Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang tepat
guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat operasional akan memegang
kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Memberikan
perhatian kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan
diterapkan guna menghadapi persaingan.
Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan. Lingkungan eksternal adalah lingkungan umum serta lingkungan industri di luar
internal perusahaan yang merupakan suatu peluang atau hambatan bagi perusahaan.
Lingkungan tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga
menjelaskan gambaran keseluruhan terhadap kekuatan lingkungan eksternal.
Hal tersebut dapat berdampak pada aktivitas organisasi dari segala aspek.

Mengapa Lingkungan bisnis perlu dianalisis ?


1. Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu
mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang
dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems).
2. Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis
lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif.
3. Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap
perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan
untuk membuat perencanaan jangka panjang.

Bagaimanakah Analisis Lingkungan Bisnis Itu Dilakukan ?


Proses analisis lingkungan dilakukan oleh perencanaan strategi dengan urutan sebagai berikut :
Pertama : menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap
lingkungan, yang dapat dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang sedang
berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
Kedua : menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang diperkirakan mempunyai
dampak penting terhadap perumusan strategi.
Ketiga : mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang
terhadap lingkungan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Lingkungan bisnis


Dalam merumuskan strategi, maka terlebih dahulu harus melakukan analisis lingkungan
dengan maksud untuk untuk menyesuaikan dengan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan.Sebelum membicarakan segala sesuatu mengenai lingkungan bisnis, maka
hendaklah dimengerti terlebih dahulu beberapa istilah, yaitu sebagai berikut :
Lingkungan (eksternal ) : Adalah faktor-faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan yang
dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman.
Lingkungan (internal) : Segala sesuatu di dalam orgnisasi / perusahaan yang akan
mempengaruhi organisasi / perusahaan tersebut.
Analisis lingkungan bisnis : Adalah suatu proses yang digunakan perencana-perencana strategi
untuk memantau lingkungan bisnis dalam menentukan peluang atau ancaman.

Faktor Lingkungan Bisnis

LINGKUNGAN INTERNAL
Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
1. Tenaga kerja (Man)
2. Modal (Money)
3. Material / bahan baku (Material)
4. Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
5. Metode (Methods)
Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength(kekuatan) perusahaan,
dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.

LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :

A. Lingkungan Mikro ( Lingkungan industri )


Lingkungan mikro adalah para pelaku yang secara langsung berkaitan dengan lingkungan, yang
mempengaruhi perusahaan.

Lingkungan mikro ini terdiri dari :


a. Pelanggan
Para manajer harus dapat mengantisipasi perubahan perilaku konsumen, karena konsumen (
pembeli ) mempunyai kekuatan tawar menawar, terutama pembeli yang melakukan pembelian
dalam jumlah yang besar. Pembeli cenderung melakukan pembelian secara selektif, apalagi
pembeli mempunyai informasi yang lengkap tentang permintaan, harga pasr dan harga
pemasok, sehingga posisi tawar menawar pembeli semakin kuat. Oleh karena itu perusahan
harus mampu memperbaiki posisi strateginya. Disamping itu ada pula pembeli yang tidak
begitu sensitif terhadap harga, karena yang lebih penting bagi mereka adanya atribut dari
produk yang diinginkan.

b. Pemasok
Pemasok juga mempunyai kekuatan tawar menawar terhadap peserta industri, karena
pemasok merupakan ancamnan serius yang perlu diperhitungkan. Untuk itu perusahaan perlu
membina hubungan yang erat. Pemasok yang kuat dapat menekan laba industri yang dapat
mengimbangi dengan kenaikan harganya. Pem,asok ini akan bartambah kuat apabila para
pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan , tidak menghadapi produk pengganti, produk
pemasok merupakan input yang penting bagi hasil produksi industri, hal ini merupakan
pelanggan yang penting bagi pemasok dan pemasok menghadapi integrasi ke depan dari
pemakai. Kekuatan pemasok dapat dikendalikan oleh suatu perusahaan besar (misalnya
perusahaan kelompok konglomerat sehingga semuanya persediaan pemasok dicaplok oleh
perusahaan tersebut.

c. Pesaing
Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat
adanya peluang untuk memperbaiki posisi. Strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan –
tindakan ofensif atau defensif guna menciptakan posisi yang aman ( defendable position )
terhadap kekuatan- kekuatan pesaing. Ada tiga faktor penting yang perlu diperhatikan
mengenai persaingan, yaitu:
1. Masuk dan keluarnya pesaing
2. Ancaman produk atau jasa pengganti
3. Kemungkinan terjadinya perubahan dalam strategi pesaing
4. Publik (masyarakat )

Publik (masyarakat ) sering mengisukan sesuatu produk atau suatu perusahaan atau suatu
merk, sehingga amat mempengaruhi permintaan barang tersebut. Isu publik ini kadang-kadang
tajam dibandingkan dengan ancaman lainnya. Isu ini bisa saja dilansir secara sengaja oleh
kelompok tertentu yang memang menginginkan kehancuran atau bisa saja secara tidak sengaja.
Oleh karena itu perusahaan harus waspada terhadap isu-isu masyarakat ini.

