Lembaga Inspeksi Lingkup Peralatan
Lembaga Inspeksi Lingkup Peralatan
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan……………………………………………………………………….…i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………ii
1. Pendahuluan .................................................................................................. 1
1. Pendahuluan
1.1 Dokumen ini merupakan persyaratan tambahan bagi proses akreditasi lembaga
inspeksi lingkup peralatan dan instalasi migas yang tercakup dalam peraturan yang
berlaku di Kementerian ESDM.
1.2 Persyaratan tambahan yang tercantum dalam Dokumen ini harus dipenuhi oleh
lembaga inspeksi yang mengajukan permohonan akreditasi awal maupun lembaga
inspeksi yang telah diakreditasi dalam rangka surveilan, perluasan ruang lingkup
(PRL), maupun reakreditasi.
1.3 Dokumen ini digunakan bersama dengan Dokumen Syarat dan Aturan Akreditasi
Lembaga Penilaian Kesesuaian (KAN U-01) dan Dokumen Persyaratan Tambahan
untuk Akreditasi Lembaga Inspeksi (KAN K-06).
2. PROSEDUR AKREDITASI
2.1 Umum
Sesuai KAN U-01 dan KAN K-06 dengan persyaratan khusus untuk Lembaga Inspeksi
di bidang inspeksi peralatan dan instalasi migas :
2.1.1 Kegiatan inspeksi terhadap peralatan dan/atau instalasi Migas mencakup 2
(dua) jenis inspeksi berikut sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
yaitu:
i. Peralatan dan/atau instalasi Baru/Awal (sertifikasi)
ii. Peralatan dan/atau instalasi Terpasang (resertifikasi)
Catatan : Sebagai contoh (Lihat Lampiran 1), untuk inspeksi Instalasi
Pemboran dan Intervensi Sumur, lembaga inspeksi harus melaksanakan
kegiatan inspeksi dan mengajukan permohonan akreditasi untuk inspeksi
instalasi baru/awal, dan inspeksi instalasi terpasang.
2.1.2 Lembaga Inspeksi harus memiliki seluruh prosedur dan/atau IK serta formulir/
lembar periksa/checklist yang relevan untuk setiap kegiatan inspeksi terhadap
setiap jenis peralatan dan/atau instalasi serta prosedur penerbitan
laporan/sertifikat inspeksi.
2.1.3 Lembaga inspeksi yang mengajukan permohonan untuk akreditasi lingkup
inspeksi peralatan dan instalasi migas harus memiliki akses peralatan inspeksi
yang relevan.
2.1.4 Lembaga inspeksi yang mengajukan permohonan untuk akreditasi lingkup
inspeksi peralatan dan instalasi migas harus memiliki personel yang memadai
yang memenuhi persyaratan awal persyaratan kompetensi sebagaimana
tercantum dalam Tabel 1. Persyaratan Kompetensi.
- Sistem perpipaan
- bejana tekan
- peralatan listrik
Pemeliharaan Instalasi Produksi Hulu - Memiliki inspektur di bidang instalasi
dan Konstruksi yang telah lulus bimtek instalasi
Industri
- Memiliki inspektur di bidang peralatan
yang telah lulus bimtek mencakup tapi
tidak terbatas pada lingkup
- Sistem perpipaan
- peralatan putar (kompresor dan
pompa)
- tangki timbun
- bejana tekan
- peralatan listrik
- katup pengaman (PSV)
- Sistem perpipaan
- peralatan putar (kompresor dan
pompa)
- tangki timbun
- bejana tekan serta
- peralatan listrik
- katup pengaman (PSV)
- Sistem perpipaan
- peralatan putar (kompresor dan
pompa)
- tangki timbun
- bejana tekan serta
- Peralatan listrik
- katup pengaman (PSV)
Mesin dan Sistem alat ukur serah Memiliki inspektur di bidang peralatan
Peralatan terima yang digunakan yang telah lulus Bimtek lingkup inspektur
Industri pada Kegiatan Usaha sistem alat ukur serah terima (custody
Minyak dan Gas Bumi transfer)
2.1.7 LI harus mampu menjabarkan ITP ke dalam langkah-langkah kerja yang lebih
operasional yang berisi tentang perencanaan inspeksi, teknik sampling dan
teknik inspeksi. Langkah kerja tersebut selanjutnya disampaikan kepada owner
untuk mendapatkan persetujuan.
