Final NEW BU ESTI Rancangan Aktualisasi Diri Rahma Huda
Final NEW BU ESTI Rancangan Aktualisasi Diri Rahma Huda
Disusun Oleh:
i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA DI SD NEGERI GIRIPURNO 2
KABUPATEN MAGELANG
SRI ESTI REJEKI, SH, SS, M.Si. RAHMA HUDA PUTRANTO, S.Pd.
NIP. 19611013 198603 2 007 NIP. 19920612 201502 1 001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA DI SD NEGERI GIRIPURNO 2
KABUPATEN MAGELANG
TELAH DISEMINARKAN
Di : Semarang Penyusun,
Pada Tanggal : 8 Mei 2015 Peserta Diklat
Mengetahui,
Mengetahui,
Coach Mentor
Narasumber
iii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas inspirasiNya penulis dapat menyelesaikan
“Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara Di SD Negeri Giripurno 2
Kabupaten Magelang” dengan baik. Rancangan kegiatan aktualisasi ANEKA ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara di SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten
Magelang dengan nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi.
Program yang terdapat dalam rencana aktualisasi ini adalah kegiatan yang ada di
lingkungan SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten Magelang. Berdasarkan kenyataan di atas,
penulis merasa perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam menginternalisasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA. Penulis
berharap tulisan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat pengembangan kualitas
pendidikan di SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten Magelang.
Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada:
1. Sri Esti Rejeki, SH, SS, M.Si. selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan
dan bimbinganya.
2. Drs. H. Samsudin selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan
bimbingannya.
3. Jaka Sunarya, SH, MM. selaku narasumber yang telah memberikan sarannya dan
masukan sehingga rancangan aktualisasi ini menjadi lebih baik.
4. Keluarga besar SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten Magelang atas dukungan dan
kerjasamanya.
5. Keluarga besar peserta Diklat Prajabatan Pola Baru Golongan III Angkatan 7.
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak membuat
rancangan laporan menjadi lebih baik. Sehingga rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam
pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
iv
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iii
PRAKATA ............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS POKOK FUNGSI ................. 10
A. UNIT KERJA ............................................................................................. 10
B. VISI DAN MISI ORGANISASI ............................................................... 10
C. TUGAS JABATAN PESERTA DIKLAT ................................................... 11
1. Tugas Aparatur Sipil Negara.................................................................. 11
2. Jabatan Fungsional Guru....................................................................... 11
3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Kelas..................................................... 12
v
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 1. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan (Formulir 1) ........................... 14
Tabel 2. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar (Form.2).................................................. 28
Tabel 3. Daftar Rencana Kegiatan .......................................................................... 40
Tabel 4. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala .......................................... 41
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Aparatur Sipil
Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN dituntut untuk
memiliki nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi. Nilai dasar tersebut antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang diakronimkan menjadi
ANEKA. Kelima nilai dasar tersebut berperan penting dalam menuntun ASN menjadi
pelayan masyarakat yang profesional untuk membantu mencapai tujuan berbangsa dan
bernegara.
Internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA dilakukan melalui Diklat Prajabatan Pola
Baru. Diklat Prajabatan Pola Baru dilakukan melalui pembelajaran di kelas untuk
memahami kelima nilai dasar tersebut dan aktualisasi di unit kerja. Aktualisasi nilai
dasar merupakan suatu proses untuk menjadikan kelima nilai dasar (ANEKA) aktual/
nyata terjadi/ sesungguhnya ada sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di
unit kerja. Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA, tugas pokok
dan fungsi serta visi dan misi unit kerja, kegiatan yang sehari-hari dilakukan di unit
kerja, modifikasi agar terjadi peningkatan kualitas pelayanan, dan dapat juga berupa
inovasi yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
Sekolah dasar (disingkat SD; bahasa Inggris: Elementary School atau Primary
School) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah
dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Pelajar
sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia
7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6
tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.
SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten Magelang memiliki visi untuk membentuk
manusia yang taqwa, cerdas, dan terampil untuk mewujudkan kehidupan yang
harmonis, kreatif, dan normatif. Pewujudan visi tersebut memerlukan kualitas sumber
daya manusia yang mumpuni, khususnya Aparatur Sipil Negara di lingkungan SD
2
Negeri Giripurno 2 memiliki karakter yang dilandasi dengan nilai dasar ANEKA.
