Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XII TAHUN 2016

DESA / KELURAHAN : TUKAD SUMAGA

KECAMATAN : GEROKGAK

KABUPATEN : BULELENG

NAMA MAHASISWA : I PUTU WEDA SURYAWAN

FAK / PS : TEKNIK / TEKNIK ELEKTRO

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2015
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : I Putu Weda Suryawan

No. Mahasiswa : 1204405069

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.

Tukad Sumaga, April 2016

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

DPL Desa Tukad Sumaga KK Dampingan

I MADE WITA
NIP:

Mengetahui/Menyetujui

Prebekel Desa Tukad Sumaga

Kecamatan Gerokgak

I Made Gelgel

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang
Hyang Widhi Wasa) karena berkat anugerah serta rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan tepat pada
waktunya serta tidak lupa kerja keras dari penulis untuk menyelesaikan laporan
ini.

Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN


PPM Periode XII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK)
adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam
pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk
dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa
peserta KKN yang bersifat individu.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak


mulai dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Desa sampai Bapak I
Made Wita sebagai Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan
waktunya dan dimintai informasi serta tidak lupa penulis ucapkan terimakasih
pada teman-teman atas kerja samanya selama KKN berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna,
karena kesempurnaan itu hanyalah pada Tuhan Yang Maha Esa untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna
menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.

Tukad Sumaga, April 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................3
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN.........................5
1.1. Profil Keluarga Dampingan...................................................5
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan.............................................7
1.2.1. Pendapatan Keluarga.......................................................7
1.2.2. Pengeluaran Keluarga.....................................................7
BAB II...................................................................................................9
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH.................................9
2.1. Permasalahan Keluarga.........................................................9
2.1.1. Masalah Ekonomi............................................................9
2.2. Masalah Prioritas.................................................................10
BAB III................................................................................................11
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH............................................11
3.1. Program...............................................................................11
3.2. Jadwal Kegiatan..................................................................12
BAB IV...............................................................................................14
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA.......................................................................................14
4.1. Pelaksanaan.........................................................................14
4.1.1. Waktu............................................................................14
4.1.2. Lokasi............................................................................14
4.1.3. Kegiatan Pelaksanaan....................................................14
4.2. Hasil Pendampingan Keluarga............................................15
4.3. Kendala Pendampingan Keluarga.......................................15
BAB V.................................................................................................16

3
PENUTUP...........................................................................................16
5.1. Simpulan..............................................................................16
5.2. Rekomendasi.......................................................................16
REFERENSI.......................................................................................17
LAMPIRAN........................................................................................18

4
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1. Profil Keluarga Dampingan


Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan
berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Buku Pedoman KKN PPM UNUD,
2013:5).
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
adalah salah satu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan
bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.KKN juga
merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi yang
dilaksanakan di luar kampus, dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan
tertentu.Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara
dunia akademik-teoritik dan dunia empiric-praktis. Dengan demikian akan terjadi
interaksi sinergis, saling menerima dan mmberi serta saling asah, asih, dan asuh
antara mahasiswa dengan masyarakat (Buku Pedoman KKN PPM UNUD,
2013:6).

Ada beberapa macam program KKN PPM, diantaranya program pokok,


program pokok tambahan dan program bantu. Program pokok adalah program
yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa KKN PPM. Mahasiswa yang
bersangkutan bertangungjawab penuh atas program tersebut, baik secara ilmiah
maupun operasional. Program pokok terdiri dari dua jenis program, yaitu program
pokok tema dan non tema (program pendapingan keluarga) (Buku Pedoman KKN
PPM UNUD, 2015:23)

Program pokok non tema, yakni Program Pendampingan Keluarga (PPK)


adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam
pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk program

5
yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat
individu (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62)

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui


penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan
dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk
meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari serta
mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan
pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui
penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya
(Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62).

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang
tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang
mengalami ketertingalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari
ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu
keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera (Buku
Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62)

Secara administratif, Desa Tukad Sumaga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten


Buleleng memiliki 9 dusun, yaitu Banjar Buluh, Banjar Gandongan, Banjar
Bulakan, Banjar Gandongan Cemara, Banjar Gandongan Cendana, Banjar Yeh
Mas, Banjar Poh Kembar, Banjar Mawar dan Banjar Berawah.

Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan dilaksanakan di Seluruh Banjar di


Desa Tukad Summaga dengan mengambil beberapa KK yang dikategorikan
miskin/kurang mampu/pra-sejahtera. Selanjutnya di bagi ke beberapa mahasiswa
masing - masing satu KK untuk satu mahasiswa untuk didampingi. Salah satu KK
kurang mampu/Rumah Tangga Miskin (RTM) di Banjar Buluh adalah I Made
Wita.

I Made Wita adalah seorang laki-laki tinggal di Tukad Sumaga yang berumur 63
tahun. Bapak I Made Wita memiliki seorang istri Ni Wayan Siki. Beliau memiliki
cucu bernama Ni Luh Sri Anggraeni. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

6
Tabel 1.1 profil keluarga dampingan

NO Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 I MADE Menikah 63 - Petani dan


WITA Pengrajin
2 NI WAYAN Menikah 57 - Petani
SIKI
3 NI LUH SRI Belum 17 - -
ANGGRENI Menikah

I Made Wita tinggal bersama istri dan seorang cucunya. Keluarga Bapak I
Made Wita tinggal di dalam rumah seluas ± 1 are. Rumah terdiri dari 2 kamar
tidur dan satu dapur. Rumah keluarga I Made Wita belum dilengkapi kamar mandi
yang layak sebagaimana mestinya.

Keluarga Bapak I Made Wita memasak menggunakan tungku kayu bakar,


sumber air yang dipergunakan sehari-hari dari mengambil di sumber air dan
sumber penerangan sudah mengunakan listrik yang rata – rata pengeluaran untuk
listrik sebanyak Rp 12.000,00/bulan.

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1. Pendapatan Keluarga


Keluarga I Made Wita termasuk keluarga dengan ekonomi rendah atau rata
– rata cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – harinya. Bapak I Made Wita
sehari – hari berkerja mengurus sapi dan membuat kerajinan tempat sampah
bambu dan kandang ayam. Dengan pendapatan tidak tetap per hari Rp 30.000,00.

1.2.2. Pengeluaran Keluarga


1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari

Pengeluaran makan sehari-hari keluarga Bapak I Made Wita


menghabiskan uang sebesar ± Rp 15.000,-/hari yang digunakan untuk membeli
bahan makanan per hari. Selain itu untuk kebutuhan rumah tangga misalnya
kebutuhan memasak/pokok keluarga Bapak I Made Wita menghabiskan biaya ±
Rp 450.000,-/bulan. Jumlah ini juga belum pasti karena dengan kebutuhan

7
keluarga Bapak I Made Wita, mengingat adanya pengeluaran tidak tentu untuk
upacara agama dan laninnya misalnya seperti banten atau canang saat odalan dan
keperluan mendadak.

1.2.2.2 Pendidikan

Keluarga I Made Wita tidak memiliki tanggungan biaya pendidikan.

1.2.2.3 Kesehatan

Keluarga Bapak I Made Wita jarang sakit atau tidak memiliki riwayat
penyakit khusus sehingga kebutuhan kesehatan di masukkan dalam kategori
kebutuhan tak terduga.

8
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu


keluarga Bapak I Made Wita, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman
keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara
kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga
Bapak I Made Wita mengenai program KKN terutama program KK dampingan,
masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, cara pengoptimalkan
sumber ekonomi serta mengamati suasana tempat tinggal Bapak I Made Wita.

2.1. Permasalahan Keluarga


Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 19 kali pertemuan
dengan Bapak I Ketut Sriana. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan
beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak I Made Wita.
Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara
dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.

2.1.1. Masalah Ekonomi


Perekonomian keluarga Bapak I Made Wita saat ini masih tergolong
kekurangan dalam mencukupi kebutuhan keluarganya. Dengan kondisi Bapak I
Made Wita yang sudah tua dan hanya mengandalkan hasil jual dari tempat sampah
bambu dan kurungan ayam saja, yang harga nya Rp. 30,000 saja. Dan itu pun
kalau ada pesanan saja baru ada yang membeli kerajinan tersebut. Ini dikarenakan
rumah dari Bapak I Made Wita yang terlalu jauh dari jalan raya yang membuat
orang yang memesan agak kesusahan untuk mencari rumah bapak I Made Wita
untuk memesan kerajinan tersebut. Kalau lagi rame yang memesan beliau bisa
mendapat keuntungan Rp. 300,000/ bulan, dan itu pun belum cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari beliau.

