Spo Mirm
Spo Mirm
TAHUN 2019
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i
SK. PEMBERLAKUAN SPO MIRM..........................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MIRM
1. SPO Sistem Manajemen data Program PMKP yang Terintegrasi ......................................... 1
2. SPO Sistem Manajemen data terintegrasi anatara data serveilans dan data indicator mutu . 5
3. SPO Manajemen data yang meliputi butir a) samapai dengan c) (PMKP 7) ........................ 5
4. SPO Perencanaan kebutuhan informasi melibatkan a) sampai dengan c) sesuai dengan
maksud dan tujuan (MIRM 2.Ep 1) ...................................................................................... 5
5. SPO Profesional .................................................................................................................... 5
6. SPO Pendaftaran Pasien Lama Rawat Jalan UGD ................................................................ 5
7. SPO Pendaftaran Pasien Baru Rawat Jalan UGD .................................................................. 5
8. SPO Pendaftaran Pasien Baru Rawat Inap ............................................................................ 5
9. SPO Pendaftaran Pasien Lama Rawat Inap .......................................................................... 5
10. SPO Pembuatan Kartu Indeks Utama Pasien ........................................................................ 5
11. SPO Penetapan DPJP ............................................................................................................ 5
12. SPO Pengisian dokumen Rekam Medis ................................................................................ 5
13. SPO Assembling .................................................................................................................... 5
14. SPO Penyimpanan Berkas Rekam Medis ............................................................................. 5
15. SPO Koding dan Indeksing .................................................................................................... 5
16. SPO Analising dan Reporting ................................................................................................ 5
17. SPO Pembuatan Laporan Insidental Wabah .......................................................................... 5
18. SPO Pembuatan Laporan Bulanan ......................................................................................... 5
19. SPO Pembuatan Laporan Triwulan ....................................................................................... 5
20. SPO Pembuatan Laporan Semester ........................................................................................ 5
21. SPO Pembuatan Laporan Tahunan ........................................................................................ 5
22. SPO Pemusnahan Berkas Rekam Medis ................................................................................ 5
23. SPO Penggunaan Simbol dan Tanda Bahaya........................................................................ 5
24. SPO Orientasi Petugas Luar dan Pegawai Baru di Sub Bag Rekam Medis........................... 5
25. SPO Diklat Intern Rekam Medis ........................................................................................... 5
26. SPO Pengiriman Pendidikan dan Pelatihan Bagi Petugas Rekam Medis .............................. 5
27. SPO Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Concent) ............................................... 5
28. SPO Persetujuan Umum (General Concent) ........................................................................ 5
29. SPO Keamanan dan Kerahasian Berkas Rekam Medis ......................................................... 5
30. SPO Pemberian Informasi Rekam Medis .............................................................................. 5
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pengiriman laporan adalah kegiatan pengiriman laporan bulanan
program atau layanan berupa entry data laporan ke tingkat suku
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung melalui sistem aspak Dinas
Kesehatan Bandar Lampung.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah pengiriman laporan per Dua
Semester dalam satu Tahun
KEBIJAKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor. : 256/SK
DIR/BA/VIII/2019 Tentang Kebijakan Pengelolaaan Data dan
Informasi
PROSEDUR 1. Kementrian Kesehatan menyiapkan suatu aplkasi berbasis
WebBase.
2. Petugas Medis perbagian entry data alat kesehatan sesuai
dengan jumlah alat yang ada.
3. Petugas Medis wajib update data ke aplikasi aspak bila ada alat
kesehatan baru di setiap unit terkait.
4. Setiap enam bulan sekali Rumah sakit wajib melaporkan ke
Dinas Kesehatan untuk validasi alat kesehatan yang sudah di
entry di aplikasi Aspak Dinas Kesahatan.
UNIT TERKAIT Semua Bagian Unit Medis terkait.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pengiriman laporan adalah kegiatan pengiriman laporan bulanan
program atau layanan berupa entry data laporan ke tingkat suku
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung melalui sistem aspak Dinas
Kesehatan Bandar Lampung.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah pengiriman laporan per Dua
Semester dalam satu Tahun
KEBIJAKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor. : 256/SK
DIR/BA/VIII/2019 Tentang Kebijakan Pengelolaan Data dan
Informasi
PROSEDUR 1. Kementrian Kesehatan menyiapkan suatu aplkasi berbasis
WebBase.
2. Petugas SDM entry data karyawan sesuai dengan jumlah
karyawan yang ada.
3. Petugas SDM wajib update data ke aplikasi SDMK bila ada
data karyawan baru ataupun keluar di setiap unit terkait.
4. Setiap enam bulan sekali Rumah sakit wajib melaporkan ke
Dinas Kesehatan untuk validasi data karyawan yang sudah di
entry di aplikasi SDMK Dinas Kesahatan.
UNIT TERKAIT Unit bagian HRD / Personalia.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Laporan yang berisi data BOR, LOS, BTO, TOI, dan Rata-rata
kunjungan perhari selama satu tahun.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pembuatan laporan
indikator pelayanan rumah sakit.
KEBIJAKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor. : 256/SK
DIR/BA/VIII/2019 Tentang Kebijakan Pengelolaan Data dan
Informasi
PROSEDUR 1. Data indikator pelayanan RS dihimpun dari hasil perhitungan
BOR, LOS, BTO, TOI, NDR, GDR dan Rata-rata kunjungan.
2. Data yang terhimpun kemudian diketik ke dalam templet
RL.1.2 yang telah disediakan oleh departemen Kesehatan.
3. Data yang telah diketik selanjutnya dikirim ke Departemen
Kesehatan melalui situs www.buk.depkes.go.ig dan juga di
print out untuk arsip rekam medis.
4. Pelaporan data indikator pelayanan rumah sakit ini dilakukan
setiap satu tahun sekali.
UNIT TERKAIT Semua Bagian Unit Medis terkait.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Kegiatan mengumpulkan, mengukur, menganalisis, dan
mengevaluasi data indikator mutu rumah sakit.
TUJUAN Agar data yang telah di kumpulkan, diolah, dan dianalisa menjadi
data yang bermutu sehingga data tersebut dapat dipergunakan oleh
pihak eksternal dan dapat dipertanggung jawabkan.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT. Fas Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa.
PROSEDUR RAWAT JALAN
1. Petugas loket pendaftaran memasukkan data pasien yang
mendaftar ke aplikasi SIMRS
2. Jika pasien umum maka akan di arahkan langsung ke loket
pembayaran supaya data pasien dapat di lanjutkan ke poliklinik
tujuan. Untuk pasien Askes maka langsung di arahkan ke poli
tujuan.
3. Petugas poliklinik memasukkan diagnosa dokter ke dalam
aplikasi SIMRS, dan jika di perlukan petugas dapat melakukan
order ke penunjang pelayanan medis (Radiologi / laboratorium /
apotik )
4. Petugas poliklinik memasukkan tindakan / pelayanan yang di
berikan kedalam aplikasi SIMRS untuk dilanjutkan ke bagian
pembayaran.
5. Setelah selesai petugas poliklinik dapat memulangkan pasien
melalui aplikasi SIMRS, apabila diperlukan untuk rawat inap
maka petugas poli dapat melakukan rujukan ke bagian Admission
melalui aplikasi SIMRS.
6. Loket pembayaran akan melakukan tagihan kepada pasien sesuai
data tindakan / pelayanan yang di masukkan oleh petugas
poliklinik di aplikasi SIMRS
RAWAT INAP
1. Petugas Admission menerima data rujukan pasien rawat jalan /
ugd
2. Petugas Admission mengarahkan pasien ke ruang perawatan
3. Petugas Admission men-setting dokter dan perawat pengasuh
untuk pasien rawat inap
4. Petugas administrasi di ruang perawatan memasukkan tindakan /
pelayanan dari dokter dan perawat kedalam aplikasi SIMRS
5. Petugas poliklinik memasukkan diagnosa dokter ke dalam
aplikasi SIMRS, dan jika di perlukan petugas dapat melakukan
order ke penunjang pelayanan medis (Radiologi / laboratorium /
apotik )
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Rumah sakit merancanakan dan merancang teknologi informasi
komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi
secara tepat dan akurat untuk memenuhi kebutuhan Informasi
internal maupun eksternal.
TUJUAN Data informasi yang telah di rancang, diolah dan di analisa dapat
dipergunakan oleh pihak eksternal.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT. Fas Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa.
PROSEDUR 1. Para profesional pemberi asuhan
2. Para kepala bidang/divisi dan kepala unit pelayanan
3. Badan/pihak luar rumah sakit yang membutuhkan data
informasi tentang operasional dan pelayanan rumah sakit.
UNIT TERKAIT 1. Kepala bidang
2. PPA
3. Kepala Unit
4. Pihak luar RS
5. IT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pasien lama (pengunjung lama) adalah pasien yang sudah berulang
kali datang atau berobat ke RSIA Bunda Asy-Syifa
TUJUAN Untuk memperlancar proses pelayanan kesehatan, setiap memiliki
berkas rekam medis yang dapat dipergunakan untuk berobat ulang.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pendaftaran pasien lama rawat jalan UGD adalah pendaftaran bagi
pasien yang sudah pernah berobat di rawat jalan UGD RSIA Bunda
Asy-Syifa
TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas pendaftaran dan pasien yang akan
berobat ke Rumah Sakit
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Pasien datang ke tempat pendaftaran
2. Petugaspendaftaran menanyakan kartu berobat atau nama dan
alamat pasien untuk mencari status nomor rekam medis
pasien.
3. Petugaspendaftaranmengambil status rawatjalan di
rakpenyimpananrekammedis
4. Petugaspendaftaran mencatat di buku registrasi pasien
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pendaftaran pasien baru rawat jalan UGD adalah pendaftaran bagi
pasien yang baru pertama kali berobat di Unit Gawat Darurat RSIA
Bunda Asy-Syifa
TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas pendaftaran dan pasien yang akan
berobat ke Rumah Sakit
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Pasien / keluarga pasien datang ke tempat pendaftaran
2. Petugaspendaftaranmenanyakan identitas dari pasien meliputi
nama, tanggal lahir, umur, status, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat, dan telephone.
