Anda di halaman 1dari 6

PERAWATAN LANSIA DENGAN MASALAH SISTEM KARDIOVASKULAR

Sistem kardiovaskular adalah salah satu bagian yang penting dalam tubuh manusia. Fungsi
utama dari sistem kardiovaskular adalah untuk memberikan oksigen ke setiap sel. Sistem
kardiovaskular juga berperan dalam menjaga suhu tubuh.

Masalah dengan sistem kardiovaskular merupakan salah satu penyakit yang sering
ditemui pada lansia. Penyakit ini menjadi sering terjadi karena kondisis fisik lansia yang semakin
menurun, menyebabkan semakin menurunnya pula kerja organ-organ tubuhnya termasuk
jantung. Pertama-tama, terkait penyakit kardiovaskular, perlu dipahami terlebih dahulu adanya
perubahan pada jantung lansia.

A. Perubahan Terkait Penuaan Yang Mempengaruhi Sistem Kardiovaskular


Perubahan kondisi jantung
Perubahan kondisi jantung pada lansisa meliputi perubahan secara anatomi dan
fisiologi, perubahan – perubahan itu yang kemudian menyebabkan masalah-masalah
kardiovaskular.
a. Perubahan anatomi
Seiring dengan bertambahnya usia, tingkat elastisitas dinding aorta pada manusia
akan mengalami penurunan, yang terjadi bersamaan dengan kian bertambahnya
kaliberaorta. Pertambahan usia tidak membuat jantung mengecil seperti halnya
organ tubuh yang lain. Justru jantung akan mengalami hipertrofi ketika usia
bertambah. Pada usia sekiatr 30-90 tahun massa jantung bertambah 1 gram/tahun
pada pria dan 1,5 gram/tahun pada wanita (Darmojo, 2015). Katup-katup jantung
pun kan mengalami perubahan di usia yang kian bertambah.
Pertambahan usia menyebabkan pula bertambahnya circumferensi katup
aorta paling cepat sehingga pada usia sangat lanjut menyamai katup mitral.
Pertambahan usia juga menyebabkan penebalan katup mitral dan aorta, degenerasi
jaringan kolagen, pengecilan ukuran, penimbunan lemak, dan kalsifikasi
merupakan penyebab adanya perubahan tersebut. Klasifikasi sering terjadi pada
annulus katup mitral yang kerap ditemui pada perempuan. Perubahan katup aorta
dapat terjadi pada daun dan cincin katub. Katup menjadi kaku dan terdengar
bising sistolik ejeksi pada orang-orang usia lanjut (Darmojo,2015).
Semetara itu perubahan pada katub mitral juga tampak serupa dengan
perubahan-perubahan tersebut tetapi dalam taraf yang lebih ringan. Pada katup
mitral dapat ditemukan penebalan moduler daun katup serta pengapuran cincin
katup sehingga dapat menyababkan terdengarnya bising sistolik insufisiensi katup
mitral, apalagi bila daun katup posterior mengalami porlaps ke dalam atrium kiri.
Perubahan miokardium karena proses menua yang klasik berupa brown atrophy,
penurunan jantung, disertai dengan akumulasi lipofusin pada serat-serat
miokardium. Yang menjadi perhatian pada bagian ini adalah timbulnya lesi
fibrotic diantara serat miokardium. Lesi tersebut yang lebih panjang 2 cm
memiliki sifat-sifat sebagai infark dan memiliki korelasi positif dengan beratnya
kelainan arteri koroner pada orang tersebut, sedangkan lesi yang lebih kecil dari 2
cm lebih merupakan bekas-bekas miokardistis lokal.
Bentuk perubahan ketiga adalah degenarasi mycordium. Perempuan jauh
lebih rentan terkena perubahan ini, meskipun perubahan amyloid yang dapat
mencapai kelainan-kelainan nyata secara klinik lebih banyak terdapat pada laki-
laki.
b. Perubahan fisiologi
Secara fisiologis, perubahan usia juga mengakibatkan penurunan pengatur irama
inheren jantung oleh simpul SA. Selain itu, denyut jantung maksimum pada lansia
ketika melakukan exercise pun mengalami penurunan. Isi semenit jantung
(cardiac output) juga menurun seiring bertambahnya umur. Penyebabnya adalah
adanya penurunan isi sekuncup meskipun lansia biasanya secara fungsional
berusa memperbaiki isi semenit dengan cara menambah frekuensi denyut jantung.
Di saat yang bersamaan, daya cadangan jantung pada usia lanjut menurun,
sementara isi semenit menurun rata-rata 1% dalam setahun sesudah usia
pertengahan. Aritmia berupa ekstrasistole ditemukan pada lebih dari 10% lansia
yang diperiksa elektrokardiogram (EKG) secara rutin. Biasanya ritmia ringan
tidak membutuhkan pengobatan khusus.
Kelainan fungsi jantung berupa gangguan relaksasi disebabkan oleh
adanya pengurangan compliance jantung pada permulaan diastole. Pada umur di
antara 20-80 tahun terjadi pengurangan sebanyak 5% pengisian ventrikel pada
permulaan diastole. Meskipun kecepatan pengisian pada permulaan diastole
berkurang, volume akhir diastolik tidak menurun walaupun usia bertambah.
Peningkatan pengisisan pada akhir diastole disebabkan oleh peningkatan
kontraksi atrium. Dengan adanya penambahan massa LV ( left ventrikel) dan
pengurangan compliance maka perubahan jantung pada usia lanjut menyerupai
kelainan jantung pada hipertensi.

B. FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI SISTEM KARDIOVASKULAR


1. Penyakit jantung koroner (PJK)
Penyakit ini paling sering dialami para lansia dan sering menjadi penyebab
kematian. Selain itu, PJK juga menjadi penyebab gagal jantung yang paling sering
terjadi. Angina pectoris pada lansia biasanya muncul berbarengan dengan rasa
nyeri dalam tingkatan yang lebih ringan dibandingkan denganusia pertengahan.
Infark Miokard Akut (IMA) pada usia lanjut diakatan banyak yang tidak khas
keluhannya pada usisa menengah. Manifestasi yang paling sering ialah: keadan
bingung akut, episode simkope, hemiplegia, oklusi embolik, gagal ginjal, muntah-
muntah, dan kelelahan hebat.
2. Hipertensi
Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk terjadinya penyakit
kardiovaskular. Ketika hipertensi dikombinasikan dengan diabetes atau
hiperlipidema, risiko meningkat secara drastic.
Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit hipertensi di
antaranya penyakit pembuluh darah otak sdeperti strok, perdarahan otak, transient
ischemic attack. Penyakit jantung seperti angina pectoris, infark miocard akut.
Penyakit ginjal sdeperti gagal ginjal. Penyakit mata seperti pendarahan retina,
penebalan retina, dan edema pupil.
3. Cardiac Heart Failure
CHF atau yang biasa disebut gagal ginjal kongestif merupakan penyakit
kardiovaskular yang terus meningkat insiden dan prevalensinya. Penyakit ini
muncul karena ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Dari tahapan usia manusia, lansia memiliki risiko tinggi terserang CHF karena
penurunan fungsi ventrikel akibat penuaan. CHF didukung penyakit – penyakit
seperti : hipertensi, penyakit katub jantung, kardiomiopati, berisiko menjadi
kronik.
C. Konsekuensi Fungsional Yang Mempengaruhi Kesehatan
1. Efek pada fungsi jantung
Curah jantung, jumlah darah yang dipompa oleh jantung per menit, merupakan
ukuran penting kinerja jantung karena mewakili kemampuan jantung untuk
memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Meskipun curah jantung berkurang
umumnya berkurang pada lansia, hal ini terutama dengan patologis, bukan terkait
usia, kondisi. Dengan pengecualian sedikit penurunan jantung saat istirahat pada
wanita yang lebih tua, sedangkan lansia yang sehat tidak mengalami penurunan
curah jantung.
2. Efek pada tekanan darah
Denyut nadi normal pada orang dewasa sehat sedikit lebih rendah daripada untuk
orang dewasa muda, tapi orang dewasa yang lebih tua cenderung memiliki aritmia
ventrikel dan supraventrikular yang tidak berbahaya karena perubahan terkait
penuaan yang mempengaruhi mekanisme konduksi jantung.
3. Efek pada respon gerak badan
Konsekuensi fungsional negative yang mempengaruhi kinerja kardiovaskular
pada orang dewasa yang sehat lebih lanjut adalah respons adatif tumpul terhadap
latihan fisik. Tekanan fisiologis, seperti olahraga, meningkatkan tuntutan pada
sistem kardiovaskular empat sampai lima kali tingkat basal.
4. Efek pada peredaran darah
Konsekuensi fungsional juga dapat mempengaruhi sirkulasi kea rah otak dan
ekstremitas bawah. Misalnya, perubahan terkait penuaan mempengaruhi
mekanisme kardiovaskular dan barorefleks bisa mengurangi aliran darah serebral
sampai batas tertentu pada orang dewasa sehat serta peningkatan yang lebih besar
pada lansia yang menderita diabetes, hipertensi, ganguan lipid, dan penyakit
jantung. Selain itu, turtuositas dan pelebaran pembuluh darah meningkat,
bersamaan dengan penurunan efesiensi katup, menyebabkan gangguan vena balik
dari ektremitas bawah. Akibatnya, lansia rawan memiliki edema stasis pada kaki
dan pergelangan kaki, dan mereka lebih cenderung mengembangkan ulkus stasis
vena.
D. PERAWATAN LANSIA DENGAN MASALAH SISTEM KARDIVASKULAR
1. Resiko tinggi terhadap penurunan jantung
Dalam gangguan kardiovaskular yang dialami oleh lansia, ada keadaan yang disebut
risiko tinggi terhadap penurunan jantung. Keadaan ini adalah saat dimana
pemompaan darah oleh jantung seseorang mempunyai risiko berkurang kecupannya
untuk dipertahankan sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan jaringan tubuh.
Faktor risiko keadaan ini meliputi :
a. Peningkatan afterload vasokontriksi,
b. Iskemia miokaria,
c. Hipertrofi atau regiditas (kekakuan) ventricular.

Criteria evaluasi/ criteria hasil :

a. Aktif berpartisipasi dalam kinerja menurunkan tekanan darah/beban kerja


jantung.
b. Mempertahankan irama dan frekuensi jantung yang stabil dalam rentang normal.
c. Mempertahankan tekanan darah dalam rentang individu yang dapat diterima.

Tindakan keperawatan secara mandiri yang perlu diambil dalam mengatasi hal ini
diantaranya :

a. Memantau tekanan darah.


b. Mencatat letak dan kualitas denyutan sentral dan perifer.
c. Auskultasi bunyi jantung dan bunyi napas.
d. Amati suhu, kelembaban, serta warna kulit, dan pengisian kapiler.
e. Catat edema umum atau tertentu.
f. Batasi aktivitas fisik.
g. Menciptakan suasana yang tenang dan nyaman.
h. Lakukan tindakan yang nyaman
i. Anjurkan teknik relaksasi
j. Memantau respons terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah.
2. Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaan di mana individu mengalami insufisiensi
energy fisiologis atau psikologis untuk melengkapi aktivitas sehari-hari yang
dibutuhkan atau diinginkan. Keadaan ini berhubungan dengan tirah baring atau
imobilisasi, kelemahan umum, ketidakseimbangan antara sumplai dan kebutuhan
oksigen. Keadaan ini ditandai dengan :
a. Keletihan atau kelelahan yang diutarakan oleh klien secara verbal.
b. Frekuensi nadi dan tekanan darah abnormal sebagai respons terhadap aktivitas.
c. Rasa tidak nyaman saat beraktivitas atau dispnea.
d. Perubahan EKG mencerminkan iskemia dan aritmia.

Anda mungkin juga menyukai