Anda di halaman 1dari 58

ANCAMAN BOM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

001/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA


OPERASIONAL 15 MEI 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Keadaan bagi petugas keamanan bila menerima ancaman bom

TUJUAN Supaya kewaspadaan terhadap bahaya selalu terjaga dan


keamanan dapat berjalan efektif

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001 /SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Pedoman K3 di RSIA.Mutiara Bunda

PROSEDUR 1. Petugas kemanan menerima telpon dari petugas ruangan


bahwa ada ancaman bom
2. Petugas keamanan memberitahu kepada atasan keamanan
sambal menunggu perintah selanjutnya
3. Petugas kemanan jangan memberitahukan kepada siapapun
selain atasannya
4. . Petugas keamanan mengecek data ancaman secara akurat
dari sumber pertama dengan mencatat seluruh informasi
sesuai dengan penerima telpon

1
ANCAMAN BOM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

41/SPO/MFK/RSIA-MB/2018 00 2/3

5. Petugas keamanan menelpon polisi dengan memberikan


penjelasan yang sejelas – jelasnya dan tetapkan langkah
selanjutnya.
6. Kepala petugas keamanan perintahkan persiapan evakuasi
bekerja sama dengan team keadaan darurat dan menelpon
direktur untuk diberi tahu dan minta keputusan untuk
dilaksanakan atau tidak evakuasi apabila direktur tidak dapat
dihubungi maka menelpon manajer umum,bila menager
umum tidak dapat dihubungi maka sepenuhnya keputusan
ada di kepala keamanan.
7. Kepala keamanan memerintahkan kepada salah satu
petugas keamanan untuk mendampingi polisi guna menyisir
gedung bila polisi datang.
8. Kepala keamanan selalu menginformasikan kepada atasan
mengenai setiap perkembangan dan meminta perlu tidaknya
memanggil team gegana.
9. Apabila direktur memerintahkan evakuasi maka laksanakan
evakuasi secara aman dan tidak menimbulkan kepanikkan
dengan bekerjasama dengan petugas ruangan ketempat
evakuasi aman.
10. Kepala keamanan lapor kepada direktur untuk dilakukan
reevakuasi, setelah gedung dinyatakan aman.

UNIT TERKAIT Seluruh Unit kerja

2
APABILA ADA ANCAMAN BOM BAGI PENERIMA
TELPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

002/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 Mei 2018
BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Kondisi Darurat adalah semua kejadian/bencana yang


mengakibatkan kerusakan lingkungan, ancaman keselamatan
dan kesehatan yang muncul di luar lingkungan RSIA Mutiara
Bunda yang dapat menimbulkan keadaan darurat yang tidak
dapat diduga.

TUJUAN Untuk memberi bantuan pelayanan kepada korban bencana


yang terjadi di dalam RSIA Mutiara Bunda Salatiga

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001 /SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Pedoman K3 di RSIA.MutiaraBunda

PROSEDUR 11. Tim K3 menetapkan dan mensosialisasikan jenis


kedaruratan dan tingkat kedaruratan yang terjadi kepada
seluruh unit
12. Tim K3 berkoordinasi dengan tim tanggap darurat untuk
melakukan tindakan evakuasi.

3
APABILA ADA ANCAMAN BOM BAGI PENERIMA
TELPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

002/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

13. Tim K3 dan tim tanggap darurat melakukan pengendalian


bencana dan bantuan kepada korban bencana sesuai
dengan tugas dan wewenangnya
14. Setelah dinyatakan aman oleh tim K3,dapat dilakukan
reevakuasi.
15. Setelah menyelesaikan tugas, tim K3 melaporkan secara
tertulis kepada Direktur.

UNIT TERKAIT Tim K3

4
APABILA ADA ORANG YANG MENCURIGAKAN

No. Dokumen No. Halaman


Revisi

003/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 Mei 2018 BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu upaya pengamanan bila ada hal-hal yang dilakukan


seseorang yang dianggap mencurigakan.

TUJUAN Supaya kenyamanan seluruh penghuni dapat terwujud dengan


efektif

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001 /SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Pedoman K3 di RSIA.Mutiara Bunda

PROSEDUR 1. Petugas keamanan menerima telpon dari ruangan dengan


kode K3 10.
2. Petugas keamanan yang menerima telpon mengajak satu
rekannya untuk menuju ke ruang yang menelpon.
3. Petugas keamanan tiba dilokasi dan bertanya kepada
petugas jaga disana tadi ada yang menelpon dengan kode
K3 10 sebutkan ciri-ciri orang tersebut.
4. Petugas keamanan memantau ciri-ciri orang yang
disebutkan.
5. Petugas keamanan mengamankan orang tersebut.

5
APABILA ADA ORANG YANG MENCURIGAKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

003/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

UNIT TERKAIT Seluruh Unit

List kode keamanan :

1. K3 1 (kebakaran )

2. K3 2 ( Gempa bumi)

3. K3 3 ( Banjir)

4. K3 4 (Penculikan bayi )

5. K3 5 ( Perkelahian pengunjung)

6. K3 6 ( Pasien lari/kabur)

( Pencurian barang didalam


7. K3 7 RS)

(Pencurian diluar
8. K3 8 RS)

9. K3 9 ( Demonstrasi/huru - hara)

10. K3 10 ( Orang mencurigakan )

11. K3 11 (Percobaan pembunuhan)

6
KALIBRASI

No. Dokumen No. Halaman


Revisi

00
004/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 1/2

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :

OPERASIONAL 15 Mei 2018 Direktur RSIA. MUTIARA BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu pengujian kelayakan peralatan kesehatan oleh suatu lembaga dan
personel

yang kompeten.

TUJUAN 1. Untuk memastikan peralatan dapat berfungsi dengan baik.

2. Supaya adanya kepastian status kelayakan peralatan


kesehatan

3. Supaya memberikan keamanan dan akurasi pemeriksaan yang tepat

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001 /SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018 Tentang


Pedoman K3 di RSIA.Mutiara Bunda

PROSEDUR Instalasi sarana dan prasarana melakukan pendataan peralatan yang


1. akan

dikalibrasi.

Instalasi sarana dan prasarana menyusun program dan jadwal kalibrasi


2. alat

medis.

Instalasi sarana dan prasarana mencari rekanan kalibrasi


3. (BPFK).

7
KALIBRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

004/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

Instalasi sarana dan prasarana melakukan penawaran dari rekanan


4. kalibrasi.

5. Direktur mensetujui penawaran pihak rekanan kalibrasi.

Pihak rekanan kalibrasi melakukan


6. kalibrasi.

UNIT TERKAIT IPSRS, Tata Usaha, Keuangan.

8
PELABELAN PADA WADAH
LIMBAH KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

005/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 Mei 2018
BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Memberikan tanda – tanda khusus untuk limbah bahan kimia yang
berbahaya dan beracun

TUJUAN 1. Supaya dapat diketahui jenis,sifat dan karakteristik dari


limbah bahan kimia dan beracun.
2. Supaya terjaga keselamatan dan kesehatan penghuni
rumah sakit dari pembuangan limbah.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001 /SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Pedoman K3 di RSIA.Mutiara Bunda

PROSEDUR 1. Petugas mengumpulkan limbah kimia berbahaya dan


beracun pada wadah yang sesuai jenis dan
karakteristiknya.
2. Petugas memberikan simbol pada wadah limbah tersebut
,adapun pemberian simbol yang dipergunakan untuk
penandaan limbah kimia

9
PELABELAN PADA WADAH
LIMBAH KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

005/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

berbahaya dan beracun mengacu pada ketentuan yang


berlaku sesuai jenis bahan kimia berbahaya dan beracun

UNIT TERKAIT Farmasi, Laboratorium, Sanitasi, Loundry

10
PELAKSANAAN EVAKUASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

006/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 MEI 2018
BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Memindahkan pasien Rumah Sakit ketempat yang aman


apabila terjadi bencana

TUJUAN Menyelamatkan pasien ketempat yang aman.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001 /SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Pedoman K3 di RSIA.Mutiara Bunda

PROSEDUR A. Evakuasi Umum

1. Tim K3 memerintahkan petugas untuk segera melakukan


evakuasi ke tempat Assembly Point
2. Petugas melakukan evakuasi sesuai dengan prioritas
3. Petugas melakukan head count
4. Tim melakukan penyisiran ke lokasi bencana.

11
PELAKSANAAN EVAKUASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

006/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

5. Setelah gedung dinyatakan benar – benar kosong oleh


tim sisir, maka Tim K3 memerintahkan Koordinator
Pengendali Bencana untuk merujuk, memindahkan, atau
mendirikan tenda darurat.
6. Tim K3 membuat laporan tertulis kepada Direktur RS
B. Evakuasi Banjir
1. Tim K3 memerintahkan petugas untuk segera melakukan
evakuasi ke tempat yang lebih tinggi
2. Petugas melakukan evakuasi sesusai dengan prioritas
3. Apabila kondisi sudah dinyatakan aman, petugas
melakukan reevakuasi
4. Tim K3 membuat laporan kepada Direktur.

UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja

12
PELAPORAN KECELAKAAN KERJA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

007/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/3

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 MEI 2018
BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu tata cara pelaporan kecelakaan kerja yang terjadi


dilingkungan RSIA Mutiara Bunda Salatiga

TUJUAN Tercapainya tertib administrasi dalam sistem pelaporan


kecelakaan kerja

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001 /SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Pedoman K3 di RSIA.Mutiara Bunda

PROSEDUR Pasien Sebagai Korban

1. Korban atau Keluaga korban melapor kepada petugas


ruangan.
2. Petugas ruangan menghubungi dokter yang bertugas
untuk memeriksa kondisi korban.
3. Korban ditangani sesuai prosedur pelayanan medis yang
yang berlaku.
4. Petugas ruangan mengisi formulir pelaporan kecelakan
kerja

13
PELAPORAN KECELAKAAN KERJA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

007MFK./SPO/RSIA.MB/2018 00 2/3

5. Formulir tersebut diserahkan oleh Petugas Penanggung


Jawab Ruangan kepada Komite Kesehatan dan
Keselamatan Keja (K3).
6. Komite K3 menentukan apakah kecelakaan tersebut
merupakan kecelakaan kerja.

Karyawan sebagai korban

1. Korban melapor kepada Petugas Penanggung Jawab


Ruangan.
2. Petugas ruangan menghubungi dokter yang bertugas
untuk memeriksa kondisi korban.
3. Korban ditangani sesuai prosedur pelayanan medis yang
yang berlaku.
4. Petugas ruangan mengisi formulir pelaporan kecelakan
kerja
5. Formulir tersebut diserahkan oleh Petugas Penanggung
Jawab Ruangan kepada Komite Kesehatan dan
Keselamatan Keja (K3)
6. Komite K3 menentukan apakah kecelakaan tersebut
merupakan kecelakaan kerja.
Pengunjung sebagai korban

1. Korban melapor kepada petugas terdekat.


2. Petugas keamanan membawa korban ke IGD
3. Dokter IGD memeriksa kondisi korban kemudian
ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan medis yang
berlaku.