3. Petugas pendaftaranmemberikan nomor RM, menginput data
tersebut ke dalam komputer dan membuatkan kartu berobat
untuk pasien.
4. Petugaspendaftaranmenyiapkan status rekam medis pasien
baru dan mencatat pada buku register pasien
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pendaftaran pasien baru rawat inap adalah pendaftaran pasien baru
untuk rawat inap di RSIA Bunda Asy-Syifa
TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas pendaftaran dan pasien yang akan
berobat ke RSIA Bunda Asy-Syifa
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Kartu indeks utama pasien adalah formulir yang berbentuk indeks
dibuat dan diisi untuk disimpan secara alfabetik berdasarkan nama
pasien ditempat penerimaan pasien rawat jalan.
TUJUAN 1. Berguna untuk mencari nomer rekam medis pasien lama yang
datang kembali dengan tidak membawa kartu berobat.
2. Membantu petugas pendaftaran dalam pencarian dokumen
rekam medis yang tersimpan dibagian penyimpanan.
3. Dapat digunakan untuk memetakan (maping) pelanggan rumah
sakit berdasarkan alamat yang tertulis didalamnya
dikelompokkan menurut desa dan kecamatan sehingga dapat
diketahui penduduk mana yang telah dan yang belum
memanfaatkan rumah sakit Bhayangkara.
PENETAPAN DPJP
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Dokumen rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun
yang terekam tentang identitas, anamnese, pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis
yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat
inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat.
TUJUAN Untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka
upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Berkas rekam medis diserahkan ke perawat dan diisi oleh
perawat dan dokter yang merawat pasien.
2. setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien,
selambat – lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam harus ditulis
dalam lembaran rekam medis.
3. Semua pencatatan harus di tandatangani oleh dokter / tenaga
kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya dan ditulis
nama terangnya serta diberi tunggal.
4. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan
mahasiswa lainya ditanda tangani dan menjadi tanggung jawab
dokter yang merawat atau oleh dokter pembimbingnya.
5. Catatan yang dibuat oleh Residens harus diketahui oleh dokter
pembimbingnya.
6. Dokter yang dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan
melakukannya pada saat itu juga serta dibubuhi paraf.
7. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Assembling merupakan bagian dari unit rekam medis yang
berfungsi sebagai peneliti kelengkapan isi dan perakit dokumen
rekam medis sebelum disimpan.
TUJUAN Untuk mengendalikan dokumen rekam medis yang belum lengkap.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Kewajiban yang harus dilakukan adalah menyimpan dokumen
rekam medis dan menjaga kerahasian isinya, serta pernyotiran
dokumen rekam medis menjadi dokumen yang aktif dan nonaktif.
TUJUAN Untuk menjaga kerahasiaan isi rekam medis sehingga data yang
diperoleh atau data yang ada tetap akurat demi terciptanya
kelancaran pekerjaan dan perkembangan rumah sakit.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pengkodean dan pengindeks berfungsi sebagai peneliti dan
pengoreksi penulisan kode penyakit dan tindakan atau operasi,
selain itu pembuat indeks penyakit, operasi, sebab kematian dan
dokter.
TUJUAN Untuk kode penyakit dan pengoreksi penulisan kode penyakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Menganalisis semua data rekam medis yang masuk ke URM untuk
diolah menjadi informasi yang disajikan dalam laporan guna
pengambilan keputusan manajemen di rumah sakit.
TUJUAN Untuk menilai tingkat keberhasilan atau mengetahui tingkat
pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Menerima sensus harian dari fungsi assembling yang berasal dari
berbagai unit pelayanan.
2. Merekapitulasisensushariankeformulirrekapitulasiharian,
bulanan, dan tribulanan.
3. MembuatLaporanMorbiditasRawat jalan
rumahsakitberdasarkanindekspenyakitrawat jalan.
4. MembuatLaporanMorbiditasRawatinaprumahsakitberdasarkanin
dekspenyakitrawatinap.
5. Membuat laporan Mortalitas rumah sakit berdasarkan indeks
penyakit.
6. Membuat laporan jenis operasi rumah sakit berdasarkan indeks
operasi.
7. Membuat laporan kegiatan setiap dokter rumah sakit berdasarkan
indeks dokter.
8. Membuat laporan BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR rumah
sakit berdasarkan rekapitulasi bulanan.
9. Membuat pemetaan Cakupan pelayanan rawat jalan
10 Membuat pemetaan cakupan rawat inap.
11 Membuat pemetaan cakupan pelayanan gawat darurat.
12 Membuat pemetaan cakupan pelayanan laboratorium.
13 Membuat pemetaan cakupan pelayanan radiologi.
14 Menyajikan Grafik Barber Johnshon rumah sakit dan setiap
bangsal rawat inap.
