Anda di halaman 1dari 2

BAB VII

PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan data kegiatan program kesehatan yang dicapai Puskesmas Perawatan Iha, maka
dapat disimpulkan, sebagai berikut :

1. Dari Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 (80 %) dan K-4 (66,2 %) di wilayah Puskesmas
Perawatan Iha menunjukkan bahwa kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke
sarana kese hatan pada trimester I cukup tinggi namun pada akhir kehamilan menurun.
2. Jumlah persalinan oleh Nakes di wilayah Puskesmas Perawatan Iha sebanyak 262 (63,7 %)
persalinan, hal ini menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat beranjak
makin naik dibandingkan tahun sebelumnya.
3. Pencapaian cakupan imunisasi diwilayah Puskesmas Perawatan Iha pada tahun 2018 sudah lebih
baik dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini semua desa mencapai UCI ( Desa yang
cakupan imunisasi dasarnya 100 % )
4. Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya (18 %), hal ini dipengaruhi oleh tingkat
kesibukan ibu yang ikut mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari sehingga pada usia 6 bulan
bayi mereka sudah diberi makanan pendamping ASI,disamping itu Faktor pengetahuan ibu yang
kurang sehingga sebagian bayi kadang diberi susu formula, air tajin, teh manis jika ASI ibunya
terasa kurang.
5. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu, hal ini terlihat dari masih
rendahnya cakupan penimbangan balita, sehingga pemantauan status gizi balita yang dilakukan
setiap bulannya melalui posyandu tidak dapat digunakan dalam menentukan status gizi
masyarakat.khususnya N/D ,dan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemberian
makanan tambahan masih rendah.
6. Masih terdapatnya balita BGM di wilayah Puskesmas Perawatan Ihayaitu 26 balita disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya sosial budaya dan ekonomi keluarga, tingkat pengetahuan dan
kekurang pedulian masyarakat terhadap tumbuh kembang Balitanya.
7. Masih rendahnya cakupan kepemilikan sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan seperti
Jamban keluarga, pengelolaan limbah, dan tempat sampah disebabkan karena sebagian besar
masyarakat menganggap hal tersebut tidak begitu penting dan bukan merupakan suatu kebutuhan
sehingga hal ini pula yang menjadi salah satu penyebab masih banyaknya penyakit-penyakit
berbasis lingkungan yang ditemukan di masyarakat seperti ISPA, diare dan Penyakit kulit allergi
maupun infeksi.
8. Persentase Cakupan rumah tangga ber PHBS di wilayah Puskesmas masih sangat rendah, hal ini
disebabkan karena masih kurangnya tingkat pengetahuan, kesadaran dan kepedulian masyarakat
untuk ber-Perilaku Hidup bersih dan Sehat.

7.2. Saran
1. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang Pelayanan Kesehatan ibu dan anak, sehingga
diharapkan pada masa yang akan datang cakupan kunjungan ibu hamil K – 1 dan K – 4, cakupan
pemberian ASI Eksklusif, serta angka persalinan oleh tenaga kesehatan meningkat.dan
menurunnya angka kesakitan khususnya penyakit menular berbasis lingkungan.
2. Perlunya kerjasama dengan semua sektor terkait dalam upaya meningkatkan cakupan
penimbangan bayi di posyandu, utamanya kerjasama dengan tim penggerak PKK desa.
3. Perlunya kerjasama lintas sektor utamanya dalam memicu masyarakat dalam upaya
meningkatkan kepemilikan sarana sanitasi
4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan diperlukan kerja
keras oleh petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya sanitasi dan
PHBS.
5. Mengingat Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang banyak bersentuhan
langsung ke masyarakat terutama Puskesmas Talaga Kambelo masih memerlukan peningkatan
sumber daya manusia dan fasilitas – fasilitas kesehatan lainya yang dapat mendukung
terlaksananya program kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas.
6. Perlu penambahan pegawai puskesmas di bidangkesling, Farmasi dan Dokter demi kelancaran
Kegiatan pelayanan di puskesmas Talaga Kambelo

Anda mungkin juga menyukai