Kegunaan Trendline 1. Menentukan level Support dan Resistant 2. Menentukan arah trend dan perubahan arah trend 3. Membuat pola di grafik/chart Cara menarik garis trendline
1. High to high dan low to low trendline
• High to High trendline = garis yang menghubungkan antara 2 titik pivot tertinggi. Biasa digunakan untuk menghubungkan titik resistant dengan titik resistant lainnya, serta untuk mencari kemungkinan titik resistant yang akan terjadi berikutnya. • Low to Low trendline = garis yang menghubungkan antara 2 titik pivot terendah. Biasa digunakan untuk menghubungkan titik support dengan titik support lainnya, serta untum mencari kemungkinan titik support yang akan terjadi berikutnya. High to High dan Low to Low Trendline High To high dan Low to Low Trendline Pada gambar di atas menjelaskan tentang: 1. Garis A-B-C menggambarkan garis high to high trendline • Garis A-B : garis trendline dari Higher High to Lower High (HH-LH) • Garis B-C : garis trendline dari Lower High to Higher High (LH-HH)
2. Garis D-E-F menggambarkan garis low to low trendline
• Garis D-E : garis trendline dari Higher Low to Lower Low (LH-LL) • Garis E-F : garis trendline dari Lower low to Higher Low (LL-HL) Cara Menarik garis Trendline 2. High to Low dan Low to High Trendline • High to Low Trendline = Garis yang menghubungkan antara titik pivot tertinggi dengan titik pivot terendah.
• Low to High Trendline = Garis yang menghubungkan antara titik
pivot terendah dan tertinggi.
Kedua tehnik di atas biasanya digunakan untuk mencari level koreksi
dari suatu trend pada suatu pair. High to Low dan Low to High Trendline High to Low dan Low to High Trendline Pada gambar di atas menjelaskan tentang: 1. Garis A-B menggambarkan garis Low to High trendline • Garis ini digambar pada saat bullish trend, dan digunakan untuk mencari kemungkinan titik koreksi pada pergerakan selanjutnya.
2. Garis C-D menggambarkan garis High to Low trendline
• Garis ini digambar pada saat bearish trend, dan digunakan untuk mencari kemungkinan titik koreksi pada pergerakan selanjutnya. Cara Menarik Garis Trendline 2. Multiple Pivot Line • Tehnik trendline yang menghubungkan lebih dari dua titik pivot. Garis trendline ini tidak harus melewati dengan tepat titik tertinggi (high) maupun terendah (low) setiap pivot, sehingga trendline ini hanya perlu ada di dekat setiap titik pivot yang ada. Semakin banyak titik pivot yang dilewati, semakin penting trendline tersebut untuk menentukan titik support dan resistant di masa yang akan datang. Multiple Pivot Line
Pada gambar di samping
menunjukkan pola multiple pivot line yang dilewati oleh garis trendline merupakan titik pivot penting yang menjadi titik support dan resistant Cara Menarik Garis Trendline 3. Median line Untuk menggunakan tehnik trendline ini diperlukan 3 titik pivot. Dimana 2 titik pivot tersebut menghubungkan titik pivot high dan low dari ayunan harga. Titik tengah (Mid-point) dari 2 titik pivot tersebut harus dikalkulasikan secara cermat. Perhitungannya dengan cara membagi 2 range harga pivot high dan low tersebut. Hal tersebut juga dilakukan untuk jumlah waktu antara high dan low pivot tersebut. Titik pivot ketiga, biasanya muncul sebelum adanya pola ayunan harga (price swing) seperti yang ditunjukkan di paragraph atas. Titik pivot ketiga ini merupakan titik awal dari penggunaan Median Line. Median line tersebut menghubungkan titik pivot A dengan titik tengah antara garis B dan C yang merupakan pola ayunan harga. Median Line • Titik A merupakan titik pivot awal yang menjadi Median Line. • Titik B dan C adalah titik High to Low yang menjadi titik Price Swing. • Untuk membantu menghitung hasil dari pembagian antara titik high dan low, bisa menggunakan bantuan Fibonacci retracement dengan mengambil level 50% nya. • Titik B dan C tidak wajib digambar, karena hanya menjadi alat bantu untuk memasang garis Median Line. Teori Median Line • Menurut Alan Andrew, teori fisika dapat diterapkan di pasar finansial. • Pada prinsip dasarnya ada teori aksi dan reaksi yang membentuk siklus alami yang akan kembali