Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

DEFINISI

1.1 SISTEM RUJUKAN

1.1.1 Definisi

Rujukan adalah suatu kondisi yang optimal dan tepat waktu ke fasilitas

rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap yang diharapkan

mampu menyelamatkan jiwa. (JNPK-KR, 2012).

Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan

kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara

timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal

ke fasilitas pelayanan yang lebih berkompeten, terjangkau, rasional, dan tidak

dibatasi oleh wilayah administrasi ( Syafrudin, 2013).

1.1.2 Jenis Rujukan

Terdapat dua jenis isitilah rujukan yaitu, (Pudiastuti,2011):

1. Rujukan Medik yaitu pelimpahan tanggungjawab secara timbal balik atas

satu kasus yang timbal balik secara vertikal maupun horizontal kepada yang

lebih berwenang dan mampu menanganinya secara rasional.

Jenis rujukan medik :

a) Pengiriman bahan untuk pemeriksaan laboratorium lebih lengkap

b) Konsultasi penderita untuk keperluan diagnosa, pengobatan,

tindakan operatif dan lain-lain.

c) Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk

meningkatkan mutu layanan pengobatan setempat.


2. Rujukan Kesehatan yaitu hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan

atau spesimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap.

1.1.3 Tujuan Rujukan

Tujuan rujukan, yaitu (Syafrudin, 2014):

1. Setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang sebaik-

baiknya.

2. Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman penderita atau bahan

laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lengkap

fasilitasnya.

3. Menjalin pelimpahan pengetahuan dan keterampilan (Transfer knowledge

and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan

daerah.
BAB 2

RUANG LINGKUP

2.1 Kegiatan Yang Tercakup Dalam Sistem Rujukan

2.1.1 Pengiriman Pasien

Pengiriman pasien rujukan harus dilaksankan sedini mungkin untuk

perawatan lebih lanjut ke sarana pelayanan yang lebih lengkap.

2.1.2 Pengiriman Spesimen Atau Penunjang Diagnostik Lainnya

a) Pemeriksaan

Bahan spesimen atau penunjang diagnostik lainnya yang

dirujuk, dikirimkan ke laboratorium atau fasilitas penunjang

diagnostik rujukan guna mendapat pemeriksaaan laboratorium

atau fasilitas penunjang pemeriksaan yang tepat.


BAB 3

TATALAKSANA

3.1 Tatalaksana

Rujukan terhadap pasien dilakukan dalam hal fasilitas pelayanan

kesehatan memastikan tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan yang

dibutuhkan pasien berdasarkan hasil pemeriksaan awal secara fisik atau

berdasar pemeriksaan penunjang medis sehingga perlunya merujuk pada

tingkatan pelayanan medis yang mampu atau mumpuni dalam penanganan

lebih lanjut atau dalam hal ini rumah sakit tipe lanjutan.

3.2 Sistem Informasi Rujukan

Informasi kegiatan rujukan pasien dibuat oleh petugas kesehatan

pengirim dan dicatat dalam surat rujukan pasien yang dikirimkan ke dokter

tujuan tempat rujukan yang berisikan nomor surat, tanggal dan status

jaminan kesehatan yang dimiliki pasien baik dari pemerintah maupun dari

pihak swasta.

3.3 Kegiatan Rujukan

a. Prosedur standar merujuk pasien.

b. Prosedur klinis.

c. Prosedur administratif.
3.4 Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab

1) Interval referal, melimpahkan wewenang dan tanggung jawab

penderita sepenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka waktu

tertentu.

2) Collaseral referal, menyerahkan wewenang dan tanggung jawab

penanganan pasien hanya untuk satu masalah kedokteran khusus

saja.

3) Cross referal, menyerahkan wewenang dan tanggung jawab

penanganan pasien sepenuhnyakepada dokter lain untuk selamanya.

4) Split referal, menyerahkan wewenang dan tanggung jawab

penanganan pasien sepenuhnya kepada beberapa dokter

konsultandan selama jangka waktu pelimpahan wewenang dan

tanggung jawab tersebut dokter pemberi rujukan tidak ikut campur.

3.5 Persiapan Rujukan

1) Melakukan pertolongan pertama dan atau tindakan stabilisasi

kondisi pasien sesuai denganindikasi medis.

2) Persiapan tenaga kesehatan, pastikan pasien dan keluarga di

dampingi minimal dua tenanga kesehatan yang kompeten.

3) Persiapan keluarga, beritahukan mengenai tentang kondisi terkahir

pasien serta alasan kenapa psien perlu dirujuk.

4) Persiapan surat, beri surat pengantar ketempat rujukan berisi

identitas lengkap pasien, nomor register, tindakan yang sudah

dilakukan, obat-obat yang sudah diberikan serta alasan rujukan.

5) Persiapan alat, bawa perlengkapan alat dan bahan seperlunya.


6) Persiapan obat, membawa obat-obat esensial selama perjalana

merujuk.

7) Persiapan kendaraan, persiapan kendaran sesuai standart rujukan

(ambulance).

8) Persiapan biaya, ingatkan keluarga untuk membawa uang

secukupnya untuk kepentingan membeli obat-obatan dan alat

kesehatan yang diperlukan.

3.6 Pendampingan Pasien Selama Rujukan

1) Pasien yang dirujuk minimal harus di dampingi oleh dua tenaga

kesehatan yang kompeten.

2) Kebutuhan akan jumlah tenanga medis / petugas yang mendampingi

pasien tergantung pada kondisi / situasi klinis dari tiap kasus.

3) Dokter ruangan (DPJP) bertugas untuk membuat keputusan dalam

menentukan siapa saja yang harus mendampingi pasien selama

dirujuk.

4) Sebelum melakukan rujukan petugas yang mendamopingi harus

paham dan mengerti akan kondisi pasien.


BAB 4

DOKUMENTASI

1. Pengkajian secara keseluruhan terhadap pasien, menegakkan diagnosa,

menyusun intervensi, melakukan implementasi, dan membuat evaluasi dari

pelayanan yang telah kita berikan kepada pasien.

2. Mencantumkan pada surat rujukan tentang anamnesa pasien, terapi yang telah

diberikan, pemeriksaan yang telah dilakukan, dan serta mencantumkan tanda

tangan dokter yang merujuk.

3. Blanko rujukan pasien di dokumentasikan dalam rekam medis pasien.


BAB 5

PENUTUP

Demikian panduan rujukan pasien di RSU PKU Muhammadiyah

Rogojampi ini dibuat sebagai standar melakukan rujukan pasien. Mudah-

mudahan dengan adanya panduan ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang

terkait dengan pelayanan pasien dan hubungan manusia di RSU PKU

Muhammadiyah Rogojampi. Semoga Allah senantiasa memberikan kita limpahan

Taufik dan Hidayah-Nya kepada hamba-hamba yang selalu berlomba dalam

kebaikan dan berusaha secara terus menerus memperbaiki amaliyahnya, Aamiin.

Ditetapkan di : Banyuwangi

Pada Tanggal

Direktur,

dr. Handri Irawan


NBM : 1099582

Anda mungkin juga menyukai