Anda di halaman 1dari 3

3.6.

PEMBAHASAN
Praktikum Analisa Lumpur Pemboran minggu kedua berjudul Pengukuran Viskositas
dan Gel Strength. Pengukuran viskositas dan gel strength bertujuan untuk menentukan
viskositas relatif lumpur pemboran dengan menggunakan Marsh Funnel, menentukan
viskositas nyata (apparent viscosity), plastic viscosity, yield point, dan gel strength lumpur
pemboran dengan menggunakan Viscometer Fann VG, memahami rheology lumpur
pemboran, dan memahami efek penambahan thinner dan thickener pada lumpur pemboran.
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu Marsh Funnel, timbangan,
Viscometer Fann VG, gelas ukur, mud mixer, air bentonite, pac-R, dan pac-L. Prinsip kerja
dari percobaan ini yaitu menentukan plastic viscosity, yield point, dan gel strength
menggunakan Viscometer Fann VG dengan melakukan pembacaan terhadap dial reading
pada alat pada skala waktu tertentu, sedangkan untuk menentukan viskositas relatif
digunakan alat Marsh Funnel yaitu dengan melakukan pencatatan waktu terhadap lumpur
yang mengalir melewati funnel.
Percobaan ini diawali dengan menyiapkan lumpur dengan komposisi 350 ml air, 22,5
gr bentonite, KOH 0,3 gr, pac-R 0,3 gr, dan XCD 0,3 gr yang kemudian diaduk
menggunakan mud mixer. Untuk melalukan percobaan penentuan plastic viscosity dilakukan
dengan mengisi bejana dengan lumpur sampai batas yang ditentukan. Kemudian letakkan
bejana dalam alat Viscometer Fann VG dengan mengatur kedudukannya sedemikian rupa
sehingga rotor dan bob tercelup ke dalam lumpur menurut batas yang telah ditentukan.
Kemudian menggerakkan rotor pada posisi high dan menempatkan kecepatan putar rotor
pada kedudukan 600 RPM. Pemutaran terus dilakukan sehingga kedudukan skala (dial)
mencapai keseimbangan. Kemudian lakukan pencatatan terhadap dial reading. Pencatatan
harga yang ditunjukkan oleh skala penunjuk (dial reading) setelah mencapai keseimbangan
dilanjutkan untuk kecepatan 300, 200, 100, 6 dan 3 RPM dengan cara yang sama. Sedangkan
untuk menentukan gel strength, pengukuran masih dilakukan menggunakan Viscometer Fann
VG, yaitu dengan mengaduk lumpur pada kecepatan 600 RPM selama 10 detik. Kemudian
dimatikan dan diamkan lumpur selama 10 detik. Kemudian gerakkan rotor pada kecepatan 3
RPM dan dilakukan pembacaan terhadap simpangan maksimum pada skala penunjuk. Setelah
itu, dengan cara yang sama lakukan dial reading terhadap lumpur dengan sebelumnya telah
didiamkan selama 10 menit.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan oleh plug C, didapatkan nilai plastic
viscosity sebesar 14 cp, nilai yield point sebesar 46 lb/100 ft2, gel strength saat 10 detik
sebesar 14 lb/100 ft2, gel strength saat 10 menit sebesar 22 lb/100 ft2. Dilihat dari grafik
setiap penambahan aditif berupa PAC-R, nilai untuk sifat fisik lumpur berupa plastic
viscosity, yield point, dan gel strength cenderung meningkat. Begitu juga dengan grafik
penambahan aditif XCD, menunjukkan hasil yang meningkat untuk nilai sifat-sifat fisik
lumpurnya. Hal ini menunjukkan bahwa PAC-R dan XCD bekerja dengan baik pada setiap
percobaan dalam menjalankan fungsinya yaitu sebagai viscosifier.
Aplikasi lapangan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui sifat reologi lumpur
sehingga dapat ditentukan komposisi lumpur yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan di
lapangan. Viskositas lumpur mempengaruhi bagaimana lumpur tersebut mengangkat cutting
ke permukaan (berhubungan dengan gel strength), semakin besar nilai gel strength maka
semakin kuat suatu lumpur untuk menahan cutting agar tidak jatuh ke dasar sumur saat
sirkulasi dihentikan, kemudian semakin besar besar nilai viskositas dalam mempengaruhi
nilai ROP yaitu dapat menyebabkan penurunan ROP.
3.7. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum “Pengukuran Viskositas dan Gel Strength Pada Lumpur
Pemboran” yang dilakukan plug C, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Data kuantitatif sebagai berikut:
a. C600 : 74
b. C300 : 60
c. µp : 74 – 60 = 14 cp
d. yp : C300- µp = 60 - 14 = 46 lb/100 ft2
e. Gs 10” : 14 lb/100 ft2
f. Gs 10’ : 22 lb/100 ft2
2. Hasil viskositas yang digunakan sebagai pembanding dalam penggunaan aditif
dalam grafik adalah hasil dari viskositas dari alat viscometer fann vg.
3. Semakin meningkat penambahan aditif PAC-R dan aditif XCD, semakin
meningkat pula sifat-sifat reologi suatu lumpur.
4. Penambahan PAC-R dan XCD berfungsi sebagai viscosifier.
5. Aplikasi lapangan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui sifat reologi lumpur
sehingga dapat ditentukan komposisi lumpur yang diinginkan sesuai dengan
kebutuhan di lapangan. Viskositas lumpur mempengaruhi bagaimana lumpur
tersebut mengangkat cutting ke permukaan (berhubungan dengan gel strength),
semakin besar nilai gel strength maka semakin kuat suatu lumpur untuk menahan
cutting agar tidak jatuh ke dasar sumur saat sirkulasi dihentikan, kemudian
semakin besar besar nilai viskositas dalam mempengaruhi nilai ROP yaitu dapat
menyebabkan penurunan ROP.

Anda mungkin juga menyukai