Oleh karenanya, penulis membuat karya tulis yang berjudul “Rancangan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara Di SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten
Magelang”.
B. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan rancangan aktualisasi ini antara lain:
1. Mengetahui nilai-nilai dasar yang harus dimiliki dan dipahami oleh Aparatur
Sipil Negara.
2. Mengaktualisasikan nilai dasar ANEKA.
C. MANFAAT KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini adalah:
1. SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten Magelang
a. Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas, efesiensi,
inovasi, serta mutu pelayanan pendidikan di SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten
Magelang.
b. Membantu mewujudkan visi dan misi SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten
Magelang
2. Peserta Didik SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten Magelang
a. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang prima sebagai wujud aktualisasi nilai
dasar ANEKA.
b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik SD Negeri
Giripurno 2 Kabupaten Magelang.
3. Peserta Diklat Prajabatan
a. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA sebagai
landasan dalam menjalankan profesi sebagai guru kelas pertama.
b. Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai dasar di unit
kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di SD Negeri
Giripurno 2 Kabupaten Magelang.
BAB II
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
3
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
4
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa
ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholder.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan korupsi yakni tidak
melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri/orang
lain/korporasi yang dapat merugikan negara. Korupsi sering dikatakan sebagi
kejahatan luar biasa dikarenakan dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan
negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
c. Integritas
Kesesuaian antara perkataan dan tindakan, dengan adanya integritas menjadikan
suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang
berlaku, undang-undang, dan kontrak sehingga dapat memberikan kepercayaan
dan keyakinan kepada publik.
d. Tanggungjawab
Kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan yang telah
dilakukan.
e. Keadilan
Landasan utama dari akuntabilitas. Ketidak adilan dapat menghancurkan
kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja menjadi
tidak optimal.
f. Kepercayaan
Lingkungan akuntabel lahir dari hal-hal yang dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan
Mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja
yang diharapkan organisasi dan sisitem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
i. Konsistensi
Menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.
2. Nasionalisme
Nilai-nilai dasar nasionalisme meliputi:
a. Sila 1 ( Nilai Ketuhanan)
Negara menjamin kemerdekaan masyarakat dalam memeluk agama dan
kepercayaan masing-masing. Antarpemeluk agama dan kepercayaan harus
saling menghormati satu sama lain. Nilai-nilai ketuhanan diimplementasikan
6
3. Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN,
yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
7
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu berhubungan dengan:
a. Efektifitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan
sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme
yang keluar alur.
c. Inovasi dilandasi keberanian berinisiatif untuk menampilkan kreativitas untuk
melahirkan terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan efisiensi layanan,
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Orientasi mutu, mutu mencerminkan nilai keunggulan produk ∕ jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan
bahkan melebihi harapannya.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara
agar customers/clients tetap setia
c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
8
5. Anti Korupsi
Nilai-nilai dasar Anti Korupsi:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung Jawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
9
BAB III
TUGAS UNIT KERJA
DAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU KELAS
A. UNIT KERJA
1. Identitas Unit Kerja
Nama sekolah : SD Negeri Giripurno 2
Nomor Stastistik : 101030802012
Alamat : Dusun Miriombo Kulon
Desa Giripurno
Kecamatan Borobudur
Kabupaten Magelang
Kode Pos : 56553
Status Sekolah : Negeri
Tahun didirikan : 1980
Tahun beroperasi : 1980
Status tanah : Milik Desa
Jarak ke pusat kecamatan : 15 km
Jarak ke pusat otoda : 20 km
Terletak pada lintasan : Pegunungan
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI PNS
Nasionalisme Standar Kompetensi yang ingin dicapai dalam RPP inovatif Siswa tidak memiliki pengetahuan
yang dibuat ini adalah “menampilkan nilai-nilai Pancasila”. tentang dasar negara Republik
(Pengamalan Pancasila) Indonesia. Sehingga peserta didik
tidak mampu menampilkan nilai-nilai
Pancasila.