2.1.8 LI harus mampu menjabarkan kegiatan operasional inspeksi dengan berdasar
kepada prosedur, instruksi kerja dan lembar kerja untuk pengamatan dan
pengukuran.
2.1.9 Dalam pelaksanaan inspeksi, LI harus mampu mengidentifikasi dan meminta
seluruh data yang diperlukan kepada pihak terkait dalam merencanakan
kegiatan inspeksi.
2.1.10 Jika substansi yang terkandung dalam ITP belum tercakup dalam prosedur
atau IK yang dimiliki (persyaratan khusus dari pelanggan), LI harus mampu
mengembangkan prosedur atau IK tambahan untuk melaksanakan inspeksi
tersebut.
2.1.11 LI harus mampu menyajikan data berdasarkan hasil penelaahan dokumen
maupun pemeriksaan fisik terhadap persyaratan yang tercantum dalam ITP.
2.1.12 LI harus mampu melaksanakan pembuktian kesesuaian fungsi peralatan
dan/atau instalasi melalui penyaksian uji kinerja atau uji fungsi peralatan dan
analisis fit for purpose, jika relevan. LI harus mampu menganalisa data yang
diperoleh dari inspeksi, menjustifikasi dan memberikan rekomendasi hasil
inspeksi yang dituangkan dalam certificate of inspection (COI). Untuk inspeksi
instalasi migas, LI harus mampu menunjukkan kompetensinya dalam melihat
kesesuaian teknis peralatan secara individu serta kesesuaian rangkaian
peralatan dalam rangkaiannya sebagai instalasi.
2.1.13 LI harus memastikan semua peralatan yang memiliki pengaruh kepada hasil
inspeksi tertelusur ke standar internasional untuk satuan ukuran. Untuk
keperluan tersebut, LI harus memastikan pemenuhan terhadap dokumen.
2.1.14 LI harus memiliki mekanisme untuk memastikan kesesuaian laporan inspeksi
dan/atau sertifikat inspeksi dengan hasil kegiatan inspeksi yang dilakukan.
.
2.2 Permohonan Akreditasi
Sesuai KAN U-01 dan KAN K-06 dengan persyaratan khusus untuk Lembaga Inspeksi
di bidang inspeksi peralatan dan instalasi migas :
2.2.1 Lembaga inspeksi yang mengajukan permohonan akreditasi harus menetapkan
lingkup (instalasi dan/atau peralatan) yang sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki. Lingkup akreditasi untuk lembaga inspeksi peralatan dan instalasi
migas sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1.
Catatan : Kompetensi LI tercermin terutama dari persyaratan sumber daya
yang dimiliki dan persyaratan lainnya seperti yang tercantum dalam SNI
ISO/IEC 17020:2012 dan regulasi dari Kementerian ESDM yang berlaku.
Dengan mempertimbangkan ketentuan dan peraturan yang berlaku di
Kementerian ESDM terutama Ditjen Migas, lembaga inspeksi yang mengajukan
permohonan akreditasi dengan lingkup inspeksi peralatan dan/atau instalasi
migas harus memenuhi persyaratan administrasi dan teknis untuk
Hal ini harus dinyatakan oleh LI pada saat menuliskan lingkup akreditasi
yang diajukan.
lingkup yang diajukan oleh LI, baik pada saat asesmen awal, surveilan,
asesmen ulang, maupun asesmen penambahan ruang lingkup. Penyaksian
dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah pelaksanaan asesmen dokumen di
kantor.
Produk / bahan /
Lokasi witness dan persyaratan
Bidang inspeksi jasa
tambahan
yang diinspeksi
Produk / bahan /
Lokasi witness dan persyaratan
Bidang inspeksi jasa
tambahan
yang diinspeksi
Mesin dan peralatan Bejana tekan Lokasi witness: Site bejana tekan untuk
industri migas terpasang
Mesin dan peralatan Pesawat angkat Lokasi witness : di site atau yard
industri (gudang) dengan syarat pesawat angkat
dapat bergerak leluasa dan dapat
memperagakan witness dengan baik.
Persyaratan tambahan:
- jika LI mengajukan akreditasi untuk
lingkup beberapa jenis pesawat
angkat, maka witness dapat
dilakukan untuk mobile crane yang
memiliki boom.
- Jika LI tidak mengajukan lingkup
mobile crane, maka witness
dilakukan untuk crane dengan
kapasitas beban terbesar yang
pernah diinspeksi moleh LI.
Mesin dan peralatan Peralatan putar Lokasi witness: di site/lokasi pompa dan
industri kompressor untuk migas terpasang
Produk / bahan /
Lokasi witness dan persyaratan
Bidang inspeksi jasa
tambahan
yang diinspeksi
Mesin dan peralatan Peralatan yang Lokasi witness : di site, tempat pompa
industri membangkitkan, dan kompressor untuk migas terpasang.
mendistribusikan,
dan
mengendalikan
sistem tenaga
listrik (power
generator, power
transformer,
motor control
center, switch
gear)
Mesin dan peralatan Sistem alat ukur Lokasi witness: di site. Tempat sistem
industri serah terima yang alat ukur serah terima migas terpasang
digunakan pada
Kegiatan Usaha
Minyak dan Gas
Bumi
2.3.7 LI harus menyediakan rekaman inspeksi kepada tim asesmen untuk keperluan
witness, paling lambat dua hari sebelum pelaksanaan witness, dengan
ketentuan sbb.:
i. Untuk LI yang telah beroperasi, lembaga inspeksi harus menyelesaikan hasil
review terhadap obyek yang akan diwitness berdasarkan dokumen yang
berbasis ITP.
ii. Untuk LI baru yang belum pernah memiliki kilen, LI harus menyediakan data
yang diperlukan dan mampu menyusun ITP serta menyediakan hasil review
terhadap obyek yang akan direview.
2.3.8 Kegiatan penyaksian dilakukan terhadap objek inspeksi berdasarkan kontrak
kerja, untuk setiap lingkup inspeksi peralatan/instalasi, baik untuk inspeksi
baru/awal maupun terpasang.
2.3.9 Apabila LI tidak memiliki kontrak kerja kegiatan inspeksi yang sedang berjalan,
maka sebagai penggantinya kegiatan penyaksian dapat dilakukan melalui
mock inspection/simulasi di lokasi lain dengan obyek yang serupa dengan
kegiatan inspeksi yang sebenarnya.
2.3.10 Dalam hal witness dilaksanakan secara simulasi, Lembaga inspeksi harus
menyediakan data kegiatan inspeksi yang telah dilaksanakan, meliputi antara
lain data dari manufaktur, lembaga engineering, lembaga inspeksi lain yang
melakukan proses penilaian sebelumnya, data NDT, laporan inspeksi
sebelumnya, Factory Acceptance Test (FAT), data kalibrasi, Certificate of
Conformity dari Authorized Facility, data perijinan, tata letak dan informasi
standar yang digunakan dalam melaksanakan inspeksi.
2.3.11 Data tersebut harus sudah tersedia dan disampaikan kepada tim asesmen
setidaknya 2 hari sebelum pelaksanaan witness. Ketiadaan rekaman dan data
dapat mengakibatkan gagalnya pelaksanaan witness.
2.3.12 Tim asesmen melakukan interview terhadap inspektur, menyaksikan inspeksi
yang dilakukan inspektur, dan mereview rekaman yang diperlukan. Ketentuan
tentang pelaksanaan penyaksian lembaga inspeksi tertuang pada dokumen
KAN K-06.