DISUSUN OLEH:
Ally Daniel Siburian 7172142010
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. TUJUAN ................................................................................................................. 1
C. MANFAAT ............................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................... 5
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 9
A. SIMPULAN ............................................................................................................ 9
B. SARAN ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu cara dalam mengembangkan usaha, maka harus menyusun setiap transaksi yang
terjadi dalam kegiatan usaha tersebut sehingga pemilik usaha maupun pihak yang terlibat
dalam kegiatan usaha tersebut mengetahui apakah usaha yang dijalankan mengalami
keuntungan atau kerugian. Dengan dibuatnya laporan transaksi tersebut, maka usaha yang
dijalankan bisa dikembangkan ataupun diperbaiki kearah yang lebih baik lagi.
B. Tujuan
Dalam melakukan tugas projek ini bertujuan memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Keuagan II, dan juga untuk melatih mahasiswa dalam bekerja sama dengan orang lain, serta
sebagai referensi sumber belajar kami selain dari buku yang telah diberikan sebagai buku
utam kami. Dalam tugas projek ini juga melatih para mahasiswa dalam membuat laporan
yang baik sebagai sarana pembelajaran agar mahasiswa bisa membuat skrpsi atau tugas akhir
dengan baik nantinya, dikarenakan sudah dibiasakan sejak awal untuk membuat makalah
yang baik. Tugas ini juga melatih pemahaman mahasiswa dalam membuat laporan keuangan.
C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan projek ini adalah, selain terpenuhinya tugas untuk
mendapatkan nilai akhir mahasiswa, projek ini juga melatih mahaswa untuk terbiasa menulis
sebuah karya ilmiah yang baik serta rapi, dan juga membuat mahasiswa lebih mudah dalam
membuat laporan transaksi perusahaan dan membuatnya kedalam laporan keuangan.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa merupakan suatu unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk
yang tidak berwujud “jasa” dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.Atau
perusahaan jasa dapat diartikan juga sebagai suatu perusahaan yang menjual jasa yang
diproduksinya, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para konsumen dan mendapatkan
keuntungan. Menurut Philip Kotler, pengertian perusahaan jasa adalah perusahaan yang
menawarkan suatu tindakan bersifat abstrak atau tidak berwujud dan tidak menyebabkan
perpindahan kepemilikan pada orang lain.
Ciri-ciri perusahaan jasa:
Pendapatan berasal dari penjualan jasa.
Dalam proses memproduksi jasa bisa atau tidak memerlukan bantuan dari produk
fisik.
Jasa yang diberikan tidak sama, jadi masing-masing konsumen dapat memperoleh
jenis pelayanan yang berbeda dengan konsumen lainnya.
Tidak memiliki persedian produk dalam bentuk fisik karena produk yang dijual
merupakan produk yang tidak berwujud “jasa” jadi produk yang dihasilkan tidak
dapat dilihat akan tetapi manfaatnya dapat dirasakan.
Biasanya tingkatan harganya memiliki sifat yang tidak mutlak sebab murah atau
mahalnya harga yang ditetapkan oleh perusahaan tergantung tingkat kebutuhan
konsumen.
Jasa yang dihasilkan tidak bisa disimpan, jadi sekali dibeli maka penggunaannya akan
langsung habis.
Karakteristik Perusahaan Jasa:
1. Kegiatan Utamanya Adalah Menjual Jasa
Sesuai dengan pengertian badan usaha jasa dimana perusahaan ini menjual produk
berupa jasa yang bermanfaat dan dibutuhkan konsumen.Sehingga kegiatan utama dalam
operasional perusahaan adalah menjual dan menawarkan jasa.
2. Tidak Menyediakan Produk dalam Bentuk Fisik
Umumnya pada perusahaan penyedia jasa tidak menyediakan produk dalam bentuk
fisik atau barang.Badan usaha jasa menjual produk-produk yang tidak dapat disimpan dan
tidak kasat mata (abstrak) namun manfaatnya dapat dirasakan.
2
3. Bisa Membutuhkan atau Tidak Membutuhkan Barang Berwujud
Tergantung dari jenis usaha jasa yang didirkan, bisa membutuhkan atau tidak
membutuhkan barang berwujud. Misalnya dalam bisnis jasa travel, tentu membutuhkan
armada untuk konsumen yang memesan jasa travel. Beda halnya jika membangun jasa
keuangan maka tidak membutuhkan produk nyatanya.
4. Produk Jasa Tidak Bisa Sama Persis Antar Konsumen
Jika Anda menjual produk berwujud dimana barang yang dijual antar konsumen akan
memiliki wujud dan hasil yang sama. Lain halnya pada badan usaha jasa dimana hasil jasa
yang akan diterima setiap konsumen bisa jadi berbeda dengan konsumen lain. Misalnya
dalam hal kualitas jasa atau kemampuan pemberi jasa.
5. Harga Jasa Tidak Dapat Dipatok General
Umumnya, konsumen yang membutuhkan produk jasa memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda.Sehingga harga jasa tidak dipatok secara general atau umum dan tergantung
dari kebutuhan konsumen.
6. Tidak Ada Harga Pokok Produksi dan Penjualan
Karena pada perusahaan jasa biasanya tidak membutuhkan bahan baku produksi yang
berwujud, maka dalam pelaporan keuangan tidak bisa dilihat harga pokok produksi dan
penjualan karena tidak ada patokan biaya yang dikeluarkan untuk bahan-bahan produksi.
Sehingga dalam laporan keuangan hanya terdapat unsur pendapatan dan biaya lain-lain untuk
perhitungan laba-rugi.
Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Jasa:
Sama seperti jenis usaha lainnya, perusahaan penyedia jasa juga memiliki kelebihan
dan kekurangan tertentu. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan jenis usaha
yang satu ini:
1. Kelebihan Usaha Jasa
Dengan berbisnis jasa tidak membutuhkan tempat untuk display produk sehingga
dalam hal sewa tempat usaha akan lebih hemat.
Tidak memerlukan tempat untuk penyimpanan barang atau gudang.
Pada badan usaha jasa tertentu tidak membutuhkan banyak karyawan sehingga
menghemat pengeluaran gaji karyawan.
2. Kekurangan Usaha Jasa
Strategi promosi membutuhkan testimoni pelanggan sebanyak-banyaknya karena
tidak ada produk yang bisa digunakan untuk demo.
3
Meskipun ada komplain, namun dalam badan usaha jasa tidak bisa mengembalikan
apa yang sudah dibeli (diretur).
4
BAB III
PEMBAHASAN
Pada tanggal 1 september 2010 Pak Rudi memulai sebuah usaha dengan nama “Bengkel
Servis dan Reparasi Mobil Rudi”. Untuk itu ia menginvestasikan uang tunai ke kas sejumlah
Rp 10.000.000,00. Selanjutnya perusahaan itu melakukan transaksi sebagai berikut:
Oktober
2 dibeli peralatan bengkel dan perlengkapan bengkel masing-masing seharga Rp
2.000.000,00 dan Rp 750.000,00 dengan cash
3 dibayar sewa untuk ruangan bengkel Rp 2.000.000,00.
4 dibeli dengan kredit peralatan bengkel seharga Rp 1.500.000,00 dari usaha dagang
sejahtera.
5 diterima tunai pendapatan servis Rp 800.000,00.
8 membayar gaji karyawan bengkel Rp 150.000,00.
9 diterima tunai atas pekerjaan perbaikan mobil yang telah selesai dikerjakan Rp
500.000,00
15 dibeli oli, minyak rem, dan perlengkapan bengkel lainnya dari usaha dagang makmur
secara kredit Rp 600.000,00.
16 dibayar utang kepada usaha dagang sejahtera (transaksi tanggal 4 september).
22 dibeli tunai perlengkapan bengkel seharga Rp 150.000,00 dan peralatan bengkel seharga
Rp 400.000,00.
27 diterima pendapatan dari reparasi sejumlah Rp 600.000,00.
28 diterima tunai pendapatan servis Rp 400.000,00.
29 dibayar gaji pegawai Rp 250.000,00.
30 diterima pendapatan servis atas mobil yang telah selesai dikerjakan sejumlah Rp
550.000,00.
5
Jurnal Umum
Tgl Keterangan D K
2 Peralatan Bengkel 2.000.000
Perlengkapan Bengkel 750.000
Kas 2.750.000
3 Beban Sewa 2.000.000
Kas 2.000.000
4 Peralatan Bengkel 1.500.000
Hutang Usaha 1.500.000
5 Kas 800.000
Pendapatan Jasa 800.000
8 Beban Gaji 150.000
Kas 150.000
9 Kas 500.000
Pendapatan Jasa 500.000
15 Perlengkapan Bengkel 600.000
Kas 600.000
16 Hutang Usaha 1.500.000
Kas 1.500.000
22 Perlengkapan 150.000
Peralatan 400.000
Kas 550.000
27 Kas 600.000
Pendapatan Jasa 600.000
28 Kas 400.000
Pendapatan Jasa 400.000
29 Beban Gaji 250.000
Kas 250.000
30 Kas 550.000
Pendapatan Jasa 550.000
Jumlah 12.150.000 12.150.000
6
Laporan Keuangan
A. Laporan Laba Rugi
30 September 2010
Pendapatan
Pendapatan Usaha
Beban
Beban Usaha
30 September 2010
7
C. Laporan Posisi Keuangan
Bengkel Servis dan Reparasi Mobil Rudi
30 September 2010
Asset Lancar
Asset tetap
Liabilitas
- -
Ekuitas Pemilik
8
Arus kas Akivitas pendanaan
Kas diterima sebagai investasi pemilik Rp. 10.000.000,-
Arus kas neto pendanaan Rp. 10.000.000
Kenaikan neto dalam kas dan saldo kas 30 november 2010 Rp. 10.400.000,-
9
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan dari mini riset yang kami buat ini yaitu dimana masih banyak perusahaan
jasa/dagang yang belum membuat laporan keuangannya dan belum peduli dengan hal
tersebut, karena mereka menganggap itu sebagai hal yang tidak penting dilakukan padahal itu
sangat penting untuk kemajuan usahanya.
B. Saran
Saran dari kami yaitu supaya setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa yang kecil
ataupun yang besar dan juga perusahaan dagang supaya membuat laporan keuangannya
supaya pihak perusahaan bisa mengentahui apakah mereka mengalami kerugian atau
keuntungan.Sehingga mereka bisa menentukan kebijakan untuk kelangsungan usahanya.
.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-perusahaan-jasa.html
https://www.gurupendidikan.co.id/perusahaan-jasa-pengertian-karakteristik-ciri-ciri
11