Gagal ginjal terjadi ketika ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring zat sisa dari
darah dengan baik. Ketika ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring, kadar zat sisa
akan terakumulasi dan zat kimia pada darah Anda menjadi tidak seimbang.
Ginjal merupakan sepasang organ yang berlokasi di bagian bawah punggung Anda. Satu
ginjal berada pada sisi tulang belakang Anda.
Ginjal menyaring darah dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Organ ini
mengirimkan racun ke kandung kemih. Tubuh kemudian akan membuang racun saat buang air
kecil.
Jika ginjal Anda berhenti bekerja tiba-tiba, dalam waktu yang singkat (biasanya dua hari
atau kurang), Anda mengalami acute kidney injury (AKI) atau cedera ginjal akut. Kondisi ini
merupakan masalah serius dan harus ditangani segera,
Tidak seperti gagal ginjal yang merupakan hasil dari kerusakan ginjal yang bertambah
buruk dengan perlahan, AKI bisa sembuh jika diobati dengan cepat.
Beberapa orang mengalami kerusakan ginjal yang bertahan lama setelah AKI. Kondisi
ini disebut dengan penyakit ginjal kronis, yang bisa mengarah pada gagal ginjal jika tidak ada
tindakan pencegahan kerusakan ginjal.
Ada lima jenis gagal ginjal yang dikutip dari Healthline, yaitu:
Kondisi ini terjadi ketika aliran darah tidak cukup ke ginjal. Ginjal tidak bisa
menyaring racun dari tubuh tanpa aliran darah yang cukup. Jenis gagal ginjal ini bisa
diobati oleh dokter dengan menentukan penyebab menurunnya aliran darah.
2) Gagal ginjal intrinsik akut
Jenis penyakit ini merupakan hasil dari trauma langsung ke ginjal, seperti dampak fisik
atau kecelakaan. Kondisi ini juga disebabkan oleh terlalu banyak racun dan iskemia,
yaitu kurangnya oksigen ke ginjal.
Ketika darah yang mengalir ke ginjal tidak cukup dalam periode tertentu, ginjal mulai
menyusut dan kehilangan kemampuan untuk berfungsi.
Kondisi ini terjadi ketika kerusakan jangka panjang pada ginjal yang disebabkan oleh
penyakit ginjal intrinsik. Penyakit tersebut berkembang dari trauma langsung di ginjal,
seperti pendarahan parah atau kekurangan oksigen.
Penyumbatan saluran kemih jangka panjang yang menyebabkan pencegahan buang air
kecil. Kondisi ini menyebabkan tekanan dan akhirnya kerusakan ginjal.
Tanda dan gejala penyakit ginjal seringkali tidak spesifik, artinya kondisi itu bisa
disebabkan oleh penyakit lain. Pada gagal ginjal akut, tanda dan gejala seringkali tidak terasa.
Ginjal Anda sangat mudah beradaptasi dan mampu mengatasi kehilangan fungsi.
Karena itu, tanda dan gejala mungkin tidak akan muncul sampai kerusakan yang tidak dapat
diperbaiki terjadi.
Secara umum, gejala kondisi ini adalah:
Orang-orang yang memiliki risiko paling tinggi terkena gagal ginjal biasanya
mengidap satu atau lebih dari penyebab berikut:
a. Serangan jantung
b. Penyakit jantung
c. Luka pada hati atau gagal hati
d. Dehidrasi
e. Luka bakar serius
f. Reaksi alergi
g. Infeksi parah, seperti sepsis
Pengobatan tekanan darah atau anti-inflamasi juga dapat membatasi aliran darah.
2. Masalah pembuangan urin
Jika tubuh Anda tidak dapat membuang urin, racun dapat menumpuk dan memenuhi
ginjal Anda. Beberapa jenis kanker juga dapat menghambat saluran urin, seperti kanker
prostat (paling umum terjadi pada pria), kolon, serviks, dan kandung kemih.
Kondisi lainnya yang dapat mengganggu urinasi dan berpotensi menyebabkan gagal
ginjal adalah:
a. Batu ginjal
b. Pembesaran prostat
c. Gumpalan darah pada saluran urin
d. Kerusakan pada saraf yang mengontrol kandung kemih
3. Penyebab lain
Beberapa penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan gagal ginjal meliputi:
II. ETIOLOGI
Tiga kategori utama kondisi penyebab gagal ginjal akut adalah :
III. PATOFISIOLOGI
Terdapat empat tahapan klinik dari gagal ginjal akut sebagai berikut :
Periode Awal
Merupakan awal kejadian penyakit dan diakhiri dengan terjadinya oliguria.
Periode Oliguri
Pada periode ini volume urin kurang dari 400 ml/24 jam, disertai dengan peningkatan
konsentrasi serum dari substansi yang biasanya diekskresikan oleh ginjal (urea,
kreatinin, asam urat, kalium dan magnesium). Pada tahap ini untuk pertama kalinya
gejala uremik muncul, dan kondisi yang mengancam jiwa seperti hiperkalemia
terjadi.
Periode Diuresis
Pasien menunjukkan peningkatan jumlah urin secara bertahap, disertai tanda
perbaikan glumerulus. Nilai laboratorium berhenti meningkat dan akhirnya menurun.
Tanda uremik mungkin masih ada, sehingga penatalaksanaan medis dan keperawatan
masih diperlukan. Pasien harus dipantau ketat akan adanya dehidrasi selama tahap ini.
Jika terjadi dehidrasi, tanda uremik biasanya meningkat.
Periode Penyembuhan
- Merupakan tanda perbaikan fungsi ginjal dan berlangsung selama 3 - 12 bulan
- Nilai laboratorium akan kembali normal
- Namun terjadi penurunan GFR permanen 1% - 3%
V. EVALUASI DIAGNOSTIK
Urinalisis
Kimia darah
IVP, USG, CT
VI. PENATALAKSANAAN
Mempertahankan keseimbangan cairan
Penatalaksanaan keseimbangan cairan didasarkan pada pengukuran berat badan
harian, pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang
hilang, tekanan darah, dan status klinis pasien.
Masukan dan haluaran oral dan parenteral dari urin, drainase lambung, feses, drainase
luka, dan perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk terapi penggantian
cairan.
Penanganan hiperkalemia :
Peningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan hal-hal berikut :
- Glukosa, insulin, kalsium glukonat, natrium bikarbonat (sebagai tindakan darurat
sementara untuk menangani heperkalemia)
- Natrium polistriren sulfonat (kayexalate) (terapi jangka pendek dan digunakan
bersamaan dengan tindakan jangka panjang lain)
- Pembatasan diit kalium
- Dialisis
Menurunkan laju metabolisme
Tirah baring
Demam dan infeksi harus dicegah atau ditangani secepatnya
Pertimbangan nutrisional
Diet protein dibatasi sampai 1 gram/kg selama fase oligurik.
Tinggi karbohidrat
Makanan yang mengandung kalium dan fosfat (pisang, jus jeruk, kopi)
dibatasi, maksimal 2 gram/hari
Bila perlu nutrisi parenteral
Merawat kulit
Masase area tonjolan tulang
Alih baring dengan sering
Mandi dengan air dingin
Koreksi asidosis
Memantau gas darah arteri
Tindakan ventilasi yang tepat bila terjadi masalah pernafasan
Sodium bicarbonat, sodium laktat dan sodium asetat dapat diberikan untuk
mengurangi keasaman
Dialisis
Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi gagal ginjal akut
yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis, dan kejang. Dialisis memperbaiki
abnormalitas biokimia, menghilangkan kecenderungan perdarahan, dan membantu
penyembuhan luka.
Hal-hal berikut ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk segera dilakukan
dialisis :
1. Volume overload
2. Kalium > 6 mEq/L
3. Asidosis metabolik (serum bicarbonat kurang dari 15 mEq/L)
4. BUN > 120 mg/dl
5. Perubahan mental signifikan
II. ETIOLOGI
Diabetus mellitus
Glumerulonefritis kronis
Pielonefritis
Hipertensi tak terkontrol
Obstruksi saluran kemih
Penyakit ginjal polikistik
Gangguan vaskuler
Lesi herediter
Agen toksik (timah, kadmium, dan merkuri)
III. PATOFISIOLOGI
Penurunan GFR
Penurunan GFR dapat dideteksi dengan mendapatkan urin 24 jam untuk pemeriksaan
klirens kreatinin. Akibt dari penurunan GFR, maka klirens kretinin akan menurun,
kreatinin akn meningkat, dan nitrogen urea darh (BUN) juga akan meningkat.
Kardiovaskuler
- Hipertensi
- Pitting edema
- Edema periorbital
- Pembesaran vena leher
- Friction rub perikardial
Pulmoner
- Krekel
- Nafas dangkal
- Kusmaul
- Sputum kental dan liat
Gastrointestinal
- Anoreksia, mual dan muntah
- Perdarahan saluran GI
- Ulserasi dan perdarahan pada mulut
- Konstipasi / diare
- Nafas berbau amonia
Muskuloskeletal
- Kram otot
- Kehilangan kekuatan otot
- Fraktur tulang
- Foot drop
Integumen
- Warna kulit abu-abu mengkilat
- Kulit kering, bersisik
- Pruritus
- Ekimosis
- Kuku tipis dan rapuh
- Rambut tipis dan kasar
Reproduksi
- Amenore
- Atrofi testis
V. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Riwayat keluarga
2. Penyakit yang dialami
3. Obat-obatan nefrotoksis
4. Kebiasaan diet
5. Penambahan BB atau kehilangan BB
6. Manifestasi klinik yang muncul pada sisitem organ