pada titik tengah mereka. • Ketika ada ayunan harga (price swing), pasti akan kembali ke siklus gelombang sebelumnya untuk menyempurnakan siklusnya. • Pergerakan harga yang membentuk price swing akan kembali ke titik Median Line terjadi sekitar 80% dari siklus waktu tersebut. Median Line • Pada gambar di samping menunjukkan gelombang siklus yang lengkap sebagian saja. • Pada gambar sebelah kiri, Titik A merupakan titik awal yang menjadi Median Line yang digambar melewati titik tengah antara titik B dan C. • Pada gambar sebelah kanan, gelombang siklus bergerak kembali ke titik Median Line menuju titik X. • Saat menyentuh titik X, menandakan telah menggenapi satu siklus gelombang. • Kejadian harga kembali ke titik Median Line terjadi sekitar 80% dari suatu waktu. Median Line Contoh Median Line: • Titik A merupakan titik awal sebagai Median Line • Titik B dan C sebagai acuan price swing. • Titik X merupakan titik akhir dari siklus gelombang Median Line. • Besarnya range harga antara titik A-B hamper sama dengan besarnya range harga titik C-X. • Saat menyentuh titik X, menandakan satu siklus waktu telah terpenuhi. Princip Trading Median Line Ada 4 prinsip dalam penggunaan Median Line: 1. Ketika median line diambil dari ayunan harga terbaru, harga seharusnya kembali ke garis tengah sekitar 80% dari periode siklus waktunya. 2. Ketika harga kembali ke median line, seringkali akan ada titik pivot yang dibuat di garis median line tersebut. 3. Ketika harga kembali ke median line, seringkali akan membentuk beberapa ayunan kecil di sekitar median line dan menyentuh median line lebih dari sekali sebelum melanjutkan pergerakannya. 4. Ketika harga tidak menyentuh median line, harga akan bergerak berlawanan arah melebihi ayunan harga sebelumnya. Contoh Median Line
Contoh Median Line Prinsip 1-3 Contoh Median Line Prinsip 4
Cara Menarik Garis Trendline 4. The Pitchfork (garis paralel atas dan bawah) • Sering dikenal dengan nama Andrew’s Pitchfork, dimana Dr. Alan Andrew adalah penemu tehnik ini. • Andrew’s Pitchfork dapat dijelaskan sebagai garis yang ditambahkan sejajar di atas dan di bawah Median Line. • Pola ini dapat membantu untuk membatasi resiko secara ketat dan memenuhi keuntungan secara wajar. • Kegunaan yang lain adalah dapat membantu untuk menemukan trend serta garis mediannya. Garis Pitchfork Contoh Andrew’s Pitchfork: 1. Garis A merupakan Median Line 2. Garis B-C adalah price swing 3. Garis B dan garis C merupakan garis tambahan yang sejajar dengan Median Line 4. Garis B dapat dijadikan acuan sebagai Resistant trend, dan garis C dapat dijadikan acuan sebagai support trend, sedangkan garis A menjadi titik pivot trend. Cara Menarik Garis Trendline 5. Trigger Line • Trigger line (garis pemicu) merupakan garis bantu yang digunakan di dalam penggunaan Andrew’s Pitchfork. • Dimana garis bantu ini menghubungkan antara titik awal median line (titik A) dengan garis paralel atas dan bawah dari median line itu sendiri (garis B dan garis C). • 2 garis trigger line tersebut bisa membantu untuk memberikan sinyal untuk eksekusi buy ataupun sell. Aturan Dalam Penggunaan Pitchfork dan Trigger Line Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam penggunaan pitchfork dan trigger line, antara lain: 1. Aturan Buy: • Ketika harga berhenti di atas garis paralel bawah, merupakan indikasi kekuatan pasar menguat sehingga dapat dianggap sebagai sinyal untuk action buy. • Pada saat harga berada di bawah sudut miring dari garis pitchfork dan garis atas trigger line, jika harga tidak jatuh ke median line dan kemudian harga berlanjut dan berhenti di atas dari garis atas trigger line, ini adalah sinyal untuk action buy. 2. Aturan Sell: • Jika harga berhenti di bawah garis parallel atas, merupakan indikasi kekuatan pasar melemah, sehingga dapat dianggap sebagai sinyal untuk action sell. • Pada saat harga berada di atas sudut miring dari garis pitchfork dan garis bawah trigger line, jika harga tidak naik ke median line lalu kemudian harga jatuh serta berhenti di bawah garis trigger line, ini adalah sinyal untuk action sell.