Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN KOTA

Bintarto, Kota diartikan sebagi jaringan kehidupan manusia yang ditandai kepadatan penduduk yang
tinggi dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dengan coraknya yang materialistis.

Wirth, kota adalah suatu pemukiman yang permanen, cukup besar padat dan dihuni oleh orang-orang
yang berkedudukan sosial heterogen

Max Weber , kota adalah tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
ekonominya di pasar lokal

Sanderson, kota adalah tempat yang berpenduduk 10.000 orang atau lebih

PJM Nas, kota dapat dilihat dari beberpa segi, antara lain :

a. Morfologi, adanya cara membengun secara fisik dan berjenjang

b. Jumlah penduduk sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan

KARAKTERISTIK DESA

Dimaksudkan adalah suatu yang melekat pada unsure-unsur desa yang memberikan
kekhusususan pada Desa tersebut atau cirri yang melekat pada desa tersebut.

1. Pekerjaan

Pada umunya pekerjaan di desa masih banyak tergantung pada alam dan tidak banyak variasinya,
sebagian besar penduduknya bekerja di sector pertanian.

2. Kepadatan penduduk

Karena di daerah pedesaan pada umumnya pekerjaan penduduk adalah petani, maka pendudukanya
berkelompok pada tempat-tempat tertentu dengan tingkat kepadatan penduduk yang rendah. Akibat
rendahnya kepadatan penduduk maka menimbulkan dampak positif dan negative.

Adanya udara yang sehat dan segar

Konsisi lingkungan yang benar

Hubungan sosial yang intim

Mereka saling kenal mengenal

Lingkunagn yang bersifat monoton


Jalan pada umumny masih kurang baik

Alat komunikasi yang kuran memadai

Mudah terjadi gossip-gosip

3. Diferensiasi Sosial

Daerah pedesaan pada dasarnya homogen yaitu hampir semua penduduknya mempunyai keseragaman
yang seolah-olah dimiliki seperti pekerjaan, adat-istiadat, bahasa, pengetahuan dan pengalaman. Satu
hal yang penting adalah bahwa mereka berasal dari latar belakang yang sama

4. Stratifikasi Sosial

Karena masyarakat desa bersifat homogen maka stratifikasi sosial berdasarkan prestasi hampir tidak ada,
meskipun demikian, stratifikasi yang bersifat aspirasi masih tetap dipertahankan secara ketat, misalnya
pada masyarakat desa, sebelum seorang menjadi menantu terutama menantu laki-laki maka terlebih
dahulu harus diketahui asal-usul ketturunannya, apakah dia turunan bangsawan atau bukannamun
demikian pada akhir-akhir ini stratifikasi sosial berdasarkan prestasi sudah mulai muncul di desa misalnya
penggolongan kaya dan miskin, pegawai negeri, bukan pegawai negeri.

5. Mobilitas sosial

di pedesaan, anggota-anggotanya cenderung bertahan dengan status sosial yang dimilikinya, sementara
di perkotaan orang lebih sering berpindah dari satu status ke status sosial yang lain. Hal ini mudah
dilakukan karena di kota terdapat banyak jenis pekerjaan dengn kata laian, mobilitas di desa rendah dan
mobilitas di kota tinggi. Mobilitas yang terjadi di desa pada umunya adalah mobilitas horizontal pada
umumnya tidak memengaruhi status sosial

6. Interaksi Sosial

Tanpa interakasi sosial, tidak mungkin adanya kerja sama, syarat adanya kontak sosial dan komunikasi
sosial. Interaksi sosial di desa berbeda dengan interksi sosial di desa, hal ini disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut :

1. Area/ wilayah kontak sosial di desa lebih sempit daripada di kota

2. Kontak sosial di desa lebih bersifat langsung/ tatap muka, kontak sosial di kota bersifat perantara

3. Kontak sosial di desa bersifat personal dan di kota bersifat impersonal

4. Kontak sosial di desa bersifat permanen dan mendalam sedangkan di kota bersifat sementara dan
sambil lalu.
7. Solidaritas sosial

Menurut Emile Durkheim, solidaritas sosial yang terjadi pada masyarakat sosial adalah solidaritas
mekanik yaitu solidaritas yang muncul karena adanya kesamaan yang dimiliki bersama oleh mereka.
Misalnya sekampung, sekeluarga, sedaerah, sesama petani, sama-sama miskin.

Solidaritas yang terjadi antara masyarakat kota adalah solidaritas oranganic yaitu suatu bentu solidaritas
yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan yang ada sehingga mereka saling membutuhkan satu sama
lain.

8. Kontrol Sosial

Di dalam masyarakat terdapat norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku bagi masyarakat secara
keseluruhan. Norma dan nilai itu adalah hasil kesepakatan dari semua anggota masyarakat baik
substansinya maupun pelaksanaannya. Norma dan nilai ini apabila dilanggar akan mendapat sanksi sosial
dari masyarakat.

Kontrol sosial ini merupakan proses mendisiplinkan anggota masyarakat anggota masyarakat agar tidak
terjadi penyimpangan terutama terhadap nilai dan norma yang telah disepakati.

Kontrol sosial pada masyarakat pedesaan biasanya lebih ketat karena disebabkan beberpa faktor :

a. Karena mereka homogen sehingga menganut nilai dan norma yang sama. Pelanggaran terhadap
norma dan nilai merupakan penghinaan terhadap pihak yang lain.

b. Kuatnya sistem kekerabatan di desa sehingga pelanggaran yang dilakukan salah satu keluarga akan
menghancurkan nama baik seluruh keluarga

c. Masyarakat desa sangat menghargai stabilitas sehingga pelanggaran terhadap norma dan nilai bisa
mengganggu stabilitas

d. Mereka saling mengenal sehingga mudah dikontrol oleh pihak lainnya.

KARAKTERISTIK KOTA

1. Pekerjaan penduduk

Sifat pekerjaan penduduk kota tidak mengandalakan tanah yang luas sebagaimana yang terjadi di
pedesaan. Pekerjaan di kota juga lebih banyak jenisnya dan biasanya berorientasi di bidang jasa.
Meskipun mereka individualistis namun saling ketergantungan mereka masih tinggi untuk memenuhi
kebutuhannya

2. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk yang sangat besar di kota dimana jumlah penduduk tidak sebanding dengan luas
daerahnya , mengakibatkan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi mencapai 1000-2500/Km2. Sebagai
akibat dari kepadatan menimbulkan dampak

Kontak sosial yang luas

Tersedianya sarana pelayana yang memadai

Besarnya kesempatan untuk spesialisasi

Sekolah-sekolah yag memadai

Tersedianya fasilitas rekreasi

Kemacetan, kebisingan dan kegaduhan

Tingginya biaya hidup

Hubungan yag impersonal

Polusi udara yang tinggi

Isolasi psikologis, ketegangan, stress dsb.

3. Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial di kota semakin tampak ditandai dengan keadaan yang berbeda-beda. Selain itu
penduduk kota berasal dari budaya, bahasa, adat istiadat, kepercayaan dan posisi ekonomi dan
kebiasaan yang berbeda-beda. Dengan demikian mereka yang berbeda-beda ini bercampur dalam suatu
kota biasa disebut Melting Pot. Dalam kehidupan melting pot, meskipun bercampur namun tetapi
hubungan keakraban tidak terjadi karena faktor yang disebutkan tadi. Ditambah dengan kesibukan
dengan pekerjaan, tempat kerja yang berbeda-beda dan berjauhan.

4. Stratifikasi sosial

Stratifikasi sosial di desa dengan Closed Social Strafication sedangkan di kota dikenal dengan Open Social
Stratfication. Berarti orang kota bebas mengekspresikan kemampuan dan prestasinya untuk memperoleh
status yang lebih tinggi. Status yang mereka miliki adalah hasil perjuangan prestasi dan kemampuan
disebut Achieved Status. Mereka yang berprestasi menempati lapisan atas dan dihormati dalam
masyarakat tanpa memperhatikan asal-usul mereka. Sementara di pedesaan, banyak status yang dimiliki
seseorang karena kelahiran yang disebut Ascribed Status.

5. Mobilitas Sosial

Karena di kota banyak pekerjaan jadi tidak terlalu sulit untuk melakukan mobilitas sosial. Mobilitas yang
terjadi dapat berbentuk vertical maupun horizontal

6. Interaksi sosial

Karena masyarakat kota bersifat individualistis maka hubungan yang terjadi bersifat impersonal yaitu
hubungan yang didasari karena kepentingan tertentu. Hubungan tersebut hanya bersifat lahiriyah dan
tidak personal/intim. Selain dari itu hubungan di kota banyak dilakukan secara tidak langsung karena
biaya alat komunikasi kauh lebih murah disbanding dengan iaya transportasi dan butuh wwaktu yang
banyak.

7. Solidaritas Sosial

Solidaritas yang terjadi adalah solidaritas oranganik yaitu solidaritas yang muncul karena adanya
perbedaan meskipun mereka saling ketergantungan akibat adanya perbedaan.

8. Kontrol sosial

Kontrol sosial di kota sangat rendah dibanding yang terjadi di desa karena kebanyakan orang kota kurang
memperhatikan apa yang dilakukan orang lain maka Ia hanya memperhitungkan kepentingan pribadinya.
Karenanya toleransi di kota lebih tinggi daripadaa orang desa.

GAMBARAN KEHIDUPAN MASYARAKAT KOTA

1. LEBIH TERBUKA DENGAN PERUBAHAN

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah, -- kota sebagai pintu gerbang bagi masuknya kebiasaan-
kebiasaan dan produk-produk baru ke dalam masyarakat. Banyak hal baru yang masuk ke dalam
masyarakat meskipun itu jauh dari kota tetapi pada awalnya masuk melalui kota. Hal ini dumungkinkan
oleh karena jaringan komunikasi dan transportasi di kota jauh lebih lengkap, selain itu heterogenitas
masyarakat kota berakibat mudahnya masuk pengaruh-pengaruh dari luar dan mereka didukung pula
oleh keragaman penduduk kota. Keragaman itu terlihat dari etnik agama, pendidikan, kekayaan, budaya
dsb.

Secara umum masyarakat kota memperlihatkan sikap toleransinya terhadap perubahan2 yg terjadi di
sekelilingnya. Pendidikan yg lebih tinggi dan pengalaman yg luas mereka menjadi lebih kritis terhadap
perubahan yg terjadi itu.
2. LEBIH RASIONAL

Bagi masyarakat kota cara berfikir rasional pada umumnya dianut. Hal ini terjadi karena dalam banyak
penataan hidup masyarakat kota rasionalisasi telah ditempatkan sebagai hal yang penting. Rasionalisasi
bisa diartikan sebagai sikap mengenal sesuatu dengan berupaya melakukan pembuktian kebenaran
sehingga menjadi cara dalam mengoranganisasikan cara berfikir mereka. Karenanya kebanyakan perilaku
masyarakat kota dalam berhubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya didasarkan pada
rasionalitas. Ini berarti mereka hanya ingin mengakui atau mentaati suatu aturan sepanjang dia bisa
memahami dan merasakan manfaatnya.

Berbeda dengan masyarakat kota masyarakat desa sering digambarkan sebagai masyarakat yg taat pada
adat dan nilai yg dianggap luhur dan tidak perlu memahami apa pentingnya aturan atau nilai yg
ditaatinya itu.

3.LEBIH MANDIRI

Orang kota pada umumnya lebih dituntut untuk mampu mengurus dirinya sendiri tanpa harus
bergantung pada orang lain shgga masyarakat kota sering disebut sebagai masyarakat yg individualis
dimana peranan individu sangat memegang peran penting bahkan dalam satu keluarga sering terjadi
perbedaan yang menonjol antara anggota-anggotanya. Berbeda dengan masyarakat kota maka
masyarakat desa pada umumnya sangat mementingkan kelompok dan kekeluargaan. Karenanya
kehidupan kekeluargaan di desa sangat terasa bahkan keluarga yang jauh pun masih terasa akrab.

4.ANONIMITAS DAN JARAK SOSIAL

Salah satu karakteristik kota adalah padatnya penduduk. Keadaan ini menciptakan anonimitas yaitu
suatu keadaan dimana orang2 tdk lagi saling mengenal secara akrab. Sebagai akibat dari anonimitas ini
maka muncul pula istilah impersonalitas yaitu terbentuknya jarak sosial yang semakin melebar diantara
anggota2 masyarakat kota. Meskipun secara fisik mereka berdekatan tetapi secara sosial mereka
berjauhan. Kalau keadaan sudah demikian maka jalan satu2nya untuk mampu bertahan hidup terus
maka orang kota harus mampu mengurus dirinya sendiri.

5. Pentingnya Waktu

Pada masyarakat manapun waktu sangat penting, ttp pada masyarakat kota yg sangat sibuk dan
terorganisir waktu dirasakan jauh lebih berharga bagi mereka. Keadaan ini lebih dipertegas ole kenyataan
dmn persaingan hidup semakin ketat shg ada kecenderungan semakin mempercepat kegiatan sehari-
hari. Bagi org2 kota waktu itu sangat berharga shg tdk salah kalau dikatakan waktu itu adalah uang
karenanya banyak org kota berpeluang utk kena penyakit stres yaitu suaatu penyakit mental yg
diakibatkan oleh suatu keinginan yg melampaui batas kemampuan utk mencapainya.

KEHIDUPAN KELUARGA

Dalam stuktur masyarakat kita melihat bahwa keluarga itu terdiri dari sejumlah individu sedang
masyarakat terdiri dari sejumlah keluarga atau kelompok lainnya. Keluarga merupakan unit terkecil dari
masy. Sekalipun demikian dia merupakan lembaga sosial dasar dalam suatu masyarakat dlm arti bahwa
bentuk kehidupan keluarga mewarnai bntuk masyarakat itu dan sebaliknya.

Semua manusia mempunyai keluarga meskipun dalam kenyataan ttdk semua anggota keluarga selalu
hidup berrsama dengan keluarganya. Keluarga adl terdiri dari 2 org atau lebih yg hidup bersama karena
hubungan darah, hub perkawinan atau pengangkatan. Dalam hal ini perlu diketahui perbedaan antara
keluarga dan RT. RT biasanya diartikan sebagai keluarga, sbg sekelompok org yg mendiami sebuah rumah
meskipun mereka itu belum tentu satu keluarga.

Dengan pengertian di atas keluarga titik beratnya pada adanya hubungan biologis sebagai akibat adanya
hub darah, perkawinan dan pengangkatan sdengan RT dititik beratkan pada kehidupan sehari2. Contoh
beberapa buruh bangunan menyewa rumah bersama dan masing2 menempati kamar meskipun mereka
mempunyai pekerjaan sendiri2. Beberapa mahasiswa menyewa sebuah kamar dam mereka sepakat
mengelola urusan2 bersama berupa kebutuhan sehari2 dalam satu dapur.

Dari contoh diatas dpt ditarik kesimpulan bahwa satu keluarga bisa bergabung bebrapa keluarga lainnya
dan membentuk satu RT. Suatu RT bisa berbeda keluarga.

STRUKTUR KELUARGA

Dilihat dari keanggotaan dan hub antara angota2nya keluarga biasanya dibagi dalam :

a) Keluarga batih/intim yg anggotanya adl teridiri dari ayah ibu dan anak yg belum menikah.
Sementara

Masyarakat kota sbg masyarakat community adalah suatu wilayah dimana Suatu comunity memiliki ciri2
sbb :

1) - Berisi kelompok manusia

2) -Menempati suatu wilayah geografis tertentu

3) -Ada pembahagian kerja kedalam spesialisasi dengan fungsi2 yg saling tergantung

4) -Memiliki kebudayaan dan sistem sosial bersama yg mengatur kegiatan mereka

5) -Para anggotanya sadar akan kewargaan mereka dr comunity tersebut

6) -Mampu berbuat secara kolektif menurut cara2 tertentu

-Kondisi2 yg diperlukan dlm suatu kota adalah :

1) -Pembagian kerja dlm spesialisasi yg jelas

2) -Organisai sosial lebih didasarkan pada pekerjaan dan kelas sosial drpd kekeluargaan
3) -Lembaga2 pem.an lebih didasarkan pada wilayah daripada kekeluargaan

4) -Kota merupakan suatu sistem perdagangan dan industri

5) -Mempunyai sarana komunikasi dan dokementasi yg baik dan teratur

6) -Berteknologi yg rasional dan menguntungkan

MASALAH-MASALAH PERKOTAAN

Salah satu permasalahan yang menyangkut kota adalah perkampungan kumuh. Para ahli berpendapat
bahwa munculnya perkampungan kumuh berkaitan erat dengan perubahan struktur ekonomi yang
menimbulkan urbanisasi, menurut McGee munculnya masalah-masalah sosial dan perkampungan
kumuh di kota adalah akibat urbanisasi semu (Pseudo urbanization) adalah proses urbanisasi yang tidak
sejalan dengan perkembangan masalah industrialisasi di kota, faktor yang mempengaruhi urbanisasi di
kota adalah semakin menyempitnya lahan pertanian di desa serta semakin meningkatnya perkembangan
teknologi di bidang pertanian.

MASALAH LINGKUNGAN DAN PRASARANA KOTA

Hal yang disebutkan di atas dinamakan masalah oleh karena adda harapa yang ingin dicapai namun tidak
terpenuhi karena sesuatu hal. Setiap masalah selalu menuntut solusi agar harapan tersebut bisa
tercapai. Harapan yang dimaksud antara lain prasarana yang tersedia, transport yang lancar, kota yang
bersih, pelayanan umum yang baik, lapangan kerja yang memadai dan sebagainya akibat dari adanya
kota yang diidamkan maka muncul slogan kota misalnya : Malang Kota Bunga, Ujung Pandang kota
bersinar, Solo Kota bersinar, meskipun dalam kenyataannya keadaan sangat berbeda dengan slogan
tersebut.

Dibanding masa lalu sekarang dan akan datang maka masalah kota akan semakin kompleks khususnya di
Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena banyakanya masalah-masalah kota yang sampai sekrang bekum
tertangani dengan baik.

EFEK SOSIAL LINGKUNGAN FISIK

Lingkungan dibagi 2 (fisik dan sosial) sedangkan lingkunga fisik terbagi 2 yaitu Lingkungan Artificial
(buatan manusia) dan Lingkungan alam

Lingkungan sosial mempunyai lingkungan fisik, artinya orang-orang menempati lingkungan fisik tertentu.
Oleh karenanya harus diupayakan bagaimana caranya orang yang tergolong lingkungan sosial setidaknya
mempertahankan lingkungan fisik yang baik. Lingkungan fisik mempengaruhi lingkungan sosial misalnya
orang yang tinggal di daerah pantai cenderung bersuara keras.

Irfi mengemukakan 4 jenis akibat lingkungan fisik


1. Kepincangan sosial, ada korelasi positif antara lingkungan yang jelek dengan berbagai tingkat
kesehata

2. Daya dukung adalah kemampuan perumahan yang dihuni sehingga tercapai kehidupan dan
kebutuhan para penghuninya dan tercapai rasa sayang diantara penghuni rumah tersebut

3. Struktur dan integrasi ketetanggaan bahwa suatu unit tempat tinggal mendorong perkenala dan
pertemuan antara tetangganya. Pertemua biasa ditentukan oleh kerabat yang berdekatan sehingga
lingkungan akan dipengaruhi oleh bagaimana interaks antar tetangga.

4. Estetika. Manusia adalah makhluk yang butuh dan menyukai keindahan. Para penghuni kota
membutuhkan keindahan yang dipantulkan oleh sinar, udara dan membentuk materi bangunan yang
sesuai dengan lingkungan di sekitarnya. Para perencana bangunan meyakini bahwa lingkungan yang
indah akan memberi pengaruh positif kepada penghuninya.

MASS COMMUNITY dan MASSA SOCIETY

Masyarakat kota sebagai mass comunity adalah suatu wilayah dimana penduduknya menyelenggarakan
kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Suatu communty memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. -Berisi kelompok manusia

2. -Menenmpati suatu wilayah geografis tertentu

3. -Ada pembagian kerja dan spesialisasi fungsi yang saling tergantung

4. -Memiliki kebudayaan dan sistem sosial bersama yang mengatur kegiatan mereka

5. -Para anggotanya sadar akan kewargaan mereka dari community tersebut.

6. -Mampu berbuat secara kolektif menurut cara-car tertentu

-Kondisi yang diperlukan bagi suatu kota adalah :

1. -Pembagian kerja dan spesilalisasi yang jelas

2. -Organisasi sosial lebih didasarkan pada pekerjaan dan kelas sosial daripada kekeluargaan

3. -Lembaga pemerintahan didasarkan pada kewilayahan daripada kekeluargaan

4. -Kota merupakan suatu sistem perdagangan dan industri

5. -Mempunyai saran komunikasi dan dokumentasi yang baik dan teratur.

6. -Berbasis IT yang rasional dan menguntungkan


Perlu ditegaskan bahwa semakin besar kota, semakin tegas pula ciri-ciri di atas. Perkembangan kota di
negara berkembanga terutama Asia Afrika didorong oleh krisis perekonomian di pedesaan yag agraris
akibatnya dapat menimbulkan patologi sosial yaitu suatu penyakit masyarakat kota dalam bentuk
pengangguran, kemiskinan, pelacuran, kenakalan dan kejahatan.

PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN KEMAJUAN IT

2 faktor yang besar pengaruhnya terhadap situasi dan perkembangan masyarakat adalah pertambahan
penduduk dan kemajuan teknologi. Semakin besar pertambahan penduduk maka semakin jelas corak
kekotaan suatu tempat. Bila ditelusuri pertambahan penduduk disebabkan tingginya angka kelahiran dan
angka kematian yang menurun. Ini terjadi akibat semakin tingginya tingkat kesehatan penduduk. Ada
gejala yang muncul di kota yaitu semakin turunnya angka kelahiran akibat dari adanya pandangan hidup
rasional serta keinginan untuk hidup mewah.

Semakin padat penduduk kota maka semakin tinggi tingkat pertemuan manusia dan saling
ketergantungan. Di lain pihak bertambah pula sumber salah paham dan cekcok serta pertentangan
antara mereka yang tajam dan semakin dituntut pembagian kerja yang jelas. Dalam situasi yang
demikian maka iktan-ikatan sosial berdasarkan tradisi menjadi lemah. Perubahan ini akan
mempengaruhi bentuk kehidupan dan tingkah lakunya maka terjadilah apa yang dikataka massa dimana
sifat massa itu ditentukan oleh kemajuan teknologi. Saran teknologi yang dimilki manusia ikut
menentukan struktur hubungan antar manusia. Misalnya di suatu pabrik dengan massa buruh yang
mempersiapkan produksi untuk ekspor. Hubugan buruh dengan majikan, buruh dengan buruh. Berbeda
sekali dengan pertukangan kecil yang bekerja tanpa mesin. Hubungan antara tukang dengan pimpinan
dan sesama tukang sangat akrab dan saling kenal secara pribadi serta saling tolong menolong diantara
mereka.

MASYARAKAT KOTA DALAM SEKULARISASI

Masyarakat Kota dilanda proses sekularisasi dimana bidang-bidang kehidupan dan cara berfikir terlepas
dari pengawasan agama. Sementara pada masyarakat tradisional agama memegang peranan penting
dalam mengendalikan tingkah laku cara berfikir dan bersikap dalam menjalani kehidupannya

Di kota kota besar dimana pemikiran tradisional ditinggalkan ada kecenderungan manusia melepaskan
pemikiran keagamaannya dengan demikian dapat dikatakan bahwa sekularisasi terjadi dari dua proses
transformasi pemikiran manusia yaitu

1. Desakralisasi terhadap orang dan benda-benda sehingga hal- hal yang selama ini dianggap suci
atau sakral ditinggalkan

2. Rasionalisasi pemikiran yaitu keterlibatan emosional dalam berpikir tentang dunia.

Dengan demikian sekularisasi merupakan gabungan dari desakralisas dan rasionalisasi sehingga
pandangan dunia yang religius tidak lagi dijadikan sumber berfikir oleh manusia dengan kata lain
sekularisasi adalah cara berfikir, bertingkah laku, bersikap, bertindak terhadapa urusan dunia yang bebas
dari pengaruh agama.
Adapun rasionalisasi dimaksudkan sebagai cara memahami sesuatu yang bebas dari perasaan dan
menggunakan logika semata. Artinya ketika akal sehat menerimanya maka akan dijadikan dasar dalam
bertindak.

Ada 5 Faktor yang besar pengaruhnya terhadap pembentukan pemikiran sekuler yaitu :

1. Prestasi kerja, karena kemajuan teknologi yang dapat membuat manusia menjadi lebih makmur
dan sejahtera, akibat dari kemajua teknologi banyak peristiwa-peristiwa penting yang dapat diramalkan
sebelum terjadi. Dengan begitu manusia dapat membebaskan diri dari 3 hal yang ditakutinya yaitu
ketidakpastian, ketidakmampuan dan kelangkaan.

2. Akibat perang yang menimbulkan penderitaan dan kesulitan, akibatnya manusia selalu berusaha
menciptakn temuan-temuan yang baru yang dapat memulihkan kemakmuran

3. Semakin majunya perdagangan yang dilakukan oleh orang kota yangselalu mendasarkan
pemikirannya pada keuntungan dan kekayaan tanpa memperhatikan perintah dan larangan agama.

4. Berhasilnya pengaturan masyarakat oleh pemerintah berdasarkan UU dan peraturan-peraturan


yang diciptakannnya dan tidak lagi didaasarkan pada kepemimpinan yang bersumber dari pemikiran
agama.

5. Meningkatnya kemampuan manusia mengatasi kesulitan-kesulitannya akibat perkembangan iptek


mereka sangat percaya kepada iptek tanpa perlu lagi pertolongan tuhannya.

GAMBARAN MASAYARAKAT MODERN DI KOTA

Masyarakat modern di kota-kota di negara-negara barat sedang menular ke negara berkembang pada
masyarakat tersebut. Orang tak perlu lagi bekerja seminggu penuh berkat kemajuan teknologi. Akibatnya
tersedialah waktu akhir pekan dan waktu luang yang panjang untuk rekreasi, olahraga dan hiburan-
hiburan lainnya. Bersamaan dengan itu konsumsi semakin luas yang meliputi tiap-tipa bidang kehidupan.
Pendidikan bagi generasi muda semakin makan banyak waktu sementara kontak-kontak yang heterogen
dapat diatasi dengan berbagai sarana komunikasi dan transportasi. Ekonomi dan jasa perdagangan
menjadi semakin penting daripada produksi barang.

Supaya orang dapat bertahan dalam hidup modern seperti itu. Ia tidak dapat lagi mengandalkan tradisi
dan kebiasaan dirinya sendiri. Ia harus mengikuti tingkah lakunya terutama yang sebaya dengannya.
Segala reaksi dari pilihannya disesuaikan terlebih dahulu dengan yang umum dipakai oleh sesamanya.

Setiap kelompok usia membentuk kebiasaanya masing-masing yang tak berlangsung lama karena mereka
selalu hanyut dalam perubahan usia yang menuntut adaptasi secar cepat pula. Oleh karena itu gaya
hidup yang ditentukan orang lain akan menjadikan orang tersebut kurang percaya diri. Mereka saling
mencocokkan selera mereka. Demikian pula kaum pria dan wanita, itulah gambaran tipe kepribadian
kehidupan masyarakat kota.

PENELAAHAN SOSIOLOGIS MASYARAKAT PEDESAAN


Adapun tujuan mempelajari tujuan mempelajari sosiologi masyarakat pedesaan adalah untuk
mengetahui seluk beluk masyarakat pedesaan terutama hub sosialnya, norma2nya dan lembaga2
kemasyarakatan yang ada di pedesaan. Pemahan ttg sosiologi pedesaan dpt digunakan utk usaha2
perbaikan kehidupan bagi masyarakat pedesaan

Selanjutnya sosiologi pedesaan itu penting bagi mereka yg bekerja di pedesaan jadi sosiologi pedesaan
diperlukan bagi orang2 pertanian, kehutanan, koperasi, pamong praja, polisi, hakim, pengacara, guru
agama, dokter dan pekerja sosial.

DESA SEBAGAI LINGKUNGAN HIDUP

Manusia tidak hidup dalam suatu ruang hampa, tetapi hidup dalam suatu ruang yang berisi yang disebut
link hidup. Link hidup ini terdiri dari komponen yg saling mempengaruhi. Terbagi 3 gol yaitu

· Golongan warganya yg berupa manusia yg disebut masyarakat.

· Golongan hasil buatan dan binaan manusia baik berupa materil maupun yg non materiil. Materiil :
gedung2, jembatan, jalanan, perumahan, dsb. Non materiil : kepercayaan, ideologi, adat istiadat, dsb.
Keduanya disebut kebudayaan.

· Kekayaan alam baik yg ada diatas permukaan maupun yg ada di bawah permukaan bumi. Diatas
bumi : hewan ternak, satwa liar, tumbuh2an,dsb. Dibawah bumi : barang tambang, kesburan tanah,dsb.

Penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup

Di pedesaan ada usaha2 penyesuaian diri terhadap keadaan sumber2 kekayaan alam utk meningkatkan
penghasilan dlm usaha pertanian. Usaha2 yg dimaksud adalah:

· Pemindahan penduduk dr daerah2 yg kurang cocok ke daerah yg lebih cocok utk usaha pertanian.

· Penghijauan tanah2 gundul dengan berbagai macam tanaman utk meningkatkan kesuburan tanah

· Mengusahakan lebihh banyak jenis tanaman produksi baik berupa tanaman semusim maupun
tanaman keraas atau tanaman tahunan.

Norma-norma sosial dan nilai hidup di pedesaan

Norma2 yg ada di dlm masyarakat sering di sebut norma sosial dan ada pula yg menyebutnya norma
kemasyarakatan. Norma2 tersebut berfungsi utk mengatur pergaulan manusia agar tercapai tatatertib di
dalam masy. Norma2 tsb berkelompok-kelompok pada berbagai keperluan pokok dari kehidupan
manusia, misalnya norma yg berhubungan dengan pendidikan, yg berhubungan dengan mata
pencahariaan, kekerabatan, dsb.

Secara lebih rinci fungsi lembaga kemasyarakatan itu adalah :


1) Memberikan pedoman pd anggota2 masyarakat ttg bagaimana seharusnya mereka bertingkah laku
atau bersikap dlm menghadapi masalah di dalam masyarakat terutama yg menyangkut kebutuhan pokok
yg bersangkutan.

2) Menjaga keutuhan masyarakat yg bersangkutan.

3) Memberikan pegangan atau pedoman kepada masyarakat utk mengadakan sistem pengendalian
sosial oleh masyarakat eterhadap tingkah laku anggota2nya

KEPEMIMPINAN adalah kemampuan seorang pemimpin adalah kemampuan seseorang utk


mempengaruhi orang lain utk melakukan apa yg diinginkannya terpaksa atau sukarela. Adapun cara utk
mempengaruhi orang lai dapat berupa bujukan, ajakan, paksaan dan ancaman. Sedang orang2 yg
berhasil dipengaruhinya biasanya disebut pengikut atau orang yang dipimpin

Di dalam masyarakat terutama di pedesaan dikenal adanya 2 jenis pedesaan terdapat 2 jenis pemimpin
yaitu formal leader dan informal leader. Pemimpin formal ad/ pemimpin yg kekuasaan dan
kewenangannya didasarkan atas ketentuan yg resmi sifatnya misalnya bupati, walikota, camat, lurah atau
kepala desa dst. Sedag pemimpin informal ad/ pemimpin yg tdk mempunyai kekuasaan dan kewenagan
yg resmi sifatnya tetapi warga masyarakat tunduk secara sukarela kepadanya misalnya tokoh adat, tokoh
pemuda, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.

SYARAT2 KEPEMIPINAN

Masing-masing masyarakat mempunyai syarat tertentu memilih pemimpinnya namun ada unsur2 yang
sama sebgai syarat umum bagi pemilihan pemimpin yaitu

1. Mempunyai kemampuan yang lebih baik dari kebanykan warga masyarakat yg bersangkutan.
Kemapuan yg dimaksud adalah kualitas mental dan imu pengetahuan

2. Memiliki sifat2 sosial yg lebih tinggi yaitu Tidak egoistis, simpatik, ramah dan sopan, dapat
memahami orang lain

3. Kata2nya dapat dipercaya

4. Adil dalam arti yg benar dibenarkan dan salah disalahkan

5. Bersifat sederhana

6. Dapat mengendalikan emosinya

7. Memiliki rasa tanggung jawab yg tinggi

8. Dapat menjadi contoh dan teladan yg baik

Sikap kepemimpinan
Dari sikap seorang pemimpin dalam mengatur masyarakat nya dapat dibedakan ke dalam 3 bentuk sikap
yaitu :

1) Pemimpin yg otoriter, yaitu semua ketentuan2 dan keputusan2 ditetapkan sendiri sang pemimpin
sedang para pengikutnya hanya melaksanakan perintah saja. Seorang pemimpin yg otoriter biasanya tdk
segan2 menggunakan kekerasan dan tekanan2 kepada pengikuutnya agar mengikuti kehendaknya.
Dalam situasi seperti ini biasanya muncul tukang2 jilat atau sikap ABS.

2) Pemimpin leberal, pemimpin yg terlalu memberikan kebebasan kepada pengikutnya sehingga bagi
pengikut yg kurang bertanggung jawab akan bermasa bodoh dan acuh tak acuh

3) Pemimpin yg demokratis, yaitu pemimpin yg setiap kebijakannya selalu dimusyawarahkan dengan


pengikut2 nya sebelum kebijakan itu dilaksanakan. Selain itu pemimpin yg demokratis senantiasa
berusaha memimpin para pengikutnya terutama dalam mengikuti aturan2 yg berlaku.

Menurut Alfred L ada beberapa jenis kepemimpinan yg tdk baik, yaitu :

1) Pemimpin yg menggiring budak belian

2) Pemimpin yg lemah

3) Pemimpin yg kebingungan

4) Pemimpin yg sibuk sendiri

Anda mungkin juga menyukai