Etika publik Membuat RPP merupakan pelaksanaan kebijakan dan program Kebijakan pemerintah dalam
dari pemerintah, yaitu Permenegpan RB pasal 13 ayat 1. Permenegpan RB pasal 13 ayat 1 tidak
(Nilai Dasar ASN No. 8) terlaksana dengan optimal.
Komitmen Menyusun RPP yang inovatif dengan menggunakan model Pembelajaran tanpa perencanaan yang
Mutu pembelajaran cooperative learning agar pembelajaran jelas mengakibatkan suasana kelas
berlangsung secara menjadi tidak interaktif, monoton, dan
interaktif, efisien, dan memberikan ruang yang cukup bagi tujuan pembelajaran sulit tercapai,
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik.
(Efektifitas, Efisiensi, Inovasi)
Anti Korupsi RPP yang inovatif ini menggunakan model pembelajaran Apabila RPP dibuat tanpa
cooperative learning sehingga menuntut siswa untuk menggunakan model pembelajaran
mengedepankan kejujuruan, kepedulian terhadap sesama, cooperative learning siswa merasa
kemandirian, dan kedisiplinan peserta didik. bosan, jenuh dan tidak tertarik untuk
(Nilai-Nilai Dasar Anti Korupsi) belajar.
15
2 Menjadi Peserta Akuntabilitas Guru harus melakukan kegiatan pengembangan diri sesuai Apabila tidak mengikuti Workshop
Workshop dengan yang tertuang dalam Permenegpan RB pasal 13 ayat 1. Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru dan
Penulisan Oleh karenanya saya akan mengikuti kegiatan workshop Kepala Sekolah maka saya tidak
Karya Ilmiah Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru dan Kepala Sekolah yang mendapatkan informasi baru yang
Bagi Guru dan diselenggarakan oleh LPMP Jawa Tengah. berkaitan dengan penulisan karya
Kepala Sekolah (Tanggung Jawab) ilmiah. Padahal karya ilmiah
yang merupakan kebutuhan bagi
diselenggarakan pengembangan diri guru.
Nasionalisme Kegiatan Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru dan Peserta diklat prajabatan kehilangan
oleh LPMP
Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh LPMP Jawa Tengah kesempatan strategis untuk
Jawa Tengah
diikuti oleh kepala sekolah dan guru dari berbagai daerah. membangun jaringan keprofesian.
Sehingga saya akan ikut berkumpul dalam rangka menggalang
persatuan dan kesatuan dengan orang-orang yang memiliki
kesamaan profesi.
(Sila Ketiga)
Etika publik Keikutsertaan menjadi peserta dalam kegiatan Workshop Kinerja sebagai guru terhambat karena
Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru dan Kepala Sekolah yang tidak mengetahui perkembangan
diselenggarakan oleh LPMP Jawa Tengah ini dalam rangka informasi seperti yang disampaikan
mendorong kinerja sebagai guru. dalam pertemuan ilmiah.
(Nilai Dasar Etika Publik bagi ASN No. 12)
16
Komitmen Pengembangan diri menjadi guru profesional harus selalu Peserta diklat prajabatan ketinggalan
Mutu diimbangi dengan semangat keunggulan. Sehingga kegiatan informasi tentang kemajuan ilmu
Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru dan Kepala pengetahuan di bidang pendidikan
Sekolah yang diselenggarakan oleh LPMP Jawa Tengah sehingga pengembangan diri sebagai
menjadi sesuatu yang penting. (Orientasi Mutu) guru menjadi terhambat.
Anti Korupsi Keikutsertaan dalam kegiatan Workshop Penulisan Karya Jika peserta diklat prajabatan
Ilmiah Bagi Guru dan Kepala Sekolah yang diselenggarakan mengikuti kegiatan ini dengan
oleh LPMP Jawa Tengah dilandasi dengan nilai kemandirian terpaksa maka akan timbul rasa
karena tidak ada paksaan dari pihak tertentu. keterpaksaan.
(Mandiri)
3 Pembuatan Akuntabilitas - Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat - Siswa kesulitan memahami bahan
Media digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada belajar yang disampaikan secara
Pembelajaran penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, verbal tanpa menggunakan media
berbasis IT perhatian, dan minat siswa yang menjurus ke arah pembelajaran.