B. Lingkungan Makro ( Lingkungan Umum )


Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada diluar jangkauan serta
biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan.

A. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang perlu dianalisis adalah :
1. Siklus ekonomi : depresi, resesi, kebangkitan ( recovery ) dan kemakmuran (prosperity).
2. Gejala inflansi dan deflasi : jika inflasi sangat tinggi maka pengendalian gaji dan harga
semakin berat.
3. Kebijaksanaan moneter : perubahan tingkat suku bunga, devaluasi dan sebagainya.
4. Neraca pembayaran : surplus atau defisit dalam hubungannya terhadap perdagangan
luar negeri. Hal ini mengganggu atau memberikan peluang.
B. Faktor Demografi
Faktor demografi terdiri dari :
1. Perubahan jumlah penduduk akan mempengaruhi permintaan misalnya, pada daerah
yang jumlah penduduknya menurun, tentu akan memindahkan usahanya ke daerah
yang penduduknya tumbuh.
2. Perubahan struktur usia penduduk akan mempengaruhi pemindahan jenis produk
sesuai dengan perubahan umurnya.
3. Distribusi pendapatan.
4. Tingkat pengangguran.

C. Faktor Geografi
Faktor geografi juga penting diamati oleh perencana strategi, untuk menentukan peluang
dan ancaman perusahaan, terutama dalam menentukan penambahan lokasi baru bagi
perluasan perusahaan.

D. Faktor Teknologi
Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan perusahaan, karena
perubahan teknologi dapat memberi peluang besar ( meningkatkan hasil / tujuan )atau bisa
mengancam kedudukan perusahaan. Bahkan perubahan teknologi dapat merupakan
malapetaka tenaga kerja, karena akan menggeser mereka dan bertambah banyaklah
pengangguran. Dan juga perubahan teknologi akan mempengaruhi daur hidup produk,
misalnya dengan munculnya mesin foto copy maka pasar kertas stensil mengalami penurunan
drastis.

E. Faktor Pemerintah
Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai bentuk peraturan, dapat
merupakan peluang bagi perusahaan dan dapat pula hambatan / ancaman bagi perusahaan.

F. Faktor Sosial
Sosial adalah kebiasaan dan nilai-nilai sosial lingkungan masyarakat, khususnya langganan dan
karyawan.

G. Faktor Politik
1. Kekuatan politik.
2. Perbedaan ideologi.
Komponen Analisis Lingkungan Bisnis
a. Scanning : mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan
lingkungan bisnis.
b. Monitoring : mendeteksi arti melalui observasi terus-menerus atas perubahan dan
kecenderungan lingkungan bisnis.
c. Forcasting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisispasi berdasarkan
perubahan dan kecenderungan yang dimonitor.
d. Assesing : Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan
lingkungan bisnis untuk strategi perusahaan dan manajemennya.

Teknis Analisis Lingkungan Bisnis


Ada beberapa cara untuk memperoleh informasi, diantaranya :
1. Dengan pendengaran (informasi lisan ), yaitu informasi yang didapat melalui pendengaran,
baik secara formal atau informal sumber informasi lisan ini meliputi:
a. Media : Radio, TV, Harian, dll.
b. Karyawan perusahaan : rekan bawahan dan pengawas
c. Sumber luar perusahaan lainnya :
- Pelanggan
- Perantara
- Pemasok
- Perguruan tinggi
- Pesaing
- Eksekutif keuangan dan Konsultan

2. Informasi tertulis atau dokumentasi yang dapat diketahui dengan cara membaca informasi
yang disediakan oleh orang lain untuk berbagai tujuan.cara lain adalah merancang Sistem
Informasi Manajemen (SIM) dengan cara menyusun jalur informasi secara teratur dan
akurat. Misalnya dari jurnal perdagangan, jurnal ekonomi, jurnal keuangan, dll.

3. Memata-matai (Spionase) berusaha memperoleh informasi dengan mendatangi pesaing


yang potensial atau sesungguhnya. Pekerjaan mata-mata ini dapat di lakukan oleh
eksekutif puncak atau menunjuk salah seorang yang dipercayai. Bahkan dapat juga merujuk
lebih dalam lagi dengan menggunakan orang dalam pesaing.

4. Peramalan formal : melakukan peramalan secara formal terhadap faktor-faktor lingkungan,


biasanya dilakukan oleh perencana strategi atau orang yang ditunjuknya.

5. Pengamatan langsung atau pendapat umum : secara langsung mengamati sikap


masyarakat terhadap produk / jasa perusahaan, dll.
Kalau kita perhatikan bagaimana eksekutif melakukan analisis lingkungan, maka disimpulkan,
yaitu :
a. Para eksekutif lebih cenderung memusatkan perhatiannya menganalisis lingkungan
sektor ekonomi ketimbang sektor-sektor lainnya walaupun pesaing tetap menjadi
tumpuannya.
b. Para eksekutif lebih cenderunmg melakukan pendekatan secara lisan, kecuali dalam hal
tertentu (pada level bawah) pendekatannya lebih bersifat tertulis.
c. Lebih dari setengahnya waktu dipergunakan pada eksekutif untuk menganalisis
lingkungan, bahkan hamper 75%,dan sisanya untuk analisis internal perusahaan
(keunggulan dan kelemahan perusahaan).
d. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan alat yang berperan dalam menganalisis
lingkungan.
e. Baik eksekutif puncak maupun perencana strategi, melakukan analisis lingkungan secara
teratur (melalui lisan).