9
2.2. Masalah Prioritas
Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas
keluarga I Made Wita adalah masalah ekonomi. Ini terjadi akibat kurangnya yang
memesan kerajinan yang dibuat oleh beliau. Dan masih banyaknya jumlah
tanggungan membuat keluarga ini memiliki pengeluaran yang tidak sedikit.

10
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1. Program
Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pendampingan keluarga
adalah:
a. Memberikan Edukasi Tentang Demam Berdarah
Edukasi diberikan kepada keluarga Bapak I Made Wita mengenai bahaya
Demam Berdarah. Dengan memberikan contoh dampak dari demam berdarah
seperti demam selama 2 – 7 hari, sering muntah, mual dan yang paling
berbahaya dapat menyebabkan kematian. Metode yang dipakai ini adalah
metode penyuluhan yang diberikan oleh mahasiswa. Selain itu keluarga I
Made Wita di berikan edukasi mengenai perilaku hidup bersih dengan
pentingnya memilki jamban di rumah serta didukung juga oleh pengetahuan
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat sehingga kesehatan keluarga lebih
terjaga.
b. Peningkatan Perekonomian Keluarga
Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan
untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan
usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
keluarganya. Contohnya adalah dengan mengatur pengeluaran rumah tangga,
hal yang utama di dahulukan daripada hal – hal yang di inginkan. Selain itu
dengan bapak I Made Wita memiliki keterampilan dalam membuat tempat
sampah dari bambu dan kurungan ayam, agar dapat menambah pemasuukan
untuk keluarga, kami juga menyarankan untuk menaruh hasil kerajinan
tersebut di warung – warung terdekat, agar jangan hanya menunggu pesanan
saja baru membuat kerajinan tersebut. Selain itu cucu yang hanya tinggal di
rumah, dapat melakukan pekerjaan tambahan dengan membuat jejaitan yang
natinya dapat dijual untuk menambah perekonomian keluarga.

11
3.2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dampingan keluarga dilakukan dalam bentuk kunjungan ke
rumah Bapak I Made Wita sebanyak 19 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN
PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut

adalah sebagai berikut.

No Hari/Tanggal Durasi Jenis Kegiatan

1 Sabtu, 19 Maret 3 jam Pembagian KK Dampingan di kantor


2016 Kepala Desa.

2. Senin, 21 Maret 2 jam Survey lokasi KK Dampingan dengan


2016 Kelian Banjar Buluh.

3 Rabu, 23 Maret 4 jam Kunjungan pertama ke KK


2016 Dampingan, perkenalan dan
menanyakan data pribadi Bapak I
Made Wita (sensus).
4 Jumat, 25 Maret 5 jam Mengunjungi KK Dampingan dan
2016 mengenal lebih dekat tentang
kehidupan keluarga Bapak I Made
Wita.

5 Minggu, 27 Maret 3 jam Mengunjungi KK Dampingan dan


2016 mengenal lebih dekat tentang
kehidupan keluarga Bapak I Made
Wita.
6 Minggu, 3 April 2 jam Mengunjungi KK Dampingan dan
2016 berbincang mengenai permasalahan
yang dihadapi keluarga.
7 Senin, 4 April 5 jam Mengunjungi KK Dampingan dan
2016 menanyakan penghasilan dan
pengeluaran keluarga I Made Wita

12
8 Selasa, 5 April 6 jam Mengunjungi KK Dampingan
2016

9 Rabu, 6 April 6 jam Mengunjungi KK Dampingan


2016

10 Kamis, 7 April 5 jam Mengunjungi KK Dampingan


2016 sekaligus mengidentifikasi masalah
keluarga.
11 Jumat, 8 April 5 jam Mengunjungi KK Dampingan
2016 sekaligus mengidentifikasi masalah
keluarga.
12 Sabtu, 9 April 6 jam Mengunjungi KK Dampingan dan
2016 memberikan sosialisasi tentang
pentingnya pola hidup sehat.
13 Minggu, 10 April 5 jam Mengunjungi KK Dampingan dan
2016 memberikan solusi dari segi
kebersihan dan membuat tong sampah
dari tong bekas.
14 Senin, 11 April 6 jam Mengunjungi KK Dampingan dan
2016 memberikan solusi dari segi
kesehatan.
15 Selasa, 12 April 6 jam Mengunjungi KK Dampingan
2016 sekaligus memberikan sosialisasi
demam berdarah.
16 Rabu, 13 April 5 jam Mengunjungi KK Dampingan
2016 sekaligus memberikan motivasi dan
saran untuk menjalankan kehidupan
yang lebih baik.
17 Jumat, 15 April 2 jam Perpisahan dan penyerahan kenang-
2016 kenangan.
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA

13
4.1. Pelaksanaan

4.1.1. Waktu
Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam
Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa
yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke
keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 19 kali
dengan total waktu kunjungan selama 93 jam.

