Nrp :1710211003
Patofisiologi kejang
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4198953/
Dhea Widanti 1710211121
A. Neurofisiologi
dan Ca++. Bila sel syaraf mengalami stimulasi, misalnya stimulasi listrik akan
mengakibatkan menurunnya potensial membran.
Ada beberapa teori yang menjelaskan mekanisme terjadinya kejang, antara lain
Perubahan relative neurotransmitter yang bersifat eksitasi dibandingkan dengan
neurotransmitter yang bersifat inhibisi dapat menyebabkan depolarisasi yang
berlebihan. Misalnya terjadi ketidakseimbangan GABA atau glutamate yang akan
menimbulkan kejang, kegagalan pompa Na-K yang menyebabkan gangguan
pembentukan ATP dan perubahan permeabilitas membrane sel syaraf.
Mekanisme demam dalam menimbulkan kejang yaitu demam dapat
menurunkan nilai ambang kejang pada sel-sel yang belum matang/ immature, timbul
dehidrasi sehingga terjadi gangguan elektrolit yang menyebabkan gangguan
permiabilitas membrane sel, meningkatnya metabolism basal sehingga terjadi timbunan
asam laktat dan CO2 yang akan merusak neuron, dan demam meningkatkan Cerebral
Blood Flow (CBF) serta meningkatkan kebutuhan oksigen dan glukosa, sehingga
menyebabkan gangguan pengaliran ion-ion keluar masuk sel.
Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1°C akan mengakibatkan kenaikan
metabolisme basal 10-15% dan meningkatnya kebutuhan oksigen sebesar 20%. Pada
seorang anak usia 3 tahun, sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh sirkulasi tubuh,
dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 15%. Jadi kenaikan suhu tubuh pada
seorang anak dapat mengubah keseimbangan membran sel neuron dan dalam waktu
singkat terjadi difusi ion Kalium dan ion Natrium melalui membran tersebut sehingga
mengakibatkan terjadinya lepas muatan listrik. Lepasnya muatan listrik ini demikian
besar sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel lain yang ada
didekatnya dengan perantaraan neurotransmitter sehingga terjadilah kejang.
Nisrina Nur Ghani
1710211038
Kejang merupakan sebuah perubahan perilaku yang bersifat sementara dan tiba – tiba
yang merupakan hasil dari aktivitas listrik yang abnormal didalam otak. Jika gangguan aktivitas
listrik ini terbatas pada area otak tertentu , maka dapat menimbulkan kejang yang bersifat
parsial, namun jika gangguan aktivitas listrik terjadi di seluruh area otak maka dapat
menimbulkan kejang yang bersifat umum.
Etiologi :
Idiopatik
Trauma
Neoplasma
Infeksi otak
gg. metabolic tubuh
riwayat keluarga
Obat-obatan
Kejang
Nama : Aura Discyacitta F.P
NRP : 1710211036
Tugas Patofisiologi Kejang Demam M. Bariq Rifqi Pasha (1710211053)
Miftah Mudrikah C2
Faktor risiko:
Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernafasan atas, telinga, ISK,
kandung kemih, cacar air, atau tonsilitis
MK : keidakefektifan
Spasme otot-otot respirasi pola nafas
Apnea