Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Suhandri Simanullang


NIM : 16.01.0011

1. Defenisi Gereja, dan apa tugas2 gereja (uraikan)


Defenisi Gereja:
JB: Dalam bahasa Yunani, gereja disebut ekklesia (ek=keluar, kaleo=memanggil).
Secara harafiah berarti memanggil keluar. Yang menjadi subyek dari kata memanggil
keluar dalam pengertian ini adalah Allah. Sehingga pengertian dari ekklesia adalah
persekutuan dari orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan masuk ke dalam
terang-Nya yang ajaib (I Petrus 2:9-10) Atau secara singkat gereja adalah
persekutuan orang-orang percaya.

1) Gereja sebagai tempat bersekutu


Walaupun kekristenan memahami bahwa gereja bukanlah gedung atau tempat
melainkan orangnya, toh seringkali kita memahami dan merujuk gereja sebagai
tempat umat bersekutu. Yang pasti dimana ada umat bersekutu didalam Kristus
disitulah gereja berada.
2) Bangunan Allah
(I Kor. 3:9; 17:2; Ef.2:20-22; I Tim. 3:15) yang dipakai untuk menggambarkan
keberadaan gereja, sebab Kristus sendiri merupakan batu penjuru dari bangunan ini
(Mat. 16:18; I Kor. 3:11; I Ptr 2:6-7).
3) Tubuh Kristus (Ef. 1:22-23)
Gambaran gereja sebagai tubuh Kristus yang ditekankan adalah kesatuan. Satu hal
yang nampak jelas dari tubuh yaitu kesatuan. Meskipun dalam tubuh banyak terdapat
keanekaragaman (kaki, mulut, tangan, dll) namun segala pertentangan ditiadakan.
Rasul Paulus dalam Kolose 1:18 mengatakan bahwa Kristus-lah yang menjadi Kepala
atas tubuh yakni Gereja. Semua anggota dipersatukan di dalam Dia, sehingga tubuh
itu menjadi tanda keterikatan dalam persekutuan yang mendalam. Dalam Roma 12:4,
dikatakan tidak semua anggota mempunyai tugas yang sama. Jadi gereja sebagai
tubuh Kristus, di dalam cara hidupnya harus menampakan hidup
4) Persekutuan Orang Percaya/Kudus
Kata Persekutuan orang Kudus diterjemahkan dari Communio Sanctorum. Kata
sanctorum berasal dari kata sancta atau sanctus yang berarti barang-barang atau
orang-orang kudus. Sedangkan kata communion berarti persekutuan. Sehingga
ungkapan gereja sebagai persekutuan orang kudus harus dipandang sebagai
persekutuan di dalam Kristus oleh Roh Kudus. Jadi, gereja bukan terdiri dari orang-
orang yang telah sempurna melainkan terdiri dari orang-orang berdosa sekalipun telah
dikuduskan. Maka ungkapan “persekutuan orang Kudus” harus dipandang sebagi
suatu tugas yang masih harus diperjuangkan dan itu senantiasa mempunyai arti yang
konkret dalam kenyatan hidup di dunia ini. Gereja sebagai persekutuan orang kudus
mengarah kepada persekutuan dengan Kristus, persekutuan yang berdasarkan kasih,
bahwa kita harus saling mengasihi karena Allah telah mengasihi kita (I Yoh. 4:11; II
Yoh. 5; I Kor 12:26)
5) Satu
Gereja adalah kesatuan umat Kristen, tempat bersekutu sesuai dengan kehendak
Yesus Kristus, kepala gereja. Satu dalam memberitakan Injil (Mat. 28,18-20), satu
dalam mengemban misi, mengasihi sesama dan mengasihi Tuhan (Mat.22,37-40),
satu dalam iman dan pengharapan(Ef. 4:4-5). Oleh sebab itu dalam kepelbagaian kita,
Tuhan mempersatukan kita. Di dalam kepelbagaian itu kita dapat bersatu
menampakkan kepatuhan kita sebagai Gereja kepada Tuhan Yesus (Yoh. 17,
21).Kristus, melalui kata-kata dan perbuatan yang harus diterangi oleh terang Kristus.

