Salam Literasi.
Relitera
relawan literasi nusantara | edisi 1 Juli 2017
Saatnya!
Opini
Indonesia Berliterasi
Oleh: Achmad Iqbal (Relawan Rumah Baca Arkara)
Street Shop
Punya
Barang Bekas Berkualitas??
Insyaallah penjualan barang bekas anda akan kami salurkan untuk
mendukung Program Pendidikan Rumah Literasi yaitu Beasiswa Pendidikan
anak Rumah Baca, Perbaikan fasilitas Rumah Baca, dan Program sosial
Lainnya
+00-0000-000-000 ~TkgTanyaSytonSiPeragu
Masak bljarnya begitu? Kurang mncerminkan literasinya.literasi itu ada buku buku
nya, Sedang Pegang/baca buku. 20.41
+00-0000-000-001 ~RelawanKece
Literasi itu tentang melek makna, memaknai. Bukan hanya tentang buku
20.42
relawan dan anak anak. siska sekarang sedang menempuh studi di universitas
jember. Namun ia tak khawatir, karena dibantu dengan
Keinginannya untuk terus belajar membuatnya beberapa relawan rumah baca. Selain itu, Siska
bertahan dan tetap tertarik untuk mendirikan membuat jadwal untuk Rumah Baca Biru untuk
rumah baca. Anak yang pernah menjadi Juara mengatasi keterbatasan waktu. Biasanya setiap libur
1 tari gandrung saat lomba laga paramaduta kuliah, ia sempatkan untuk pulang dan bertemu
KSR PMI UNEJ ini berperinsip bahwa selama dengan sahabat kecil RB Biru
kita bisa belajar, maka akan ada orang orang Ada 50 anak yang berkegiatan di rumah baca Biru
yang mendukung. Berat memang jika dengan melakukan aktivitas indoor maupun outdoor .
dilakukan tanpa dukungan, terutama dari Untuk yang indoor kegiatan yang dilakukan adalah
keluarga terdekat. Lambat laun nenek belajar bersama, sedangkan untuk yang outdoor
menyadari bahwa begitu pentingnya rumah biasanya belajar di alam sekitar seperti sawah, dll.
baca biru itu ada , lalu menyedekahkan rumah Selain itu ada belajar tari, olahraga dan melestarikan
yang dulunya ditempati kakak siska. permainan tradisional. Dalam pemenuhan kebutuhan
Tantangan selanjutnya selain dukungan dari rumah baca yang siska lakukan adalah menggalang
masyarakat dan keluarga adalah waktu. iuran dari relawan dan tak sedikit pula merogoh
Terbatasnya waktu yang bisa dibagikan untuk kantongnya sendiri.
anak anak rumah baca. Hal ini terjadi karena
MINAT BACA
MASYARAKAT INDONESIA
0,001% Artinya
Diantara 250 juta
Hanya 250.000 orang
yang memiliki minat Baca
*Sumber: Unesco, 2012
RUMAH LITERASI
Karya Relawan
Di Ujung Senja
Sorotan mentari mulai menutup mata, mengerti akan ketulusan cinta diantara mereka.
lukisan jingga yang menyelimuti lautan luas, semilir Suatu ketika, di akhir bulan Desember Boby
angin yang ada disekitanya. Jejeran dermaga yang pergi merantau ke kota seberang, dan Boby
menghadang, lurus berkelok dan kapal-kapal masih bisa menemui Lina karena jarak yang
menyandarinya. Sepasang kekasih terpesona dan tidak terlalu jauh. Lina mengantarkan Boby ke
enggan untuk pulang. Pelabuhan, dengan rasa berat hati Boby
Sepasang kekasih yang saling menyukai senja, bak meninggalkan Lina, gadis berlesung pipit
kesetiaan cinta mereka berdua. Sungguh pujaannya. Sebelum Boby meninggalkannya,
pemandangan indah dibawah naungan cakrawala Lina berpesan pada Boby.
yang di sertai alunan deburan ombak bergantian “ Kekasihku temuilah aku di dermaga ini
menghantam karang, mereka saling bertatapan dan ketika senja akan pergi. Aku akan selalu
bergandengan disetiap jejak langkahnya. menunggumu.” Ujar Lina.
Sepasang kekasih itu bernama Boby dan Lina. Mata “Jika sepasang burung Camar masih
biru nan elok yang ada pada diri Boby dan lesung berceloteh, aku akan menemuimu, di setiap
pipi pada wajah Lina saling melengkapi diantara senja tiba.”Tutur Boby.
mereka berdua. Suara Peluit pun berbunyi. Para
Perjalanan kisah cinta mereka sudah terukir pegawai sibuk dengan pekerjaan masing-
begitu lama, sejak mereka duduk di bangku SMA masing, nahkoda pun siap untuk
hingga meneruskan pada jalan karirnya masing- mengemudikan kapalnya, pertanda kapal siap
masing. Setiap sore Boby dan Lina pergi ke pantai untuk berlayar menyeberangi samudra nan
melihat indahnya senja dan mereka berpijak di luas ini.
dermaga yang selalu setia menjadi tempat mereka Selang beberapa hari, di sore hari
berdua. menjelang petang, Lina pergi ke pantai untuk
“ Lina, akankah kita akan selalu berdua menemui kekasihnya, namun yang ia tunggu-
memandang eloknya senja ini?.”Tutur Boby. tunggu tidak datang padanya.