Karakteristik analisis lingkungan bisnis dalam menentukan seberapa jauh baiknya perencana
strategi menetapkan keputusannya, hal ini tergantung dari:
1. Pengalaman
Semakin berpengalaman dan semakin cerdas eksekutif maka semakin besar informasi yang
dapat di tanganinya dengan kualitas tinggi. Eksekutif yang lebih tua biasanya lebih lamban
dalam mengambil kjeputusan, akan tetapi lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaannya.

2. Motivasi dan tingkat aspirasi


Semakin tinggi tingkat aspirasi atau golongan eksekutif, semakin baik hasilnya. Faktor- faktor
yang mempengaruhi motivasi adalah :
a. Kebutuhan : kebutuhan keberhasilan, kebutuhab afiliasi, dan klebutuhan kekuasaan.
b. Imbalan atas pelaksanaan (ganjaran) : bentuk ganjaran yang didasarkan pada prestasi
jangka pendek dapat menimbulkan kebiasaan yang tidak menghasilkan pendapat yang
baik, karena :
- inilah yang mereka pelajari sebagai manajer yunior
- kebiasaan diperkuat oleh umpan balik dan imbalan ataupun hukuman dalam seluruh
perjalanan karirnya.
c. Pandangan / tanggapan seseorang : amat tergantung pada watak mereka sehubungan
dengan informasi yang tidak menentu, hal ini tergantung pada:
1. Orientasi resiko
Orang tidak suka menanggung resiko akan menganalisis secara konservatif, sedang orang
yang bersedia menanggung resiko akan cenderung pada sifat untung-untungan.
2. Daya refleksi
Apabila orang mengambil kesimpulan secara implusif dan bertindak cepat, maka cara ini akan
lebih efektif.
3. Dogmanisme
Mereka yang mempunyai sistem tertutup, dimana cara berpikirnya sudah tertempa akan
mengambil kesimpulan secara tepat berdasarkan informasi yang tidak cukup.
4. Struktur konseptual abstrak.
Orang-orang konsep akan memproses banyak informasi dimensi dan menggunakan pendekatan
rumit untuk menyatukannya.

d. Iklim psikologis : Suasana psikologis sering mempengaruhi sikap seseorang dalam


menganalisis lingkungan. Misalnya kehidupan pribadi seseorang akan mempengaruhi
sikap optimis atau pesimisnya. Demikian pula sikap mereka menerima atau menolak
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.

Pengaruh Lingkungan Bisnis DalamPerusahaan


Pengaruh lingkungan bisnis terhadap perusahaan sangat besar pengaruhnya. Karena
lingkungan bisnis sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, seperti
lingkungan internal yang sangat mempengaruhi pengaruh didalam perusahaan seperti masalah
tenaga kerja, sdm dan lain – lain, dan sebaliknya untuk lingkungan diluar perusahaan

Peranan Lingkungan Bisnis Dalam Organisasi


a. Peranan berorientasi terhadap kebijakan
Peran pertama ini ditunjukan untuk memperbaiki kinerja organisasi bisnis terutama dalam
hal memahami berbagai kecenderungan perubahan lingkungan. Peranan memberikan informasi
awal dan reaksi organisasi terhadap isu strategis yang luas yang dapat mempengaruhi
organisasi secara keseluruhan . kelemahan dari peran ini adalah kurang tertekstur sedangkan
hubungan antara proses analisis lingkungan bisnis terhadap perencanaan organisasi formal
bersifat infomal dan tidak langsung.

b. Peranan berorientasi pada perencanaan strategi bisnis terpadu


Secara umum peranan ini mempersiapkan peramalan lingkungan bisnis guna memperoleh
asumsi dasar tentang perencanaan organisasi bisnis dan menyediakan informasi tentang
lingkungan bisnis yang releven.

c. Peranan berorientasi fungsi


Peranan berfungsi untuk memperbaiki kinerja organisasi bisnis melalui kinerja fungsi secara
spesifik.
BAB III
PENUTUPAN

KESIMPULAN
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau
industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi
bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. analisis
lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan
(monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri, antara lain sebagai berikut :
1. Ancaman dari Pendatang Baru
2. Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama
3. Tekanan dari produk pengganti
4. Kekuatan tawar menawar pembeli
5. Kekuatan tawar menawar pemasok

Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang para


pesaing mereka disebut analisis pesaing. Analisis pesaing memusatkan perhatiannya pada
setiap perusahaan yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Perusahaan
perlu memahami:
1. Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-tujuan masa
depannya.
2. Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh
strateginya saat ini.
3. Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang industri, seperti
yang ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya.
4. Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh kapabilitasnya.
Kluster secara umum didefinisikan sebagai konsentrasi geografis dari subsector-subsektor
manufaktur yang sama.

Anda mungkin juga menyukai