ABSTRACT
Samarinda adalah salah satu kota yang sedang berkembang saat ini di
Provinsi Kalimantan Timur. Oleh karena itu, Kota Samarinda dituntut untuk
meningkatkan sarana dan prasarana, dimana banyak potensi-potensi diantaranya
bidang pendidikan. Gedung sekolah/ ruang kelas adalah salah satu sarana yang
keberadaannya sangat penting dalam mempengaruhi kelancaran, kenyamanan,
keamanan, dan sekaligus keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar. Salah
satu faktor yang paling berpengaruh dalam perencanaan bangunan bertingkat
adalah kekuatan struktur bangunan, dimana faktor keamanan dan ketahanan
bangunan dalam menahan dan menopang beban yang bekerja pada struktur
sangat diperhitungkan, terutama kuat terhadap beban gempa.
Dari uraian diatas akan direncanakan Sistem Rangka Pemikul Momen
(SRPM) yang sesuai dengan jenis tanah lunak, sedang, dan keras di Kecamatan
Samarinda Utara dan Kecamatan Loa Janan Ilir serta analisa beban gempa
struktur beton bertulang gedung RKB (Ruang Kelas Baru) Sekolah Dasar
berdasarkan Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) yang sesuai menggunakan
permodelan 3 dimensi dengan bantuan software Etabs.
Dari hasil analisa menggunakan permodelan 3 dimensi dengan bantuan
software Etabs didapatkan hasil Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) yang
sesuai dengan jenis tanah di kecamatan samarinda utara untuk tanah lunak
dengan KDS D adalah SRPMK, tanah Sedang KDS A adalah SRPMB, tanah
keras KDS A adalah SRPMB. Sementara untuk jenis tanah di Kecamatan Loa
Janan Ilir Tanah Lunak KDS D adalah SRPMK, tanah sedang KDS A adalah
SRPMB, Tanah Keras KDS A adalah SRPMB. Nilai geser Statik Ekivalen dan
Respon Spektrum akibat beban gempa di Kecamatan Samarinda Utara untuk
tanah lunak Fxx = 3565,1528, Fxy= 1361,47, Fyx= 1069,558, Fyy= 4538,24,
RSPxx= 3565,1464, RSPxy= 1993,39, RSPyx= 1212,1738, RSPyy= 4538,24.
Tanah sedang Fxx = 845,2684, Fxy= 324,23, Fyx= 253,5805, Fyy= 1080,8,
RSPxx= 1310,957, RSPxy= 698,31, RSPyx= 393,649, RSPyy= 1451,3. Tanah
Keras Fxx = 569,0776, Fxy= 218,28, Fyx= 170,7233, Fyy= 727,62, RSPxx=
1310,96, RSPxy= 698.31, RSPyx= 393.649, RSPyy= 1451,3. Nilai geser Statik
Ekivalen dan Respon Spektrum akibat beban gempa di Kecamatan Loa Janan Ilir
untuk tanah lunak Fxx = 1267,95, Fxy= 1296,9, Fyx= 380,3849, Fyy= 4323,2,
RSPxx= 3396,16, RSPxy= 1898,9, RSPyx= 1154,714, RSPyy= 4323,1. Tanah
sedang Fxx = 804,0633, Fxy= 308,42, Fyx= 241,219, Fyy= 1028,1, RSPxx=
130.957, RSPxy= 698,31, RSPyx= 393,6492, RSPyy= 145,3. Tanah Keras Fxx =
545,4744, Fxy= 209,23, Fyx= 163,6423, Fyy= 697,44, RSPxx= 3064,886,
RSPxy= 1713,7, RSPyx= 920,3347, RSPyy= 3445,6.
Kata kunci: Model 3 Dimensi Etabs, sistem rangka pemikul momen, desain
ruang kelas baru
(1)
Mahasiswa jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universtas 17 Agustus 1945
Samarinda
(2)
Dosen jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universtas 17 Agustus 1945
Samarinda
(3)
Dosen jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universtas 17 Agustus 1945
Samarinda
PENGANTAR
Samarinda adalah salah satu kota yang sedang berkembang saat ini di
Provinsi Kalimantan Timur. Oleh karena itu, Kota Samarinda dituntut untuk
meningkatkan sarana dan prasarana, dimana banyak potensi-potensi diantaranya
bidang pendidikan. Gedung sekolah/ ruang kelas adalah salah satu sarana yang
keberadaannya sangat penting dalam mempengaruhi kelancaran, kenyamanan,
keamanan, dan sekaligus keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar. Salah
satu faktor yang paling berpengaruh dalam perencanaan bangunan bertingkat
adalah kekuatan struktur bangunan, dimana faktor keamanan dan ketahanan
bangunan dalam menahan dan menopang beban yang bekerja pada struktur sangat
diperhitungkan, terutama kuat terhadap beban gempa. Pada penelitian ini, akan di
desain struktur gedung Ruang Kelas Baru (RKB) Sekolah Dasar yang terletak di
Kota Samarinda, dengan membandingkan hasil analisa beban gempa antara tanah
lunak, sedang, dan keras di dua kecamatan, yaitu kecamatan Loa Janan Ilir dan
kecamatan Samarinda Utara.
Adapun maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui Sistem Rangka
Pemikul Momen (SRPM) apa yang sesuai dengan jenis tanah lunak, sedang, dan
keras di Kecamatan Samarinda Utara dan Kecamatan Loa Janan Ilir serta analisa
beban gempa struktur beton bertulang gedung RKB (Ruang Kelas Baru) Sekolah
Dasar berdasarkan Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) di kota samarinda.
Untuk membatasi luasnya ruang lingkup pembahasan dalam skripsi ini,
maka akan dibatasi pada masalah-masalah pokok saja. Adapun batasan masalah
yang sesuai dengan rumusan masalah adalah perhitungan beban-beban yang
bekerja pada struktur gedung mengacu pada SNI 1727-2013 tentang beban
nominal untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain. Apabila tidak
ditemukan definisi yang jelas maka tentang beban yang digunakan, maka
mengacu pada peraturan-peraturan sebelumnya. Untuk analisa struktur
menggunakan permodelan 3 dimensi dengan bantuan program Etabs. Sementara
untuk Tata cara perencanaan ketahanan gempa berdasarkan pada SNI 1726-2012.
TINJAUAN PUSTAKA
Beban Mati
Beban mati adalah berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung yang
terpasang. Sesuai SNI 1727:2013, yang termasuk beban mati adalah seperti
dinding, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap, finishing.
Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau
penggunaan suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari
barang-barang yang dapat berpindah. Beban hidup mengacu pada SNI 1727:2013.
Apabila tidak terdapat definisi yang jelas maka digunakan peraturan sebelumnya
yaitu PBBI 1971 tentang peraturan beton bertulang Indonesia dan PPIUG 1983
tentang peraturan pembebanan Indonesia untuk gedung.
Beban Gempa
Gempa adalah beban yang timbul akibat percepatan getaran tanah pada
saat gempa terjadi (SNI 1726:2012). Untuk merencanakan struktur bangunan
tahan gempa, perlu diketahui percepatan yang terjadi pada batuan dasar.
Indonesia ditetapkan terbagi dalam 6 wilayah gempa dimana wilayah gempa 1
adalah wilayah dengan kegempaan paling rendah dan wilayah 6 adalah wilayah
dengan kegempaan paling tinggi.
c. Tanah Keras
Gaya Geser
Fx Fy 0,85 x Fx 0,85 x Fy
Dasar
Fx 569,0776 218,28 483,716 185,54
Fy 170,7233 727,62 145,1148 618,47
RSPx 1310,96 698.31
Memenuhi
RSPy 393.649 1451,3
b. Tanah Sedang
Gaya Geser
Fx Fy 0,85 x Fx 0,85 x Fy
Dasar
Fx 804,0633 308,42 683,4538 262,16
Fy 241,219 1028,1 205,0361 873,86
RSPx 130.957 698,31
Memenuhi
RSPy 393,6492 145,3
c. Tanah Keras
Gaya Geser
Fx Fy 0,85 x Fx 0,85 x Fy
Dasar
Fx 545,4744 209,23 463,6532 177,85
Fy 163,6423 697,44 139,096 592,82
RSPx 3064,886 1713,7
Memenuhi
RSPy 920,3347 3445,6
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2002. Tata CaraPerencanaan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726-2002).
Jakarta: BSN
Yanuar Haryanto, Gathot Heri Sudibyo dan Nanang Gunawan Wariyatno 2015.
Kinerja Model Struktur Gedung Lima Lantai Pada Kondisi Tanah Keras
Di Wilayah Banyumas Akibat Beban Gempa SNI 03-1726-2002 Dan
SNI 03-1726-2012 , dinamika rekayasa vol 11 no 02
Aris Mukti Tirta Jaya 2016. Komparasi Perancangan Struktur Gedung Bertingkat
Berdasarkan SNI 03-1726-2002 dengan SNI 03-1726:2012 Studi Kasus :
Gedung Yellow Star Hotel, Jl. Adisucipto , Sleman, DIY, Tugas Akhir
Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Andri Purkowo 2017. Studi Perbandingan Gaya Gempa Pada Struktur Bangunan
Di Samarinda Berdasarkan SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-1726-2012 ,
Jurnal Teknik Sipil Vol.1