Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN

OBSERVASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR BERDASARKAN


JENISNYA

MAKALAH

OLEH:

LAILATUS SHOLICHAH (1831120113)

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK LISTRIK
NOVEMBER 2018
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PLC
2.1.1 Name plate
2.1.2 Cara kerja PLC
2.2 Jenis jenis PLC
2.2.1 Tipe compact
2.2.2 Tipe modular
2.3 Perlengkapan motor listrik
2.3.1 CPU
2.3.2 Power supply
2.3.3 Alterable memory
2.3.4 Fixed memory
2.3.5 Processor
2.3.6 Battery backup
2.3.7 Modul input/output
2.3.8 Printer
2.3.9 The program recorder
2.4 Manfaaat mengetahui rangkaian listrik BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN DAFTAR
PUSTAKA
PENDAHULUAN

Pada dasarnya energi adalah suatu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang ada di alam
ini. Namun dari energi yang dikandung oleh setiap benda tersebut ada yang dapat dimanfaatkan
dengan mudah dan ada yang memerlukan usaha yang keras untuk memanfaatkannya. Cara
mengambil manfaat dari energi yang terkandung diperlukan proses perubahan atau konversi
energi. Salah satu bentuk energi yang sangat mudah dimanfaatkan bagi kehidupan manusia
pada zaman modern ini adalah energi listrik. Sumber-sumber energi listrik tersebut biasa
disebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada makalah ini akan dikhususkan untuk membahas
Pembangkit Listrik Tenaga Air, prinsip kerja konversi energi gerakan air menjadi energi listrik,
jenis-jenis PLTA, kelebihan dan kekurangan PLTA.
Kemudian, banyak kurangnya dari makalah kami ini kami minta maaf yang sebesar-
besarnya. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualiaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Malang, 26 November 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang
memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Pembangkit ini merupakan salah satu sumber energi
listrik utama yang ada di Indonesia. Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi pasokan
listrik bagi masyarakat Indonesia, selain yang berasal dari bahan bakar batu bara. Pembangkit
listrik tenaga air termasuk salah satu sumber pembangkit listrik tertua yang pernah
ditemukan. Selain pembangkit ini, masih ada pula beberapa jenis pembangkit listrik yang ada
di dunia. Seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga diesel, dan juga
pembangkit listrik tenaga nuklir. Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara
merubah energi potensial (dari dam atau a i r t e r j u n ) m e n j a d i e n e r g i m e k a n i k
( d e n g a n b a n t u a n t u r b i n a i r ) d a n d a r i e n e r g y mekanik menjadi energi listrik
(dengan bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW
,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik
dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. PLTA termasuk jenis pembangkitan hidro.
Karena pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya. Saat ini pengetahuan tentang
PLTA perlu untuk diketahui oleh para mahasiswa sebagai modal awal untuk
kedepannya.

Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak dikembangkan. Hal ini karena
persediaan air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa waduk besar di Indonesia,
aliran danau yang melimpah, dan beberapa tenaga micro hidro, selain digunakan untuk
penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi energi penghasil listrik. PLTA dengan
pemanfatan waduk adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang disungai,
pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu
sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik.
PLTA yang memanfaatkan danau sebagai sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau
yang potensinya cukup besar. Untuk pengambilan air yang masuk ke PLTA dilaksanakan
dengan pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai pelimpas yang berlokasi pada
mulut sungai, perubahan duga muka air (DMA) 4 meter, dan intake.
Sedangkan PLTA yang memanfaatkan tenaga micro hidro adalah suatu pembangkit
listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran
irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan
jumlah debit air. Suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai
tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara
memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air.
Dari hasil observasi, saya menemukan perbedaan dari beberapa PLTA yang
menggunakan jenis sumber pembangkitnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana prinsip kerja PLTA?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis PLTA berdasarkan sumber pembangkitnya?
1.2.3 Apa perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari PLTA yang dibedakan dari jenisnya?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui prinsip kerja PLTA.
1.3.2 Mengetahui jenis-jenis PLTA berdasarkan sumber pembangkitnya.
1.3.3 Mengetahui perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari PLTA yang dibedakan dari
jenisnya.

1.4 Manfaat
1.4.1
1.4.2
1.4.3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Kerja PLTA


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit tenaga listrik yang
mengubah energi potensial air (energi gravitas air) menjadi energi listrik. Mesin penggerak
yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis
poros yang akan memutar rotor generator untuk menghasilkan energi listrik.

Gambar 1: Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air


Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dari sungai secara langsung disalurkan
untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu (bersamaan dengan air hujan)
dengan menggunakan kolam tandon atau waduk sebelum disalurkan untuk memutar turbin.
Daya listrik yang dibangkitkan dapat dihitung menggunakan pendekatan rumus :
P = 9,8 Q x H x ή t x ή g ( kW )
Dimana :
P = Daya yang dihasilkan (kW)
Q = Debit air dalam (m3/detik)
H = Tinggi terjun (m)
ήt = Efisiensi turbin (%)
ήg = Efisiensi Generator (%)
Perencanaan pengoperasian PLTA yang dilakukan berdasarkan pada kondisi hydrologi yang
meliputi :

 Tahun Basah Sekali


 Tahun Basah
 Tahun Normal
 Tahun Kering
 Tahun Kering Sekali

Untuk mendapatkan hasil yang optimum dan memudahkan untuk perencanaan


operasional tahunan, maka perencanaan operasi dilakukan berdasarkan pada kondisi hydrologi
tahun normal dan tahun kering, yang kemudian dilakukan penyesuaian tiap bulan berdasarkan
kondisi air masuk. Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan biasa dimulai
bulan Nopember s.d Maret dan musim kemarau pada bulan April s.d Oktober, sehingga kondisi
ini dipergunakan untuk proses pengisian dan penggunaan air.
2.2 Macam-macam PLTA
Berdasarkan observasi yang dilakukan, ada beberapa macam-macam PLTA berdasarkan
sumber pembangkitnya, yaitu:
2.2.1 PLTA DENGAN WADUK (RESERVOIR)

Air sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring
terlebih dahulu dan ditampung di suatu kolam yang berfungsi untuk:
 Mengendapkan pasir
 Mengendapkan lumpur
 Sebagai waduk (reservoir)

Gambar 3: PLTA dengan kolam tandon


Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk mendapatkan
ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui saluran
terbuka, melalui pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat
menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.
Contoh:
PLTA Cirata

from: wikipedia
Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten
Daerah
Purwakarta, Jawa Barat
Tipe PLTA Dengan waduk
Mulai beroperasi 1988
Jumlah pembangkit 8
Kapasitas 126 MW tiap pembangkit, total kapasitas 1008 MW
Daya listrik rata-rata pertahun 1428 GWH
Jaringan transmisi 500 KV

Turbin PLTA Cirata


Kapasitas turbin 129.000 KW
Putaran Turbin 187,5 RPM
Tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter
Debit air maksimum 135/detik
2.2.2 PLTA ALIRAN DANAU

Sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau yang potensinya cukup besar. Untuk
pengambilan air yang masuk ke PLTA dilaksanakan dengan:
 Pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai pelimpas yang berlokasi pada
mulut sungai.
 Perubahan duga muka air (DMA) + 4 meter
 Intake
Contoh:
PLTA Tes

Desa Turan Tiging, Kecamatan Tes,


Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi
Bengkulu, Sumatera.
Tipe PLTA Memanfaatkan aliran danau
Mulai beroperasi 1923 (saat pemerintahan Kolonial Belanda)
Jumlah pembangkit 4 buah
4 MW tiap pembangkit, total kapasitas 16
Kapasitas
MW
Jaringan transmisi 70 KV

Data Operasi
Lantai dasar intake EL 560.20 mdpl
Lantai dasar inlet EL 557.40 mdpl
Turbin lama EL 520.00 mdpl
Turbin baru EL 507.50 mdpl
Debit air rata-rata 34 m3/S
Level efektif maksimal EL 563.50 mdpl
Level efektif minimal EL 563.00 mdpl
Unit terpasang 6 Unit
Kapasitas terpasang 18,96 MW
Beban puncak 18 W
2.2.3 Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH)

Suatu pembangkit listrik skala


kecil yang menggunakan tenaga air
sebagai tenaga penggeraknya seperti,
saluran irigasi, sungai atau air terjun
alam dengan cara memanfaatkan tinggi
terjunan (head) dan jumlah debit air.
Mikrohidro merupakan sebuah istilah
yang terdiri dari kata mikro yang berarti
kecil dan hidro yang berarti air.

Komponen mikrohidro sebagai berikut:


 Air : (sebagai sumber energi).
 Turbin: mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis.
 Generator : menghasilkan listrik dari putaran mekanis.
 Saluran Pembawa (Headrace): Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit
untuk menjagaelevasi dari air yang disalurkan.
 Panel kontrol : panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.
 Kincir air : sebagai pengerak dinamo.

Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh
aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik. Sebuah skema
mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk
menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan. Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi
dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan energi
listrik. Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet)
ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas.

Daya yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan efisiensi
konversi (Eo). Rumus:

Pnet = Pgross ×Eo kW


Contoh:

Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga dikalikan
dengan sebuah faktor gravitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari pembangkit listrik
adalah :

Pnet = g ×Hgross × Q ×Eo kW

Dimana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m/s3).

Daya yang dihasilkan (Pnet) (W)


Daya yang masuk (Pgross) (W)
Ketinggian jatuh (head) (m)
Aliran (energi potensial)
Faktor kehilangan energi (loss)
Efisiensi konversi (Eo)
Head kotor (Hgross)
Debit air (Q) (m/s3)
Gravitasi (g = 9.8)

Contoh:
PLTMH Sengkaling 1

Debit 1 m3/detik
Tinggi jatuh 15,2 m
Daya terbangkit 1 KW

2.3 Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangan dari PLTA yang dibedakan dari Jenisnya.
Dari hasil observasi, dapat kami simpulkan mengenai beberapa perbedaan dan kelebihan
serta kekurangan dari masing-masing PLTA, diantaranya yaitu:
2.3.1 PERBANDINGAN ANTAR PLTA

PLTA CIRATA PLTA TES PLMTH


SENGKALING 1
Lokasi Purwakarta, Jawa Lebong, Bengkulu Malang, Jawa Timur
Barat
Tipe Memanfaatkan Memanfaatkan Memanfaatkan
potensi air dari Potensi air pergerakan air skala
waduk. tampungan danau. kecil yaitu irigasi.
Tipe turbin Francis Vertika Francis Horizontal Cross Flow
Shaft Shaft
Jumlah 187,5 rpm 375,0 rpm 200,0 rpm
putaran
Daya yang 1008 MW 18,96 MW 100 KW
dihasilkan
Sungai Citarum Danau Tes Brantas
Debit air 135 m3/detik 34 m3/S 1 m3/detik
Tinggi Head 112,5 m 15,2 m
Mulai 1988 1923 2008
beroperasi
Daerah Sistem Jawa- Provinsi Bengkulu Universitas
pengguna daya Madura-Bali Muhammadiyah
Malang

2.3.2 KELEBIHAN-KEKURANGAN
PLTA CIRATA
Kelebihan:
Daya yang dihasilkan sangat besar dan menjadi tempat wisata.
Kekurangan:
Perawatan, pengawasan, yang tentu lebih memerlukan biaya yang lebih besar

PLTA TES
Kelebihan:
Daya yang dihasilkan relatif besar dan menjadi tempat pariwisata.
Kekurangan:
Merusak ekosistem danau Tes

PLTMH Sengkaling 1
Kelebihan:
Dapat mengurangi biaya listrik dari yang semestinya karena itu diberikan oleh
Departemen ESDM RI untuk Universitas Muhammadiyah Malang.
Kekurangan:
Daya yang dihasilkan masih kurang untuk menjadikan listrik Universitas
Muhammadiyah Malang mandiri.
BAB III

PENUTUP

1.5 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai