PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Ilmu kedokteran adalah sebuah ilmu yang membicarakan cara-cara
pemeliharaan tubuh manusia agar tetap sehat dan dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Selain itu ilmu kedookteran juga cara-cara
penanggulangan dan penyembuhan tubuh yang terkena penyakit dengan
cara mendiagnosa (menentukan) penyakitnya, kemudian mengobatinya
(terapi).
Konstribusi peradaban Islam dalam dunia kedokteran sungguh
sangat ternilai. Di era keemasannya, peradaban Islm telah melahirkan
sederet pemikir dan dokter terkemuka yang telah meletakkan dasar-dasar
ilmu kedokteran modern. Dunia Islam juga tercatat sebagai peradaban
pertama yang mempunyai rumah sakit dan dikelolaqh oleh tokoh-tokoh
professional.
Dari literatur ilmu kedokteran islam ini, maka sangat penting
dikaji. Terutama pada pengetahuan tentang kontribusi pengobatan yang
diberikan kepada dunia.
2. Rumusan Masalah
a. Penyakit apa yang muncul pada masa awal kedokteran islam?
b. Bangaimana cara mengobati penyakit tersebut?
c. Apa yang dinamakan psikiatri?
d. Bagaimana sejarah rumah sakit dalam Islam?
e. Apa yang dimaksud dengan psikiatri?
f. Bagaimana preventive medicine dalam kedokteran Islam?
g. Bagaimana kesaksian non Muslim dalam kedokteran Islam?
3. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui Penyakit yang muncul pada masa awal kedokteran islam
b. Mengetahui cara mengobati penyakit tersebut
c. Mengetahui Apa yang dinamakan psikiatri
d. Mengetahuisejarah rumah sakit dalam Islam
e. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan psikiatri
f. Mengetahui preventive medicine dalam kedokteran Islam
g. Mengetahui kesaksian non Muslim dalam kedokteran Islam
BAB II
PEMBAHASAN
3
Yusuf assidqi, Republika Khazanah...28
Dalam hal ini, Ia mengategorikan epilepsi dalam unsur neuropsikiatri.
Menurut Syed Wasim dan Hasan Aziz, Ibnu Sina pula yang pertama kali
memakai kata ‘epilepsi’ di bidang kedokteran. Kata itu terdapat dalam
mahakarya berjudul al-Qanun fi at-Thibb atau Kanun Kedokteran karya
Ibnu Sina.4
Para sejarawan sains tak hanya mengagumi, tapi juga
membandingkan karya dan pemikiran Ibnu Sina dan Hipocrates. Kedua
ilmuwan legendaris itu diketahui tetap memasukkan persepsi publik terkait
aspek supranatural seputar epilepsi. Menurut tokoh bernama lengkap Abu
Ali al Husayn ibn Abd Allah ibn Sina itu, epilepsi terjadi karena adanya
gangguan pada saraf otak. “Gejala epilepsi bisa berupa kejang-kejang
hingga hilang kesadaran,” kata Ibnu Sina yang punya nama Latin,
Avicenna. Kanun Kedokteran juga membahas penyakit neuropsikiatri lain,
seperti halusinasi, mimpi buruk, melankolia, demensia, paralisis, darah
tinggi, vertigo, serta tremor. Kontribusi penting turut di sumbangkan para
ahli kedokteran asal Persia yang berhasil merintis metode penyembuhan
epilepsi.5
2. Psykiatri
4
Yusuf assidqi, Republika Khazanah...halaman 28
5
Yusuf assidqi, Republika Khazanah...halaman 28
6
Yusak Burhanuddin; Kesehatan Mental; Penerbit Pustaka Setia; Bandung; 1999; Hal.12.
gejala penyakit jiwa dan gangguan kejiwaan. Kedua, kesehatan jiwa
adalah dengan cara aktif, luas, lengkap tidak terbatas, ia berhubungan
dengan kemampuan orang yang menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri
dan dengan masyarakat lingkungannya.7b. Asal Mula Gangguan Jiwa
7
Musthafa Fahmi; Penyesuaian Diri, Pengertian dan Peranannya Dalam Kesehatan
Mental; Bulan Bintang; Jakarta ; 1982; Hal. 21.
pengeluaran darah atau pemberian air murni dan lain-lain. Pandangan ini
dianut terus oleh teman-teman dan murid Hippocrates seperti
Plato,Aristoteles , sampai pada zaman dominasi dari Romawi, yaitu kira-
kira 100-500 tahun sesudah Masehi.
8
Ramayulis,Haji, Psikologi Agama. (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h.128
gangguan mental menurut islam yaitu qalb dan af’al (hati dan
perbuatan). Gejala-gejala gangguan mental semacam ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Hati yang menyimpang dari keikhlasan dan ketundukan kepada
Allah sehingga menjadi lupa terhadap posisinya sebagai hamba
Allah. Wujud dari penyimpangan ini bisa dalam bentuk ria, hasad,
ujub, takabur, tamak dan sebagainya.
2. Perilaku yang terbiasa dengan pelanggaran ajaran agama disebabkan
oleh dominannya peran nafs al-ammarah dalam kehidupan.9
9
Abdul Mujib; Kepribadian Dalam Psikologi Islam; PT Raja Grafindo
Perkasa; Jakarta; 2006; Hal. 305.
10
Manfred Ulmann, Islamic Medicine (Inggris: Edinburg University Press, 1978),
halaman 5
11
A. R. Nowsheravi. Muslim Hospitalic In The Medieval Period. Islamic studies, Vol. 22,
no 2, 1983. halaman 52
12
Fajar Aryanti. Manajemen Pelayanan Rumah Sakit, Cet. 1, (Jakarta Selatan: 2015),
halaman 80
a. Pendapat perama mengatakan bahwa Bimaristan didirikan dengan
perintah langsung dari Nabi pada masa perang Khandak yang
diperintahkan langsung kepada Sa’ad bin Mu’adz untuk membangun
sebuah tenda di dalam masjid Madinah.13
b. Pendapat kedua oleh Taqi’ dl-din al-Maqrizi menjelaskan bahwa
Biamristan didirikan pada masa Khalifah bani Umayyah oleh al-Walid
bin ‘Abdul malik pada tahun 88H/ 706 di Damaskus. Ia juga
menjelaskan bahwa Khalifah sudah mempekerjakan dokter dan
menggajinya di Bimaristan secara rutin.14
c. Pendapat ketida oleh sejarawan kontemporer Arab, yang mengatakan
bahwa Bimaristan pertama adalah Bimaristan Harun Ar-Rasyid (170-
193H/786-806M). Pada masa ini pembangunan Bimaristan sangat
signifikan, karena pengaruh langsung dari sekolah Jundhisapur dan
perkembangan peradaban Islam dari abad ke-7.15
Dari ketiga pendapat ini, dapat disimpulkan bahwa pembangunan
Bimaristan sebagi pelayanan kesehatan audah sejak masa Nabi.
Sedangkan rumah sakit sebagai sebuah lembaga Rumah sakit dibangun
pada masa nani Umayyah oleh Walid bin Abdul Malik. Kemudian
rumah sakit mencapai puncak kejayaannya, sebagai pusat pelayanan
kesehatan maupun pusat pendidikan pada masa Harun Ar-Rasyid yaitu
pada masa bani Abbasiyah.
Pada masa harun Ar-Rasyid inilah merupakan puncak kejayaan
Islam, masa kejayaan ilmu pengetahuan, dan juga masa rumah sakit
islam (Bimaristan). Rumah sakit dibangun dengan arsitek yang paling
modern pada masanya dengan fasilitas pendidikan yang lengkap
dengan buku-buku kedokteran. Pada awal abad ke-4 H banyak rumah
sakit yang berfungsi sebagai pusat pendidikan kedokteran disamping
fungsi dasarnya sebagai tempat merawat pasien.
13
Mohammed El Ayadi. Les Maristanes dans le monde arabo-musulman. Jurnal sejarah
ilmu medis, TOME XXVIII, No. 2. Maroko, Casablance, 1994. Halaman 148
14
El Ayadi. Les Maristanes dans...,halaman 148
15
El Ayadi. Les Maristanes dans...,halaman 148
Pada masa al-Maa’mun (813-833 M) mendirikan Barimistan
dengan ddidapatkan sekitar 800 dokter pada masa itu. Rumah sakit
Islam Baghdad selanjutnya adalah Baramistan Al-Adudi pada tahun
982 M oleh penguasa buwaihi yang bernama Abu syuja fanna khusra.
Rumah sakit ini juga memilki perpustakaan besar, apotek dan sapur.
Rumah sakit merupakan salah satu prestasi intitusiona tersebar
masyarakat Islam abad pertengahan. Antara abad ke-9 dan ke-10 dan
lima rumah sakit dibangun di Bagdad. Rumah sakit yang paling
terkenal adalah Rumah Sakit paling terkenal adalah Aududi yang
dibangun di bawah pemerintahan Buyudiyah pada tahun 982. Setelah
periode ini jumlah rumah sakit meningkat. Ketika institusi terkenal
seperti Rumah Sakit Nuri di Damaskus (abadke-12), dan Rumah Sakit
al-Mansuri di Kairo (abad ke-13) dibangun bersamaan dengan Rumah
Sakit lain di Qairawan , Mekkah, Madinah dan Raiyy. 16
4. Preventive Medicine
16
John L.Esposito ed, The Oxford History of Islam , diterjemahkan oleh M. Khairul
Anam dengan judul Sains-sains Islam (Jakarta: Inisiasi Press). H. 67
- Kognitif: memulihkan fungsi daya pikir dan daya ingat rasional
sehingga penderita mampu membedakan nilai-nilai moral etika.
- Perilaku: memulihkan gangguan perilaku yang tergangu menjadi
perilaku yang mampu menyesuaikan diri
- Keluaarga: memulihkan penderita dan keluarga
c. Terapi Psikososial: penderita agar mampu kembali beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mandiri, dan tidak menjadi
beban keluarga. Dalam keadaan ini tetap mengkonsumsi obat
psikofarmaka.
d. Terapi Psikoreligius: ritual seperti sembayang, berdoa, dan kajian kitab
suci.
e. Rehabilitasi: persiapan penempatan kembali ke keluarga dan masyarakat.
Terapi tersebut bertujuan membebaskan penderita dari stress dan
membantu agar dapat mengerti jelas sebab dari kesukaran dan membantu
terbentuknya mekanisme pembelaan yang lebih baik dan dapat diterima
oleh keluarga dan masyarakat.
KASUS
Seorang wanita beragama islam menikah dengan seorang pria
yang beragama bukan islam dan berasal dari suku bangsa yang berbeda
.Dengan pernikaha ini wanita tersebut beralih agama mengikuti agama
suami Setelah peraikahan, wanita diboyong oleh suaminya ketempat asal
suami, yang ternyata bukan saja berbeda dalam agama yang semula
dipeluknya (islam) namun juga dalam hal adat istiadat sehari-hari yang
diwaraai dengan kehidupan keberagamaan dari suku suaminya .
Beberapa bulan berselang , wanita ini mengalami stress dan
kemudian manifest gangguan jiwa dengan gejala -gejala psikotik.
Akhirnya oleh suaminya ia dibawa kembali ke Jakarta dan dibawa ke RS
Jiwa Islam Klender . Atas persetujuan keluarga pasien ini selain diberi
pengobatan psikofarmakologi juga diberi terapi religius dan dianjurkan
untuk melakukan ibadah menurut islam . Ternyata kurang dari satu pekan,
pasien sudah mengalami perbaikan semua gejala-gejala psikotik sudah
hilang dan diperbolehkan berobat jalan.17
5. Kesaksian Non Muslim Atas Kedokteran Islam
Melusuri kembali kelahiran dan perkembangan ilmu kedokteran
Islm tidak terlewatkan para tokoh yang sangat berperang dalam
meletakkan karya dan ilmunya, khusunya dalam bidang kedokteran . Al-
Razi dan Ibnu Sina adalah tokoh penting yang karya-karyanya paling
berpengaruh di dunia, bahkan non muslimpun mau mengakui atas
kedokteran islam oleh para ilmuwan muslim.18
Al-Razi yang merupakan perintis awal ilmu kedokteran. Dia
adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria al-Razi atau lebih dikenal
dengan nama al-Razi, ia lahir di Rayy, dekat Teheran, Iran pada tahun 846
M. Ia seorang pemikir yang disegani dan dihormati di Barat. Dalam
karyanya, The Spiritual Physic of Rhazes (penyembuhan rohani). Denga
karya-karya yang dihasilkan dalam bidang kedokteran, pengabdian dan
kejeniusan diakui oleh Barat dengan menyebutnya sebagai pionir terbesar
dunia Islam dibidang kedokteran dan juga dikenal tabib terbesar
sepanjang sejarah. Sementara sejarawan barat yaitu George Sarnton
mengomentari al-Razi adalah kimiawan dan fisikawan.19 Dia adalah
seorang perintis latrokimia zaman Renaisanse, maju dibidang teori, ia
memdukan pengetahuannya yang luas melalui kebijaksanaan Hippokratis.
Dalam karyanya “al-Mansuri “ Ia menyoroti tiga aspek penting dalam
kedokteran antara lain: kesehatan pablik, pengobatan preventif , dan
perawatan penyakit khusus.
Dunia Islam memanggilnya Ibnu Sina, tapi kalangan Barat
menyebutnya dengan panggilan Avicenna, ia merupakan seorang ilmuan,
filosof dan dokter pada abad ke-10. Selain itu dia juga dikenal dengan
penulis yang produktif. Dan sebagian banyak tulisan yang berisi filsafat
17
Maramis (1980). Ilmu Kedokteran Jiwa, Surabaya: Airlangga press.
18
Manfred Ulmann, Islamic Medicine..., halaman 38
19
Manfred Ulmann, Islamic Medicine..., halaman 40
dan pengobatan. Karya-karyanya membanjiri literature modern dan
mengilhami karya-karya pemikir Barat. Pengaruh pemikiran dan telaahnya
di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga
merambah Eropa.20
Penelitian Profesor Kedokteran: Ini 3 fungsi .Al-Qur’an untuk
penyembuhan
“Kami, para dokter, sekarang telah menerima fakta berdasarkan apa
yang dialami pasien kami selamaberabad-abad, bahwapenyembuhanadalahdari
Allah, dan kami hanyaalatPenyembuh.” DemikianpengakuanShahidAthar, M.D.
seorang Associate Professor KedokteranKlinisdari Indiana University School of
Medicine.Untuk mendapatkan kesimpulan di atas, Dr. Athar yang juga Ketua
Asosiasi Medis Islam Amerika Utara dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan
Islam (IAS) telahmelakukanberbagaipenelitianterhadappasien-pasiennya.21
“Kami memberikan obat yang sama untuk dua pasien yang berbeda
dengan jenis yang samadarimasalahmedisataumelakukanoperasi yang
samapadaduapasiendinyatakandenganrisiko yang sama. Hasilnya, pasien yang
satubertahandan yang lain tidak. Hal initidaksesederhana akibat faktor
keberuntungan,” ujarnya.
Socrates memang pernah mengatakan, “Saya berpakaian luka dan Tuhan
menyembuhkan itu.” Namun, jauh sebelum itu, hal ini telah diakui oleh Nabi
Musa ‘alaihis salaam, sebagaimana yang diabaddikandalam Qur’an Surat Ash-
Shuara’ ayat 80,
20
Manfred Ulmann, Islamic Medicine..., halaman 40
21
www.Arrahman.com. Diakses pada tanggal 11 januari 2018
َ ف لَهُ ِإ هّل ُه َو ۖ َو ِإ ْن َي ْم
س ْس َك ِب َخ ْي ٍّر َ ض ٍّر فَ ََل َكا ِش س ْس َك ه
ُ َّللاُ ِب َ َو ِإ ْن َي ْم
ش ْيءٍّ قَدِيرَ علَ ٰى ُك ِل
َ فَ ُه َو
“Dan jika Allah menimpakansesuatukemudharatankepadamu,
makatidakada yang menghilangkannyamelainkanDiasendiri.Dan
jikaDiamendatangkankebaikankepadamu, makaDiaMahaKuasaatastiap-
tiapsesuatu.”
22
www.Arrahman.com. Diakses pada tanggal 11 januari 2018
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS Al-Isra:
17:82).
23
www.silontong.com. Diakses pada tanggal 10 Januari 2018
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Ilmu kedokteran adalah sebuah ilmu yang membicarakan cara-cara
pemeliharaan tubuh manusia agar tetap sehat dan dapat menjalankan
fungsinya dengan baik.Pengobatan adalah suatu cara untuk melakukan
penyembuhan, tanpa disertai adanya pendidikan secara khusus, dan semua
orang dapat mempelajarinya.Menurut Ibnu Sina, dalam kitabnya Al-
Qānūn fi al- Țibb (The Canon of Medicine) menyakatan bahwa ilmu
kedokteran adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai keadaan
tubuh, baik dalam keadaan sehat maupun tidak.. Ilmuwan muslim yang
pertama kali mempelopori kajian tentang epilepsi didunia Islam adalah
Ibnu Sina. Dalam hal ini, Ia mengategorikan epilepsi dalam unsur
neuropsikiatri. Menurut Syed Wasim dan Hasan Aziz, Ibnu Sina pula yang
pertama kali memakai kata ‘epilepsi’ di bidang kedokteran.
Ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah
kesehatan jiwa/ mental yang bertujuan mencegah timbulnya gangguan atau
penyakit mental dan gangguan emosi, dan berusaha mengurangi atau
menyembuhkan penyakit mental serta memajukan kesehatan jiwa rakyat.
Psikiatri merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang bersifat
khusus.Pada pertengahan Abad ke-20 an sebagai awal terjadinya
perkembangan dalam bidang farmakologi, yaitu diketemukannya
khlorpromazin atau largactil.
Dalam Islam rumah sakit lebih dikenal dengan nama Bimaristan,
yang dibangun menggantikan kuil penyembahan pada masa kuno.Pada
masa ini ilmu Kedokteran ditandai dengan berkembangnya pengetahuan
patologi klinik dalam mempelajari satu jenis penyakit, yang
menghubungkan antara symptom dengan patologi anatomi.
DAFTAR PUSTAKA