4.1.2. Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang
telah ditentukan.Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Tukad Sumaga,
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Lokasi spesifik dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah rumah Bapak I Made Wita di Banjar Buluh, Desa Tukad
Sumaga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.

4.1.3. Kegiatan Pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI
Universitas Udayana di Desa Tukad Sumaga. Kegiatan yang dilakukan berupa
kunjungan ke rumah keluarga Bapak I Made Wita. Selama kunjungan tersebut,
dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk menciptakan
suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang
mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke
keluarga dampingan dilakukan sebanyak 19 kali selama sebulan, dimana
kunjungan rata-rata 2-6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan
mencapai 93 jam.

14
4.2. Hasil Pendampingan Keluarga
Hasil dari pendampingan keluarga Bapak I Made Wita yaitu :

1. Perekonomian Keluarga
Untuk masalah perekonomian, keluarga I Made Wita melakukan usaha-
usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
keluarganya, dengan mengatur pengeluaran rumah tangga serta dapat
melakukan pekerjaan dengan membuat kerajinan tong sampah bambu dan
kurungan ayam yang nantinya dapat dijual untuk menambah
perekonomian keluarga.
2. Edukasi Kesehatan
Edukasi diberikan kepada keluarga Bapak I Made Wita mengenai bahaya
Demam Berdarah. Dengan memberikan contoh dampak dari demam
berdarah seperti demam selama 2 – 7 hari, sering muntah, mual dan yang
paling berbahaya dapat menyebabkan kematian. Selain itu keluarga I
Made Wita di berikan edukasi mengenai perilaku hidup bersih dengan
pentingnya memilki jamban di rumah serta didukung juga oleh
pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat sehingga kesehatan
keluarga lebih terjaga.

4.3. Kendala Pendampingan Keluarga


Tidak terdapat kendala yang berarti dalam melakukan kegiatan
pendampingan keluarga dengan keluarga Bapak I Made Wita, karena
Bapak I Made Wita selalu berada dirumah, dalam melakukan kegiatan
pendampingan berjalan dengan baik karena masih ada Bapak I Made Wita
beserta cucunya sehingga tidak terjadi kesulitan untuk melakukan
pendampingan. Akan tetapi Keluarga Bapak I Made Wita yang kurang
terbuka sehingga perlu waktu didalam pengakraban dan proses pengenalan
masalah yang dihadapi keluarga serta memudahkan penyampaian solusi
atau saran yang diberikan.

15
BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
Dari hasil pendampingan selama beberapa yang telah penulis lakukan,
maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang dialami oleh Keluarga
Dampingan I Made Wita ialah kesulitan ekonomi yang pada saat ini dikatakan
kurang namun pada saat ini harga kebutuhan pokok sudah mulai mengalami
peningkatan sehingga akan membebani keluarga, selain itu dengan masih
memiliki tanggungan cucu. Tetapi dengan adanya keterampilan yang dibuat oleh
bapak I Made Wita setidaknya dapat menutupi ekonomi keluarga walaupun tidak
keseluruhan.

5.2. Rekomendasi
Dalam masalah yang akan dihadapi keluarga I Made Wita, penulis
menyarankan agar keluarga I Made Wita untuk melanjutkan pekerjaan yang biasa
di lakukan dan mencari pekerjaan yang tetap, agar kebutuhan sehari-hari dapat
terpenuhi. Penulis juga menyarankan keluarga I Made Wita mulai saat ini mulai
menyisihkan pendapatan mereka walaupun tidak seberapa sehingga nantinya
dapat digunakan utuk kebutuhan yang tidak terduga dan simpanan untuk masa
depan.

16
REFERENSI

Tim Penyusun, 2015, Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran


Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), Bukit Jimbaran,

17
LAMPIRAN
Gambar. Kegiatan Kunjungan ke Keluarga Dampingan

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai