Anda di halaman 1dari 11

HOAX DI TAHUN POLITIK SEBAGAI PEMECAH BELAH

KESATUAN ANAK BANGSA

Disusun Oleh :
Erlly Mitra Lorentika (32318412)
D3 Farmasi

Universitas Katolik Widya Mandala


Madiun
2018
ABSTRAK
HOAX DI TAHUN POLITIK SEBAGAI PEMECAH BELAH
KESATUAN ANAK BANGSA

Oleh:
Erlly Mitra Lorentika
32318412

Politik sejatinya membangun peradaban dan kemerdekaan masyarakat Indonesia.


Dalam tata pelaksanaannya seharusnya saling gotong-royong dan kejujuran sangatlah penting
namun, seringkali pada kenyataannya tidak seperti apa yang kita harapkan masih saja banyak
siasat tipu daya, kelicikan, kecurangan, persaingan hingga saling menjatuhkan.
Penggunaan media sosial sangatlah berpengaruh. Berita yang disebarkan tidak hanya
berita yang benar adanya namun, berita palsu yang sengaja disebarluaskan hanya demi
menjatuhkan seseorang dan membuat keadaan menjadi lebih heboh sehingga menimbulkan
ketakutan, hal itu disebut juga dengan Hoax. Tingginya persaingan dapat memunculkan
banyak hal salah satunya kampanye hitam yang dapat mengadu domba dan sebagai pemecah
belah kesatuan anak bangsa.

Kata-Kata Kunci : Politik, Hoax, Kampanye Hitam


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia saat ini umumnya senang berbagi informasi. Dibarengi
dengan perkembangan teknologi yang penetrasinya hingga berbagai kalangan.
Menteri komunikasi dan informatika Rudiantara menyebutkan,sedikit 170 juta
masyarakat Indonesia memiliki satu ponsel atau setidaknya satu SIM card dengan
demikian, mereka bisa berbagi informasi dengan cepat dan mudah. Namun hal ini
menimbulkan suatu polemik baru. Informasi benar dan salah bercampur aduk jadi
satu. Berita palsu atau berita bohong atau hoax adalah informasi yang sesungguhnya
tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Hoax adalah kejahatan peradaban.
Ia telah merusak dan bahkan membunuh peradaban yang seharusnya menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Politik sejatinya membangun peradaban dan kemerdekaan manusia Indonesia. Hoax
itu Anti Kemanusiaan sebuah tembok tebal yang menutup kebenaran dan membunuh
peradaban itu sendiri. Di dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) kita mengenal
istilah kampanye. Kampanye pemilu merupakan bagian dari pendidikan politik
masyarakat dan dilaksanakan secara bertanggung jawab. Namun seiring
berkembangnya zaman metode pelaksanaan kampanye menjadi ajang promosi diri
bahkan media online pun menjadi sasaran utama. Terkadang kampanye diisi dengan
materi yang membahas kandidat lainnya. Bahkan terkadang mengandung unsur fitnah
atau Hoax. Akibat buruk dari hal ini adalah pertikaian yang terjadi dikalangan
masyarakat hanya karna isu negatif yang belum tentu kebenarannya. Penyimpangan-
penyimpangan kampanye semacam ini dikenal dengan istilah “black campaign”
(kampanye hitam) ialah upaya untuk merusak reputasi seseorang,dengan
mengeluarkan propaganda negatif. Target-target umumnya adalah kandidat
politik,para jabatan publik,politikus,aktivis dan mantan suami.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan politik ?
2. Pengaruh Hoax di dalam politik bagi masyarakat dan bagaimana dampaknya
3. Apa penyebab dari kampanye hitam ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk memahami arti politik yang sebenarnya
2. Agar kita lebih berhati-hati dalam menerima dan memilah informasi yang kita
dapat
3. Agar kita dapat terhindar dari kampanye hitam dan dapat menjalin
kerjasama,kejujuran,gotong-royong dalam melaksanakan kampanye
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Politik
Politik adalah kenegaraan, ilmu ketatanegaraan, pemerintahan, siasat, tipu
muslihat, kelicikan, daya upaya, kebijakan, kegiatan dan interaksi manusia yang
berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat untuk
masyarakat umum. Atau kegiatan dalam suatu sistem negara yang menyangkut
penentuan tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan.
Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public goals), dan
bukan tujuan pribadi seseorang (private goals).
Konsep-konsep pokok politik adalah:
1. Negara (state)
2. Kekuasaan (power)
3. Pengambilan keputusan ( decisionmaking)
4. Kebijaksanaan (policy)
5. Pembagian (distribution) atau alokasi (allocation)
Di dalam dunia politik yang sehat seharusnya bijak dalam tata
pelaksanaannya, saling gotong royong dan kejujuran sangatlah penting di dalamnya
namun,seringkali terjadi siasat,tipu daya,kelicikan,dan persaingan,hingga saling
menjatuhkan. Apalagi pada saat musim pemilihan gubernur, walikota, bupati,
presiden.
Misalnya kasus yang terjadinya pada akhir-akhir ini yang ramai diperbincangkan
yaitu beberapa kasus Hoax yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet yang ingin
menjatuhkan presiden Joko Widodo. Kasus Hoax yang pernah dilakukan Ratna
Sarumpaet antara lain :
1. Pada 3 Mei 2018, Ratna Sarumpaet menyebarkan hoaks mengenai PT.Dirgantara
Indonesia (PTDI) yang dijual ke RRC. Dalam unggahan Twitternya,Ratna
Sarumpaet mengatakan PTDI dijual oleh Presiden Joko Widodo kepada
pemerintah Tiongkok. Bahkan Ratna Sarumpaet juga menyeret Ketua KPK, Ketua
DPR, Dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden sebagai orang yang menyetujui
dijualnya PTDI. Namun, PTDI langsung menyanggah kabar tidak benar tersebut
melalui akun Twitter resminya.
2. Ratna Sarumpaet pernah menyebarkan hoaks terkait penyebaran pecahan uang Rp
200 ribu. Di dalam Twitternya di tuliskan “Masih mau 2 periode ? Pakai akal
pikiranmu-Gugah hati nuranimu. CC: @jokowi.”
Hal tersebut sudah dikonfirmasi oleh pihak Bank Indonesia melalui akun Twitter
resminya. “ Sobat Rupiah untuk informasi tersebut tidaklah benar, Bank Indonesia
tidak menerbitkan uang pecahan Rp 200.000,-. Untuk setiap uang pecahan baru
yang diterbitkan, Bank Indonesia akan mengeluarkan pernyataan resmi melalui
media massa dan website http://bi.go.id,”ujar Bank Indonesia pada 17 April 2018.
3. Ratna Sarumpaet mengaku kepada Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional
Prabowo-sandi,Nanik S Deyang bahwa ia dipukuli oleh sejumlah orang di sekitar
Bandara Husein Sastranegara pada 21 september 2018. Namun pemukulan yang
dialaminya hanyalah karangan belaka. Kemudian dalam jumpa pers Ratna
Sarumpaet mengakui bahwa dirinya tidak dipukuli dan muka lebamnya karena
telah menjalani sedot lemak di bagian pipi.
Seringkali ketika kita berinteraksi di media sosial dan kita juga sering
menemui kasus-kasus yang belum tentu ada benarnya sehingga kita harus lebih
berhati-hati dalam memilah berita. Kita harus lebih pintar dan bijak jangan asal
gegabah menanggapi sebuah kasus yang belum terbukti benar namun menjudge
seseorang terlebih dahulu.

B. Pengaruh Hoax di dalam politik bagi masyarakat dan bagaimana dampaknya.


Masyarakat Indonesia saat ini umumnya senang berbagi informasi. Dibarengi
dengan perkembangan teknologi sangat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
berita yang sangat cepat. Namun hal ini menimbulkan suatu polemik baru. Informasi
benar dan salah menjadi campur aduk.
Suatu berita atau pernyataan yang memiliki informasi tidak valid atau berita palsu
yang tidak memiliki kepastian yang sengaja disebarluaskan untuk membuat keadaan
menjadi lebih heboh dan menimbulkan ketakutan disebut dengan Hoax. Hoax itu
sendiri menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat apalagi yang berhubungan
dengan politik. Dampak yang dapat ditimbulkan yaitu :
a. Hoax Sebagai Pembuang-buang Waktu
Seperti yang dikutip dari cmsconnect.com, menyatakan bahwa dengan melihat
hoax di sosial media mengakibatkan kerugian bagi individu maupun kelompok.
Misalnya saja saat berada di tempat kerja satu orang yang sudah mengetahui kabar
berita yang belum tentu kebenarannya (Hoax) menyebarkan pada teman kerjanya
kemudian mereka berbicara mengenai kabar berita tersebut padahal di waktu itu
seharusnya mereka bekerja bukannya malah membicarakan berita yang belum
jelas kebenarannya. Disitu bisa dilihat kerugiaan apa saja yang ditimbulkan oleh
kabar hoax tersebut. Kerugiaan yang ditimbulkan yaitu mereka kehilangan waktu
yang seharusnya digunakan untuk bekerja malah digunakan untuk membicarakan
hal yang tidak penting dan itu juga mempengaruhi hasil produktivitas. Dengan
penurunan produktivitas maka yang dihasilkan semakin berkurang sedikit demi
sedikit atau bahkan dengan jumlah yang besar.
b. Hoax Sebagai Pengalihan Isu
Di media sosial ataupun internet dimanfaatkan sebagai pelancar aksi kejahatan
mereka. Apalagi saat musim pemilihan gubernur,presiden,bupati pasti akan sangat
banyak isu-isu yang beredar dari isu yang benar sampai isu yang tidak benar karna
hanya ingin menjatuhkan kandidat lain, kemudian isu tersebut bercampur aduk.
Sebagai contohnya isu yang menerpa presiden kita Joko Widodo, hoax yang
menerpa Joko Widodo tidak hanya sekali tetapi sudah berkali-kali bahkan sering.
Namun beliau menanggapi isu tersebut dengan santai tanpa amarah sedikitpun.
Seperti yang dikutip dihalaman detik news presiden Joko Widodo mengatakan
“saya udah 4 tahun urusan begitu.saya biasa-biasa saja,tapi apakah itu pendidikan
yang baik? Mencela dan memfitnah. Sejak 2014,presiden Joko Widodo PKI, coba.
PKI itu dibubarkan tahun 65, 66 saya lahir tahun 61. Masa umur baru 4 sudah
aktifis PK masa ada PKI balita,”ujarnya.”
c. Penipuan Publik
Biasanya penipuan ini bertujuan untuk menarik simpati masyarakat yang
percaya dengan Hoax tersebut. Misalnya, kasus yang terjadi beberapa waktu lalu
yaitu sebuah pesan yang beredar lewat aplikasi chat whatsapp berisi pesan
pembukaan pendaftaran CPNS nasional. Setelah berita Hoax tersebut Viral
tersebar, akhirnya pemerintah memberikan klarifikasi bahwa pemerintah tidak
membuka pendaftaran CPNS pada waktu itu.
d. Pemicu Kepanikan Publik
Hoax yang satu ini memuat berita yang merangsang kepanikan khalayak
publik. Salah satu contohnya adalah hoax tentang kecelakaan hilangnya pesawat
Garuda Indonesia dengan tujuan Jakarta-Palu. Hingga pada akhirnya media online
maupun media massa harus mengklarifikasi berita tersebut agar masyarakat tidak
panik maupun percaya dengan hoax tersebut.

C. Pengertian Kampanye Hitam


Kampanye sejatinya usaha untuk memberikan informasi yang benar, tidak
membutakan masyarakat dengan menyogok sana sini. Kampanye adalah usaha untuk
memberikan pencerahan sekaligus mempromosikan suatu yang berpotensi untuk
mendatangkan kebaikan. Namun tingginya persaingan bisa memunculkan banyak hal
salah satunya adalah Kampanye hitam (Black campaign) yaitu penggunaan metode
rayuan yang merusak, rumors, sindiran, mengadu domba, menghasut, menyebarkan
berita bohong (hoax) yang dilakukan oleh seorang calon/ sekelompok/ pendukung
calon ditujukan untuk para kandidat atau calon (lawan mereka) kepada masyarakat
agar menimbulkan presepsi yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan
publik. Penyebab terjadinya kampanye hitam ada Tiga faktor yaitu:
1. Faktor psikologis–politis
Informasi politik dan publik semakin banyak di bahas di media sosial,
meningkatkan preferensi psikologis pemilih terhadap figur kandidat tertentu
dengan segala latar belakangnya. Pemilu atau pilkada yang berlangsung pasca
reformasi menurutnya lebih banyak di dorong oleh figur yang menciptakan
‘lovers’ dan ‘haters’-nya sendiri.
2. Faktor sosiologis-politis
Dalam faktor ini ditujukan kepada kelompok-kelompok politik yang gagal
bertarung dengan elegan melalui program yang diusung kelompok intoleran,
kelompok korban kebijakan deskriminatif,rendahnya kepercayaan pada sistem dan
hasil akhir dari faktor ini sangat ditentukan oleh pola demografis di daerah
pemilihan dalam mengantisipasi konflik sosial.
3. Faktor ekonomi-politik
Faktor ini terkesan rasional, kampanye didorong oleh motif-motif keuntungan
ekonomi dari pertarungan politik yang sedang berlangsung. Kekuatan ekonomi ini
dapat juga menggunakan faktor pertama dan kedua demi menyelamatkan bisnis.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF KAMPANYE POLITIK PADA MEDIA
SOSIAL
DAMPAK POSITIF
1. Dari segi jangkauan lebih efektif yang mampu menyapa setiap
pengguna dan berbiaya jauh lebih murah dibanding dengan media
konvensional.
2. Dapat melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat yang
ingin bergabung
3. Media sosial merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan
pesan politik, misalnya seperti program-program partai ataupun profil
dari si calon pemimpin itu sendiri. “Pencitraan dan pengenalan partai
kepada masyarakat sangat cocok melalui media sosial, karena bisa
menjangkau seluruh rakyat baik di kota maupun desa.
4. Efisiensi waktu dan dana dalam menjaring simpatisan
5. Memudahkan untuk membangun opini sehingga dapat memperkuat
suara yang terbentuk di masyarakat
6. Efek publikasi yang menjadi salah satu indikator kepopuleran akan
terjadi lebih cepat melalui media sosial
7. Memudahkan masyarakat mencerna pendidikan politik melalui
perseteruan-perseteruan atau kontroversi yang terjadi akibat kampanye
politik di media sosial
8. Memudahkan untuk menjaring dan memetakan kekuatan dukungan
politik yang potensial
9. Kampanye politik di media sosial bisa sangat beragam dan berwarna
10. Jejaring sosial telah menghilangkan jarak geografis dan psikologis
antara calon pemimpin dengan para pemegang suara. Siapapun bisa
menyapa dan berkeluh kesah dengan sosok pemimpin yang biasanya
seperti menara gading. Mungkin hal inilah yang membuat calon
pemimpin yang berkampanye di jejaring sosial menjadi terdongkrak
popularitasnya.
DAMPAK NEGATIF
1. Bersemayam di dunia maya, Siapapun dengan akun anonim dapat
melakukan kampanye hitam atau melemparkan isu negatif mengenai
calon-calon pemimpin atau partai politik manapun. Dan respon
terhadap isu-isu ini juga bisa terjadi dengan sangat cepat, termasuk
penyebarannya
2. Perseteruan kampanye antar partai politik yang saling menjelek-jelekan
partai lainnya dan cenderung menyudutkan partai politik tertentu akan
berpengaruh terhadap persepsi masyarakat terhadap partai politik
tersebut , dan yang paling buruk adalah munculnya apatisme politik
masyarakat
3. Media sosial hanya berpengaruh signifikan bagi politikus yang bekerja
sepanjang waktu. Bukan pekerjaan instan lima tahun sekali. Mereka
yang intens menyebarkan ide-ide dan berdiskusi dalam bidang tertentu
secara mendalam sepanjang waktu akan mendapat hasilnya saat
pemilu.
4. Masyarakat lebih berani berkomentar di media sosial, namun tapi tidak
berani mempertanggungjawabkan pendapatnya di dunia nyata.
DAFTAR PUSTAKA

https://tugasmakalahkelas.blogspot.com/2017/09/makalah-pengaruh-hoax-dari-media-
sosial.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kampanye_hitam
https://www.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/10/28/nww9do330-ini-tiga-
penyebab-kampanye-hitam-terjadi-dalam-pilkada
http://ppknupr2016.blogspot.com/2018/03/makalah-kampanye-hitam.html
Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).
Dewantara, A. (2017). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia dalam
Kacamata Soekarno).
Putri, K. D., & Dewantara, A. (2018). Mulai Punahnya Nilai Kejujuran Dikaji Dengan
Buku Diskursus Pancasila Dewasa Ini.

Anda mungkin juga menyukai