Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KUNJUNGAN KULIAH LAPANGAN

IPAL BOJONGSOANG

Tugas ini disusun guna melengkapi nilai mata kuliah Rekayasa Prasarana

Disusun Oleh :

Rachmandha Zanna Aura 173060037

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNVERSITAS PASUNDAN

2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air Limbah adalah air yang telah digunakan yang berasal dari kegiatan
domestik maupun industri. Air limbah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Black
Water, air limbah yang berasal dari WC (Kotoran Manusia/Tinja) dan Grey
Water, air limbah yang berasal dari kamar mandi, mencuci, kegiatan komersial
dan limbah pabrik. Air limbah harus diolah agar tidak membahayakan bagi
kesehatan, karena air limbah banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat
menularkan berbagai penyakit, selain itu juga pentingnya pengelolaan air limbah
karena untuk menjaga nilai estetika dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Maka dari itu, diperlukan prasarana untuk mengolah air limbah agar
mengurangi dampak-dampak yang akan terjadi jika air limbah tidak diolah.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang adalah salah satu
lembaga yang bergerak dibidang Pengolahan Air Limbah yang berada dibawah
naungan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) Bojongsoang mengolah limbah secara konvensional atau tidak
melalui proses kimiawi karena hanya mengolah air limbah Grey Water dari
kegiatan rumah tangga, perkantoran, rumah sakit dan kegiatan komersil lainnya,
yang berasal dari 4 daerah dikota dan kabupaten bandung, yaitu wilayah
Bandung barat, Bandung utara, Bandung tengah-selatan dan Bandung utara.
Sedangkan untuk Limbah yang dihasilkan oleh Industri tidak diolah pada
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang.

1.2. Tujuan
Tujuan dari kunjungan lapangan ini adalah untuk mengetahui sumber Air
Limbah yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang
dan Proses pengolahan Air Limbah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Bojongsoang.

1.3. Waktu dan Tempat


Kegiatan Kunjungan Lapangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Bojongsoang yang terletak di Jl. Cikoneng, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten
Bandung dilakukan pada hari Selasa, tanggal 11 Desember 2018 pukul 10.00
sampai 12.00 WIB.
BAB 2
ISI
2.1. Sejarah IPAL Bojongsoang
IPAL Bojongsoang berdiri pada tahun 1986 dan beroperasi mulai pada tahun
1992

2.2. Sumber Air Limbah


Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang mengolah limbah dari
kegiatan rumah tangga, perkantoran, rumah sakit dan kegiatan komersil lainnya,
yang berasal dari 4 daerah dikota dan kabupaten bandung, yaitu wilayah
Bandung barat, Bandung utara, Bandung tengah-selatan dan Bandung utara.
Sedangkan untuk Limbah yang dihasilkan oleh Industri tidak diolah pada
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang.

2.3. Penampungan Air Limbah


Proses Pengolahan Air Limbah pada IPAL Bojongsoang, sebelumnya
ditampung dahulu di Stasiun Pompa. Dimana pada Stasiun Pompa, Air Limbah
dari kegiatan rumah tangga, Perkantoran atau kegiatan komersil dikumpulkan
sebelum kemudian diolah pada IPAL Bojongsoang, salah satu Stasiun Pompa
yang mengalirkan Air Limbah ke IPAL Bojongsoang adalah Stasiun Pompa
Gumuruh.

1. Penampungan Air Limbah


Air Limbah yang berasal dari limbah domestik akan ditampung di
Stasiun Pompa Gumuruh, semua Air Limbah yang berada di Kawasan yang
dilayani oleh Stasiun Pompa gumuruh akan ditampung disini.

Bak Penampungan
2. Pompa Limbah Cair

Setelah air limbah ditampug, selanjutnya akan dialirkan menuju IPAL


Bojongsoang dengan cara dipompa. Terdapat 4 pompa yang beroperasi pada
Stasiun Pompa Gumuruh ini.

Alat Pompa

Bak Penampungan dibagian Pemompaan


2.4. Proses Pengolahan Air Limbah
Proses pengolahan air limbah pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Bojongsoang melalui 2 tahap, yaitu Proses Mekanis kemudian setelah melewati
proses Mekanis selanjutnya Air Limbah diolah melalui pengolahan secara
Biologis.

Pengolahan Mekanis :

1. Open Chanel

Air Limbah yang berasal dari Stasiun Pompa yang dialirkan melalui
pipa-pipa, kemudian dialirkan secara terbuka pada saluran Open Chanel
dengan panjang 3,5 meter terbentang dari Jalan Tol Purbaleunyi sampai
dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang, kondisi air
yang mengalir pada Open Chanel keruh (berwarna coklat), berbau dan
banyak mengandung sampah.

Open Chanel yang mengalir menuju IPAL

2. Manual Bar Screen

Air limbah yang dialirkan dari Open Chanel kemudian masuk pada
Proses pertama, yaitu Manual Bar Screen, dimana sampah-sampah yang
berukuran besar dipisahkan secara manual oleh petugas, kendala pada proses
manual bar screen adalah, ketika hujan tiba, air meluap akibat tercampurnya
air limbah dengan air hujan, kemudian di Over Flow pada bak disamping
Manual bar screen. Namun ketika musim kemarau, air yang datang ke proses
manual bar screen hanya sedikit. Kemudian setelah melewati proses manual
bar screen, air dialirkan melalui gorong-gorong yang dibangun didalam tanah
dan melewati singai cicadas sampai pada bak penampung.

Air Limbah yang mengalir dari Open Chanel

Petugas memisahkan Air dari sampah yang berukuran besar

Aliran air yang sudah terpisah dari manual Bar Screen


Air mengalir melintasi sungai Cicadas

3. Bak penampung

Ketika air yang dialirkan dari Proses manual bar screen penuh, maka
dengan otomatis mesin Screw (pompa uril) berputar. Setelah air kembali
dialirkan oleh pompa uril, maka masuk kedalam proses mechanical bar
screen.

Bak Penampung
Mesin Screw (Pompa Uril)

4. Mechanical bar screen

Air yang berada di bak, akan melalui proses pemisahan sampah


sampah yang lolos dari proses manual bar screen, sampah-sampah yang
didapat pada proses ini merupakan sampah-sampah yang berukuran kecil.
Sampah diangkat melalui mesin yang berputar, kemudian dpisahkan oleh
petugas dari alat pembawa sampah yang diturunkan ke wadah berjalan
menuju bak sampah. Sampah yang dihasilkan dari proses Mechanical bar
screen ini akan dibuang ke TPA Bojongsoang.

Sampah kecil yang terangkat oleh mesin


Petugas memisahkan sampah ke wadah berjalan

Air yang telah melewati proses Mechanical Bar Screen

Sampah hasil dari proses Mechanical Bar Screen


5. Grit chamber

Setelah air limbah melewati proses Mechanical bar screen, kemudian


dilakukan pemisahan pasir yang masih terbawa sebelum selanjutnya saluran
air akan menuju tahap pengolahan biologis. Proses ini dildorong oleh mesin
gitrik (pengangkat pasir). Kemudian gitrik berjalan untuk membawa pasir
keluar. Pasir dibuang begitu saja, namun dapat diolah, salah satunya pernah
dilakukan penelitian, pasir-pasir hasil dari proses Grit Camber ini dapat
dibuat batako, namun tetap memerlukan semen yang berkualitas pula.

Air yang telah melewati proses Mechanical Bar Screen menuju Proses Grit Chamber

Bak Penampung Proses Grit Chamber


Mesin Gitrik

Air yang telah terpisah dari pasir kemudian menuju proses Biologis

Pengolahan Biologis :

Setelah dilakukan pengolahan dengan proses mekanis, selanjutnya


terdaat saluran air menuju tempat pengolahan Biologis yang memiliki luas
65ha. Kolam dibagi menjadi 2 set, Set A dan Set B yang jumlahnya 7 kolam,
diantaranya : 3 kolam proses anaerobik set A, 3 set B . dengan kedalaman 4
meter.
1. Proses Anaerobik

Air yang masuk dari saluran proses mekanis menuju proses biologis
terbagi menjadi 2 jalur untuk dialirkan pada kolah set A dan kolam set B
yang alirannya dapat diatur oleh petugas. Kemudian, aliran yang masuk ke
kolam set A terbagi lagi untuk masuk ke 3 kolam.