“Jika mentari sudah lelah hingga ia memejamkan Hari ini adalah hari ke-14, ia datang ke
mata, dan deburan ombak masih terdengar, pasti dermaga tepat saat senja ingin pergi. Tapi,
kita tetap akan seperti ini.”Ujar Lina. Boby pun tak kunjung datang. Dia pun gelisah,
Suasana pun sunyi, hanya ada alunan ombak dan dalam hatinya ia berkata. “Apakah ia akan
semilir angin yang menemani, seakan sudah datang kembali ?. Apakah dia sudah lupa
dengan janjinya ?. Apakah dia sudah lupa pada yang ia sayangi. Dia berpesan, selama burung
senja didermaga ini ?. Ia semakin gelisah karena Camar tetap berceloteh dan jika mentari sudah
sebentar lagi senja akan beranjak dari tempatnya. lelah hingga mulai memejamkan mata, serta
Hari mulai menutup matanya, tatkala malam deburan ombak masih terdengar, dia akan
membungkus senja itu dengan gelapnya. Di ujung kembali kepada orang yang ia sayangi sambil
kegelisahannya, tiba-tiba ia mendengar seseorang membawa mutiara hasil layarnya.”Ujar Penjual
yang menyapa dari belakangnya. Karang.
“Apakah senja hari ini sama dengan yang Lina pun menangis, tak kuasa menahan
kemarin? Aku belum sempat melihatnya.”Tuturnya. kekecewaannya, dia bertanya kepada dirinya.
Lina pun menoleh kebelakang, dengan senangnya, “kenapa ia tidak bicara langsung
bahwa orang yang di tunggu-tunggu datang denganku.”Gumam Lina. Akan tetapi,
menemuinya. kekecewaan itu perlahan-lahan memudar, sedikit
“ Tidak. Hari mulai menutup mata dan senja demi sedikit ia pahami dan mengerti, lalu dia
akan pergi , akan tetapi masih ada lukisan indah tersenyum karena ia tahu maksud dari si penjual
yang membuat senja enggan untuk karang tentang pesan kekasihnya itu.
meninggalkannya.” Tutur Lina. Setiap sore, disaat senja menjelang, Lina selalu
Perjalanan kisah mereka seperti ini menunggu Boby ditempat biasanya. Lina selalu
berlangsung sekitar satu bulanan lebih. Penuh setia menunggu Boby meskipun ia pernah
dengan warna-warni menyelimuti hari-hari mereka mengecewakan hatinya dengan jarang pulang.
berdua. ***
*** Waktu terus berputar.
Pada suatu ketika, Boby tetap menjalankan Waktu pun berjalan, Usia Lina pun tak
rutinitasnya menemui Lina. Akan tetapi Boby tdak semuda dahulu. Keriput yang ada pada wajahnya
menemuinya. Ia kecewa dan bersedih hati karena tak ia rasakan. Menunggu dan terus menunggu
Boby tidak menemuinya lagi. Dia berkata pada kedatangan Boby sang pujaan hatinya.
dirinya. “Kenapa Boby tidak menemuiku ? padahal Peluit kapal mulai berbunyi. Kapal-kapal
sepasang burung Camar masih tetap mengalunkan pulang dan pergi. Begitulah suasana setiap hari.
senandung cintanya. Dia bertanya-tanya, penuh Sorotan demi sorotan mata Lina memandangi
dengan pertanyaan yang menghantuinya. Hal indahnya senja, dan berharap salah satu kapal itu
tersebut Terjadi selama Tiga hari. Semula Lina membawa Boby Pulang kemudian pergi
hanya biasa saja, dia selalu berpikiran positif menghampirinya. Di kesempatan yang lain, ia
kepada Boby. Akhirnya Lina pun tidak kuat, ia melihat seseorang turun dari salah satu kapal
merasa terpuruk dan hampa. Lina yang biasa yang bersandar. Ia memperhatikan baik-baik.
berdiri kokoh menunggu sang pujaannya, sekarang Ternyata, ia adalah pemuda gagah. Pemuda itu
ia lemah dan duduk sambil menyadarkan memperhatikan Lina dari kejauhan sebelum ia
kepalanya di ujung dermaga. Tidak ada lesung pipit beranjak pergi dari dermaga. Namun ia urung
lagi di raut wajahnya. Bagaikan lautan yang hilang pergi dari dermaga dan memilih untuk
akan rasa garamnya, dan dermaga kehilangan menghampiri Lina dan ia bertanya.
kapal-kapal yang menyadarinya, serta senja yang “Apa ibu warga desa ini ?.” Tutur Pemuda itu.
tertutup mendung. Ibu itu hanya memandang, Lalu pemuda itu terus
Pada saat itu, Lina ditemui oleh seorang bertanya.
penjual karang yang berada di pinggir dermaga “ Bolehkah saya bertanya ?. “ Tutur
yang selalu Lina dan Boby kunjungi pada saat sore pemuda.
menjelang malam, yaitu saat senja mulai Namun Lina tetap tidak menjawabnya. Lina ingin
menampakkan kecantikannya. Penjual karang menjawab, tapi hatinya ada di pulau seberang
yang selalu setia dengan karangnya. Dia adalah ditahan oleh senja.
suruhan Boby. Sebelum Boby berlayar Boby Pemuda semakin penasaran terhadap
menyuruh bapak penjual karang itu untuk sesuatu yang ia hadapi sekarang. Ada banyak
membuatkan seuntai kalung yang satu kalungnya pertanyaan yang mengganjal di lubuk hatinya
berisikan kumpulan karang unik dibagian lainnya terhadap seorang wanita yang berdiri
terukir tulisan “Sampai bertemu di pintu dihadapannya. Lalu Lina menjawab.
kesuksesan, untukmu selamanya“. Penjual karang “Apa gerangan yang membuat mu kesini nak ?.“
pun memberikan seuntai kalung kepada Lina, lalu ia Tutur Lina.
bertanya. “ Saya ingin mencari seseorang bu. Kalau
“ Bapak, dari siapakah kalung nan elok ini ? boleh tau, apa yang sedang ibu lakukan disini?.”
Apakah maksudnya?.”Ujar Lina. Kata pemuda.
“ Dari seorang pangeran yang sedang “Saya menunggu seorang lelaki yang pernah
berlayar dan ia menitipkan kalung ini untuk orang membuat janji kepadaku.” Kata Lina.
“Siapakah gerangan lelaki itu?.” Kata Pemuda. Lina.
“Sukar menjawabnya. Ia adalah orang yang “Apa yang harus aku lakukan nek? Siapakah
membuat janji pada senja.” Ujar Lina tanpa berkata orang itu?.” Kata Pemuda.
lagi. “Aku tidak tahu cucuku. Ayahmu tidak pernah
“Apakah suami ibu ?.” Tanya pemuda. bercerita kepada ku.” Tutur nenek.
Lina bergeming tak ada kata lagi dari mulutnya. Suasana pun semakin hening diselimuti
“Maaf, jika aku menyinggung perasaan ibu.” Kata kebencian didalamnya. Akhirnya, Lina membuka
pemuda. pembicaraannya di tengah kebingungan yang
Pemuda itu semakin heran dan bertanya-tanya melanda pemuda dan nenek itu.
apa yang menyebabkan setia menunggu lelaki itu. “Akulah orangnya, aku yang engkau cari !.”Kata
Kemudian pemuda itu berkata. Lina dengan nada yang sedikit meninggi karena
“Ibu bolehkah aku bertanya? Apakah ibu tau tak kuat menahan isi hatinya.
alamat desa ini?.” Kata Pemuda. Semua terkejut, nenek tidak tahu akan hubungan
Lina pun terkejut, ada apakah seorang pemuda Boby dan Lina tetangga sebelahnya itu. Semua
mencari alamat kekasihnya. Dia pun bertanya- terbongkar.
tanya dan kemudian dia menjawab “Ya.” Tutur Lina “Aku adalah kekasih ayahmu, sebelum ayahmu
dengan sedikit gugup. berlayar, dia selalu meninggalkan janji kepada ku.
“Bolehkah Ibu mengantarkanku kesana?.” Disetiap senja di dermaga itulah tempat kami
“Mari saya antarkan.”Tutur Lina. berdua. Ayahmu berjanji kepadaku bahwa dia
Didalam perjalanan pun mereka masih asyik akan kembali kepadaku dengan kesuksesan yang
ngobrol, lontaran kata demi kata ada didalamnya. ia dapati.”
Dalam obrolan itu, Lina menceritakan Pemuda itu iba melihat Lina, dia merasa bersalah
kesendiriannya dan alasan dia terus berdiri di akan kesalahan yang diperbuat ayahnya. Dia
dermaga itu setiap senja dan pemuda pun tidak menyangka bahwa apa yang ia pikirkan
sebaliknya. tentang kelakuan Lina yang setiap senja berdiri di
Mereka sudah sampai di rumah Boby. Disana dermaga adalah hanya untuk menanti ayahnya,
terlihat ibu Boby yang terkejut melihat cucunya kekasih yang begitu Lina sayangi dan juga
datang kerumahnya. Cucu pertama anak dari buah mengecewakan Lina.
hati kesayangannya yaitu Boby. Pemuda itu pun “Maafkan aku ibu, maafkan kesalahan ayahku.
masuk dan mengajak Lina untuk masuk juga. Aku tidak tahu apa yang sudah dilakukan ayah
Suasana pun penuh dengan keakraban. Disela kepadamu.” Tutur Pemuda.
percakapan itu Pemuda itu berkata. Pemuda itu memohon dan menangis akan
“Nek, ayah sakit. Sudah 3 tahun ayah mengalami kesalahan yang di perbuat ayahnya. Dia
itu. Semua pengobatan pun sudah kami lakukan, berusaha meminta tolong agar Lina ikut
tapi ayah tidak sembuh-sembuh.” Tutur Pemuda itu bersamanya menemui ayahnya. Agar ayahnya
dengan penuh hati-hati dalam berkata, karena ia lebih tenang meninggalkannya.
tak mau membuat neneknya kaget. Betapa sesak hati lina, mendengar itu semua,
“Bagaimana sekarang ayahmu.?” Kata Nenek. melihat apa yang tak pernah ia pikirkan akan
Dengan raut wajah yang penuh dengan lipatan kesetiaannya menjadi seperti ini. Hanya
dikeningnya. kekecewaan dan kebencian yang ada pada
“Aku dan ibu sudah pasrah dengan kondisi ayah benak Lina sekarang.
nek, pengobatan apapun sudah kami lakukan. “ Ibu bantu saya, bantu ayah. Ikutlah dengan
Dokter, Kyai hingga ke paranormal. Semua tidak saya bu.”Kata Pemuda.
ada hasilnya. Ada salah satu Kyai yang Isak tangis yang terlihat pada pemuda itu. Rontaan
mengatakan bahwa ayah seperti itu karena ayah permohonan agar Lina ikut bersamanya. Lina
mempunyai janji kepada seseorang dan hanya hanya bisa terdiam, karena terlalu sulit dan sakit
orang itu yang bisa membuat ayah bisa pulang pada hatinya menjawab perkataan pemuda itu.
dengan tenang.”Tutur Pemuda. Kicauan burung yang pelan seakan mengerti
Suasana pun menjadi hening dan mencekam. suasana hari itu. Lina pun bergegas pulang karena
Betapa sakitnya hati nenek itu mendengar tak tahan dengan semua ini. Pemuda itu menyesal.
anaknya yang sudah lama lemah seperti itu dan Dia bingung apa yang harus ia lakukan, karena
juga betapa hancurnya hati Lina mendengar hanya Lina yang bisa membuat ayahnya pergi
kenyataan itu semua, seorang yang ia tunggu dengan tenang. Dia pun berlayar pulang bersama
bertahun-tahun sudah menikah dengan orang lain neneknya dengan tangan kosong disertai
dan sudah memiliki seorang anak. Hancur dan kesedihan yang membenakkinya. Disisi lain terlihat
semakin hancur. Sesak, hati Lina menangis ingin Lina bersandar di dermaga yang diselimuti senja
sekali berteriak karena tak kuat merasakannya. dan sorotan mata kosong menatap langit yang
Semua harapan itu menjadi lenyap seketika. Rasa penuh pesona, kemudian gelap.
kecewa dan kebencian pun mulai ada dibenak
Desa LITERASI
Membangun Indonesia
dari Kampung Halaman
terelakkan lagi pentingnya. Karakter manusia
Gagasan tentang desa Literasi adalah Indonesia telah lama dikenal memiliki etos kerja dan
satu ikhtiar kecil di level daerah, dalam skup yang produktifitas yang tinggi, namun tetap berpedoman
terjangkau agar mudah dioperasionalkan dalam pada nilai nilai ketimuran menjadi pembeda kualitas
bentuk kegiatan kegiatan praktis. Tujuannya sumber daya manusia Indonesia dihadapan negara
adalah agar capaian dan target bisa terukur, negara lain.
mudah dievaluasi dan dilakukan perbaikan. Sejumlah upaya perbaikan memang telah dan
Namun demikian, gagasan Desa Literasi lebih terus dilakukan, namun masih panjang perjalanan
merupakan upaya atau langkah awal dari menuju cita cita. Hal ini dikarenakan menyadari
gagasan yang lebih besar tentang Indonesia bahwa sejumlah perkembangan dan dinamika sosial
Baru yang mandiri, berdikari dan bekepribadian. terkini menunjukkan bahwa mimpi para pendahulu
Dengan menitik beratkan isu gerakan tentang NKRI yang maju bangsanya, makmur
dalam ranah pendidikan, gerakan Desa Literasi rakyatnya dan bersahaja kebudayaannya masih
mencoba meresonansi ide tentang pentingnya harus melewati sejumlah tantangan, terutama yang
Revolusi Mental telah lama digagas oleh para menyangkut kesiapan sumber daya manusianya.
pendiri Bangsa ini. Hanya dengan kecakapan Jika disederhanakan ada beberapa hal penting yang
keilmuan, kesiapan mental dan integritas dalam menjadi konsisi riel di masyarakat yang bisa dijadikan
kepribadianlah Indonesia akan diperhitungkan titik tolak untuk melakukan perubahan lewat sebuah
kedepan. Oleh karena itu, pendidikan menjadi gerakan Desa Literasi. Pertama, tak dipungkiri
pilar mendasar menuju cita cita tersebut. Hal ini bahwa, kedepan tak ada bangsa yang bisa
mengingat bahwa perubahan hanya mungkin di bersembunyi dari globalisasi. Era dimana pergaulan
lakukan dengan dukungan sumber daya yang dunia semakin terbuka yang bukan saja membawa
mumpuni. Oleh karena itu, ilmu menjadi tak keuntungan namun juga tidak sedikit diikuti juga
dengan dampak yang kadang susah dikendalikan. menggambarkan bagaimana kualitas mental
Masa depan menjadi semakin susah ditebak dan anak anak muda yang sedari dini sudah
kadang diluar dugaan memberikan kejutan kejutan terlibat narkoba, seks bebas dan pornografi.
yang bisa mengancam kehidupan masyarakat baik Selain karena proses jangka panjang
dari dimensi politik, ekonomi, sosial maupun budaya. pendidikan formal yang terjebak pada rutinitas
dan formalitas, kualitas mental SDM Indonesia
Kedua, situasi yang tidak kalah mirisnya menjadi amat susah dikompetisikan
adalah gejala menurunnya tingkat kemandirian mengingat serbuan budaya populer yang
a n g g o ta ma sya ra ka t. Be rb a g a i p e rso a l a n mempunyai daya rusak luar biasa seperti
berkembang kompleksitasnya, baik yang lama pornografi, drugs, seks bebas yang terbawa
maupun yang baru, mulai dari jumlah penduduk pra serta seiring globalisasi dan perkembangan
sejahtera yang susah sekali diturunkan, usaha usaha teknologi informasi. Akibatnya, berpuluh puluh
ekonomi yang terus menerus beredar pada lingkaran tahun generasi kita limbung di telan
kelompok terntentu, pasar tenaga kerja yang terus gelombang hura hura dan pesta pora. Menjadi
menerus tidak pernah seimbang dengan anak muda pemalas, berkembang menjadi
membludaknya jumlah tenaga kerja yang perlu generasi instan yang tergantung pada jalan
diserap setiap tahunnya dan masih banyaknya sektor pintas, dan pada akhirnya tersingkir di pinggir
kebutuhan publik yang tidak bisa dilepaskan dari pinggir kontestasi. Menjadi beban orang tua,
subsidi karena akan jika dicabut akan beresiko menambah patologi sosial di masyarakat dan
melonjakkan angka kemiskinan yang dari awal pada akhirnya memperrumit penanganan
memang sudah tinggi. Di saat yang bersamaan, yang dilakukan oleh negara.
kondisi kondisi tersebut diatas semakin rumit dengan Dengan kata lain, pendidikan kita
tingginya tingkat ketergantungan terhadap layanan terjebak pada ritual kurikulum yang terlalu
Pemerintah. Padahal kita semua mafhum bahwa menekankan pada pengetahuan dan
Pemerintah sekalipun memiliki banyak keterbatasan kompentensi saja. Pendidikan dengan
jika harus menjangkau orang perorang, mulai dari semangat seperti ini menempatkan manusia
jaminan kesehatan, pendidikan yang layak dan sebagai robot yang atau hewan sirkus yang
ketersediaan lapangan kerja yang memadai. Jadi, perlu dilatih untuk kemudian dipekerjakan
tidak heran jika dalam banyak aspek, ketergantungan dipanggung panggung hiburan. Yang tentu
terhadap tenaga kerja ahli yang berasal dari Luar hasil serta keuntungannya akan diambil oleh si
Negeri/Asing masih mewarnai proses-proses pemilik sirkus. Sementara peraga sirkusnya
pembangunan di Indonesia. harus dipaksa puas sekedar mendapat (uang)
Ketiga, dalam sektor yang amat strategis makan. Sisi substansi kemanusiaan seperti
seperti pendidikan, keterbatasan Pemerintah dalam inovasi, kreatifitas, integritas, visioner kurang
pelayanannya juga amat memprihatinkan. Memang mendapatkan perhatian dalam sistem
jika dilihat sekilas dari permukaan, pertambahan pendidikan kita. Kalaupun ada beberapa
lembaga sekolah dan perguruan tinggi, memang institusi yang memperhatikan itu, tentu dengan
setiap periodik terlihat kenaikan. Juga jika dilihat dari kompensasi “harga” yang hanya bisa
tingkat partisipasi masyarakat terhadap dijangkau beberapa gelintir keluarga berada
penyeenggaraaan pendidikan menunjukkan tren saja. Kurangnya Perhatian dalam Pendidikan
positif setiap periodenya. Hanya saja jika dilihat lebih Karakter membuat sistem pendidikan kita
kritis, pertumbuhan ini bersifat artifisial. Pragmatisme hanya menghasilkan orang yang cakap
dunia pendidikan kita baik dari sisi penyelenggara bekerja tapi tak cakap berkarya, cakap meniru
maupun dari para peserta melahirkan generasi atau tapi tak mampu membuat yang baru, generasi
output pendidikan yang jangankan punya gagasan yang puas menjadi penonton, tapi tak pernah
dan inisiatif untuk membuka lahan usaha eknomi menyadari potensinya sendiri. Hanya
baru, untuk sekedar bisa diserap pasar kerja tidak menunggu untuk dipakai tapi tak memiliki
satupun bisa memberikan jaminan. Semua seolah kemampuan dalam mengambil inisatif
serba tidak pasti. Dibanding dengan negara tetangga, perubahan.
bukan tidak mungkin Human Development Indeks kita
kurang bisa dibanggakan, bahkan dihadapan negara DEFINISI
sekecil Vietnam sekalipun. Berangkat dari beberapa situasi yang
Keempat, berbagai situasi yang tidak dinarasikan pada latar belakang di atas, maka
menggembirakan sebagaimana dinarasikan di atas Desa Literasi adalah sebuah upaya kolaborasi
masih lagi ditambah dengan kenyataan bahwa beberapa komponen yang ada pada
moralitas generasi muda dan usia produktif tergolong masyarakat Desa, bersinergi dan bergerak
rendah. Tidak jarang kita mendengar berita yang bersama dalam hal mengembangkan
minat/budaya baca, meningkatkan wawasan serta menjadikan membaca sebagai kebiasaan
menstimulasi berbagai kreatifitas dan inovasi diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan
masyarakat dalam pengembangan kualitas Sumber dan wawasan apapun terutama terkait dengan
Daya Manusia (SDM) Pedesaan. Keseluruhan potensi dan pembangunan di lingkungan Desa.
kegiatan tersebut didesain dan diarahkan sedemikian Meningkatknya wawasan masyarakat di berbagai
rupa guna memfasilitasi masyarakat terutama bidang akan mendorong tujuan yang kedua yaitu
kelompok pemuda dan usia sekolah (produktif) agar munculnya kepedulian dan tanggungjawab dari
bisa berperan aktif dalam pembangunan Daerah. dalam (kesadaran) sendiri yang akan menjadi
Kolaborasi dilakukan dengan mendirikan dan energi yang tak pernah habis, bahkan akan terus
menjadikan Rumah Baca sebagai katalisator, tumbuh yang menjadi modal luar biasa untuk
penghubung atau media bagi keluarga, Sekolah dan mengawal pembangunan desa. Lebih dari itu,
Masyarakat (Publik) untuk terlibat dalam kegiatan kombinasi wawasan dan kepedulian dalam jangka
kegiatan pembelajaran yang bersifat pendidikan panjang jika dirawat akan mendorong lahirnya
alternatif sebagai pengembangan apa yang sudah sense of belonging yang tinggi terhadap daerah
diberikan di sekolah formal. yang dituangkan dalam bentuk karya dan
pengabdian bagi masyarakat tempat kelahiran.
KOMPONEN UTAMA Bukan hanya yang lahir dari inisiatif pribadi,
Dengan Menggunakan Jaringan Rumah Baca namun juga gagasan gagasan yang melahirkan
yang tersebar dalam lingkup lingkup kecil kehidupan gerakan gerakan kolektif untuk perubahan.
sosial masyarakat (ditingkat RT dan RW), Project Partisipasi langsung dari masyarakat inilah yang
Desa Literasi didesain sedemikian rupa untuk bisa secara prinsip menjadi pilar utama kemandirian.
melibatkan segenap unsur potensial yang ada di Sehingga kinerja pemerintah bukan hanya akan
dalam masyarakat agar dapat turut serta dalam lebih ringan dalam pelaksanaan pembangunan
penyediaan maupun terlibat langsung pelaksanaan daerah, namun juga akan mendapatkan capaian
kegiatan kegiatan pembelajaran alternative yang yang lebih optimal dengan dukungan langsung
terangkum daam 9 indikator Desa Literasi antara lain: dari masyarakat. Mudah-mudahan inilah yang
1. 1 RW 1 Rumah Baca disebut dengan istilah cinta tanah air yang
2. School of Parenting (Sekolah Pengasuhan sebenarnya, bekerja bukan hanya untuk
bagi Orang Tua) mendapatkan upah, namun berkarya yang lahir
3. Street Shop (Bazar Amal Barang Layak Pakai dari niat dan kecintaan terhadap apa yang dimiliki
untuk Komunitas Tertarget) dan di wariskan oleh ibu pertiwi.
4. Panggung Literasi (Media Aktualisasi Minat Jika semua desa melakukan hal yang
dan Bakat Masyarakat) sama, bukan mustahil apa yang selama ini
5. I – Desa (Inkubasi Informasi Ide dan Inovasi menjadi pertanyaan misterius gagalnya
Pembangunan Desa) pembangunan menemukan jawabannya, yaitu
6. Eco Literasi (Gerakan Kepedulian membangun dari bawah (pinggiran), berangkat
Lingkungan Alam Pedesaan) dari yang terlemah dan melalui jalur pendidikan
7. Sekolah Relawan (Rekruitmen dan Upgrading (pemberdayaan). Tentu saja, cita cita besar itu
Relawan Baca) butuh perjuangan dan pengorbanan. Memulainya
8. Kids Zone (Taman Ramah Anak) tentu dengan isu yang paling sederhana dan dari
9. LiterArt (Pendidikan Karakter berbasis Seni lingkup dan lingkungan terdekat dengan pelaku.
dan Budaya) Maka inilah yang menjadi tujuan ketiga yaitu
Yang dimaksud dengan Kelompok kelompok sosial mengembalikan Keluarga menjadi dan memiliki
potensial adalah mereka yang tersebar di masyarakat kemampuan sebagai agen pendidikan utama bagi
desa, memiliki kemampuan, kemauan dan komitmen anak anak. Membangun desa memang bisa
untuk berkolaborasi dalam kegiatan Desa Literasi ini, dimulai dari mana saja, namun untuk hasil yang
seperti: organisasi kepemudaan/kemasyarakatan, benar benar bermutu dan bertahan lama, kerja
komunitas komunitas berbasis hobby, kelompok- kerja pemberdayaan harus dimulai dari yang
kelompok profesi hingga forum forum kepemudaan paling mendasar yaitu dengan membangun
dengan berbagai latar belakang seperti olahraga, sumber daya manusia pada setiap pribadi
lingkungan, pendidikan, seni hingga budaya. (terutama anak anak) pada keluarga keluarga
yang di dalamnya.
TUJUAN Dengan kata lain, jika kita berbicara
Desa Literasi memiliki 3 tujuan utama yaitu pendidikan, maka tahap pertama pendidikan
pertama menjadikan membaca menjadi kebiasaan terjadi pada keluarga yang dilakukan oleh orang
masyarakat di berbagai usia, di berbagai tempat dan tua. Oleh karena itu, mengingat pentingnya peran
dilakukan oleh siapapun tanpa dibedakan keluarga, terutama dalam hal penyiapan generasi
berdasarkan kategori dan peran sosialnya. Dengan
muda, maka Gerakan Desa Literasi menitik beratkan setiap RW ditahun ke 2 dan ke 3. Tentu
perhatian pada terkelolanya pendidikan sejak dalam keberadaan rumah baca ini akan dihidupkan
rumah. Melalui pendirian dan pengelolaan Rumah dengan pola kegiatan yang dirancang secara
Baca - Rumah Baca yang menjadi bagian dari projek berkala, terpola, dan dilakukan dengan kontinue.
ini, pendidikan keluarga di kawal, dikonsolidasi, Lebih dari itu, hal yang paling penting dari
diarahkan sedemikian rupa dan bertujuan untuk keseluruhan proses adalah terlaksananya prinsip
memastikan generasi penerus kita adalah generasi partisipatoris, alias melibatkan warga sekitar
yang berwawasan, berkapasitas dan berkharakter. dalam setiap kegiatan terkait Program Desa
Dengan kembali ke desa atau menjadikan desa Literasi. Dengan beragam kegiatan dan
menjadi titik awal perubahan, setidaknya ada 3 pengunjung/relawan yang datang dari berbagai
persoalan serius yang berpuluh puluh tahun menjadi latar belakang, bukan tidak mungkin akan lahir
momok di Indonesia yaitu arus urbanisasi ke kota, inovasi, kreatifitas dan kegiatan kegiatan yang
pembangunan yang kotasentris serta rendahnya kesemuanya itu mengarah pada pengembangan
pemerataan hasil hasil pembangunan yang wawasan, skill dan kemampuan masyarakat
disebabkan ketidak merataan pembangunan sumber sekitar.
daya manusia dan distribusinya antar satu daerah Dalam jangka panjang, jika Desa Literasi ini
dengan yang lainnya. berhasil, bukan tidak mungkin akan diresonansi
ke coverage yang lebih luas pada level
SASARAN kecamatan bahkan kabupaten. Yang pasti, mimpi
Sebagai Permulaan, Desa Ketapang akan menjadi yang hingga kini terus tertanam adalah ketika
Pilot Project untuk Desa Literasi. Desa Ketapang, seluruh desa di Indonesia bisa mengadopsi
kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi dipilih Konsep dan kegiatan Desa Literasi ini dan maju
karena sejumlah alasan di antaranya adalah kondisi bersama menjadi Negara yang mandiri secara
sosio kultural masyarakat desa yang relatif lebih ekonomi, berdikari secara politik dan
terbuka karena berdekatan dengan berbagai fasilitas berkepriadian dari sisi kebudayaan.
umum seperti pelabuhan, stasiun kereta api, sejumlah
Industri dan beberapa Hotel/Penginapan. Sebagai
konsekuensinya, masyarakat cenderung mudah alias
rentan untuk terdampak, terutama dalam aspek
relasional hubungan satu sama lain, baik dalam
pekerjaan, ketetanggaan maupun kebudayaan.
Keterbukaan memang bisa menjadi potensi, namun
juga bisa menjadi ancaman. Masyarakat terbuka
cenderung bersifat individualis dan permisif terhadap
apapun yang datang. Jika tidak diiringi dengan
kesiapan, kapasitas dan daya saing maka cenderung
akan banyak terimbas secara negatif atas
keterbukaan tersebut. Bagi mereka yang mampu
mengadaptasi dan mengembangkan diri, tentu
keterbukaan akan menjadi pemicu pembelajaran dan
pembukaan jaringan untuk mengakses pekerjaan.
