumber lain yang kami dapatkan, komposisi bahan restorasi
dental amalgam terdiri dari perak, timah, tembaga, merkuri, platinum, dan
seng. Unsur – unsur kandungan bahan restorasi amalgam tersebut memiliki
fungsinya masing – masing, dimana sebagian diantaranya akan saling
mengatasi kelemahan yang ditimbulkan logam lain. Pada Tabel 1 dapat
dilihat komposisi persentase berat kandungan alloy amalgam.

Tabel 1. KOMPOSISI DARI ALLOY AMALGAM


Alloy Persentase Berat
Silver 65 (minimum)
Tin 29 (maximum)
Cooper 6 (maximum)
Zink 2 (maximum)
Mercury 3 (maximum)
Fungsi unsur – unsur kandungan bahan restorasi terdiri atas :

1. Silver
 Memutihkan alloy
 Menurunkan creep
 Meningkatkan strength
 Meningkatkan setting ekspansion
 Meningkatkan resistensi terhadap tarnis

2. Tin
 Mengurangi strength dan hardness
 Menngendalikan reaksi antara perak dan merkuri. Tanpa timah reaksi akan
terlalu cepat terjadi dan setting ekspansi tidak dapat ditoleransi.
 Meningkatkan kontraksi
 Mengurangi resistensi terhadap tarnis dan korosi

3. Copper
 Meningkatkan ekspansi saat pengerasan
 Meningkatkan strength dan hardness

4. Zinc
 Zinc dapat menyebabkan terjadinya suatu ekspansi yang tertunda bila
campuran amalgam terkontaminasi oleh cairan selama proses
pemanipulasiannya.
 Dalam jumlah kecil, tidak dapat mempengaruhi reaksi pengerasan dan sifat –
sifat amalgam. Zinc berperan sebagai pembersih ataupun deoxidizer selama
proses pembuatannya, sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsur – unsur
penting seperti silver, copper ataupun tin. Alloy yang dibuat tanpa zinc akan
menjadi lebih rapuh, sedangkan amalgam yang dibuat dengan penambahan
zinc akan menjadi kurang palstis.

5. Merkuri
Dalam beberapa merek, sejumlah kecil merkuri (sampai 3%) ditambahkan
kedalam alloy. Campuran yang terbentuk disebut dengan alloy pre-
amalgamasi yang dapat menghasilkan reaksi yang lebih cepat.

6. Palladium
 Mengeraskan alloy
 Memutihkan alloy

7. Platinum
 Mengeraskan alloy
 Meningkatkan resistensi terhadap korosi

2. REAKSI PENGERASAN AMALGAM


Reaksi pengerasan terjadi setelah powder alloy amalgam dan liquid merkuri
tercampur dengan sempurna. Awalnya akan terjadi absorbsi merkuri ke
dalam partikel, diikuti oleh pengkristalan senyawa Ag2Hg3 yang disebut γ
sebagai fase gamma satu dan fase Sn8Hg yang disebut sebagai fase gamma
2. Kristal – kristal ini membentuk pengerasan amalgam.

Reaksi tersebut sebagai berikut:

1. Reaksi dengan menggunakan alloy binary :


Perak-timah + Merkuri Perak-timah + Merkuri-perak + Timah merkuri

Ag3Sn Hg Ag3Sn Ag2Hg3 Sn8Hg

γ γ γ1 γ2

2. Reaksi dengan menggunakan alloy tertinary :


Ag-Sn-Cu + Hg Ag-Sn-Cu + γ1 + Cu6Sn5

Ketiga fase γ ini memiliki peranan dalam mengatur sifat amalgam.


Komponen yang paling kuat adalah γ, dan yang paling lemah adalah γ2. Oleh
karena itu, γ2 lebih rentan terhadap korosi daripada fase yang
lainnya. Setelah triturasi, kontraksi akan terjadi sampai 20 menit dengan
mengendapnya γ1. Kontraksi terjadi karena larutnya patikel Ag dan
terbentuknya γ1. Pada saat γ1 semakin banyak, Kristal ini akan semakin
bergesekan sehingga akan menghasilkan tekanan ke arah luar yang akan
melawan kontraksi. Selama bergesekan terdapat liquid merkuri yang cukup
untuk menyediakan tempat plastis agar kristal tersusun rapat, ini disebut fase
matrix.

3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN AMALGAM


Beberapa kegunaan bahan restorasi dental amalgam adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan restorasi permanen pada kavitas klas I, klas II, dan klas V
dimana faktor estetis bukanlah suatu hal yang penting.
2. Dapat dikombinasikan dengan pin retentif untuk menempatkan mahkota.
3. Dipergunakan dalam pembuatan die.
4. Sebagai bahan pengisian saluran akar retrograde.
5. Dilihat dari segi biokompatibilitasnya, amalgam memiliki adaptasi yang
cukup baik pada jaringan di rongga mulut terutama email dari gigi tersebut.
6. Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat
dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah,
sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di
dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga
lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap
penambalan sesuai dengan prosedur.
7. Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada
umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam
mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut.
8. Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak
terlalu “technique sensitive” bila dibandingkan dengan resin komposit, di
mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat
mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit.
9. Biayanya relatif lebih rendah

Beberapa kegunaan bahan restorasi dental amalgam adalah sebagai berikut :

1. Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi,
sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana
pertimbangan estetis sangat diutamakan.
2. Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan
yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna
pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman
3. Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam
yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu
setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa
sensitif terhadap rangsang panas atau dingin. Namun umumnya keluhan
tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat
beradaptasi.
4. Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri
yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu
ada yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai
bahan tambal.

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembuatan makalah yang telah kami tulis, maka dapat
disimpulkan bahwa:

 Komposisi bahan restorasi dental amalgam terdiri dari perak, timah, tembaga,
merkuri, platinum, dan seng. Unsur – unsur kandungan bahan restorasi
amalgam tersebut memiliki fungsinya masing – masing, dimana sebagian
diantaranya akan saling mengatasi kelemahan yang ditimbulkan logam lain.
 Reaksi pengerasan amalgam bias menggunakan alloy binary dan alloy
tertinary.
 Amalgam juga mempunyai keuntungan dan kelebihan disbanding dengan
bahan tumpatan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23800/Chapter%20II.
pdf?sequence=3
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/50204/79457e7de7e7416241dfb
c5dd156bca4
Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam yang salah satunya adalah merkuri
atau air raksa.[1] Amalgam dapat berbentuk padat maupun cair tergantung jumlah air raksa yang
digunakan.[1] Amalgam umumnya digunakan untuk menambal gigi yang berlubang.[1]Bagian gigi
yang rusak dihilangkan oleh dokter gigi dengan cara dibor dan kemudian ditambal dengan
amalgam.[1] Selain itu amalgam juga digunakan sebagai pelapis cermin.[1] Perak, timah
putih, seng, dan emas merupakan jenis logam yang biasa digunakan sebagai
amalgam.[1]Penggunaan amalgam sebagai material untuk menambal gigi telah digunakan sejak
awal abad ke-20.[2] Sebelum penggunaan amalgam material yang digunakan adalah emas, tetapi
pemasangan lembaran emas cukup sulit dan menghabiskan waktu serta biaya yang
mahal.[2]Amalgam memiliki kelebihan dibanding lembaran emas karena masa pemakaian yang
lebih lama, pemasangan yang cukup mudah, serta tidak mahal.[2] Amalgam yang dipasangkan
pada gigi dapat melepaskan kandungan merkuri dalam jumlah kecil ketika proses
mengunyah.[3]Proses pengolahan amalgam dengan bahan baku merkuri dapat menghasilkan
limbah yang dapat mengganggu lingkungan.[3] by wikipedia

Anda mungkin juga menyukai