Kolam pada proses Anaerobik memiliki kedalaman 4 meter. Proses


ini membutuhkan peran bakteri yang tidak terpapar langsung sinar matahari
untuk mengolah air limbah, karena proses anaerobik adalah pengolahan
dengan menggunakan peran bakteri tanpa bantuan dari sinar matahari. Maka
dari itu, IPAL Bojongsoang ini tidak mengolah air limbah industri, karena
jika air limbah yang berasal dari kegiatan industri yang mengandung bahan
kimia masuk pada proses Anaerobik, bakteri tidak akan mengolah karena
mati akibat bahan kimia yang terdapat pada air limbah industri.

Kondisi air pada tahap ini berbusa, yang menandakan bahwa bakteri
aktif mengolah air limbah.

Lumpur pada proses ini tidak melebihi 50 meter, karena untuk


menjaga bakteri agar tetap berada jauh dari paparan sinar matahari, karena
jika lumpur memiliki ketinggian lebih dari 50 meter, bakteri akan berada
lebih atas dari lumpur sehingga mudah terkena paparan sinar matahari. Maka
dari itu lumpur dikeruk 5 setiap tahun sekali, dan sesekali dimanfaatkan
untuk dimanfaatkan sebagai kompos dan dilakukan percobaan pada beberapa
tanaman.

Air pada proses Anaerobik diproses selama 2-3 hari yang kemudian
dialirkan dengan pintu air yang selalu terbuka menuju bak fakultatif.

Aliran air yang terbagi menuju Kolam Set A dan Set B


Kolam Proses Anaerobik Set A

Uji coba Lumpur yang dijadikan kompos pada tanaman

2. Proses Fakultatif

Pada proses ini, kedalaman kolam hanya setinggi 2 meter, dan sudah
ada oksigen. Dalam Proses Fakultatif ini masih terdapat lumpur namun tidak
sebanyak pada proses Anaerobik. Kondisi air pada tahap ini sudah dapat
dihidupi hewan air, seperti ikan nila, ikan mas. Dan masa tinggal air selama
5-6 hari sebelum masuk ke proses maturasi.
3. Proses Maturasi

Tahap terakhir yaitu proses maturasi atau tahap pematangan air


limbah yang memiliki kedalaman 1,5 meter dan sudah banyak terdapat
oksigen atau berproses secara Aerob.

Kemudian air pada tahap maturasi ini dialirkan langsung ke badan air,
yaitu anak sungai citaum. Air yang masuk ke sungai citarum hanya 70%,
Karena 20% air digunakan para petani untuk mengairi sawahnya, dan 10%
sisa adalah penguapan. Di awal pembuatan IPAL Bojongsoang sudah ada
MOU mengenai pemanfaatan Air yang telah disepakati dengan warga bahwa
ketika IPAL Bojongsoang dibangun, harus membantu warga sekitar dan tidak
dipungut biaya. Namun agar Air IPAL Bojongsoang harus terjual, maka
IPAL Bojongsoang membuat MOU dengan salah satu Industri untuk
bekerjasama.

Proses maturasi ini memakan waktu sekitar 4-5 hari, sehingga tahap
biologis dari proses Anaerob, proses fakultatif dan proses maturasi berdurasi
selama sekitar 12 hari.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Air limbah yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Bojongsoang merupaka limbah Grey Water yang berasal dari Kegiatan Rumah
tangga, Perkantoran dan kegiatan Komersil. Proses yang dilakukan pada IPAL
Bojongsoang mulai dari pengumpulan dan pemompaan pada Stasiun Pompa
yang selanjutnya dialirkan melalui Open Chanel, Manual Bar Screen,
Mechanical Bar Screen, Grit Chamber, dan Proses Biologis yang meliputi
Proses Anaerobik, Proses Fakultatif dan Proses Maturasi.

Anda mungkin juga menyukai