Dosen :
Moh. Afnan, M. Pd.I
Oleh :
Ainul Faiz
Ami r Hasan
Ach. Syifa Ubaidillah
Alfan Khoiri
Semester VI
PENDAHULUAN
Pada zaman dahulu para kaisar telah dididik berbasis nilai yang luas dan kekal,
serta menanam nilai-nilai positif secara mendalam dan kokoh dalam pribadi setiap kaisar.
Materi yang diajarkan pada zaman dahulu lebih cendrung mengarah pada kesetiaan dan
kepatuhan dari generasi kegenerasi dengan tetap menerapkan estetika. Nilai-nilai positif
dari para kaisar di Jepang inilah yang diterapkan pada pendidikan yang ada di negara
tersebut.
Setelah berakhirnya Perang Dunia ke II yaitu pada tanggal 3 November 1946,
kebijakan pendidikan Jepang mulai dirubah berbasis Hak Asasi Manusia, kebebasan hati
nurani, jaminan setiap individu untuk mengembangkan kebebasan berfikir, kebebasan
akademik dimana setiap individu memperoleh hak untuk mendapatkan pendidikan sesuai
dengan kemampuannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah dia atas maka muncul rumusan Masalah
berikut ini:
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN DI JEPANG
Para ibu yang mengalami dilema barkarir atau berumah tangga pun tak perlu khawatir.
Jika anak sudah beranjak remaja dan dapt mandiri, para ibu-ibu di Jepang memiliki
kesempatan untuk bekerja. Disinilah peranan pemerintah Jepang patut diacungi jempol. Para
ibu dapat berkonsentrasi penuh untuk merawat anak dan keluarga dan tak perlu khawatir
dengan masa depan mereka karena peluang kesempatan yang terbuka.
KESIMPULAN
Bisa dikatakan bahwa sistem pendidikan pada negara Jepang memiliki kemiripan pada
sistem pendidikan di negara kita dimana jenjang pendidikannya melalui 4 tahap secara umum
yaitu 6-3-3-4 artinya siswa harus melewati 6 tahun untuk tahap pendidikan dasar, 3 tahun
Sekolah Menengah Pertama, 3 tahun Sekolah Menengah Atas, 4 tahun Perguruan Tinggi. Hal
tersebut dikarenakan karena negara kita merupakan negara bekas jajahan Jepang sehingga
sebagian sistem pendidikan negara Jepang masih diterapkan di negara kita dengan sedikit
perubahan dimana negara kita lebih memfokuskan pada pelajaran logika dan penilaian hasil
akhir semester sebagai penentu kelulusan siswa sedangkan di negara Jepang lebih difokuskan
pada pengembangan watak kepribadian dalam kaitannya terhadap kehidupan sehari-hari dan
penilaian ditentukan oleh guru/dosen kelas dengan melihat kinerja belajar siswa sehari-hari
sebagai penentu kelulusan.
Ada 8 budaya pendidikan di Jepang yang banyak memberikan kontribusi dampak
positif bagi perkembangan anak, yaitu: