Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN CHAPTER 4

SIKLUS PENDAPATAN
(Muhammad Raihan Reza Hariyono/185020301111069)

Siklus pendapatan adalah pertukaran langsung dari barang jadi atau jasa menjadi sebuah
kas dalam satu transaksi antara pembeli dan penjual. Namun tidak semua transaksi jual
beli berlangsung tunai, terkadang penjualan terjadi secara kredit sehingga menimbulkan
jeda waktu antara penjualan terjadi dengan penerimaan kas. Maka siklus pendapatan
sebuah perusahaan memiliki dua subsistem: (1) subsistem pemrosesan pesanan penjualan,
(2) subsistem penerimaan kas.

Chapter ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian besar, bagian pertama menjelaskan konsep
dari siklus pendapatan dan bagian kedua menjelaskan mengenai sistem fisik siklus
pendapatan.

BAGIAN 1: KONSEP SISTEM SIKLUS PENDAPATAN

A. Gambaran Aktivitas Siklus Pendapatan


Siklus pendapatan untuk perusahaan dagang dan manufaktur secara konseptual
memiliki 3 (tiga) urutan proses:
1. Prosedur Order Penjualan—mencakup:
a. Penerimaan Pesanan
Proses penjualan diawali dengan penerimaan pesanan pembeli (menentukan
jumlah dan tipe barang dagangan yang diinginkan), lalu mengubah pesanan
pembeli menjadi sebuah bentuk standar yang memenuhi standar pemrosesan
pesanan, yang mencakup nama pembeli, alamat, nomor rekening; nama
barang, nomor barang, harga dan kuantitas barang; dsb. Lalu salinan dari
pesanan penjualan tersebut dimasukkan dalam file pesanan terbuka pelanggan
untuk menjadi referensi di masa yang akan datang.
b. Pengecekan Kredit
Sebelum memproses pesanan lebih lanjut, kelayakan kredit pelanggan perlu
diperiksa. Bagian penerima pesanan penjualan akan mengirim kartu pesanan
penjualan yang memuat berbagai informasi pelanggan kepada bagian
persetujuan kredit. Apabila kredit pelanggan disetujui, pesanan penjualan
yang telah disetujui akan dikembalikan dan pesanan akan diproses lanjut
dengan mengumumkan pesanan ke berbagai bagian. Untuk pelanggan baru
biasanya perusahaan akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
c. Pemilihan Barang
Pesanan pelanggan yang disetujui kemudian diproses dengan mengirimkan
dokumen release stock untuk dilakukan pemilihan barang yang sesuai dengan
pesanan di dalam gudang. Setelah barang dipilih, kemudian dilakukan
verifikasi barang dan dokumen release stock yang telah diverifikasi
dikirimkan ke bagian pengiriman barang.
d. Pengiriman Barang
Sebelum menerima dokumen pelepasan barang yang terverifikasi, bagian
pengiriman barang akan menerima packing slip dan shipping notice dari
bagian penerimaan pesanan. Sebelum barang dikirim, bagian pengiriman
barang akan melakukan pengecekan ulang terakhir, melakukan pengemasan
barang sekaligus menempelkan packing slip, dan menyiapkan bill of lading.
Ketika pesanan telah dikirimkan, bagian pengiriman barang akan mencatat
pengiriman, mengirimkan shipping notice dan dokumen release stock ke
bagian penagihan sebagai bukti pengiriman serta memperbarui file pesanan
terbuka pelanggan.
e. Penagihan Pelanggan
Penagihan pelanggan harus dilakukan setelah pengiriman barang dilakukan,
karena jika tidak akan menimbulkan berbagai masalah. Bagian penagihan
harus menunggu shipping notice dan dokumen stock release dari bagian
pengiriman dan kemudian menagihnya. Bagian penagihan juga melakukan
pencatatan penjualan dalam jurnal penjualan, meneruskan salinan buku besar
penjualan ke rekening pembaruan piutang, dan mengirimkan dokumen stock
release ke rekening persediaan untuk dilakukan pembaruan. Jurnal penjualan
perlu dibuat untuk setiap transaksi yang telah selesai, lalu pada akhir periode
akan dikumpulkan menjadi voucher jurnal penjualan yang akan dikirim ke
buku besar untuk posting, berikut ayat jurnal penjualan:
Piutang—Pengendalian XXX
Penjualan XXX

f. Pembaruan Catatan Persediaan


Bagian pengendali persediaan memperbarui akun buku besar pembantu
persediaan dari informasi yang terkandung dalam dokumen stock release.
Dalam sistem persediaan perpetual, setiap item persediaan memiliki
catatannya sendiri di dalam buku besar. Setiap dokumen stock release
mengurangi jumlah yang dimiliki satu akun persediaan atau lebih. Secara
berkala, nilai finansial dari total pengurangan persediaan dirangkum dalam
voucher jurnal dan dikirim ke fungsi buku besar untuk diposkan ke akun
berikut:
HPP XXX
Persediaan—Pengendalian XXX

g. Pembaruan Catatan Piutang


Catatan pelanggan dalam buku besar piutang dagang buku besar diperbarui
dari informasi pesanan penjualan (salinan buku besar). Setiap pelanggan
memiliki catatan akun di buku besar pembantu piutang yang berisi,
setidaknya, data berikut: nama pelanggan; alamat pelanggan; saldo saat ini;
kredit yang tersedia; tanggal transaksi; nomor faktur; dan kredit untuk
pembayaran, pengembalian, dan tunjangan.
h. Posting ke Buku Besar
Pada akhir periode pemrosesan transaksi, fungsi buku besar telah menerima
voucher jurnal dari tugas-tugas penagihan dan pengendalian persediaan dan
ringkasan akun dari fungsi piutang. Kumpulan informasi ini memiliki dua
tujuan. Pertama, buku besar menggunakan voucher jurnal untuk mengirim ke
akun control berikut:
Piutang—Pengendalian xxxx
HPP xxx
Penjualan xxxx
Persediaan—Pengendalian xxx
Karena akun buku besar digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan,
mereka hanya berisi angka ringkasan (tidak ada detail pendukung) dan hanya
memerlukan informasi posting ringkasan. Kedua, informasi ini mendukung
pengendalian verifikasi independen yang penting. Ringkasan piutang, yang
disediakan oleh fungsi piutang secara independen, digunakan untuk
memverifikasi keakuratan voucher jurnal dari penagihan. Angka ringkasan
piutang harus sama dengan total debit ke piutang yang tercermin dalam
voucher jurnal untuk periode transaksi. Dengan merekonsiliasi angka-angka
ini, fungsi buku besar dapat mendeteksi banyak jenis kesalahan.

2. Prosedur Retur Penjualan


Sebuah organisasi dapat berekspektasi bahwa sejumlah tertentu dari barang
yang dijual akan dikembalikan karena berbagai alasan, misalnya salah kirim,
barang cacat atau rusak dalam pengiriman, atau bahkan pembatalan dari
pelanggan. Ketika retur penjualan diperlukan, pelanggan akan meminta nota
kredit dari penjual dan membalik transaksi sebelumnya di prosedur order
penjualan. Prosedur retur mencakup:
a. Menyiapkan Slip Retur
Setelah barang diterima kembali, pegawai bagian penerimaan retur akan
menghitung, memeriksa, dan membuat slip retur untuk mendeskripsikan
barang yang dikembalikan. Barang kemudian akan distok ulang ke gudang,
sedangkan slip retur salinan akan dikirimkan ke bagian penjualan.
b. Menyiapkan Nota Kredit
Setelah slip retur diterima, pegawai penjualan akan membuat nota kredit yang
memberikan pelanggan hak untuk menerima kredit dari barang dagang yang
dikembalikan. Dalam sebuah kasus, ada batasan tertentu kredit yang dapat
disetujui oleh juru tulis, apabila melebihi batasan tertentu, nota kredit akan
diberikan kepada manajer kredit untuk disetujui. Setelah disetujui, nota kredit
akan dikirimkan ke bagian penagihan untuk membalik transaksi sebelumnya.
c. Penyetujuan Nota Kredit
Manajer kredit mengevaluasi keadaan dari retur dan membuat penilaian untuk
menyetujui kredit atau tidak.
d. Pembaruan Jurnal Penjualan
Setelah nota kredit yang disetujui diterima, transaksi kemudian dicatat dalam
jurnal penjualan dalam ayat jurnal yang berlawanan. Nota kredit kemudian
diteruskan ke bagian persediaan untuk posting. Pada akhir periode, ringkasan
retur penjualan dalam voucher penjualan diberikan ke departemen buku besar.
e. Pembaruan Catatan Persediaan dan Piutang
Pengendali persediaan memperbarui catatan persediaan dan meneruskan nota
kredit ke bagian piutang, dimana akun pelanggan juga disesuaikan.
f. Pembaruan Buku Besar
Dalam buku besar, berikut adalah penyesuaiannya:
Persediaan—Pengendalian xxx
Penjualan xxxx
HPP xxx
Piutang—Pengendalian xxxx

3. Prosedur Penerimaan Kas—mencakup:


a. Membuka Surat dan Menyiapkan Saran Pengiriman Uang
Pegawai bagian ruang surat akan membuka surat yang berisikan pembayaran
dari pelanggan dan saran pengiriman uang (remittance advice). Remittance
advice pada awalnya dikirimkan bersamaan dengan tagihan, lalu pelanggan
diminta untuk mengembalikannya bersamaan dengan pengiriman cek/uang
pembayaran. Remittance advice berisikan informasi transaksi yang akan
memudahkan penjurnalan setoran kas/cek dan pembaruan piutang.
b. Mencatat dan Menyetorkan Cek
Setiap cek yang telah diterima akan dicatat oleh juru tulis ke dalam sebuah
daftar yang disebut remittance list/cash prelist. Cek yang telah diterima oleh
karyawan penerimaan kas akan diverifikasi kecocokan dan kelengkapannya
dengan remittance list. Setelah dicocokkan, cek tersebut akan dicatat dalam
jurnal penerimaan kas, lalu juru tulis akan menyiapkan slip deposit yang
berisikan total setoran hari itu dan meneruskan slip beserta cek ke bank.
Setelah penyetoran dana, teller bank akan mengembalikan slip deposit ke
perusahaan untuk dilakukan rekonsiliasi. Pada akhir periode, seluruh
penerimaan kas akan diringkas dalam voucher jurnal dan mengirimkan ke
bagian buku besar untuk di jurnal sebagai berikut:
Kas xxx
Piutang—Pengendali xxx
c. Pembaruan Piutang
d. Pembaruan Buku Besar
e. Mencocokkan Penerimaan Kas dan Penyetoran
Secara berkala (mingguan atau bulanan), seorang pegawai dari kantor
pengontrol (atau seorang karyawan yang tidak terlibat dengan prosedur
penerimaan kas) merekonsiliasi penerimaan kas dengan membandingkan
dokumen-dokumen berikut: (1) salinan prelist, (2) slip setoran yang diterima
dari bank, dan (3) voucher jurnal terkait.

4. Pengendalian Siklus Pendapatan


Dilakukan untuk pengendalian internal, mencakup otorisasi transaksi, pemisahan
tugas dan wewenang, pengawasan, catatan akuntansi, akses control, dan verifikasi
independen.
a. Otorisasi Transaksi, diantaranya:
1) Pengecekan Kredit
2) Kebijakan pengembalian
3) Cash Prelist
b. Pemisahan Wewenang, beberapa pemisahan wewenang yang perlu
dilakukan diantaranya:
1) Otorisasi transaksi harus terpisah dari pemrosesan transaksi
2) Kustodian aset harus terpisah dari tugas pencatatan aset
3) Organisasi harus terstruktur sehingga tindakan penipuan memerlukan
kolusi antara dua orang atau lebih
c. Pengawasan
d. Catatan Akuntasi
1) Dokumen Pra-nomor. Dokumen yang diberi nomor sebelumnya
(pesanan penjualan, pemberitahuan pengiriman, saran pengiriman, dan
sebagainya) diberi nomor urut oleh printer dan memungkinkan setiap
transaksi diidentifikasi secara unik.
2) Jurnal Khusus. Dengan mengelompokkan transaksi serupa bersama-
sama ke dalam jurnal khusus, sistem ini menyediakan catatan singkat dari
seluruh kelas peristiwa.
3) Buku Besar Pembantu
4) Buku Besar
5) File. Beberapa contoh diantaranya:
-File pesanan terbuka penjualan menunjukkan status pesanan pelanggan.
-Log pengiriman menentukan pesanan yang dikirim selama periode
tersebut.
-File catatan kredit menyediakan data kredit pelanggan.
-File pending pesanan penjualan berisi pesanan terbuka yang belum
dikirim atau ditagih.
-File pesanan ulang berisi pesanan pelanggan untuk item yang tidak
tersedia.
-File voucher jurnal adalah kompilasi dari semua voucher jurnal yang
diposting ke buku besar.
e. Kontrol Akses
Kontrol akses mencegah dan mendeteksi akses tidak sah dan ilegal ke aset
perusahaan. Aset fisik yang berisiko dalam siklus pendapatan adalah
persediaan dan uang tunai.
f. Verifikasi Independen
Tujuan dari verifikasi independen adalah untuk memverifikasi keakuratan dan
kelengkapan tugas yang dilakukan fungsi-fungsi lain dalam proses. Agar
efektif, verifikasi independen harus dilakukan pada titik-titik kunci dalam
proses di mana kesalahan dapat dideteksi dengan cepat dan diperbaiki.
BAGIAN 2: SISTEM FISIK

Anda mungkin juga menyukai