Namun bagi mereka yang tergolong bernasib kurang
baik dari sisi ekonomi dan pendidikan, keterbukan
hanya menambah frustasi dan meningkatkan potensi
keterlibatan dalam aksi aksi kriminalitas.
Oleh karena itu, selama 5 tahun gerakan Desa Literasi
di Desa Ketapang akan dipantau, didampingi,
dievaluasi dan terus dikembangkan sebagai alat ukur
keberhasilan proses pendampingan dan
peberdayaan. Selama periode jangka pendek
tersebut, gerakan Desa Literasi akan memfokuskan
pada memasyarakatkan membaca atau menjadikan
membaca sebagai bagian gaya hidup masyarakat
desa. Dimulai dengan menginisiasi pendirian rumah
baca rumbah baca di setiap Dusun di tahun pertama.
Lalu, diharapkan berkembang cepat atau lambat
menjadi ada rumah baca setiap RW atau bahkan
Desa LITERASI
Flashnews
RELAWAN, MANTU IDAMAN
Ketapang – I-DESA adalah Salah satu indikator desa literasi yang sudah berjalan lama setelah
dilaunchingnya desa ketapang sebagai desa literasi. Bersama Rumah literasi desa ketapang
menggelar diskusi dengan relawan mantu idaman.
“anak-anak muda memiliki peran penting di desa. Mereka harus di beri ruang untuk berkontribusi
membangun desanya.” Ujar Slamet, Kepala desa ketapang. Semangat ini terus digelorakan terus
kepada pemuda, relawan agar benar benar menjadi mantu idaman.
Acara ini (23/07/2017) didukung oleh banyak pihak. Iuran publik ini terselenggara atas kerjasama
antara desa literasi ketapang dengan rumah literasi indonesia dan juga KKN Untag Kelompok 8.
Pembicara acara ini adalah akadimisi dari Universitas Jember.
Langit mendung pekat, pertanda hujan desa ini. Acara pembukaan dimulai dengan
tak tahan ingin turun siang itu. Sabtu, 29 Juli, lomba mewarnai tingkat TK dan playgroup desa
tepat pukul 11 siang tim Bookbuster, Rumah Margomulyo. Lomba berlangsung di balai
Literasi Banyuwangi ditemani hujan yang dusun Sumbermulyo yang berlokasi tepat
cukup deras menuju Glenmore. Tim yang didepan lapangan bola voli.
berjumlah 11 orang tetap melaju menuju Acara ini benar benar murni swadaya
Dusun Sumbermulyo, meski hujan tak benar- dari masyarakat. Banyak masyarakat yang
benar berhenti sampai dilokasi acara. mendonasikan apa yang mereka punya. “
Awalnya Tenda untuk Acara ini berbayar,
Bentangan pohon pinus sepanjang karena pemilik usaha tenda ini tak mengerti
jalan menuju lokasi. Perkebunan jagung dan dengan acara ini. Setelah dijelaskan, kita bisa
perkebunan karet memanjakan mata memakai tenda dengan gratis tetapi harus
sepanjang perjalanan. Akses jalan menuju memasang sendiri. Tidak hanya tenda, sound
Desa Margomulyo pada awalnya sangat system, panggung pun kami dapatkan tanpa
mudah. Lalu, setelah 3 km tim Bookbuster menyewa. Luar Biasa pokoknya.” Jelas Eryka
memasuki area perkebunan karet dengan sambil berkaca kaca, Pengelola Rumah Baca
akses jalan berbatu sepanjang 5km Ceria.
. tim Bookbuster Segera mempersiapkan diri
mengikuti proses acara pembukaan rumah
Tim Bookbuster Rumah Literasi Banyuwangi baca ceria yang dihadiri oleh beberapa
yang dipimpin oleh Faisal Riza, tiba dilokasi pejabat desa setempat seperti, beberapa
pukul 14.30 menjelang sore. tokoh desa, ketua karang taruna, bakal calon
Masyarakat dusun Sumbermulyo kepala desa dan Pelaksana Jabatan (PJ) desa
sudah nampak berkumpul dibeberapa titik Margomulyo.
yang mengelilingi lapangan bola voli yang
disetting sebagai panggung literasi oleh Molla Apresiasi pertama datang dari ketua karang
Maulidi dan tim sebagai penggerak literasi di taruna. Bahwa berdiri nya rumah baca di desa
Rumah Baca
Punya Cerita
semoga memberi manfaat kepada Masyarakat desa Margomulyo. Ketua karang taruna
berharap semoga rumah baca ceria menjadi cikal bakal desanya dijadikan kampung baca.
Apreasiasi kedua disampaikan oleh Tunggul Harwanto sebagai perwakilan dari Rumah
Literasi Banyuwangi, ia melihat masyarakat Desa Margomulyo cukup potensial. Karena itu
berilah anak-anak mudanya ruang untuk mengembangkan potensi desanya, terutama
manusianya. Mengukur sebuah kemajuan desa tidak dengan waktu singkat. Desa bisa maju
hanya dengan meningkatkan Kapasitas sumber daya manusia nya; memberi ruang-ruang
belajar dan berkarya pada anak-anak mudanya untuk berkembang; dan desa harus
berkolaborasi dalam membangun.
Peresmian rumah baca ceria ditandai dengan pemberian donasi buku oleh Rumah Literasi
Banyuwangi. Lalu secara simbolis pelepasan balon oleh puluhan anak-anak dusun
Sumbermulyo.
Semoga ikhtiar ini dapat menstimulus pemuda-pemuda lain yang belum tergerak. Kelak
akan ada penggerak lain sebagai motor perubahan dari desa Margomulyo. Karena
perubahan itu dimulai dari manusianya. Dimulai diri sendiri. Maka mulailah bergerak.