Tugas-Tugas Gereja:
Tugas utama gereja ada 3 yaitu Koinonia, Marturia, Diakonia,

1. Koinonia (Bersekutu)
Gereja sebagai Koinonia adalah tubuh Kristus. Di dalam tubuh Kristus, semua
orang menjadi satu, dan satu di dalam semua oleh Kristus (1 Kor.12:26).
Persekutuan koinonia itu dialaskan atas dasar Firman Allah, Baptisan dan
Perjamuan Kudus. Dengan dasar itu pulalah anggota gereja saling memperdulikan
dan dikumpulkan bersama dalam Perjamuan Kudus sebagai komunitas yang
kudus secara nyata. Persekutuan koinonia itu bukan hanya merupakan
perkumpulan begitu saja, melainkan persekutuan yang bersifat soteriologis
(keselamatan). Oleh Roh Kudus, gereja bergerak dinamis menuju akhir, yaitu
penggenapan Hari Tuhan (parusia).
2. Marturia (Bersaksi)
Pemberitaan dan kesaksian itu harus dilakukan oleh orang percaya baik secara
individu maupun sebagai persekutuan. Kita dipanggil oleh Tuhan Yesus secara
individu maupun persekutuan untuk melaksanakan misi Tuhan di bumi ini. Yesus
Kristus mati di kayu salib – kita percaya Tuhan Allah dating ke dunia ini di dalam
AnakNya Yesus Kristus yang telah mati untuk menyelamatkan kita dan dunia ini.
Oleh sebab itu tugas pemberitaan (marturia) itu harus dilakukan oleh persekutuan
gereja baik individu maupun persekutuan masing-masing. Setiap orang sadar akan
kemuridannya (discipleship) dalam perjalanan hidupnya. Sekali kita menyadari hal
itu maka kita harus memiliki komitmen dan kesetiaan sebagai murid Yesus Kristus.
Dengan kesadaran sedemikian persekutuan menjadi alat yang kuat untuk
mengkominikasikan berita keselamatan Kristus.

3. Diakonia (Melayani)
Pemberitaan dan kesaksian itu tidaklah selalu dilaksanakan dengan kata-kata
tetapi juga dengan perbuatan atau pelayanan diakonia. Perlu kita ingat, ada
kalanya suara perbuatan lebih nyaring gaungnya dari pada perkataan. Dengan
tindakan maka Injil juga dapat diberitakan dan di dengar oleh orang-orang tuli.

2. Dasar Alkitab dalam mendirikan gereja PL dan PB


Perjanjian Lama
1. 1 Tawarikh 29:2-3 (Daud mendirikan Bait Suci karena kasihNya pada Allah)
Karena Daud mengasihi Allah, jadi dia mengasihi rumah Allah. Dia berharap untuk
mendirikan suatu tempat yang permanen untuk Allah secepat mungkin supaya dia
dapat mengundang Allah untuk tinggal di tengah-tengah umat Israel. Allah sangat
senang dengan apa yang mau Daud lakukan.
2. 1 Raja-Raja 6:7 (Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah
disapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu
perkakas besi pun selama pembangunan rumah itu.)
3. Hagai 2:16-20 (Membangun rumah Tuhan)
Perjanjian Baru
1. Mat 16:16-18 (Yesus menjadi dasar mendirikan jemaat)
2. 1 Korintus 3: 10-17 (Untuk membangun segala-sesuatu di atas iman kepada
Yesus (hidup dalam kekudusan bersama ALLAH)
3. (1 Petrus 2:4-8) Gereja Sebagai Rumah Rohani
4. Ibrani 3:3-6 (Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi
ahli bangunan segala sesuatu Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai
rumah-Nya; dan rumah-Nya)

3. Strategi Gereja mula-mula dalam mendirikan gereja


1. (Mempersiapkan Penerus) Tuhan Yesus memilih 12 Murid dan memuridkan mereka,
Paulus juga mempersiapkan gembala-gembala diberbagai tempat, hingga ke generasi
berikutnya.
2. Tempat peribadahan Gereja mula-mula pada awalnya mengikuti pola synagogue
(rumah ibadah orang Yahudi) abab pertama, berwujud “gereja rumah”.
3. Tim penginjilan Paulus dan kelompok-kelompok pengutus yang lain pada abad
pertama yang selalu dilatih dan dimotivasi.

Anda mungkin juga menyukai