MAKALAH BAHASA INDONESIA Fix
MAKALAH BAHASA INDONESIA Fix
MAKALAH
OLEH:
Pada dasarnya energi adalah suatu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang ada di alam
ini. Namun dari energi yang dikandung oleh setiap benda tersebut ada yang dapat dimanfaatkan
dengan mudah dan ada yang memerlukan usaha yang keras untuk memanfaatkannya. Cara
mengambil manfaat dari energi yang terkandung diperlukan proses perubahan atau konversi
energi. Salah satu bentuk energi yang sangat mudah dimanfaatkan bagi kehidupan manusia
pada zaman modern ini adalah energi listrik. Sumber-sumber energi listrik tersebut biasa
disebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada makalah ini akan dikhususkan untuk membahas
Pembangkit Listrik Tenaga Air, prinsip kerja konversi energi gerakan air menjadi energi listrik,
jenis-jenis PLTA, kelebihan dan kekurangan PLTA.
Kemudian, banyak kurangnya dari makalah kami ini kami minta maaf yang sebesar-
besarnya. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualiaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak dikembangkan. Hal ini karena
persediaan air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa waduk besar di Indonesia,
aliran danau yang melimpah, dan beberapa tenaga micro hidro, selain digunakan untuk
penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi energi penghasil listrik. PLTA dengan
pemanfatan waduk adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang disungai,
pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu
sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik.
PLTA yang memanfaatkan danau sebagai sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau
yang potensinya cukup besar. Untuk pengambilan air yang masuk ke PLTA dilaksanakan
dengan pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai pelimpas yang berlokasi pada
mulut sungai, perubahan duga muka air (DMA) 4 meter, dan intake.
Sedangkan PLTA yang memanfaatkan tenaga micro hidro adalah suatu pembangkit
listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran
irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan
jumlah debit air. Suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai
tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara
memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air.
Dari hasil observasi, saya menemukan perbedaan dari beberapa PLTA yang
menggunakan jenis sumber pembangkitnya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui prinsip kerja PLTA.
1.3.2 Mengetahui jenis-jenis PLTA berdasarkan sumber pembangkitnya.
1.3.3 Mengetahui perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari PLTA yang dibedakan dari
jenisnya.
1.4 Manfaat
1.4.1
1.4.2
1.4.3
BAB II
PEMBAHASAN
Air sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring
terlebih dahulu dan ditampung di suatu kolam yang berfungsi untuk:
Mengendapkan pasir
Mengendapkan lumpur
Sebagai waduk (reservoir)
from: wikipedia
Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten
Daerah
Purwakarta, Jawa Barat
Tipe PLTA Dengan waduk
Mulai beroperasi 1988
Jumlah pembangkit 8
Kapasitas 126 MW tiap pembangkit, total kapasitas 1008 MW
Daya listrik rata-rata pertahun 1428 GWH
Jaringan transmisi 500 KV
Sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau yang potensinya cukup besar. Untuk
pengambilan air yang masuk ke PLTA dilaksanakan dengan:
Pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai pelimpas yang berlokasi pada
mulut sungai.
Perubahan duga muka air (DMA) + 4 meter
Intake
Contoh:
PLTA Tes
Data Operasi
Lantai dasar intake EL 560.20 mdpl
Lantai dasar inlet EL 557.40 mdpl
Turbin lama EL 520.00 mdpl
Turbin baru EL 507.50 mdpl
Debit air rata-rata 34 m3/S
Level efektif maksimal EL 563.50 mdpl
Level efektif minimal EL 563.00 mdpl
Unit terpasang 6 Unit
Kapasitas terpasang 18,96 MW
Beban puncak 18 W
2.2.3 Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH)
Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh
aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik. Sebuah skema
mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk
menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan. Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi
dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan energi
listrik. Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet)
ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas.
Daya yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan efisiensi
konversi (Eo). Rumus:
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga dikalikan
dengan sebuah faktor gravitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari pembangkit listrik
adalah :
Dimana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m/s3).
Contoh:
PLTMH Sengkaling 1
Debit 1 m3/detik
Tinggi jatuh 15,2 m
Daya terbangkit 1 KW
2.3 Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangan dari PLTA yang dibedakan dari Jenisnya.
Dari hasil observasi, dapat kami simpulkan mengenai beberapa perbedaan dan kelebihan
serta kekurangan dari masing-masing PLTA, diantaranya yaitu:
2.3.1 PERBANDINGAN ANTAR PLTA
2.3.2 KELEBIHAN-KEKURANGAN
PLTA CIRATA
Kelebihan:
Daya yang dihasilkan sangat besar dan menjadi tempat wisata.
Kekurangan:
Perawatan, pengawasan, yang tentu lebih memerlukan biaya yang lebih besar
PLTA TES
Kelebihan:
Daya yang dihasilkan relatif besar dan menjadi tempat pariwisata.
Kekurangan:
Merusak ekosistem danau Tes
PLTMH Sengkaling 1
Kelebihan:
Dapat mengurangi biaya listrik dari yang semestinya karena itu diberikan oleh
Departemen ESDM RI untuk Universitas Muhammadiyah Malang.
Kekurangan:
Daya yang dihasilkan masih kurang untuk menjadikan listrik Universitas
Muhammadiyah Malang mandiri.
BAB III
PENUTUP
1.5 Kesimpulan