MANAJEMEN GEJALA
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
$5 HINGGA $50 •
•
Biaya legal hukum
Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Sewa peralatan
KERUSAKAN PROPERTI • Waktu untuk penyelidikan
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
OHSAS 18001 Models
Occupational Health and Safety Assesment Series
Continual
Improvement 4.2. OHS Policy
&
Commitment
4.6. Management
Review
4.3. Planning
4.3.1. Hazards Identification, Risk
Assessment & Risk Control
4.5. Checking & Corrective Action 4.3.2. Legal & Other Requirement
4.5.1. Performance Measurement & 4.3.3. Objectives
Monitoring
4.3.4. OHS Management Programs
4.5.2. Accident, Incidents. NCs &
Corrective & Preventive Action
4.4. Implementation & Operations
4.5.3. Record & Records Management
4.5.4. Audit 4.4.1. Structure & Responsibility
4.4.2. Training, Awareness & Competence
4.4.3. Consultation & Communication
4.4.4. Documentation
4.4.5. Document & Data Control
4.4.6. Operational Control
4.4.7. Emergency Preparedness & Response
Berdasarkan Permenaker No. Per. 05/Men/1996
Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
Strategi pendokumentasian
Peninjauan ulang Perancangan (desain) dan kontrak
Pengendalian Dokumen
Pembelian
Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
Standar Pemantauan
Pelaporan dan perbaikan kekurangan
Pengelolaan Material dan Perpindahannya
Pengumpulan dan penggunaan data
Audit SMK3
Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
» Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OH&S)
Kondisi dan faktor yang mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan karyawan, pekerja, kontraktor, pengunjung
dan adanya orang lain ditempat kerja
Terintegrasi
Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3
Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi SMK3
Komitmen & Kebijakan SMK3
Kebijakan K3 ;
• Ditandatangani oleh pimpinan tertinggi
(pengusaha atau pengurus)
• Tertulis & bertanggal
• Memuat pernyataan komitmen dan
tujuan K3 perusahaan
• Disosialisasikan/disebarluaskan
• Bersifat dinamik dan ditinjau ulang
agar tetap updated
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. Per. 05/Men/96
Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3
Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi SMK3
Perencanaan SMK3
1. Perencanaan Identifikasi Bahaya,
Penilaian & Pengendalian Resiko
2. Peraturan Perundangan & Persyaratan
Lainnya
3. Tujuan dan Sasaran
4. Indikator Kinerja
5. Perencanaan Awal
dan Perencanaan
Kegiatan yang Sedang
Berlangsung
Perencanaan SMK3
Identifikasi Bahaya, Penilaian & Pengendalian Resiko
Identilikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko dari kegiatan
produk, barang dan jasa harus dipertimbangkan pada saat merumuskan
rencana untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.
BAHAYA ?
RISIKO ?
Perencanaan SMK3
Peraturan Perundangan & Persyaratan Lainnya
Menetapkan dan memelihara prosedur untuk
inventarisasi, identifikasi dan pemahaman peraturan
perundangan (pemenuhan) dan persyaratan lainnya
yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja sesuai dengan kegiatan perusahaan yang
bersangkutan.
Perencanaan SMK3
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
sekurang-kurangnya harus memenuhi kualifikasi:
Dapat diukur.
Satuan / Indikator pengukuran.
Sasaran Pencapaian
Jangka waktu pencapaian.
Contoh OTP
Perencanaan SMK3
Indikator Kinerja
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja perusahaan harus menggunakan indikator
kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja
keselamatan dan kesahatan kerja yang sekaligus merupakan
informasi mengenai keberhasilan pencapaian Sistem
Manajemen K3.
FR = Jumlah Kasus X 200.00
Jumlah Total Jam Kerja
EHS Performance
Perencanaan SMK3
Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang
sedang Berlangsung
Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3
Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi SMK3
Penerapan SMK3
1. Jaminan Kemampuan
2. Kegiatan Pendukung
3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian
Resiko
Penerapan SMK3
Jaminan Kemampuan
1. Sumberdaya Manusia, Sarana dan Dana
2. Integrasi
3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
4. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
5. Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Jaminan Kemampuan
Sumberdaya Manusia, Sarana dan Dana
Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 yang efektif perlu
dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Menyediakan sumber daya yang memadai sesuai dengan ukuran dan
kebutuhan.
Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap
tingkatan manajemen perusahaan dan menyelenggarakan setiap pelatihan
yang dibutuhkan.
Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi keselamatan
dan kesehatan kerja secara efektif.
Membuat peraturan untuk mendapatkan pendapat dan saran dari para
ahli.
Membuat peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan tenaga
kerja secara aktif.
Jaminan Kemampuan
Integrasi
Perusahaan dapat mengintegrasikan Sistem
Manajemen K3 kedalam sistem manajemen
perusahaan yang ada.
Dalam hal pengintegrasian tersebut terdapat
pertentangan dengan tujuan dan prioritas perusahaan,
maka:
Tujuan dan prioritas Sistem Manajemen K3 harus
diutamakan.
Penyatuan Sistem Manajemen K3 dengan sistem
manajemen perusahaan dilakukan secara selaras dan
seimbang.
Jaminan Kemampuan
Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
Menentukan, menunjuk, mendokumentasikan dan
mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung gugat dan
wewenang dalam keselamatan dan kesehatan kerja.
Mempunyai prosedur untuk
memantau dan mengkomunikasikan
setiap perubahan tanggung jawab
dan tanggung gugat yang
berpengaruh terhadap sistem dan
program keselamatan dan kesehatan
kerja.
Dapat memberikan reaksi secara
cepat dan tepat terhadap kondisi
yang menyimpang atau kejadian-
kejadian lainnya.
Jaminan Kemampuan
Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Pengurus harus menunjukkan
komitmennya terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja melalui
konsultasi dan dengan melibatkan
tenaga kerja maupun pihak lain yang
terkait didalam penerapan,
pengembangan dan pemeliharaan
Sistem Manajemen K3, sehingga
semua pihak merasa ikut memiliki
dan merasakan hasilnya.
Jaminan Kemampuan
Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Prosedur identifikasi standard kompetensi, penerapan
pelatihan, penilaian kompetensi dan dokumentasi
pelatihan
Standar kompetensi kerja keselamatan dan kesehatan
kerja dapat dikembangkan dengan:
Menggunakan standar kompetensi kerja yang ada.
Memeriksa uraian tugas dan jabatan.
Menganalisis tugas kerja.
Menganalisis hasil inspeksi dan audit.
Meninjau ulang laporan insiden
Matriks Training
Penerapan SMK3
Kegiatan Pendukung
• Komunikasi
• Pelaporan
• Pendokumentasian
• Pengendalian Dokumen
• Pencatatan dan Manajemen Informasi
KEGIATAN PENDUKUNG
Komunikasi
Perusahaan harus mempunyai prosedur untuk menjamin bahwa informasi
keselamatan dan kesehatan kerja terbaru dikomunikasikan ke semua pihak
dalam perusahaan.
Mengkomunikasikan hasil dan sistem
manajemen, pemantauan, audit dan tinjauan
ulang manajemen pada semua pihak dalam
perusahaan yang bertanggung jawab dan
memiliki andil dalam kinerja perusahaan.
Melakukan identifikasi dan menerima informasi
keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait
dari luar perusahaan.
Menjamin bahwa informasi yang terkait
dikomunikasikan kepada orang-orang diluar
perusahaan yang membutuhkannya.
Contoh Konsultasi & komunikasi
• Employee Communication
• Safety Committee Monthly Meeting
(P2K3)
• Monthly EHS Bulletin
• Sharing Lesson Learned
• Safety Competition
• Safety Talks
• Banners, Quiz, etc.
KEGIATAN PENDUKUNG
Pelaporan
Prosedur pelaporan internal perlu ditetapkan untuk
menangani:
Pelaporan terjadinya insiden.
Pelaporan ketidaksesuaian.
Pelaporan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
Pelaporan identifikasi sumber bahaya.
Manual
Prosedur
Petunjuk Kerja
Formulir
Rekaman
Keterkaitan Dokumentasi SMK3
Pedoman / Manual
Penilaian Resiko
Tindakan Pengendalian
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. Per. 05/Men/96
Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh
olehmanajemen
manajemen Perencanaan
SMK3
Pengukuran
dan
Penerapan
Evaluasi
SMK3
PENGUKURAN DAN EVALUASI
Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang&
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3
Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi SMK3
TINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN
OLEH PIHAK MANAJEMEN
Tinjauan ulang Sistem Manajemen K3 harus meliputi:
Evaluasi terhadap penerapan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja.
Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
Hasil temuan audit Sistem Manajemen K3.
Evaluasi efektifitas penerapan Sistem Manajemen K3 dan kebutuhan
untuk mengubah Sistem Manajemen K3 sesuai dengan:
Perubahan peraturan perundangan.
Tuntutan dari pihak yang tekait dan pasar.
Perubahan produk dan kegiatan perusahaan.
Perubahan struktur organisasi perusahaan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi.
Pengalaman yang didapat dari insiden keselamatan dan kesehatan kerja.
Pelaporan.
Umpan balik khususnya dari tenaga kerja.
12 Elemen Audit 5 Prinsip SMK3
Pembangunan Dan Komitmen dan
Pemeliharaan Komitmen Kebijakan (Prinsip 1)
Strategi Pendokumentasian Perencanaan (Prinsip 2)