Anda di halaman 1dari 10

URAIAN DAN CONTOH PERHITUNGAN

DATA KLIMATOLOGI
Temperatur Lama Penyinaran Kelembaban KecepatanAngin
BULAN o
C % % km/jam km/hari
JAN 23.64 53.68 82.71 3.51 84.24
FEB 21.04 47.68 75.29 3.97 95.28
MAR 23.91 46.16 84.58 3.96 95.04
APR 24.98 45.35 79.06 3.41 81.84
MAY 25.28 66.32 79.03 3.58 85.92
JUN 26.27 59.9 76.65 3.6 86.4
JUL 27.15 63.77 70.81 3.51 84.24
AUG 28.05 68.26 69.68 4.19 100.56
SEP 27.53 65.94 67.68 5.03 120.72
OCT 25.94 68.03 69.29 4.15 99.6
NOV 23.74 46.97 74.58 2.95 70.8
DEC 22.69 44.94 73.61 1.75 42

Data klimatologi yang telah di tambah dengan :


Temperatur = +7
Kelembaban = -5,
Penyinaran Matahari = +4,
Kecepatan angin = -0,3
1. Perhitungan Evapotranspirasi
Untuk menghitung Evapotranspirasi digunakan rumus Penman, yaitu :

Et0 = (B(H1-H0))+((1-B)Ea)

Contoh perhitungan evapotranspirasi pada bulan Januari.


Dengan data sebagai berikut :
T h U Z
Bulan
C % km/hari %
Januari 30.64 82.71 77.04 57.68

Penyelesaian :
 Untuk temperatur t = 30.64°, mencari ea dengan cara interpolasi.
Suhu 30.64° berada pada diantara suhu 30.6° dan 30.7° dengan nilai
sebagai berikut :

30.6° = 43.03

30.7° = 43.24

Maka nilai ea adalah :


(43,24−30.6)
ea = 43.03 + × (43.24 − 43.24)
(30.7−30.6)

= 43.114 mb
ed = h x ea
82.71
= × 43.114
100

= 35.659 mb

 Untuk mencari nilai Ea, harus mengetahui nilai a1 s/d a9 dengan


melihat tabel sesuai ketentuan Konstanta Penman Standar Indonesia.
Maka nilai Ea adalah :
Ea = (a7) x (ea-ed) x ( a8-a9 x U )
= (0.2) x (43.114– 35.660 ) x ( 1-0.0063 x 84.24 )
= 0.700

 Mencari nilai σTa4 berdasarkan suhu 30.64° dapat dilihat pada Tabel
Radiasi Gelombang Panjang dengan cara menginterpolasi.
Suhu 28.64° berada pada diantara suhu 30.6° dan 30.7° dengan nilai sebagai
berikut :

30.6° = 43.03

30.7° = 43.24

Maka nilai σTa4 adalah :


(30.64−30.6)
σTa4 = 16.39 + × (16.39 − 16.39)
(30.7−30.6)

= 16.39 mb
Jika nilai anatara suhu tersebut sama, maka tidak perlu diinterpolasi.

 Untuk mencari nilai H0 , dimana nilai a1 s/d a9 dapat dilihat pada tabel
ketentuan Konstanta Penman Standar Indonesia.
Maka nilai H0 adalah :
H0 = σTa4 x (a3-(a4 x ed1/2)) x (a5+(a6 x z ))

= 16.39 x ( 0.56-(0.08 x 35.6601/2 )) x ( 0.28 + (0.55 x 53.68 ))


= 0.776 mm/hari

 Untuk nilai Ra menurut tabel didapatkan dengan cara interpolasi. Pada


soal didapat letak lintang -6 ( Lintang Selatan), nilai 6 terletak di antara
10 dan 5, sehingga :

10° = 15.8

5° = 15.15
Maka nilai Ra :
(6−5)
Ra = 15.8 + (10−5) × (15.8 − 15.15)

= 13.72 mm/hari

 Pada soal diketahui r =0.09


Maka nilai H1 adalah :
H1 = (1-r) x Ra x (a1 + a2 x Z )

= ( 1-0.09) x 13.72 x ( 0.24 + 0.41 x53,6 /100 )

= 5.744 mm/hari

 Tinggi elevasi (Y) = 37


Nilai P = 1013 – 0.115 x Y
P = 1013 – 0.115 x 101
= 1001,385
Nilai G = 0.00066 x P
G = 0.00066 x 1001,385

= 0,660914 mb/°C

 Nilai D didapat dengan cara menginterpolasi berdasarkan suhu 28.64°


dapat dilihat pada Tabel Kemiringan Kurva Tekanan Uap Jernih dengan
cara menginterpolasi.
Suhu 30.64° berada pada diantara suhu 30.6° dan 30.7° dengan nilai sebagai
berikut :

30.6° = 2.49

30.7° = 2.49

Maka nilai D adalah :


(30.64−30.6)
D = 2.49 + × (2.49 − 2.49)
(30.7−30.6)

= 2.49 mb/°C
Jika nilai anatara suhu tersebut sama, maka tidak perlu diinterpolasi.

𝐷
Nilai B = 𝐷+𝐺
2.49
= 2.49+0.660914

= 0,790247

Sehingga nilai Et0 = (B(H1-H0))+((1-B)Ea)

Et0 = (0,790247 (5.744-0.776))+((1-0.790247)0.700)


= 4,073 mm/hari

Untuk bulan Februari dan seterusnya perhitungan sama dan dijadikan tabel.

2. Perhitungan Curah Hujan Andalan


Perhitungan curah hujan andalan di ambil dari curah hujan bulanan. Data yang
digunakan adalah data hujan selama 10 tahun dari tahun 2009-2018. Pada
contoh perhitungan kali ini diambil contoh pada bulan Januari.
Langkah perhitungan sebagai berikut :
a. Jumlah curah hujan harian tiap bulan pertahun.
Pada bulan Januari jumlah hujan di tahun 2009 = 243, 2010 = 560, 2011 =
44, 2012 = 295, 2013 = 854 ,2014 = 476, 2015 = 171, 2016 = 616, 2017 =
336, 2018 = 557.
b. Untuk mendapatkan tahun dasar perencanaan dari curah hujan andalan
diurutkan dari nilai terkecil sampai nilai yang terbesar. Berikut urutan
ranking jumlah curah hujan pada bulan Januari.
Data yang dipergunakan untuk perhitungan curah hujan andalan adalah :
n = 10

𝑛
R80% = 5 + 1
10
= +1
5

=3
Maka tahun yang dipilih urutan ke 3 terendah.

Sehingga pada bulan Januari nilai ke 3 terendah adalah pada tahun 2009.
c. Setelah mengetahui tahun dasar, jumlahkan curah hujan tiap 15 hari.
JAN
tgl
2009
1 0
2 0
3 0
4 0
5 29
6 75
7 0
8 0
9 0
10 0
11 0
12 0
13 11
14 57
15 0
Jumlah 172
16 0
17 7
18 11
19 27
20 6
21 0
22 0
23 0
24 7
25 7
26 0
27 0
28 0
29 0
30 2
31 4
Jumlah 71
jumlah 1 bulan 243

Pada tahun 2009 curah hujan di bulan Januari 15 hari pertama berjumlah
172, dan 15 hari ke 2 berjumlah 71.
3. Perhitungan Curah Hujan Efektif
Perhitungan curah hujan efektif pada bulan Januari tahun 2009 adalah
sebagai berikut :
15 hari pertama :
Hujan 15 hari = 172 mm/ 15 hari
Jumlah hari hujan = 4 hari
172
CH andalan = = 43 mm/hari
4
CH efektif = 43 x 0.5
= 21.5 mm/hari
Karena menanam palawija dikali 0.5
= 43 x 0.7
= 30.1 mm/hari
Karena menanam padi dikali 0.7
15 hari kedua:
Hujan 15 hari = 71 mm/ 15 hari
Jumlah hari hujan = 8 hari
71
CH andalan = = 8.9 mm/hari
8
CH efektif = 8.9 x 0.5
= 4.4375 mm/hari
Karena menanam palawija dikali 0.5
= 8.9 x 0.7
= 6.2125 mm/hari
Karena menanam padi dikali 0.7
Untuk perhitungan curah hujan bulan Februari dan seterusnya perhitungan
sama.

4. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi


Perhitungan air konsumtif pada bulan April didapatkan dengan rumus :

Etc = ETo x K

Dimana K adalah koefisien tanaman yang didasarkan jenis tanaman dan


periode bulan dari awal masa tanam.
Jadi dengan melihat grafik untuk memperoleh K pada tanaman padi nedesco
prosida periode 15 hari pertama adalah 1.12
Dari perhitungan diatas didapatkan : Etc = Eto x K
= 5,426 x 0.91

= 4,938 mm/hari

5. Perkolasi
Pada soal telah ditetapkan bahwa kehilangan air di dalam tanah atau
Perkolasi adalah 4 mm/hari
6. Perhitungan Kebutuhan air untuk penyiapan lahan & pembibitan (Pd)
Berdasarkan soal ditetapkan bahwa lama waktu penyiapan lahan adalah
30hari. Waktu penyiapan lahan adalah bulan Februari tahap ke 2 sampai
bulan Maret.
Maka kebutuhan air adalah sebagai berikut :

Pd = (M-ek’)/(ek’-1)

Dimana :
Eo = Evaporasi air terbuka (mm/hari)
= 1,1 x ETo pada bulan penyiapan lahan
= 1,1 x ETo bulan Februari
= 1,1 x 4,433

= 4,877mm/hari

M = penggantian air yang hilang karena evaporasi dan perkolasi


= Eo+P
= 4.433 + 1001,385

= 1005.818 mm/hari
S = air untuk penjenuhan, yaitu 250 mm jika tidak ada bero, dan 300
mm jika ada bero. Maka digunakan 300 mm.
k’ = (M x T)/S
= (1005.818 x 30)/300
= 100.5818
T = waktu penyiapan lahan (hari)
= 30 hari
Maka didapatkan :
Pd = (M-ek’)/(ek’-1)
= (1005.818 -2,71821.39)/( 2,71821.39-1)
= mm/hari

7. Penggantian Lapisan Genangan (WLR)


waktu WLR ditentukan 1 bulan setelah tanam dan 2 bulan setelah tanam
selama 15 hari, dengan kebutuhan air 3,333 mm/hari.
8. Perhitungan kebutuhan kotor air di sawah
Kebutuhan kotor air dapat diperoleh dari rumus berikut :
GFR = Etc+P+Pd+WLR
= 4,938 + 4+ 0 + 0
= 8,938 mm/hari
9. Perhitungan Kebutuhan Bersih Air di sawah
Kebutuhan kotor air dapat diperoleh dari Kebutuhan kotor air – Curah hujan
efektif (Re)
NFR = GFR – Re
= 17.33 – 11.78
= 5.55 mm/hari
= 5.55 x 0.1157
= 0.642 l/dt/ha

Anda mungkin juga menyukai