- Proses pembelajaran lebih
terjadinya proses belajar.
(Kejelasan) membosankan dan tidak menarik
- Memberikan pemahaman yang sejelas-jelasnya merupakan
perhatian peserta didik.
kewajiban seorang guru. Oleh karenanya untuk membentuk
pemahaman siswa, saya akan membuat media pembelaran
berbasis IT.
(Tanggung Jawab)
17
Nasionalisme - Media pembelajaran tidak mengandung unsur SARA. Media pembelajaran tidak sesuai
(nilai ketuhanan)
dengan tingkat pemahaman siswa,
- Media pembelajaran berbasis IT ini akan disesuaikan
oleh karenanya siswa merasa kesulitan
dengan usia dan kemampuan pemahaman siswa
(Nilai Kemanusiaan) dalam memahami materi yang
disampaikan.
Etika publik - Media pembelajaran ini dapat dijadikan arsip sekolah yang Tidak dibuatnya media pembelajaran
dapat diakses dan digunakan oleh seluruh warga sekolah. dapat mempengaruhi hasil belajar
(Nilai Dasar Etika Publik bagi ASN No. 7)
siswa. Selain itu sekolah akan
- Media pembelajaran dapat meningkatkan kualitas
mengalami kesulitan ketika diminta
pembelajaran. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
untuk mengikuti pameran pendidikan
siswa
(Nilai Dasar Etika Publik bagi ASN No. 9). atau akreditasi sekolah apabila tidak
memiliki arsip media pembelajaran.
18
Komitmen - Media digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan Pembelajaran tanpa media
Mutu suatu bahan pembelajaran yang disampaikan. pembelajaran menyebabkan
(Efektif)
pelaksanaan pembelajaran cenderung
- Media pembelajaran dapat menghindarkan guru dari
verbalisme karena hanya
pembelajaran yang cenderung verbalisme.
(Efisien) menggunakan metode ceramah.
- Pembuatan media pembelajaran ini menjadi hal baru di
tempat kerja peserta diklat. Oleh karenanya peserta diklat
berupaya untuk melahirkan terobosan-terobosan baru.
(Inovatif)
4 Membuat GKB Akuntabilitas Pendidikan karakter pada anak usia SD menjadi dasar Guru tidak memiliki kepedulian
(Gerakan Kelas terbentuknya sikap dan perilaku anak ketika dewasa, terhadap perkembangan sikap peserta
Berkarakter) pendidikan karakter yang baik akan membentuk pribadi anak didik. Padahal ketika sikap tidak
yang Mandiri, Bertanggung jawab, dan Berani. Sehingga mendapatkan perhatian yang serius
peserta diklat prajabatan membuat program GKB yang akan berpengaruh terhadap karakter
berorientasi pada pembentukan karakter siswa. siswa.
(Tanggung Jawab)
Nasionalisme GBK mengajarkan peserta didik akan pentingnya nilai-nilai Adanya siswa yang berlaku semaunya
kemanusiaan dan hak asasi manusia. sendiri tanpa mempedulikan hak orang
(Nilai Kemanusiaan) lain.
19
Etika publik Dalam pelaksanaannya GKB merupakan upaya penanaman Pancasila tidak menjadi ideologi yang
nilai-nilai ideologi Pancasila dalam diri peserta didik. pertama kali masuk ke benak peserta
(Nilai Dasar Etika Publik bagi ASN No. 1) didik sehingga peserta didik kesulitan
dalam mengamalkan nilai-nilai
Pancasila.
Komitmen GKB merupakan wujud usaha untuk membentuk keunggulan Tidak adanya perbedaan sikap antara
Mutu karakter siswa. Sehingga siswa SDN Giripurno 2 memiliki siswa SDN Giripurno 2 dengan siswa
keunggulan dalam bersikap dibandingkan dengan siswa di SD sekolah lain. Padahal diharapkan siswa
lain. SDN Giripurno 2 memiliki
(Orientasi Mutu) keunggulan dalam sikap dan karakter.
Anti Korupsi GKB melatih siswa untuk bersikap jujur, peduli, dan mandiri. Tidak adanya pengawasan apabila
(Nilai Dasar Anti Korupsi) siswa berbohong, bersikap acuh tak
acuh dan semaunya sendiri.
20
5 Membuat Akuntabilitas - Batik Book adalah buku penghubung guru dengan wali Timbulnya berbagai permasalahan
“Batik Book” murid yang dihiasi dengan pola batik. Buku penghubung di pendidikan, seperti perkelahian, tindak
sini adalah suatu buku yang berisikan format kolom kriminal, kenakalan remaja, dll.
tertentu yang harus diisi oleh guru dan orang tua terkait Permasalahan tersebut muncul karena
kejadian penting di sekolah, hasil belajar, sikap siswa, serta tidak adanya komunikasi yang efektif
permasalahan yang di hadapi siswa di sekolah dan rumah antara siswa dengan guru.
yang butuh pemecahan dari pihak guru dan orang tua.
(Transparansi)
- Buku penghubung ini juga digunakan untuk membangun
keseimbangan pola asuh antara guru dengan orang tua
siswa.
(Keseimbangan)
Nasionalisme Batik saat ini telah menjadi warisan budaya bangsa Batik dapat dikaim negara lain apabila
Indonesia. Pengenalan batik sejak dini agar siswa paham tidak ada kepedulian generasi muda
pentingnya batik sebagai warisan budaya sekaligus alat bangsa terhadap karya seni batik.
pemersatu bangsa.
(Cinta Tanah Air)
Etika publik Melalui buku penghubung guru berupaya untuk menjalin Adanya perbedaan persepsi antara
komunikasi dan kerjasama dengan orang tua peserta didik guru dan orang tua murid apabila
dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan yang baik. komunikasi berjalan tidak lancar.
(Nilai Dasar Etika Publik bagi ASN No. 11)
21
Komitmen Kegunaan buku ini sebagai pemantau secara otentik bagi guru Tidak adannya pantauan terhadap
Mutu dan orang tua mengenai kegiatan siswa di sekolah dan di kegiatan yang dilakukan siswa.
rumah. Padahal apabila tidak diarahkan, siswa
(Orientasi Mutu) dapat terjerumus ke kegiatan yang
negatif.
Anti Korupsi Batik Book ini berisi informasi mengenai kegiatan yang Siswa apabila tidak diingatkan tentang
dilakukan peserta didik di rumah dan di sekolah. pentingnya menjaga kejujuran maka
(Jujur) kemungkinan menghalalkan tindakan
korupsi semakin besar.
6 Jumat Sehat Akuntabilitas Guru sebagai pendidik profesional memiliki tugas untuk Siswa tidak memiliki kepedulian
mengarahkan peserta didik agar mampu menjadi insan yang untuk menjaga kebersihan diri.
mandiri. Sehingga program Jumat Sehat perlu dilaksanakan
agar peserta didik mampu menjaga kesehatannya.
(Tanggung Jawab)
Nasionalisme Kesehatan berasal dari kemampuan menjaga kebersihan diri. Lemahnya keyakinan akan pentingnya
Kemudian dikuatkan dengan pepatah agama bahwa kebersihan kesehatan dengan menjaga kebersihan
adalah sebagian dari iman. diri.
(Sila Pertama)
Etika publik Program Jumat Sehat dilakukan secara profesional dan tidak Hanya sebagian siswa saja yang
diskriminatif. Artinya semua siswa mendapatkan kesempatan memiliki pemahaman dan kepedulian
yang sama untuk mengikuti kegiatan ini. terhadap upaya untuk menjaga
(Nilai Dasar Etika Publik bagi ASN) kebersihan diri.
22
Komitmen Program Jumat Sehat menjadi kegiatan baru di kelas 2 SDN Tidak ada program khusus untuk
Mutu Giripurno. 2. memberikan pengertian secara rutin
(Inovatif) dan terjadwal mengenai pentingnya
kesehatan dengan menjaga kebersihan
diri.
Anti Korupsi - Program Jumat Sehat melatih peserta didik agar memiliki Siswa tidak terlatih untuk menjaga
kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan diri. kesehatan dengan menjaga kebersihan
(Tanggung Jawab)
diri.
- Program ini juga digunakan untuk melatih siswa untuk
menjaga kesehatannya secara mandiri.
(Mandiri)
7 Memeriksa dan Akuntabilitas Tugas siswa diperiksa dan dikoreksi sebagai upaya untuk Tidak adanya dasar yang digunakan
Mengoreksi memberikan penilaian, pertimbangan dan evaluasi proses untuk memutuskan suatu kebijakan
Tugas Siswa pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran merupakan tugas yang tepat di masa yang akan datang
guru. bagi peserta didik. Sehingga kesulitan
(Tanggung Jawab) siswa tidak bisa didiagnosa, tidak
diketahuinya kemajuan dan
perkembangan siswa.
Nasionalisme Memberikan penilaian tugas peserta didik dengan adil. Penilaian dilakukan secara asal-asalan.
(Sila Kelima)
23
Etika publik Permenegpan RB pasal 13 ayat 1 menjelaskan bahwa kegiatan Tugas pokok dan fungsi peserta diklat
guru salah satunya adalah menilai dan mengevaluasi proses prajabatan sebagai guru kelas tidak
dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya. Oleh berjalan dengan baik.
karenanya saya akan menjalankan tugas ini secara profesional.
(Nilai Dasar Etika Publik bagi ASN No. 3)
Komitmen Memberikan penilaian sesuai dengan pedoman penilaian yang Penilaian tugas tidak dapat digunakan
Mutu telah ditetapkan. sebagai dasar penentuan keputusan
(Orientasi Mutu) yang valid.
Anti Korupsi Melakukan penilaian secara jujur, terbuka, dan adil tanpa Penilaian tugas siswa tidak
membeda-bedakan suku, ras, agama dan golongan. berdasarkan kemampuan siswa namun
(Jujur, Terbuka, Adil) berdasarkan aspek kedekatan keluarga,
kesamaan agama dan/ atau golongan.
8 Melaksanakan Akuntabilitas Guru membimbing siswa yang mengalami permasalahan- Guru tidak mengetahui masalah yang
Bimbingan dan permasalah dikelas seperti kesulitan dalam belajar, sering tidak dihadapi siswanya.
Konseling masuk sekolah, sering berkelahi dan lain-lain.
(Akuntabilitas/ Tanggung jawab)
Nasionalisme Dalam proses bimbingan, guru tidak membeda-beda siswa Terjadi diskriminasi di antara peserta
berdasarkan SARA didik.
(Sila Kedua)
Etika publik Guru menggunakan bahasa yang santun dalam melakukan Guru kurang dapat menjadi teladan yang
proses bimbingan. baik
Komitmen Guru memberikan bimbingan secara ikhlas serta melayani Siswa merasa kurang mendapat perhatian
Mutu dengan sepenuh hati dengan tujuan ada perubahan yang lebih dari gurunya terhadap masalah-masalah
baik dari diri siswa yang dibimbing. yang dihadapinya
(Orientasi Mutu)
Anti Korupsi Diharapkan siswa menjadi jujur atas segala masalah yamnng Ketidakjujuran menyebabkan
dihadapi sehingga guru dapat membantu mencarikan solusi. ketidaktepatan tindakan yang
(Jujur) diberikan sehingga permasalahan sulti
untuk dipecahkan.
9 Melaksanakan Akuntabilitas Kegiatan remedial adalah kegiatan yang ditujukan untuk Apabila kegiatan remidial tidak
program membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai dilakukan, tujuan pembelajaran pada
remidial materi pelajaran. Sesuai dengan pengertiannya, guru berusaha siswa yang mengalami kesulitan
untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang belajar tidak akan tercapai. Sehingga
telah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku. akan terjadi keadaan dimana siswa
(Tanggung Jawab) yang sudah pandai akan semakin
pandai dan siswa yang kesulitan
belajar akan semakin sulit
mengimbangi siswa yang sudah
pandai.
Nasionalisme Guru tetap memberikan perhatian dan penanganan khusus Guru bersikap acuh tak acuh terhadap
terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar. siswa yang mengalami kesulitan
(Sila Kedua) belajar.
25
Etika publik Memberikan layanan kepada peserta didik yang mengalami Layanan pendidikan yang diberikan
kesulitan belajar secara cepat, tepat, akurat dan berdaya guna. kepada peserta didik tidak memandang
(Nilai Dasar Etika Publik bagi ASN No. 9) pada kemampuan siswa, sehingga
tujuan pembelajaran tidak dapat
tercapai dengan baik.
Komitmen Perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa terletak Pelaksanaan pembelajaran terkesan
Mutu pada pendekatan yang digunakan dalam perencanaan dan hanya mengugurkan kewajiban.
pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan remedial direncanakan Karena tidak adanya kepedulian
dan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan individu atau terhadap siswa yang mengalami
kelompok siswa. Sedangkan pembelajaran biasa menerapkan kesulitan belajar.
pendekatan klasikal, baik dalam perencanaan maupun dalam
pelaksanaannya.
(Inovasi)
Anti Korupsi Guru memiliki kepedulian terhadap kesulitan belajar peserta Peserta didik yang mengalami
didik. kesulitan belajar akan tetap stagnan
(Peduli) dan tidak mengalami kemajuan seperti
peserta didik yang sudah mampu
mencapai tujuan pembelajaran.
26
10 Membuat “Best Akuntabilitas Salah satu manfaat dekorasi kelas yaitu untuk mempercantik Siswa merasa bosan belajar di kelas,
Class kelas dan menambah kenyamanan peserta didik saat belajar. karena terkesan terlalu biasa. Apabila
Decoration” Hal ini menjadi unsur penunjang ketercapaian tujuan suasana bosan dan jenuh menyelimuti
pembelajaran. peserta didik maka aktivitas dan hasil
(Tanggung Jawab) belajar mengalami penurunan.
Nasionalisme Kelas dihiasi dengan poster-poster pahlawan dan slogan yang Kelas hanya menjadi ruangan biasa
bertemakan nasionalisme. tanpa arti dan tidak memberikan
(Cinta Tanah Air) kontribusi positif terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran.
Etika publik Menciptakan lingkungan dan suasana kelas yang sesuai dengan Warga kelas tidak mempunyai rasa
keinginan warga kelas. memiliki terhadap kelas yang
(Nilai Dasar Etika Publik bagi ASN No. 5) digunakan.
Komitmen Kondisi kelas sebelum didekorasi terkesan seperti ruangan Siswa kurang bersemangat karena
Mutu biasa, tidak menimbulkan suasana yang menggugah semangat lingkungan kelasnya terkesan monoton
siswa untuk belajar. Oleh karenanya, guru beserta dengan dan membosankan.
peserta didik akan menghias kelas dengan tema nasionalisme.
(Inovasi)
27
Anti Korupsi Kelas juga dihiasi dengan kata-kata mutiara yang mengandung Pemahaman peserta didik terhadap
semangat anti korupsi. semangat anti korupsi tidak sekuat
(Anti Korupsi) siswa yang setiap hari melihat kata-
kata mutiara yang mengandung
semangat pemberantasan korupsi
28
Komitmen Mutu 3. Membuat kolom tabel dengan format, no, tanggal, uraian catatan, paraf guru,
(Orientasi Mutu) tanggapan orang tua, dan paraf orang tua.
Anti Korupsi 4. Guru menuliskan kejadian yang sebenarnya di kolom uraian catatan.
(Jujur) 5. Buku disampaikan kepada orang tua siswa melalui perantara siswa.
6. Orang tua menuliskan tanggapan dan memberikan paraf.
e. Manfaat:
1. Mempermudah komunikasi antara orang tua siswa dengan guru.
2. Menciptakan komunikasi dua arah yang saling mendukung.
3. Memberikan fungsi pengawasan terhadap perkembangan siswa baik di rumah atau di
sekolah.
f. Perwujudan Visi Misi:
Pembuatan Batik Book ini berkaitan dengan usaha mewujudkan visi sekolah untuk
meletakkan dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri.
6 Jumat Sehat
Akuntabilitas a. Teknik: Observasi dan Konsultasi
b. Pelaksana: Peserta Diklat Prajabatan
(Tanggung Jawab)
c. Sasaran: Peserta didik
Nasionalisme
d. Tahapan:
(Sila Pertama) 1. Siswa dikumpulkan di dalam kelas.
Etika Publik 2. Guru memberikan penjelasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan.
3. Siswa diperiksa kuku tangannya.
(Etika Publik) 4. Guru menyuruh siswa untuk memotong kuku yang panjang.
Komitmen Mutu e. Manfaat:
(Inovatif) Manfaat dari jumat sehat dengan memotong kuku adalah:
33
Anti Korupsi masalah yang dihadapi, menanyai pendapat dari teman-teman dekatnya maupun
(Jujur) melihat masa lalu dari peserta didik tersebut.
2. Diagnosa
Suatu proses penentuan masalah yaitu dengan melihat hasil dari identifikasi
yang telah dilakukan. Identfikasi sangat erat hubungannya dengan diagnosa karena
ketika identifikasinya salah akan berakibat kesalahan juga dalam penentuan
masalahnya.
3. Pragnosa
Pragnosa merupakan bentuk penentuan penyelesaian dari permasalahan yang telah
teridentifikasi. Penentuan opsi penyelesaian hendaknya menitik beratkan pada tingkat
kesesuaian dan ketepatan dengan masalah yang ada.
4. Terapi
Terapi merupakan bentuk langkah konkrit dari bimbingan dan konseling, proses terapi
dilaksanakan secara berkesinambungan serta menghadirkan hal-hal yang sekiranya
dapat mempermudah dalam mpelaksanaan terapi.
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi merupakan hal yang terakhir dalam melaksanakan bimbingan dan konseling.
Evaluasi melihat seberapa besar pengaruh atau hasil dari terapi yang telah diberikan,
evaluasi juga berfungsi untuk melihat sejauh mana tingkat kesesuaian antara
permasalahan yang dihadapi dengan penyelesaian yang telah diberikan.
e. Manfaat:
Manfaatnya bagi guru adalah:
1. Mengembangkan dan memperluas pandangan guru tentang masalah efektif yang
mempunyai kaitan erat dengan profesinya sebagai guru
2. Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosionalnya akan mempengaruhi
proses belajar mengajar
36
Waktu/Tanggal
3 Pembuatan Media File
BUKTI/
power Peserta Diklat
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANA
Pembelajaran berbasis IT OUTPUT
point Prajabatan
Foto
4 Membuat GKB (Gerakan Form Isian Peserta Diklat
Kelas Berkarakter) Siswa Prajabatan
Foto
5 Membuat “Batik Book” Buku Batik Peserta Diklat
Foto Prajabatan
Peserta Didik
6 Jumat Sehat Foto Peserta Diklat
Lembar Prajabatan
Kendali Siswa Peserta Didik
7 Memeriksa dan Mengoreksi Hasil kerja Peserta Diklat
Tugas Siswa siswa Prajabatan
Foto
8 Melaksanakan Bimbingan Buku BK Peserta Diklat
dan Konseling Foto Prajabatan
9 Melaksanakan Program Buku Program Peserta Diklat
Remidial Remidial Prajabatan
Foto
10 Membuat “Best Class Denah Kelas Peserta Diklat
Decoration” Foto Prajabatan
Peserta Didik
40
41
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Simpulan dari karya tulis ini adalah:
44
1. Aparatur Sipil Negara dituntut untuk memiliki nilai dasar sebagai seperangkat
prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai dasar tersebut
antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi, yang diakronimkan menjadi ANEKA.
2. Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengaktualisasikan nilai dasar ANEKA di
SD Negeri Giripurno 2 Kabupaten Magelang adalah:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang Inovatif.
b. Menjadi Peserta Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru dan Kepala
Sekolah yang diselenggarakan oleh LPMP Jawa Tengah.
c. Pembuatan Media Pembelajaran berbasis IT.
d. Membuat GKB (Gerakan Kelas Berkarakter).
e. Membuat “Batik Book”.
f. Jumat Sehat.
g. Memeriksa dan Mengoreksi Tugas Siswa.
h. Melaksanakan Bimbingan dan Konseling.
i. Melaksanakan program remidial.
j. Membuat “Best Class Decoration”.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS Surakarta.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Lapono, Nabisi. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
45