Anda di halaman 1dari 52

Sistem Manajemen

Keselamatan & Kesehatan Kerja


(SMK3)
(Permenaker NO. 05/MEN/1996)
Dasar Hukum
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan (Pasal 86-87)
 Permenaker 05 Tahun 1996 Tentang Sistem
Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
Mengapa Kecelakaan Kerja Terjadi ?
•Perbuatan tidak aman ?
•Kondisi tidak aman ?
•Lingkungan kerja ?
•Lemahnya pengendalian manajemen ?
•……………?
Loss Control Causation Model
Sebab Akibat kecelakaan menurut Frank E Bird. Jr
Kecelakaan tidak datang dengan sendirinya, ada rangkaian peristiwa
sebelumnya yang mendahului terjadinya kecelakaan tersebut, seperti
diilustrasikan dalam domino berikut;

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB


KONTROL INCIDEN KERUGIAN
DASAR LANGSUNG
• Program
tak mema- Kontak
Perbuatan
dai • Faktor Dengan
dan kondisi Kecelakaan/
• Standar perorangan Bahan atau
tak sesuai dibawah Kerusakan
• Pekerjaan Sumber
• Pemenuhan standar
Progran & Energi
Standard

MANAJEMEN GEJALA
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi

$5 HINGGA $50 •

Biaya legal hukum
Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Sewa peralatan
KERUSAKAN PROPERTI • Waktu untuk penyelidikan
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
OHSAS 18001 Models
Occupational Health and Safety Assesment Series

Continual
Improvement 4.2. OHS Policy
&
Commitment
4.6. Management
Review
4.3. Planning
4.3.1. Hazards Identification, Risk
Assessment & Risk Control
4.5. Checking & Corrective Action 4.3.2. Legal & Other Requirement
4.5.1. Performance Measurement & 4.3.3. Objectives
Monitoring
4.3.4. OHS Management Programs
4.5.2. Accident, Incidents. NCs &
Corrective & Preventive Action
4.4. Implementation & Operations
4.5.3. Record & Records Management
4.5.4. Audit 4.4.1. Structure & Responsibility
4.4.2. Training, Awareness & Competence
4.4.3. Consultation & Communication
4.4.4. Documentation
4.4.5. Document & Data Control
4.4.6. Operational Control
4.4.7. Emergency Preparedness & Response
Berdasarkan Permenaker No. Per. 05/Men/1996
 Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
 Strategi pendokumentasian
 Peninjauan ulang Perancangan (desain) dan kontrak
 Pengendalian Dokumen
 Pembelian
 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
 Standar Pemantauan
 Pelaporan dan perbaikan kekurangan
 Pengelolaan Material dan Perpindahannya
 Pengumpulan dan penggunaan data
 Audit SMK3
 Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
» Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OH&S)
Kondisi dan faktor yang mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan karyawan, pekerja, kontraktor, pengunjung
dan adanya orang lain ditempat kerja

» Sistem Managemen Kesehatan dan Keselamatan


Kerja (OH&S Management System)
Bagian dari keseluruhan sistem managemen yang
memudahkan pengelolaan terhadap resiko kesehatan
dan keselamatan kerja yang digabungkan dengan bisnis
Perusahaan. Ini mencakup struktur organisasi, aktifitas
perencanaan, tanggung jawab, petunjuk, prosedur,
proses dan sumber daya untuk pengembangan,
penerapan, pencapaian dan peninjauan Kebijakan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perusahaan. 8
Pengertian
Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sitem
manajemen secara keseluruhan yang meliputi :
Struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya,
Yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja,
Dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja,
Guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Tujuan & Sasaran Penerapan SMK3
Menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja
di tempat kerja dengan melibatkan :
Unsur manajemen,
Tenaga kerja,
Kondisi dan lingkungan kerja

Terintegrasi

Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat


kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Ketentuan Penerapan SMK3
 Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja
sebanyak 100 (seratus) orang atau lebih dan atau;
 Mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh
karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan,
kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat;
 Wajib dilaksanakan oleh Pengurus, Pengusaha dan
seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. Per. 05/Men/96

Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3

Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi SMK3
Komitmen & Kebijakan SMK3

1. Kepemimpinan & Komitmen


2. Tinjauan Awal K3 (Initial Review)
3. Kebijakan K3
Komitmen Dan Kebijakan
Kepemimpinan dan komitmen

Pengusaha & atau pengurus


menunjukkan komitmennya
melalui:
 Membentuk organisasi K3
 Menyediakan anggaran, sarana dan tenaga kerja yang
diperlukan dalam bidang K3
 Menetapkan personel yang mempunyai tanggung
jawab dan wewenang yang jelas dalam penanganan K3
 Perencanaan K3 yang terkoordinasi
 Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut
pelaksanaan K3
Komitmen Dan Kebijakan
Tinjauan awal (initial review)

Peninjauan awal ini dilakukan dengan;


 Identifikasi kondisi yang ada dibandingkan dengan
ketentuan pedoman SMK3.
 Identifikasi sumber bahaya yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan
 Penilaian tingkat pengetahuan, pemenuhan peraturan perundangan dan
standar keselamatan dan kesehatan kerja.
 Membandingkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
perusahaan dan sektor lain yang lebih baik.
 Meninjau sebab dan akibat kejadian yang membahayakan, kompensasi
dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja.
 Menilai efisiensi dan efektifitas sumberdaya yang disediakan.
Komitmen Dan Kebijakan
Penetapan Kebijakan K3

Kebijakan K3 ;
• Ditandatangani oleh pimpinan tertinggi
(pengusaha atau pengurus)
• Tertulis & bertanggal
• Memuat pernyataan komitmen dan
tujuan K3 perusahaan
• Disosialisasikan/disebarluaskan
• Bersifat dinamik dan ditinjau ulang
agar tetap updated
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. Per. 05/Men/96

Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3

Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi SMK3
Perencanaan SMK3
1. Perencanaan Identifikasi Bahaya,
Penilaian & Pengendalian Resiko
2. Peraturan Perundangan & Persyaratan
Lainnya
3. Tujuan dan Sasaran
4. Indikator Kinerja

5. Perencanaan Awal
dan Perencanaan
Kegiatan yang Sedang
Berlangsung
Perencanaan SMK3
Identifikasi Bahaya, Penilaian & Pengendalian Resiko
Identilikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko dari kegiatan
produk, barang dan jasa harus dipertimbangkan pada saat merumuskan
rencana untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.

BAHAYA ?
RISIKO ?
Perencanaan SMK3
Peraturan Perundangan & Persyaratan Lainnya
Menetapkan dan memelihara prosedur untuk
inventarisasi, identifikasi dan pemahaman peraturan
perundangan (pemenuhan) dan persyaratan lainnya
yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja sesuai dengan kegiatan perusahaan yang
bersangkutan.
Perencanaan SMK3
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
sekurang-kurangnya harus memenuhi kualifikasi:
Dapat diukur.
Satuan / Indikator pengukuran.
Sasaran Pencapaian
Jangka waktu pencapaian.

Contoh OTP
Perencanaan SMK3
Indikator Kinerja
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja perusahaan harus menggunakan indikator
kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja
keselamatan dan kesahatan kerja yang sekaligus merupakan
informasi mengenai keberhasilan pencapaian Sistem
Manajemen K3.
FR = Jumlah Kasus X 200.00
Jumlah Total Jam Kerja

SR = Jumlah Hari Hilang X 200.00


Jumlah Total Jam Kerja

EHS Performance
Perencanaan SMK3
Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang
sedang Berlangsung

Penerapan awal SMK3 yang berhasil memerlukan rencana yang dapat


dikembangkan secara berkelanjutan, dan dengan jelas menetapkan
tujuan serta sasaran SMK3 yang dapat dicapai dengan:
a. Menetapkan sasaran dan jangka waktu untuk pencapaian
tujuan dan sasaran.
b. Menetapkan sistem pertanggungjawaban dalam pencapaian
tujuan dan sasaran sesuai dengan fungsi dan tingkat
manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. Per. 05/Men/96

Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3

Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi SMK3
Penerapan SMK3
1. Jaminan Kemampuan
2. Kegiatan Pendukung
3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian
Resiko
Penerapan SMK3
Jaminan Kemampuan
1. Sumberdaya Manusia, Sarana dan Dana
2. Integrasi
3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
4. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
5. Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Jaminan Kemampuan
Sumberdaya Manusia, Sarana dan Dana
Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 yang efektif perlu
dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Menyediakan sumber daya yang memadai sesuai dengan ukuran dan
kebutuhan.
Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap
tingkatan manajemen perusahaan dan menyelenggarakan setiap pelatihan
yang dibutuhkan.
Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi keselamatan
dan kesehatan kerja secara efektif.
Membuat peraturan untuk mendapatkan pendapat dan saran dari para
ahli.
Membuat peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan tenaga
kerja secara aktif.
Jaminan Kemampuan
Integrasi
Perusahaan dapat mengintegrasikan Sistem
Manajemen K3 kedalam sistem manajemen
perusahaan yang ada.
Dalam hal pengintegrasian tersebut terdapat
pertentangan dengan tujuan dan prioritas perusahaan,
maka:
 Tujuan dan prioritas Sistem Manajemen K3 harus
diutamakan.
 Penyatuan Sistem Manajemen K3 dengan sistem
manajemen perusahaan dilakukan secara selaras dan
seimbang.
Jaminan Kemampuan
Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
 Menentukan, menunjuk, mendokumentasikan dan
mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung gugat dan
wewenang dalam keselamatan dan kesehatan kerja.
 Mempunyai prosedur untuk
memantau dan mengkomunikasikan
setiap perubahan tanggung jawab
dan tanggung gugat yang
berpengaruh terhadap sistem dan
program keselamatan dan kesehatan
kerja.
 Dapat memberikan reaksi secara
cepat dan tepat terhadap kondisi
yang menyimpang atau kejadian-
kejadian lainnya.
Jaminan Kemampuan
Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Pengurus harus menunjukkan
komitmennya terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja melalui
konsultasi dan dengan melibatkan
tenaga kerja maupun pihak lain yang
terkait didalam penerapan,
pengembangan dan pemeliharaan
Sistem Manajemen K3, sehingga
semua pihak merasa ikut memiliki
dan merasakan hasilnya.
Jaminan Kemampuan
Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Prosedur identifikasi standard kompetensi, penerapan
pelatihan, penilaian kompetensi dan dokumentasi
pelatihan
Standar kompetensi kerja keselamatan dan kesehatan
kerja dapat dikembangkan dengan:
 Menggunakan standar kompetensi kerja yang ada.
 Memeriksa uraian tugas dan jabatan.
 Menganalisis tugas kerja.
 Menganalisis hasil inspeksi dan audit.
 Meninjau ulang laporan insiden

Matriks Training
Penerapan SMK3
Kegiatan Pendukung
• Komunikasi
• Pelaporan
• Pendokumentasian
• Pengendalian Dokumen
• Pencatatan dan Manajemen Informasi
KEGIATAN PENDUKUNG
Komunikasi
Perusahaan harus mempunyai prosedur untuk menjamin bahwa informasi
keselamatan dan kesehatan kerja terbaru dikomunikasikan ke semua pihak
dalam perusahaan.
 Mengkomunikasikan hasil dan sistem
manajemen, pemantauan, audit dan tinjauan
ulang manajemen pada semua pihak dalam
perusahaan yang bertanggung jawab dan
memiliki andil dalam kinerja perusahaan.
 Melakukan identifikasi dan menerima informasi
keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait
dari luar perusahaan.
 Menjamin bahwa informasi yang terkait
dikomunikasikan kepada orang-orang diluar
perusahaan yang membutuhkannya.
Contoh Konsultasi & komunikasi
• Employee Communication
• Safety Committee Monthly Meeting
(P2K3)
• Monthly EHS Bulletin
• Sharing Lesson Learned
• Safety Competition
• Safety Talks
• Banners, Quiz, etc.
KEGIATAN PENDUKUNG
Pelaporan
Prosedur pelaporan internal perlu ditetapkan untuk
menangani:
 Pelaporan terjadinya insiden.
 Pelaporan ketidaksesuaian.
 Pelaporan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
 Pelaporan identifikasi sumber bahaya.

Prosedur pelaporan eksternal perlu ditetapkan untuk


menangani:
 Pelaporan yang dipersyaratkan peraturan perundangan.
 Pelaporan kepada pemegang saham.
KEGIATAN PENDUKUNG
Pendokumentasian
 Proses dan prosedur kegiatan perusahaan
harus ditentukan dan di dokumentasikan serta
diperbarui apabila diperlukan.
 Perusahaan harus dengan jelas menentukan
jenis dokumen dan pengendaliannya yang
efektif.
 Sistem Manajemen K3 diintegrasikan dengan
sistem manajemen perusahaan secara
menyeluruh.
Hirarki Dokumentasi SMK3

Manual

Prosedur

Petunjuk Kerja

Formulir

Rekaman
Keterkaitan Dokumentasi SMK3
Pedoman / Manual

Prosedur PK3.01 PK3.02 PK3.03 PK3.04 PK3.0X


SMK3

Petunjuk PK3.03.01 PK3.03.02 PK3.03.03


Kerja K3

Formulir K3 F.03.02.01 F.03.02.02 F.03.02.03


Beberapa Tips Dokumentasi

• Sesederhana mungkin (keep it simple)


• Batasi distribusi; batasi copy
• Buat daftar dokumen
 Master list
 Distribution list
 Indeks pengendalian dokumen
• Beri tanda atau bedakan perubahan dokumen
 Huruf miring
 Garis bawah
 Huruf tebal
KEGIATAN PENDUKUNG
Pengendalian Dokumen
 Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan
tanggung jawab di perusahaan.
 Dokumen ditinjau ulang secara berkala dan, jika diperlukan,
dapat direvisi.
 Dokumen sebelum diterbitkan harus lebih dahulu disetujui
oleh personel yang berwenang.
 Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang
dianggap perlu.
 Semua dokumen yang telah usang harus segera disingkirkan.
 Dokumen mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah
dipahami.
KEGIATAN PENDUKUNG
Pencatatan dan Manajemen Informasi
• Persyaratan ekstemal/peraturan perundangan dan internal/indikator kinerja
keselamatan dan kesehatan kerja.
• Izin kerja.
• Risiko dan sumber bahaya yang meliputi keadaan mesin-mesin, pesawat
pesawat, alat kerja, serta peralatan lainnya, bahan-bahan dan sebagainya,
lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja dan proses produksi.
• Kegiatan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja.
• Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan.
• Pemantauan data.
• Rincian insiden, keluhan dan tindak lanjut.
• Identifikasi produk termasuk komposisinya.
• Informasi mengenai pemasok dan kontraktor.
• Audit dan peninjauan ulang Sistem Manajemen K3.
Penerapan SMK3
Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian
Dan Pengendalian Resiko
1. Identifikasi Sumber Bahaya
2. Penilaian Resiko
3. Tindakan Pengendalian
4. Perancangan (Desain) dan Rekayasa
5. Pengendalian Administratif
6. Tinjauan Ulang Kontrak
7. Pembelian
8. Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat atau Bencana
9. Prosedur Menghadapi Insiden
10.Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat
Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian
Dan Pengendalian Resiko

Identifikasi Sumber Bahaya


Identifikasi sumber bahaya dilakukan dengan mempertimbangkan:

Penilaian Resiko
Tindakan Pengendalian
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. Per. 05/Men/96

Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh
olehmanajemen
manajemen Perencanaan
SMK3

Pengukuran
dan
Penerapan
Evaluasi
SMK3
PENGUKURAN DAN EVALUASI

1. Inspeksi dan Pengujian


2. Audit Sistem Manajemen K3
3. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
PENGUKURAN DAN EVALUASI
Inspeksi dan Pengujian
 Menetapkan dan memelihara prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan
yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.
 Frekuensi inspeksi dan pengujian harus sesuai dengan obyeknya.
 Prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan secara umum meliputi:
 Personel yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup.
 Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan yang sedang berlangsung harus
dipelihara dan tersedia bagi manajemen, tenaga kerja dan kontraktor kerja
yang terkait.
 Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk
menjamin telah dipenuhinya standar keselamatan dan kesehatan kerja.
 Tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan
ketidaksesuaian terhadap persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja dari
hasil inspeksi, pengujian dan pemantauan.
 Penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan untuk menemukan inti
permasalahan dari suatu insiden.
 Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.
PENGUKURAN DAN EVALUASI
Audit Sistem Manajemen K3
Audit Sistem Manajemen K3 harus dilakukan secara berkala
Audit harus dilaksanakan secara sistematik dan independen oleh
personel yang memiliki kompetensi kerja dengan menggunakan
metodologi yang sudah ditetapkan.
Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan tinjauan ulang hasil
audit sebelumnya dan bukti sumber bahaya yang didapatkan
ditempat kerja.
Hasil audit harus digunakan oleh pengurus dalam proses tinjauan
ulang manajemen.
PENGUKURAN DAN EVALUASI
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Semua hasil temuan dari pelaksanaan
pemantauan, audit dan tinjauan ulaug
Sistem Manajemen K3 harus
didokumentasikan dan digunakan untuk
identifikasi tindakan perbaikan dan
pencegahan serta pihak manajemen
menjamin pelaksanaannya secara
sistematik dan efektif.
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. Per. 05/Men/96

Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3

Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi SMK3
TINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN
OLEH PIHAK MANAJEMEN
Tinjauan ulang Sistem Manajemen K3 harus meliputi:
 Evaluasi terhadap penerapan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja.
 Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
 Hasil temuan audit Sistem Manajemen K3.
 Evaluasi efektifitas penerapan Sistem Manajemen K3 dan kebutuhan
untuk mengubah Sistem Manajemen K3 sesuai dengan:
 Perubahan peraturan perundangan.
 Tuntutan dari pihak yang tekait dan pasar.
 Perubahan produk dan kegiatan perusahaan.
 Perubahan struktur organisasi perusahaan.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi.
 Pengalaman yang didapat dari insiden keselamatan dan kesehatan kerja.
 Pelaporan.
 Umpan balik khususnya dari tenaga kerja.
12 Elemen Audit 5 Prinsip SMK3
Pembangunan Dan Komitmen dan
Pemeliharaan Komitmen Kebijakan (Prinsip 1)
Strategi Pendokumentasian Perencanaan (Prinsip 2)

Peninjauan Ulang Perencanaan (Prinsip 2)


Perancangan (Desain) Dan
Kontrak
Pengendalian Dokumen Pelaksanaan (Prinsip 3)
Kelima prinsip SMK3
tersebut dapat kita lihat
Pembelian Pelaksanaan (Prinsip 3)
hubungannya dengan 12
Keamanan Bekerja Pelaksanaan (Prinsip 3) elemen audit seperti pada
Berdasarkan SMK3
tabel disamping ini:
Standar Pemantauan Pengukuran (Prinsip 4)

Pelaporan Dan Perbaikan Perbaikan (Prinsip 5)


Kekurangan
Pengelolaan Material Dan Pelaksanaan (Prinsip 3)
Perpindahannya
Pengumpulan Dan Pengukuran (Prinsip 4)
Penggunaan Data
Audit SMK3 Pengukuran (Prinsip 4)

Pengembangan Ketrampilan Perbaikan (Prinsip 5)


Dan Kemampuan

Anda mungkin juga menyukai