51
p-ISSN: 1693-766X ; e-ISSN: 2579-4663, Vol. 26, No. 2, Agustus 2017
Herlambang
Fakultas Hukum Universitas Bengkulu
Jl. WR. Supratman Kandang Limun Kota Bengkulu
Herlambang@unib.ac.id
Abstract
The most important topics discussed in community of law is the legal position
as the source of all sources of law. The next question is whether automatically any
laws either in the form of legislation, customs and court decisions that exist in
Indonesia has been based on the values contained in Pancasila. Pancasila as the
basic thoughts and as an aspiration of which order state law meant and intended to
bring happiness and prosperity, peace and freedom of the peoples of Indonesia.
Ideas to implement the values of Pancasila as the source af all sources of law in
Indonesia is the constitutional order. This paper discusses in further on the review of
the special values of the precepts fourth of Pancasila, namely democracy led by
wisdom of wisdom in consultative representation, consisting of characteristic
elements of democratic Indonesia; wisdom; deliberation and consensus and
representative institutions.
Keywords : Pancasila, democracy, Constitution.
Abstrak
Ibid
24 selama beberapa puluh tahun
Ibid
25
26 Ibid 27 Ibid
bahwa “Presiden dan Wakil Presiden memilih presiden atau wakil presiden
dipilih oleh Majelis Permusyawaratan untuk mengisi lowongan jabatan
Rakyat dengan suara yang presiden atau wakil presiden, dan
terbanyak”.37 „melantik‟ presiden dan/atau wakil
Dalam UUD 1945 setelah presiden.38
Perubahan Keempat, organ MPR juga Sebagai perbandingan dapat
tidak dapat lagi dipahami sebagai diketengahkan dalam Konstitusi
lembaga yang lebih tinggi Amerika Serikat disebutkan bahwa
kedudukannya daripada lembaga “All legislative power vested in
negara yang lain atau yang biasa Congress which consist of the Senate
dikenal dengan sebutan lembaga and the House of Representatives”.
tertinggi negara. MPR sebagai lembaga Segala kekuasaan legislatif berada di
negara sederajat levelnya dengan Kongres yang terdiri atas House of
lembaga-lembaga negara yang lain Representative dan Senat. Akan tetapi,
seperti DPR, DPD, Presiden/Wakil dalam Pasal 2 ayat (1) UUD 1945
Presiden, Mahkamah Konstitusi, ketentuan mengenai MPR,
Mahkamah Agung, dan Badan dirumuskan secara berbeda, yaitu
Pemeriksa Keuangan. Bahkan dalam “MPR terdiri atas anggota DPR dan
hubungan dengan fungsinya, organ anggota DPD yang dipilih melalui
MPR dapat dikatakan bukanlah organ pemilu dan diatur lebih lanjut dengan
yang pekerjaannya bersifat rutin. undang-undang”. Dengan demikian,
Meskipun di atas kertas, MPR itu MPR tidak dikatakan terdiri atas DPR
sebagai lembaga negara memang terus dan DPD, melainkan terdiri atas
ada, tetapi dalam arti yang aktual atau anggota DPR dan anggota DPD.
nyata, organ MPR itu sendiri Dengan demikian, MPR itu
sebenarnya baru dapat dikatakan ada merupakan lembaga yang tidak
(actual existence) pada saat terpisah dari institusi DPR dan DPD.39
kewenangan atau „functie‟nya
sedangkan dilaksanakan. SIMPULAN
Kewenangannya itu adalah mengubah Berdasarkan fakta dan kajian
dan menetapkan undang-undang yang diungkapkan pada bagian
dasar (UUD), memberhentikan terdahulu dapat disimpulkan
presiden dan/atau wakil presiden, beberapa hal, yaitu;
Ibid 38
Ibid
37 39 Ibid