14
4. Petugas Penanggung Jawab ruangan IGD mengisi
formulir pelaporan kecelakaan kerja.
5. Formulir tersebut diserahkan oleh petugas Penanggung
Jawab ruangan kepada komite K3
6. Komite K3 menentukan apakah kecelakaan tersebut
merupakan kecelakaan kerja.
7. Komite K3 melaporkan kasus kecelakaan kerja kepada
Direktur setiap 6 bulan sekali

UNIT TERKAIT PPI, KPRS, Keperawatan

15
PEMBAKARAN SAMPAH INFEKSIUS

No. Dokumen No. Halaman


Revisi
008/MFK.SPO/RSIAMB/2018 1/2
00

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA


OPERASIONAL 15 Mei 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu tindakan pembakaran dengan menggunakan peralatan


untuk mengubah sampah menjadi abu.

TUJUAN Supaya lingkungan menjadi bersih dan mencegah terjadinya


infeksi/pencemaran yang diakibatkan oleh pengolahan sampah
infeksius

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas incinerator menimbang sampah infeksius sebelum


dibakar.
2. Petugas incinerator menghidupkan mesin incinerator.
3. Petugas incinerator melakukan pemanasan/heating up pada
mesin pembakaran sampai suhu mencapai 300ºC
4. Petugas incinerator memastikan temperatur ruang bakar 1
pada suhu 300ºC
5. Petugas melemparkan sampah ke dalam ruang bekas
6. Petugas membolak – balikkan sampah dengan
menggunakan stik/tongkat.

16
PEMBAKARAN SAMPAH INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

008/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

7. Petugas melakukan pendinginan incenerator bila telah


selesai membakar semua sampah.
8. Petugas incinerator mengambil abu keesokkan harinya
dengan menggunakan skop dan troli.
9. Petugas incinerator menimbang abu dan menyimpannya di
Tempat Penampungan Sementara (TPS)

UNIT TERKAIT Seluruh Unit

17
PEMBUANGAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00

009/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL
BUNDA
(SPO)

15 Mei 2018
Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu cara untuk membuang sisa dari kegiatan penggunaan


bahan kimia berbahaya dan beracun

TUJUAN Supaya tidak terjadi pencemaran lingkungan dari penggunaan


bahan kimia berbahaya dan beracun

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Limbah yang termasuk dalam kategori limbah B3 adalah


Botol/Wadah bekas kemasan, bekas tumpahan, abu
incinerator, bola lampu, obat kadaluarsa, batu baterai
2. Petugas yang menggunakan bahan kimia beracun dan
berbahaya mengumpulkan kedalam kantong plastik merah.
3. Petugas membawa ke TPS limbah B3 setiap pagi dan siang.
4. Petugas TPS limbah B3 menimbang,mencatat pada neraca
limbah,

UNIT TERKAIT Seluruh Unit

18
PEMBUANGAN LIMBAH/SAMPAH NON INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

010/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 MeI 2018
BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu proses atau cara pembuangan/penangganan


limbah non infeksius.

TUJUAN Supaya limbah dapat ditanggani secara benar dan efektif.


Memastikan bahwa lingkungan bersih dan tidak menjadi
sumber infeksi.
KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018
Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas pengambilan sampah mengambil sampah dari


tempat sampah 3 kali sehari
2. Petugas pengambil sampah membawa sampah ke TPS
umum dengan troli/kereta dorong
3. Petugas pengambilan sampah memasukkan sampah
non organic ke dalam container

19
PEMBUANGAN LIMBAH/SAMPAH NON
INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

010/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

4. Petugas pengambilan sampah membuang sampah daun dan


rumput di tempat composting untuk dijadikan kompos
5. Petugas DKP mengangkut container 2 hari sekali untuk di
buang ke TPA

UNIT TERKAIT Seluruh Unit

20
PEMERIKSAAN FASILITAS FISIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

011/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :


Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 MEI 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Pengecekan kondisi fasilitas fisik yang dimiliki di suatu ruangan


atau unit tertentu

TUJUAN Memastikan sarana dan prasara berfungsi dengan baik dan


layak.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas house keeping datang keruangan untuk memeriksa


kondisi seluruh fasilitas yang ada
2. Petugas house keeping mencatat hasil pemeriksaan di dalam
form checklist pengecekan
3. Petugas house keeping memperbaiki kerusakan –kerusakan
yang ringan.
4. Petugas house keeping lapor kepada kepala sarpras bila
kerusakan terlalu berat atau tidak dapat diperbaiki sendiri.
5. Petugas house keeping mengkomunikasikan dengan kepala
ruang/unit bila ada kerusakan dan meminta tanda tangan
pada form checklist pemeriksaan.

21
PEMERIKSAAN FASILITAS FISIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

011/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

6. Petugas house keeping mengontrol /memeriksa kembali pada


ruangan yang sama 2 minggu sekali.

UNIT TERKAIT Seluruh Unit

22
PEMERIKSAAN FISIK ALAT PEMADAM KEBAKARAN
(APAR)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

012/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL
BUNDA
(SPO) 15 MEI 2018

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu cara pemeriksaan peralatan untuk memadamkan api

TUJUAN Suatu cara petugas mengetahui dan memahami bagaimana cara


memeriksa kondisi fisik peralatan pemadam api secara berkala
serta mendeteksi dini kelengkapan peralatan kebakaran

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas security mencocokkan nomer urut apar dengan


catatan atau checklist yang ada
2. Petugas memeriksa nozzle APAR apakah masih utuh atau
ada yang pecah. Apabila utuh ditulis baik dan juga
sebaliknya.
3. Petugas mengecek kondisi tabung apakah ada karat atau cat
yang terkupas, apabila ada yang terkupas atau berkarat
ditulis rusak dan dibawa kebagian sarana prasarana.

23
PEMERIKSAAN FISIK ALAT PEMADAM KEBAKARAN
(APAR)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

012/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

4. Petugas mengecek tekanan pada tabung dengan melihat


jarum apakah posisi berwarna hijau. Apabila berada pada
posisi merah maka ditulis rusak atau tidak layak juga
sebaliknya. Apabila yang ditabung tidak terdapat tanda jarum
maka dengan cara ditimbang apakah beratnya mengalami
penurunan, apabila ada penurunan sekitar 10 % maka ditulis
rusak, dan apabila tidak ada penurunan maka bolak balikan
tabung supaya powder yang ada tidak menggumpal.
5. Petugas mengecek kunci pengaman pada handle APAR,
apabila segel telah terlepas atau terbuka maka ditulis rusak
dan juga sebaliknya.
6. Petugas keamanan mengecek masa berllaku sampai kapan,
bila habis lapor ke bagian sarana prasarana.
7. Petugas keamanan memberi tanda dengan penulisan yang
berisi APAR baru diapakan,dan posisi APAR terdekat
dimana serta diberi arah panah menunjuk kearah apar
terdekat, bila diambil.
8. Petugas keamanan melakukan pengecekan tiga bulan sekali

UNIT TERKAIT Seluruh unit di rumah sakit

24
PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN KIMIA BERACUN
DAN BERBAHAYA (B3)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

013/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA


OPERASIONAL 15 MEI 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu cara penangganan apabila terjadi tumpahan bahan kimia


B3

TUJUAN Agar supaya para petugas mengetahui dan memahami


bagaimana cara menanggani apabila terjadi tumpahan bahan
kimia B3 secara efektif dan aman

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas yang menemukan tumpahan B3 memakai alat


pelindung diri,seperti masker,sarung tangan,sepatu
boots,dan pakaian pelindung
2. Petugas mulai menanggani tumpahan,Apabila tumpahan
bahan kimia B3 dalam bentuk cair maka dapat menggunakan
bahan inert/absorben untuk menyerap cairan. (misalnya kain
flanel kering atau pasir).
3. Apabila tumpahan bahan kimia B3 dalam bentuk serbuk
dapat menggunakan kain flannel basah untuk mengikat
tumpahan.

25
PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN KIMIA BERACUN
DAN BERBAHAYA (B3)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

013/MFK.SPO/RSIA.MB/2018

00 1/1

4. Petugas mengambil kain flannel yang digunakan untuk


menanggani tumpahan dan ditaruh dalam wadah atau
tempat sampah yang ditentukan
5. Petugas menggunakan pinset untuk mengambil pecahan
dan taruh pecahan kedalam wadah yang tidak tembus
terhadap benda tajam yang sudah ditentukan bila ada
pecahan
6. Petugas membungkus atau menutup wadah sampah
tumpahan dengan rapat
7. Petugas menyemprotkan air dan mengepel seluruh area
yang terkena
8. Petugas membuang air untuk mengepel ke saluran
pengolahan air limbah,jangan membuang ke saluran umum.
9. Petugas membawa sampah dengan troli tertutup ke tempat
pengolahan atau tempat penampungan sementara limbah
B3 yang ada dan mencatat berat ke buku catatan yang ada
di TPS,tanggal,berat,nama pengirim dan disaksikan
petugas penerima di TPS.
10. Petugas kembali keruangan dan melepaskan pakaian dan
alat pelindung yang dipakai.
11. Petugas cuci tangan sebelum melanjutkan pekerjaan yang
lain.
12. Petugas membuat laporan kejadian tumpahan.

UNIT TERKAIT Seluruh unit di rumah sakit

26
PENANGANAN PENCULIKAN BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

014/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 MEI 2018
BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Upaya penanganan tindak lanjut kasus penculikan bayi yang


terjadi selama perawatan di RSIA Mutiara Bunda

TUJUAN Supaya ibu dan bayi pasien dapat terjaga keamanannya

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas menerima laporan penculikan.


2. Petugas melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Jaga
Keamanan.
3. Kepala jaga keamanan melakukan pembagian tugas untuk
olah TKP dan pencatatan laporan.
4. Petugas keamanan mencatat laporan dalam buku laporan,
yang
meliputi; identitas pelapor, waktu kejadian, kronologi dan
identitas korban.

27
PENANGANAN PENCULIKAN BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

014/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

5. Petugas keamanan mengkonfirmasikan pada bagian


keperawatan untuk kejelasan informasi.
6. Kepala jaga keamanan melaporkan kejadian penculikan
bayi pada bagian management untuk ditindaklanjuti
kebagian kepolisian.

UNIT TERKAIT Keperawatan

28
PEMBUANGAN LIMBAH / SAMPAH INFEKSIUS, TAJAM DAN
CITOSTATIKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

015/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 0 1/1

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA


OPERASIONAL 15 MEI 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Penangganan limbah yang berbentuk padat dari hasil tindakan


pelayanan medis

TUJUAN Supaya limbah dikelola dengan baik dan tidak mencemari


lingkungan atau petugas

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas ruangan membuang limbah ke tempat sampah yang


di tentukan
2. Petugas sampah mengambil limbah/sampah infeksius,tajam
dan citostatika 3x sehari dari tempat sampah dan mengganti
plastik yang baru yang diberikan tulisan ruang apa
3. Petugas pengambil sampah membawa sampah/limbah ke
tempat pembakaran sampah (incinerator) dengan
menggunakan troli khusus yang tertutup
4. Petugas incinerator menimbang limbah sesuai jenisnya dan
mencatat di logbook neraca sampah
5. Petugas incinerator membakar limbah/sampah.

29
PEMBUANGAN LIMBAH / SAMPAH INFEKSIUS, TAJAM DAN
CITOSTATIKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

015/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

UNIT TERKAIT Seluruh unit di rumah sakit

30
PENDATAAN IBU DAN BAYI
PADA SAAT AKAN PULANG DARI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

016/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 Mei 2018
BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu tindakan pencatatan dan pengecekan mengenai data ibu


dan bayi

TUJUAN Supaya tidak terjadi penculikan atau pencurian bayi atau bayi
tertukar.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Perawat atau Bidan yang mendampingi pasien mencocokkan


data pasien (No.RM, KTP ibu, Gelang Ibu dan Gelang bayi)
2. Jika data sudah sesuai, dilakukan proses serah terima bayi
dengan cara mengisi buku serah terima selanjutnya perawat
melepas gelang identitas pasien
3. Pasien sudah menyelesaikan administrasi rumah sakit
4. Pasien diperbolehkan meninggalkan rumah sakit..

UNIT TERKAIT Ruang rawat bayi, administrasi

31
PENERIMAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN
(B3)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

017/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 Mei 2018
BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu proses pencocokan dan pengecekan bahan kimia yang


diterima

TUJUAN Supaya bahan kimia B3 yang diterima dalam kondisi yang


baik,jumlahnya pas dan tidak ada kekeliruan dengan bahan yang
lain.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas farmasi menerima barang bahan kimia berbahaya


dan beracun.
2. Petugas gudang farmasi memastikan ada MSDSnya,serta
jumlah tepat,kondisi kemasan,symbol,label dalam kondisi
baik.
3. Petugas gudang farmasi mengembalikan barang bila ada
salah satu syarat diatas tidak terpenuhi.

32
PENERIMAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN

(B3)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

017/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

4. Petugas gudang farmasi menandatanggani faktur dan


menerima Salinan kedua.
5. Petugas gudang farmasi menyimpan bahan kimia berbahaya
dan beracun

UNIT TERKAIT Instalasi farmasi

33
PENERIMAAN TAMU/ PELANGGAN UMUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

018/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA


OPERASIONAL 15 Mei 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Sikap atau perilaku yang dilakukan oleh petugas


keamanan saat menerima tamu.

TUJUAN Agar pelaksanaan proses penerimaan tamu berjalan efektif dan


efisien.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas menyambut tamu dengan senyum ramah dan


sopan.
2. Petugas mengucapkan salam sapa “ selamat pagi, ada yang
bisa dibantu”
3. Petugas menayakan maksud dan tujuan kedatangan.
4. Petugas mengarahkan petunjuk pelayanan sesuai maksud
dabn tujuan kedatangan.
5. Petugas mengucapkan terimakasih untuk megakhiri
pelayanan.
UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja

34
PENGAMANAN BARANG PASIEN IGD

No. Dokumen No. Revisi Halaman

019/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 Mei 2018
BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Usaha untuk mengamankan barang-barang milik pasien


yang dirawat di IGD

TUJUAN Agar barang-barang milik pasien IGD dapat terjaga dengan


aman

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas membantu pasien yang datang dengan membawa


brangkat untuk pasien.
2. Petugas membawa masuk pasien ke dalam IGD.
3. Petugas ,perawat dan dokter mengeluarkan dan menyimpan
barang milik pasien bila posisi pasien tidak sadar dan tidak
ada yang mendampingi.
4. Petugas keamanan mencatat seluruh barang milik pasien di
buku serta menyimpanan barang pasien di lemari barang
bukti dan dikunci

35
PENGAMANAN BARANG PASIEN IGD

No. Dokumen No. Revisi Halaman

019/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

5. Apabila barang diambil harus keluarga Pasien dengan


menunjukkan identitas KTP dan memberikan nomor HP
6. Petugas mencocokkan alamat pengambil dengan pasien
sama atau tidak.Bila tidak sama maka barang tidak akan
diberikan bila sama barang diberikan dan pengambil
menandatangani pengambilan barang di buku

UNIT TERKAIT Unit IGD

36
PENGAMANAN BARANG PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

020/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 Mei 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Upaya penjagaan dan pengamanan barang bawaan pasien/


keluarga pasien Rawat Inap

TUJUAN 1. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien dan


keluarga pasien dan membawa barang bawaan
2. Meningkatkan kesadaran pasien dan keluarga pasien dalam
menjaga barang bawaannya

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas menginformasikan kepada pasien rawat inap


keluarga pasien, terkait pengamanan barang bawaan.
2. Perawat menghimbau kepada pasien dan keluarga untuk
menjaga barang bawaannya, dan tidak diperbolehkan
membawa barang- barang berharga.
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap

37
PENGAMANAN BARANG PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

021/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA


OPERASIONAL 15 Mei 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Upaya penjagaan dan pengamanan barang bawaan pasien/


keluarga pasien Rawat Jalan

TUJUAN 1. Memberikan rasa nyaman dan aman kepada pasien dan


keluarga yang membawa barang bawaan.
2. Meningkatkan kesadaran pasien dan keluarga pasien dalam
menjaga barang bawaannya.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas keamanan menghimbau kepada pasien dan


keluarga untuk menjaga barang bawaannya, dan tidak
diperbolehkan membawa barang- barang berharga.
2. Apabila pasien/keluarga pasien berkenan, dapat menitipkan
barang bawaannya di pos satpam

UNIT TERKAIT Poliklinik, satpam

38
PENGENDALIAN KEBAKARAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

022/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA


OPERASIONAL 15 Mei 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Melakukan tindakan pengendalian kebakaran di area RSIA


Mutiara Bunda

TUJUAN Untuk menjaga keamanan, asset RS dan keselamatan


penghuninya terhadap kejadian kebakaran

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Tim K3 berkoordinasi dengan Petugas keamanan


langsung menuju kelokasi secara cepat dengan
membawa APAR dan HT bila terjadi kebakaran.
2. Apabila api masih dalam pemulaan awal, cukup
dipadamkan dengan APAR
3. Apabila APAR tidak bisa mengatasi pemadaman api,
menggunakan hydran, bila tidak mampu memadamkan api
memanggil Dinas Pemadam Kebakaran.
UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja

39
PENGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

023/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA


OPERASIONAL 15 Mei 2018 BUNDA

(SPO)
Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu cara pengoperasional peralatan untuk memadamkan


api berbahan serbuk atau gas.

TUJUAN Supaya para petugas mengetahui dan memahami bagaimana


cara menanggani apabila terjadi kebakaran dengan
menggunakan APAR

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas mengangkat APAR dengan cara ditarik kearah atas


untuk melepaskan dari tatakannya.
2. Petugas membuka segel pada kunci pengaman pada tuas
3. Petugas membuka kunci pengaman dengan menarik besi
pengunci.
4. Petugas mengambil ujung nozzle dari pengikatnya.
5. Petugas mengarahkan ujung nozzle kearah api dengan
memperhatikan arah angin, jangan melawan arah angin.
6. Petugas menekan handel secara penuh maka akan keluar
sebuk atau gas dari ujung nozzle.
7. Semprotkan kearah api sampai padam.
UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja

40
PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

024/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL 15 Mei 2018
BUNDA
(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Lokasi penyimpanan bahan berbahaya adalah tempat untuk


menyimpan bahan yaitu bahan yang mempunyai curahan
kausatik/bahan kimia yang banyak, bahan yang mudah
terbakar,peralatan dengan tekanan yang tinggi, bahan radioaktif
maupun infeksius.

TUJUAN Supaya dapat diketahui jenis,sifat,komposisi dan penangganan


bila terjadi sesuatu pada bahan kimia berbahaya dan beracun
sehingga keselamatan dan keamanan pengguna dapat
terlindungi.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas ruangan menginventaris bahan-bahan berbahaya


yang digunakan pada unit tersebut
2. Petugas ruangan membuat denah penyebaran tempat
penyimpanan.
3. Petugas mengidentifikasi potensi bahaya yang dipunyai
masing-masing bahan berbahaya

41
PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

024/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

4. Petugas ruangan memberi label sesuai dengan potensi


bahaya yang dipunyai oleh bahan berbahaya yang disimpan
dan diletakkan disekitar lokasi dan mudah terlihat

UNIT TERKAIT Seluruh unit yang menggunakan bahan kimia atau berbahaya

42
KEBUTUHAN LISTRIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

025/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL
BUNDA
(SPO)

15 Mei 2018 Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Penyediaan suplai aliran listrik untuk pemakaian peralatan di


lingkungan rumah sakit

TUJUAN Agar supaya peralatan dapat beroperasional dengan baik dan


tidak berhenti.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Listrik PLN terputus atau padam


2. Genset 1 secara otomatis akan nyala dalam waktu antara 8
s/d 12 detik.
3. Petugas sarpras akan mengecek kondisi BBM dan panel –
panel apakah ada masalah atau tidak.

UNIT TERKAIT Seluruh bagian unit rumah sakit.

43
TANGGAP DARURAT EKSTERNAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

026/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL
BUNDA
(SPO)

15 Mei 2018 Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Kondisi Darurat adalah semua kejadian/benfcana yang


mengakibatkan kerusakan lingkungan, ancaman keselamatan
dan kesehatan yang muncul di luar lingkungan RSIA Mutiara
Bunda yang dapat menimbulkan keadaan darurat yang tidak
dapat diduga.

TUJUAN Untuk memberi bantuan pelayanan kepada korban bencana.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Tim K3 menerima perintah dari Direktur RS untuk melakukan


bantuan kepada korban bencana di luar RS
2. Tim K3 menyusun rencana tindakan tanggap darurat
3. Tim K3 berkoordinasi dengan Tim Tanggap Darurat internal
dan Satkorlak wilayah yang terkena bencana, untuk
mendapatkan posko tempat bencana.

44
TANGGAP DARURAT EKSTERNAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

026/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

4. Tim berangkat ke lokasi bencana

UNIT TERKAIT Tim K3

45
TANGGAP DARURAT INTERNAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

027/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL
BUNDA
(SPO)

15 Mei 2018 Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Kondisi Darurat adalah semua kejadian/benfcana yang


mengakibatkan kerusakan lingkungan, ancaman keselamatan
dan kesehatan yang muncul di luar lingkungan RSIA Mutiara
Bunda yang dapat menimbulkan keadaan darurat yang tidak
dapat diduga.

TUJUAN Untuk memberi bantuan pelayanan kepada korban bencana


yang terjadi di dalam RSIA Mutiara Bunda Salatiga

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Farmasi di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Tim K3 menetapkan dan mensosialisasikan jenis


kedaruratan dan tingkat kedaruratan yang terjadi kepada
seluruh unit
2. Tim K3 berkoordinasi dengan tim tanggap darurat untuk
melakukan tindakan evakuasi.

46
TANGGAP DARURAT INTERNAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

027/MFK.SPO/RSIAMB/2018 00 2/2

3. Tim K3 dan tim tanggap darurat melakukan pengendalian


bencana dan bantuan kepada korban bencana sesuai
dengan tugas dan wewenangnya
4. Setelah dinyatakan aman oleh tim K3,dapat dilakukan
reevakuasi.
5. Setelah menyelesaikan tugas, tim K3 melaporkan secara
tertulis kepada Direktur.

UNIT TERKAIT Tim K3

47
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA APABILA
TERKENA BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( B3 )

No. Dokumen No. Halaman


Revisi

028/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 1/3
00

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL
BUNDA
(SPO)

15 Mei 2018 Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Suatu upaya atau tindakan untuk menanggani kejadian apabila


terkena bahan berbahaya dan beracun.

TUJUAN Agar supaya para petugas mengetahui dan memahami


bagaimana cara menanggani apabila terkena B3 secra efektif
dan aman.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas terkena bahan berbahaya dimata maka lepaskan


lensa kontak apabila memakainya,kemudian basuh mata
dengan air yang mengalir sebanyak – banyaknya selama 15
menit.Upayakan tetap membuka mata.Apabila mata merah
atau bengkak maka carilah pertolongan medis segera dengan
membawa lembar data keselamatan bahan sebagai refensi
untuk memberikan pertolongan kepada korban.

48
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA APABILA
TERKENA BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( B3 )

No. Dokumen No. Revisi Halaman

028/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/3

2. Petugas terkena bahan berbahaya dan beracun dikulit


segera basuh dengan air mengalir selam 15 menit dapat
pula dengan memberi sabun disinfektan,tutupi luka yang
teriritasi dengan melunakkan, segera lepas baju atau
pakian,sepatu dan cuci peralatan sebelum digunakan
kembali.apabila terjadi iritasi atau luka bakar dapat
memberikan krim anti bakteri untuk melunakkan luka dan
segera cari pertolongan medis dan bawa MSDS sebagai
refensi untuk memberikan pertolongan kepada korban.
3. Petugas menelan bahan berbahaya dan beracun dapat
mengakibatkan luka bakar dan korosi pada tenggorokan atau
kerongkongan sehingga sakit saat menelan. Jangan
muntahkan apabila posisi masih sadar dan tidak disuruh oleh
tenaga medis,dapat pula memberikan minum 1-2 gelas air
atau susu dan hindari pemanis buatan pada orang yang
sadar.Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah,ikat
pinggang,dasi. Segera carilah pertolongan medis dan bawa
MSDS sebagai refensi untuk memberikan pertolongan
kepada korban.

49
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA APABILA
TERKENA BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( B3 )

No. Dokumen No. Revisi Halaman

028/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 3/3

4. Petugas menghirup bahan berbahaya dan beracun segera


keluar dari ruangan mencari udara segar,dan apabila tidak
bernafas dapat memberikan napas buatan dari mulut ke
mulut apabila tidak membahayakan,apabila sulit bernafas
dapat memberikan oksigen.Carilah pertolongan medis
segera dengan membawa MSDS sebagai refensi untuk
memberikan pertolongan kepada korban.

UNIT TERKAIT Tim K3

50
PEMAKAIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

029/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL BUNDA

(SPO)
15 Mei 2018 Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Cara pemakaian bahan kimia berbahaya dan beracun

TUJUAN Agar petugas tahu cara pemakaian bahan kimia berbahaya dan
beracun dengan baik dan benar

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas menggunakan alat pelindung diri.


2. Petugas membuka wadah bahan kimia berbahaya dan
beracun.
3. Petugas mengambil bahan kimia berbahaya dan beracun
sesuai kebutuhan. Bila berbentuk cair menggunakan pipet
atau menuangkan ke gelas ukur,usahakan jangan sampai
ada tumpahan. Bila berbentuk padat menggunakan
sendok/sekop dan ditimbang.
4. Petugas menutup kembali wadah bahan kimia berbahaya
dan beracun.
5. Petugas menyimpan kembali bahan kimia berbahaya dan
beracun ketempat penyimpanan yang sesuai.

51
PEMAKAIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

029/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, K3

52
IDENTIFIKASI LIMBAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

030/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur RSIA. MUTIARA
OPERASIONAL
BUNDA
(SPO)

15 Mei 2018 Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Pemilihan/pemilahan pembuangan sisa dari hasil tindakan

TUJUAN Supaya pembuangan dan penanganan limbah tepat, tidak


menyalahi peraturan dan tidak merusak lingkungan.

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA.Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Petugas ruangan memilah/memisahkan masing-masing


limbah.
2. Sampah rumah tangga/umum dibuang ke tempat sampah
non infeksius dengan menggunakan plastik warna hitam.
3. Sampah hasil tindakan medis dibuang ketempat sampah
infeksius dengan menggunakan plastik warna kuning.
4. Sampah yang punya sisi tajam dibuang di tempat safety box.
5. Sampah hasil tindakan kemoterapi dibuang ke tempat
sampah citostatika dengan menggunakan plastik warna
unggu.
6. Sampah/limbah yang berbentuk cair dibuang ke saluran
instalasi pengolahan air limbah.
7. Sampah yang mengandung/bekas bahan kimia/radioaktif

53
IDENTIFIKASI LIMBAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

030/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

Dibuang ketempat sampah B3 dengan menggunakan plastik


warna merah.

UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja

54
KEBUTUHAN AIR BERSIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

031/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA

OPERASIONAL BUNDA

(SPO) 15 Mei 2018 Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Penyediaan air bersih untuk menunjang aktifitas yang berada


di seluruh rumah sakit.

TUJUAN Supaya penyediaan kebutuhan air bagi pasien, pengunjung,


staff dan pihak ketiga selalu tersedia dengan cukup, serta
petugas tahu apabila terjadi kegagalan suplai air

KEBIJAKAN Keputusan direktur nomor: 001/SK-DIR/PED.MFK/I/V/2018


Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSIA Mutiara
Bunda

PROSEDUR 1. Suplai air dari sumur artesis tidak mengalir


2. Petugas sarpras akan menyambungkan Tandon 1 ke
tandon 2.
3. Jika air dalam tandon 1, 2 dan grountank mendekati habis
petugas sarpras (sarana dan prasarana) akan menelepon
pihak penyuplai air bersih terdekat yang akan datang
sekitar 1 jam setelah di telepon.
4. Penyuplai air bersih datang dan air di masukkan ke ground
tank, dari grountank mengisi tandon 1 dan 2 sampai
kebutuhan air terpenuhi.

UNIT TERKAIT Seluruh bagian unit rumah sakit.

55
PENGGANTIAN TABUNG OKSIGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

032/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA


OPERASIONAL 15 MEI 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Mengganti tabung oksigen yang sudah habis diganti dengan


tabung baru yang penuh

TUJUAN Mempertahankan aliran oksigen sehingga tidak sampai habis


untuk pelayanan oksigenasi

KEBIJAKAN Pemenkes RI No.4 tahun 2016

PROSEDUR 1. Jika oksigen akan habis maka jarum penunjuk di regulator menunjukkan
angka 0
2. Tutup kran tabung yang habis isinya
3. Lepaskan regulator dari tabung oksigen menggunakan kunci
inggris yang tersedia
4. Pindahkan tabung kosong ke tempat penyimpanan tabung kosong
5. Pasang tabung yang masih penuh
6. Pemasangan regulator pada tabung agar tidak bocor maka
ditambahkan isolatip

UNIT TERKAIT 1. Keperawatan


2. Security
3. Petugas Sarpras
4. IGD

56
PEMANTAUAN GAS ELPIJI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

033/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 1/2

Ditetapkan

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSIA. MUTIARA


OPERASIONAL 15 MEI 2018 BUNDA

(SPO)

Dr. Robby H,Sp.OG (K)

PENGERTIAN Adalah tindakan pengecekan tabung serta intalasi gas elpiji di


RSIA Mutiara Bunda agar tidak terjadi kebocoran gas sehingga
terhindar dari kebakaran yang disebabkan ledakan / kebocoran
gas LPG

TUJUAN Agar keamanan pasien/keluarga, karyawan serta pihak ke Tiga


yang berada di RSIA Mutiara Bunda terjamin yaitu terhindar dari
kebakaran yang disebabkan ledakan / kebocoran gas LPG

KEBIJAKAN Sebagai panduan untuk melakukan pemantauan gas elpiji

57
PEMANTAUAN GAS ELPIJI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

033/MFK.SPO/RSIA.MB/2018 00 2/2

PROSEDUR 1. Petugas mempersiapkan ceklist pemantauan gas elpiji


2. Petugas masuk ke ruangan yang terdapat gas LPG ( dapur )
3. Petugas memulai pemantauan gas LPG dimulai dengan
mencium apakah ada bau yang menyengat di ruang dapur
4. Petugas memastikan jarak minimal LPG dengan kompor
minimal 1 meter
5. Petugas memeriksa kondisi tabung gas apakah masih dalam
kondisi baik
6. Petugas memeriksa tahun pembuatan gas LPG apakah sudah
melebihi waktu 20 tahun
7. Petugas memeriksa karburator yang menghubungkan tabung
gas dan kompor apakah sambungannya dalam kondisi baik
8. Petugas memantau apakah terjadi kebocoran pada
karburatori.
9. Petugas mengisi ceklis yang telah dipersiapkan
10. Petugas melaporkan hasil pemantauan gas LPG kepada
Kepala Bagian umum.
11. Petugas mendokumentasikan hasil pemantauan gas
LPG Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda

UNIT TERKAIT 1. Bagian Umum


2. Security
3. Dapur

58

Anda mungkin juga menyukai