RLB News
Rumah baca atau Taman baca bagi kami, hari ini, tak hanya sebagai tempat tumpukan buku
bermukim, namun tempat persoalan dan harapan kemanusian yang diwujudkan. Apresiasi besar kami
kepada seluruh relawan Rumah Baca dan Rumah Literasi Banyuwangi atas kerja keras dan kerja hati dalam
mengedukasi lingkungan dan diri sendiri.
Refleksi Oleh : Faisal Riza
Program yang lahir atas keprihatinan kami membaca kondisi tentang sulitnya akses buku yang
berkualitas untuk anak-anak di desa. Oleh karena itu program ini dibuat dengan tujuan untuk mengatasi
kesenjangan akses terhadap buku bacaan, terutama bagi anak anak dan remaja di pelosok daerah.
Dengan kata lain, program ini memiliki misi pemerataan penyebaran buku di masyarakat
.
Tahun ini, adalah event Bookbuster ke empat yang kami lakukan sejak awal 2016. Biasanya
Bookbuster dilakukan selama satu hari penuh dengan agenda doñasi Buku dan upgrading Relawan
Pengelola rumah baca.
Tahun ini kami melakukan Bookbuster selama dua hari, 29-30 Juli 2017, dengan acara yang lebih
variatif dan dengan jumlah Rumah baca yang lebih banyak. Bookbuster kali ini, ada 11 rumah baca yang
kami jadikan rute perjalanan kampanye baca. Ke 11 rumah baca itu antara lain : taman baca pos kamling,
rumah baca abata, rumah baca arkara, rumah baca biru, rumah baca komplet, rumah baca ceria, rumah
baca buka buku, rumah baca algebra, rumah baca Ainina, gubuk baca Laksmi, dan rumah baca sahabat
kecil
.
Acara dimulai di hari Sabtu pagi, 29 Juli 2017, dengan berkumpul di basecampe
RLB yang terletak ditengah kota, Yayasan Matahati. Taman Baca Pos Kamling di
Perumahan Puri Brawijaya sebagai rute etape pertama yang kami kunjungi, dan
Rumah Baca Sahabat Kecil sebagai rute terakhir yang akan di kunjungi
Selain berbagi buku, silaturahmi ke rumah baca, dan Upgrading Rumah baca,
kami membuka rumah baca baru di Desa Margomulyo Glenmore dengan menggelar
panggung literasi pada malam harinya untuk warga sekitar
Acara Bookbuster, selama dua hari ini, 29-30 Juli, terselenggara atas donasi buku
kurang lebih 350 judul buku dari Gramedia Jember. Terima kasih kepada Gramedia
yang telah turut berkolaborasi dalam akses buku bacaan untuk anak-Anak
Banyuwangi. Semoga bisa terus bersinergi dalam menginspirasi dan mencerahkan
masyarakat
Untuk para rider dan traveller yang ingin terlibat di bookbuster selanjutnya, kami
mengundang anda semua untuk jadi relawan Bookbuster di Rumah Literasi
Banyuwangi.
RB Biru Kabat
Algebra RB Komplet
la c i k e c i l Berbuka Puisi
JALAN LURUS
Selama itu
Kau betah sekali
Hanya minta ihdinasshirothol mustaqiem
Kau betah sekali
Sedari kecil
3
Layak Jual
75%
Barang Layak Jual
Handphone
3 45%
Kaos dan Kaos
Berkerah
35%
Celana Pendek
dan Celana Panjang
15%
Hem, Batik,
dan Rompi
5%
aksesoris, kerudung lainnya
Street
$
Shop
Semua Barang yang layak jual akan didisplay di
launching streetshop tanggal 17-21 Agustus 2017 di Rumah baca Sahabat Kecil Street Shop
Penyimpanan
PANTANG
TANYA
SEBELUM
Daftar Penerima Manfaat Donasi Buku
BACA
1. Rumah Baca Sahabat Kecil
2. Taman Baca Pos Kamling
500*
3. Rumah Baca ABATA
4. Rumah Baca Arkara (2paket)
5. Rumah Baca Biru (2paket)
6. Rumah Baca Komplet
EKSEMPLAR BUKU 7. Rumah Baca Ceria
DITERIMA 8. Rumah Baca Ainina
9. Rumah Baca Satu Nusa
30
PAKET BUKU
10. Rumah Baca Negeri Dongeng
11. Pustaka Jana
12. Gubuk Laksmi
13. Rumah Baca Matahati
13
Rumah Baca
Dikunjungi
14. Rumah Baca tanda tanya
15. Rumah Baca algebra
16. Kantor desaliterasi ketapang
17. Logistik Literasik
*Donasi Buku dari Gramedia Jember. Terima Kasih Gramedia Jember Atas Donasinya
rumahliterasi
Pendaftaran Donatur Baru
Nama : ___________________________________________
(Harap diisi Sesuai KTP dan Nama Panggilan Jika
Perlu)
Alamat : ___________________________________________
Sumber Info : [ ] Teman [ ] Internet [ ] lain lain _______________ Ingin Lebih Mudah?
Bersedia menyalurkan : [ ] Infaq [ ] Buku [ ] Barang Bekas Daftar Via WA
O Rp. 50.000 O Rp. 100.000 O Rp......................
........................., .....................................
Petugas Donatur
085646868281
ISI DAN FOTO FORMULIR DISAMPING
(_________________) (________________)
Street Shop
##Kerjabarengan
1.
pengumpulan
3.
(drop box) $
5.
Barang Bekas Berkualitas Street Shop Report
(Baju, Elektronik, dll)
1. Selling (penjualan)
2. Display 1. Web
3. DropBox 2. Buletin ( Berkala)
4. Open Maket (Bazzar)
2. 4.
Shop
Street
BACA