15 Menyajikan laporan – laporan lainnya dalam bentuk grafik.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Laporan yang harus dilaporkan dalam waktu kurang lebih 24 jam
sesudah diketahui ada kasus, meliputi : kasus DBD, DDS, Tetanus
Neonnatorum, Campak, Marasmus, Kwsiorkor, Marasmus
Kwasiorkor, dan Poliomielitis / AFP baik rawat jalan maupun rawat
inap.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Laporan bulanan adalah laporan yang harus dilaporkan setiap bulan
pada awal bulan berikutnya yang meliputi semua laporan yang telah
ditetapkan berdasarkan formulir yang ada.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Laporan triwulan adalah laporan yang harus dilaporkan setiap
tribulan pada awal triwulan berikutnya yang meliputi semua laporan
yang telah ditetapkan berdasarkan formulir yang ada. Lapran
triwulan : RL I, RL 2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Laporan semester adalah laporan yang harus dilaporkan setiap
semester pada awal berikutnya yang meliputi semua laporan yang
telah ditetapkan berdasarkan formulir dan ketentuan yang sudah ada.
Laporan semester : RL 4 (laporan Data Ketenagaan Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Laporan tahunan adalah laporan yang harus dilaporkan setiap tahun
pada awal tahun berikutnya yang meliputi semua laporan yang telah
ditetapkan berdasarkan formulir dan ketentuan yang sudah ada.
Laporan tahunan : RL 5 (data peralatan rumah sakit), RL 2, RL 4
TUJUAN Laporan tahunan harus dilaporkan rutin setiap tahun dan diperlukan
oleh DinKes Kota Bandar Lampung
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Mengumpulkan data – data yang diperlukan untuk pelaporan
dari hasil rawat inap dan rawat jalan per bulan dan rekapitulasi
tahunan.
2. Data kegiatan rawat jalan diperoleh dari poliklinik melalui
blanko laporan yang diserahkan oleh instalasi rekam medis.
3. Data kegiaatan rawat inap diperoleh dari ruangan.
4. Data rawat jalan dan rawat inap yang telah masuk ke instalasi
rekam medis di editing dan diolah sesuai kebutuhan pelaporan.
5. Laporan dikirim per kurir untuk DinKes Kota Bandar Lampung
dan per pos untuk DinKes Provinsi Lampung.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN 1. Arsip rekam medis adalah naskah – naskah / dokumen –
dokumen yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
kepada pasien apada sarana kesehatan.
2. Arsip rekam medis in aktif adalah naskah / dokumen yang telah
disimpan minimal 5 tahun di installasi rekam medis dihitung
sejak tanggal terakhir pasien tersebut dilayani pada sarana
pelayanan kesehatan atau 5 tahun setelah meninggal dunia.
3. Tim rekam medis adalah tim yang dibentuk dengan keputusan
Karumkit yang mempunyai tugas membantu Karumkit dalam
penyelenggaraan rekam medis.
4. Rekam medis mempunyai nilai guna untuk kepentinga :
Administrasi, Hukum, Keuangan, Iptek, Pembuktian, Sejarah.
Sekunder :
Pembuktian
Sejarah
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Penggunaan simbol dan tanda bahaya adalah
mencantum/menuliskan simbol-simbol dan tanda bahaya tertentu
sesuai standar pada berkas pasien berdasarkan kondisi pasien.
TUJUAN 1. Memberi kepastian kepada semua pihak pemberi pelayanan
tentang penulisan simbol dan tanda bahaya.
2. Sebagai acuan petugas dalam menuliskan simbol dan tanda
bahaya.
KEBIAJAKSN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Setiap pasien yang mengalami peristiwa dan dapat dituliskan
dengan simbol maka simbolnya ditulis sesuai ketentuan.
2. Pasien yang mendapat tindakan dituliskan simbolnya sesuai
ketentuan.
3. Begitu juga pasien yang menderita alergi obat atau hal lain yang
dianggap bahaya dituliskan tanda bahayanya di lembar rekam
medis paling depan sesuai ketentuan.
4. Simbol peristiwa/tindakan ditulis dengan warna sesuai
ketentuan.
5. Tanda bahaya ditulis dengan warna merah dengan huruf yang
mencolok sehingga mudah dikenali
UNIT TERKAIT 1. Ruang rawat inap.
2. Instalasi rawat jalan
D
17. Biopsi 18.R
Drain
N
19. Fungsi Lumbai 20. Operasi
D A
22. Angkat jjahitan
R
21. Angkat drain
GN
V
m
31.Persalinan biasa plasenta manual disertai Tampon
E
32. Persalinanbuatan dengan ekstraksi forcaps
F
VE C
33. Persalinan buatan dengan 34. Curretage
vakum
T CAI
35. Tampon 36. Curretage abortus
complit
CAIT CT
37. Curretage abortus 38. Curretage
inkomplit pakai tampon pakai tampon
HIV ALLERGIE
H P
41. Hemodialisa 42. CAP D
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Orientasi petugas luar dan pegawai baru du sub bag Rekam Medis
adalah memperkenalkan kondisi dan situasi kerja kepada petugas
luar dan pegawai baru di sub bag Rekam Medis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Diklat intern rekam medis adalah pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan oleh tim diklat rekam medis untuk petugas –
petugas rekam medis atau petuigas rumah sakit lain yang
berhubungan dengan rekam medis
TUJUAN Meningkatkan kualitas SDM di SubBag. Rekam Medis dan
Penyegaran bagi SDM di SubBag. Rekam Medis dalam
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. KaSubBag Rekam Medis mencari informasi pendidikan dan
pelatihan apa yang bermanfaat dalam pelaksanaan kerja Rekam
Medis.
2. KaSubBag Rekam Medis dan KaBag Umum serta pasnitia diklat
rekam medis menentukan palatihan apa yang akan diberikan
dalam peningkatan pelayanan.
3. mengadakan pertemuan dengan staf untuk menentukan jenis dan
tanggal pelatiahan serta narasumber.
4. Membuat kerangka acuan dan diteruskan ke KaSubBag Rekam
Medis serta Kepala Rumah Sakit disetujui pelaksanaannya.
5. Mengadakan pendidikan dan pelatihan serta membuat laporan
pertanggung jawaban kepada SubBag Rekam Medis.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pengiriman pendidikan dan pelatihan bagi petugas rekam medis
adalah mengirimkan tenaga dari sub bag Rekam Medis untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan dan selanjutnya diterapkan di
sub bag Rekam Medis
TUJUAN Meningkatkan kualitas SDM di sub bag Rekam Medis sehingga
dalam pelaksanaan tugas akan lebih baik lagi dan Memenuhi
kebutuahan tenaga terlatih dan terdidik RM sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
KEBIAJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Bagian Umum dan Administrasi mempunyai informasi tentang
pendidikan dan pelatihan yang kemudian disampaikan kepada
Ka sub bag Rekam Medis
2. ka sub bag rekam medis mengajukan surat permohonan kepada
kepala rumah sakit untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
3. Setelah disetujui oleh karumkit, ka sub bag rekam medis
menunjuk staf yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan
rekam medis dan melaporkan kepada bagian umum dan
administrasi
4. Bagian umum dan administrasi mengurus SPT dan administrasi
bagi petugas yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan
5. Petugas mengikuti pendidikan dan pelatihan sampai batas
waktunya dan membuat laporan pertanggung jawaban setelah
selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Persetujuan Tindakan Kedokteran adalah persetujuan yang
diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien. Bentuk dari
persetujuan ada yang bersifat tersirat atau tidak dinyatakan (implied
consent) dan ada persetujuan yang dinyatakan (express consent).
Pasien dapat memberikan persetujuan dengan menyatakannya
secara lisan (oral consent) ataupun tertulis (written consent).
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Persetujuan Umum (General Consent) adalah persetujuan yang
diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan secara lengkap mengenai pelayanan kesehatan yang
akan dilakukan terhadap pasien terkait dengan proses pemeriksaan
, perawatan dan pengobatan.
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan persetujuan umum terhadap
pelayan kesehatan yang akan diberikan pada pasien.
2. Meningkatkan partisipasi pasien dan keluarga dalam rencana
tatalaksana.
3. Agar pasien dan keluarganya mendapatkan informasi yang
tepat dan akurat.
4. Memperoleh ijin dari pasien dan keluarga dalam proses
perawatan dan pengobatan.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Petugas yang memberikan penjelasan memperkenalkan diri
kepada pasien atau keluarganya dan menyampaikan penjelasan
tentang informasi yang dibutuhkan.
2. Informasi yang disampaikan oleh petugas adalah pelayanan
kesehatan yang akan diberikan kepada pasien di unit pelayanan
sesuai penyakit dan kondisi pasien saat berkunjung yang
meliputi :
a. Persetujuan untuk perawatan dan pengobatan
b. Barang-barang milik pasien
c. Persetujuan pelepasan informasi
d. Hak dan Tanggung jawab pasien
e. Informasi Rawat Inap
f. Privasi
g. Permintaan Pelayanan Kerohanian
h. Informasi Biaya
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Petugas yang diberi wewenang, dokter yang merawat berhak
memberikan informasi tentang kesehatan pasien atas permintaan
pasien bersangkutan
TUJUAN Dokumen rekam medis memuat informasi kesehatan pasien yang
sifatnya rahasia dan perlua dijaga kerahasiannya serta terhindar
dari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang. Informasi
hanya dapat diberikan pada pasien keluarga/keluarga pasien atas
seijin pasien yang bersangkutan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Setiap informasi yang bersifat medis yang dimiliki oleh rumah
sakit tidak boleh disebarkan oleh petugas rumah sakit itu
sendiri, kecuali bila ada pimpinan rumah sakit mengijinkan.
2. Rumah sakit menggunakan rekam medis untuk melindungi diri
dari tuntutan (pasien/yang lain).
3. Tidak seorang pun boleh memberikan informasi lisan atau
tertulis kepada pihak di luar.
4. Dokter tidak boleh memberikan persetujuan kepada perusahaan
asuransi atau badan lain untuk memperoleh berkas rekam
medis.
5. Badan-badan sosial boleh mengetahui isi data sosial dari rekam
medis, namun untuk data medisnya tetap diperlukan surat
persetujuan dari pasien yang bersangkutan.
6. Permohonan pasien untuk memperoleh informasi mengenai
catatan dirinya diserahkan kepada dokter yang merawatnya.
7. Permohonan permintaan informasi harus secara tertulis.
8. Informasi rekam medis hanya dikeluarkan dengan surat kuasa
yang ditanda tangani dan diberi tanggal oleh pasien (walinya jika
pasien tersebut cacat mental tidak berkompeten) atau keluarga
terdekat.
9. Informasi rekam medis dapat diperlihatkan kepada perwalian
rumah sakit yang untuk melindungi kepentingan rumah sakit
dalam hal-hal yang bersangkutan dengan pertanggung jawaban.
10. Dokter dari luar rumah sakit yang mencari keterangan mengenai
pasien pada suatu rumah sakit, harus memiliki surat kuasa dari
pasien tersebut dan ijin dari direktur.
11. Rekam medis asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit, kecuali
bila atas permintaan pengadilan, dengan surat kuasa khusus
tertulis dari pimpinan rumah sakit.
RUJUKAN PASIEN
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pasien dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter /
perawat / bidan memerlukan pelayanan di rumah sakit baik untuk
diagnostik penunjang atau terapi
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Membuat suatu grafik yang dapat memberikan efisensi dan dari
pelayanan rumah sakit
TUJUAN Untuk memberi gambaran mutu pelayanan dan efisiensi penggunaan
tempat tidur
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR Secara manual
1. Terlebih dahulu diperhitungkan data statistik rawat inap BOR,
LOS, TOI dan BTO
2. Disiapkan media untuk membuat grafik tersebut dengan bentuk
kotak segiempat dengan pembagian dua sumbu : sumbu X
untuk garis TOI dan sumbu Y untuk garis LOS
3. Pada media telah dibentuk ukuran dengan menggunakan garis
tertentu agar dapat mudah menentukan dimana letak posisi
BOR
4. Garis diawali dari 0ditarik berdasarkan derajat kemiringan
5. Bila diketahui berapa jumlah BOR tersebut maka ditarik garis
diawali dari angka 0 sampai mencapai angka BOR yang sesuai
dengan derajat kemiringan apabila garis mendekati garis datar
berarti BOR menjauhi garis efisiensi dan bila mendekati garis
tegak sampai melewati garis efisiensi berarti menunjukan
efisiensi
6. Grafik dibuat dalam triwulan sekali
7. Bila telah dibuat dengan benar maka mohon ditandatangani
8. Data sebarluaskan kepada masing-masing unit perawatan dan
pelayanan
Secara Komputerisasi
1. Akses sistem Medical Record pada komputer yang terhubung
LAN
2. Cari toolbar informasi kemudian klik info innndikator
3. Tentukan periode pembuaaatan grafik kemudian pada tipe data
dipilih Barber Jhonson
4. Setelah semua sudah ditentukan kemudian di Rumming serta
menunggu tampilan grafik
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Permintaan keterangan medis adalah pemberian keterangan (mengisi
blanko isian) tentang pasien berdasarkan data yang ada pada berkas
rekam medis pasien yang ditulis oleh dokter.
TUJUAN Tersedianya keterangan medis untuk pengurusan asuransi dan
sebagaipanduanbagipihak-pihak yang berkepentingan.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Blanko permintaan keterangan medis (asuransi) diserahkan
ke.Bag. Rekam Medis (penanggung jawab pelaporan,
VER/asuransi).
2. Kemudian diambilkan berkas RM pasien di filling.
3. Petugas memberikan blanko beserta berkas rekam medis pada
dokter yang merawat untuk mengisi, melengkapi, dan
menandatangani blanko tersebut.
4. Kemudian petugas bag Rekam Medis melengkapi persyaratan
untuk klaim asuransi (rincian obat,copy laboratorium, resume
medis, dll)
5. Tenggang waktu pembuatan surat keterangan medis atau
asuransi adalah tiga hari.
6. Kemudian setelah selesai surat permintaan keterangan medis
atau asuransi disimpan untuk memudahkan pada saat pasien
mengambil surat keterangan medis atau asuransi.
7. Pengambilan surat keterangan medis atau asuransi oleh pihak
yang meminta ditulis dibuku pengambilan asuransi dengan
menuliskan nama, tanggal pengambilan, dan tanda tangan.
UNIT TERKAIT 1. UGD/instalasi rawat jalan.
2. Ruang perawatan rawat inap.
3. Rekam Medis
PEMBERIAN INFORMASI
TERMASUK RENCANA PENGOBATAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian
(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan
kesatuan nyata. Kejadian – kejadian (event) adalah sesuatu yang
terjadi pada saat tertentu.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pengambilan/peminjaman berkas rekam medis adalah
pengambilan/peminjaman berkas rekam medis di Sub.Bag. Rekam
Medis (filling) baik oleh dokter, perawat (instalasi rawat
jalan/poliklinik, instalasi rawat inap, UGD), pimpinan rumah sakit,
staf administrasi dan instalasi/bagian lainnya untuk keperluan pasien
atau rumah sakit.
TUJUAN 1. Untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang berobat ulang.
2. Sebagai sumber data dalam proses pembuatan asuransi/visum et
repertum danuntuk bahan penelitian.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Permintaan bagi pasien yang akan berobat dilayani seperti
prosedur pendaftaran.
2. Permintaan dari pihak lain/keluarga pasien harus dengan izin
pasien secara tertulis.
3. Permintaan dari UGD harus dipenuhi secepat mungkin bila
perlu lewat telepon, administrasi permintaan menyusul.
4. Petugas dari instalasi/bagian lain yang memerlukan berkas RM
harus datang sendiri untuk mengambil berkasnya dan mengisi
buku pengambilan/peminjaman berkas RM berisi : nama pasien,
nomor RM, nama instalasi/bagian, orang yang meminjam,
tanggal pinjam dan tanggal kembali.
5. Kemudian petugas filling mencarikan berkas rekam medis,
meletakkan tracer ditempat berkas yang dikeluarkan, dan
mencatat dibuku ekspedisi.
6. Mahasiswa/siswa kesehatan atau pihak lain yang membutuhkan
rekam medis untuk keperluan riset harus seijin direktur dan
harus ada surat kuasa.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap.
3. Instalasi/bagian lain.
4. Rekam Medis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pengembalian rekam medis kurang lengkap adalah mengembalikan
berkas rekam medis yang kurang lengkap ke ruangan.
TUJUAN 1. Agar rekam medis diisi secara lengkap dan jelas baik oleh
dokter, perawat atau tenaga kesehatan lain yang berwenang
mengisi rekam medis.
2. Terciptanya disiplin penulisan isi rekam medis.
3. Meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Berkas rekam medis dari ruang rawat inap disortir dan disusun.
2. Berkas rekam medis yang sudah lengkap diteruskan ke koding
dan indexing sedangkan yang tidak lengkap dikembalikan
kepada dokter atau perawat yang merawat pasien tersebut untuk
dilengkapi tidak lebih dari 3 hari dari pengembalian berkas
rekam medis dari sub.bag. rekam medis.
3. Setiap berkas rekam medis tidak lengkap, dikembalikan ke
ruang rawat inap, dicatat di buku ekspedisi berkas kurang
lengkap.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pengembalian berkas rekam medis adalah pengembalian berkas
rekam medis pasien (berkas rekam medis rawat jalan, rawat inap,
atau peminjaman) yang telah selesai dipergunakan
TUJUAN 1. Sebagai acuan bagi petugas tempat pendaftaran pasien ulangan.
2. Memberikan kepastian hukum kepada semua pihak yang
berkepentingan.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Rawat Jalan (poliklinik)/UGD
Petugas poliklinik/UGD mengantar langsung berkas rekam
medis pasien setelah selesai praktek dokter.
2. Rawat inap
Petugas rawat inap mengantarkan berkas rekam medis pasien
pulang yang telah diteliti kelengkapannya dalam waktu tidak
lebih dari 2 X 24 jam
3. Jika berkas rekam medis belum lengkap petugas rekam medis
mengembalikan ke bagian rawat inap untuk di lengkapi dalam
batas waktu 14 hari harus sudah lengkap.
Peminjaman
1. Peminjam mengembalikan berkas rekam medis keSub.Bag.
Rekam Medis (filling) dengan menunjukkan copian formulir
peminjaman.
2. Petugas filling melihat di buku ekspedisi dan menuliskan bahwa
berkas rekam medis yang dipinjam telah dikembalikan.
Petugas filling mengembalikan berkas rekam medis pada
tempatnya dan mengambil tracernya.
UNIT TERKAIT 5. Instalasi rawat inap
6. Rekam Medis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Penyimpanan berkas rekam medis aktif adalah penempatan berkas
yang kurang dari 5 tahun disimpan dalam suatu tempat tertentu.
TUJUAN 1. Tersimpannya berkas rekam medis dengan rapi agar tidak
mudah rusak dan mudah ditemukannya kembali.
2. Menjaga terpeliharanya kerahasiaan isi dan keamanan berkas
rekam medis.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Berkas rekam medis dari rak penyimpanan disortir, yang kurang
dari 5 tahun (terakhir berobat) tetap disimpan di rak
penyimpanan aktif.
2. Berkas rekam medis yang lebih dari 5 tahun (terakhir berobat)
disimpan dirak penyimpanan in aktif.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi rawat jalan.
2. Ruang rawat inap.
3. Rekam Medis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Penyimpanan berkas rekam medis non aktif adalah penempatan
dalam suatu tempat. Berkas pasien yang sudah lebih dari 5 tahun
(rawat jalan dan rawat inap) terhitung dari terakhir kali berobat.
TUJUAN 1. Agar berkas aktif dan non aktif terpisah.
2. Mengurangi jumlah berkas di rak berkas aktif.
3. Memudahkan pencarian berkas aktif.
4. Rekam medis tersimpan rapi dan tidak mudah rusak.
5. Menjaga kerahasiaan dan keamanan isi rekam medis
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Berkas rekam medis pasien yang telah disortir dan yang lebih
dari 5 tahun (berkas in aktif) dicatat nomor rekam medisnya.
2. Berkas rekam medis in aktif disimpan di tempat penyimpanan
in aktif berdasarkan urutan nomor rekam medis.
3. Lama penyimpanan di tempat penyimpanan sesuai dengan
kapasitas tempat penyimpanan.
4. Apabila kapasitas tempat penyimpanan tidak memadai maka
berkas in aktif yang paling tua dimusnahkan dengan SK
Direktur berdasarkan usulan dari Panitia Rekam Medis.
UNIT TERKAIT Filling / Tempat penyimpanan berkas
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan oleh perawat sirkuler untuk
mengupayakan keselamatan pasien sebelum dilakukan tindakan
induksi anestesi sebelum sayatan luka operasi dan sebelum pasien
meninggalkan ruangan operasi
TUJUAN PERMENKES RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Permintaan alat tulis kantor dan barang cetakan adalah cara
permintaan kebutuhan ATK dan barang cetakan bagi Bag. Rekam
Medis ke bagian pengadaan ATK dan barang cetakan.
TUJUAN 1. Memberikan kepastian kepada semua pihak tentang cara
permintaan ATK dan barang cetakan.
2. Sebagai acuan bagi petugas untuk meminta ATK dan barang
cetakan.
3. Mempermudah pekerjaan bagi petugas yang meminta ATK dan
barang cetakan.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Mengisi blanko permintaan dibuat dalam 2 rangkap
2. Mengajukan permintaan barang sesuai dengan kebutuhan.
3. Diketahui atau ditandatangani Ka Bag. Umum.
4. Setelah barang selesai dicetak dari percetakan, diambil dari
bagian pengadaan ATK dan barang cetakan dan kemudian
dibawa ke Sub.Bag. Rekam medis.
5. Barang dipergunakan sebagaimana mestinya menurut
kebutuhan.
UNIT TERKAIT Bagian pengadaan dan gudang ATK dan Barang cetakan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pengolahan berkas rekam medis pasien rawat inap adalah kegiatan-
kegiatan yang dilakukan terhadap berkas pasien rawat inap.
TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah dalam penanganan masalah
etika profesi medis.
2. Tersimpannya berkas dengan rapi agar tidak mudah rusak dan
gampang ditemukan kembali bila diperlukan.
3. Menjaga kerahasiaan isi dan keamanan berkas rekam medis.
4. Sebagai data primer untuk pengolahan data selanjutnya.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Setelah pasien diperbolehkan pulang, dokter mengisi
diagnosis akhir atau komplikasi dan ditandatangani
2. Kemudian berkas rekam medis rawat inap diteliti oleh kepala
ruangan tentang kelengkapannya, tanggal keluar, meninggal,
jumlah hari perawatan, keadaan luar dan cara keluar.
3. Berkas rekam medis pasien tersebut dikirim ke bagian rekam
medis.
4. Berkas rekam medis pasien diterima oleh petugas rekam
medis, dicek kelengkapannya: diagnosis akhir dan jenis
operasi, tanda tangan dan nama jelas, sebab kematian, laporan
operasi, laporan anastesi dan resume, bila sudah lengkap
diterima dengan buku ekspedisi penerimaan, bila belum
lengkap, berkas dikembalikan ke ruangan untuk dilengkapi.
5. Setelah pasien diperbolehkan pulang, dokter mengisi
diagnosis akhir atau komplikasi dan ditandatangani
6. Kemudian berkas rekam medis rawat inap diteliti oleh kepala
ruangan tentang kelengkapannya, tanggal keluar, meninggal,
jumlah hari perawatan, keadaan luar dan cara keluar.
7. Berkas rekam medis pasien tersebut dikirim ke bagian rekam
medis.
8. Berkas rekam medis pasien diterima oleh petugas rekam
medis, dicek kelengkapannya: diagnosis akhir dan jenis
operasi, tanda tangan dan nama jelas, sebab kematian, laporan
operasi, laporan anastesi dan resume, bila sudah lengkap
diterima dengan buku ekspedisi penerimaan, bila belum
lengkap, berkas dikembalikan ke ruangan untuk dilengkapi.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi rawat jalan.
2. Instalasi rawat inap.
3. BagianRekamMedis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Atsilah Ulfah
Direktur RSIA Bunda Asy-Syifa
PENGERTIAN Pengolahan berkas rekam medis pasien rawat jalan adalah kegiatan
yang dilakukan terhadap berkas rekam medis pasien rawat jalan
TUJUAN 1. Tersimpannya berkas dengan rapi agar tidak mudah rusak dan
gampang ditemukan kembali bila diperlukan.
2. Menjaga kerahasiaan isi dan keamanan berkas rekam medis.
3. Sebagai data primer untuk pengolahan data selanjutnya.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur PT Buah Hati Medika Nomor
004/SKep.BHM/VII/2014 tentang Pengangkatan Direktur RSIA
Bunda Asy-Syifa
PROSEDUR 1. Setelah memeriksa pasien, dokter umum/dokter spesialis
mengisi berkas rekam medis secara lengkap/akurat.
2. Setelah pasien selesai berobat, berkas rekam medis pasien
dikumpulkan petugas poliklinik, dicatat dibuku ekspedisi dan
dicatat di blanko sensus harian rawat jalan.
3. Sensus harian rawat jalan diserahkan ke bagian pulahta
(pengumpulan dan pengolahan data).
4. Kemudian berkas rekam medis disimpan dan disusun dalam rak
penyimpanan oleh petugas.
1. Instalasirawatjalan.
UNIT TERKAIT
2. Filing