LK.9 Best Practice M. Ali R
LK.9 Best Practice M. Ali R
LEMBAR JUDUL
LAPORAN
BEST PRACTICE
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
DENGAN METODE DIGITAL STORY
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MATERI
DESCRIPTIVE TEXT
PADA SISWA SMP NEGERI 22 GAYUNGSARI BARAT X/38 SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2019
DI SUSUN OLEH :
MOCH. ALI RACHBINI, S.Pd
Hari : Sabtu
Tanggal : 23 Nopember 2019
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Alloh SWT, yang telah memberikan
karunianya sehingga penulis dapat menyeleseikan laporan Best Practice pada
tanggal 23 Nopember 2019.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan
karya ini.
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan/Materi Kegiatan
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Alat/Instrumen
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
(menjelaskan hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi dan cara mengatasi masalah
tersebut)
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
D. Latar Belakang Masalah
BAB I
PENDAHULUAN
F. Jenis Kegiatan
G. Jenis Kegiatan
Dari penjelasan tentang latar belakang masalah di atas, diketahui bahwa
deskripsi.
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
C. Manfaat Kegiatan
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
I. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
Kelas VII untuk tema teks deskripsi
Bahasa Inggris Kelas VII
3.7.1 membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks memberi dan meminta informasi terkait dengan
KD 3.7
deskripsi orang, binatang, dan benda sangat pendek dan sederhana,
sesuai dengan konteks penggunaannya
4.7. Teks Deskriptif
4.7.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan teks deskriptif lisan dan tulis, sangat
pendek dan sederhana, terkait orang, binatang, dan benda
KD 4.7
4.7.2 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sangat pendek dan
sederhana, terkait orang, binatang, dan benda, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan,
secara benar dansesuaikonteks dan sesuai konteks.
BAB III
HASIL KEGIATAN
Masalah yang dihadapi terutama adalah belum terbiasanya siswa belajar degan
model Project based learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik
guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri
menghadapr ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran dengan Project based Learnng. dapat membuat
mereka lebih meguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang
apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skills HOTS).
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
C. Simpulan
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang desain
atau HOTS.
tingkat tinggi atau higher order thinking skill (HOTS) pada jenjang
discovery learning berbasis higher order thinking skill (HOTS) ini efektif
meningkat.
Project based learning berbasis higher order thinking skill (HOTS) ini
efesien diterapkan berdasarkan waktu yang digunakan lebih sedikit dari
yang direncanakan.
D. Rekomendasi
E. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran project based Learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi
yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang
siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran
lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar degan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.
4. Pengembangkan produk desain pembelajaran harus memenuhi kriteria efektif,
didik membuat project yang ada selain itu peserta didik aktif melakukan
kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal
yang dipelajari hal ini juga sesuai dengan tujuan pengembangan desain
langkah pembelajaran nya untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi atau
7. Jenis penelitian R&D (penelitian dan pengembangan) ini dinilai oleh banyak
orang sebagai penelitian yang rumit sehingga kurang diminati oleh penelit
Namun mempunyai manfaat yang sangat berarti bagi guru maupun peserta didik,
8. Desain pembelajaran berupa RPP yang akan di jadikan sebagai motivasi guru
untuk mengembangkan RPP dengan berbagai model pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. pengembangan yang
peneliti tuangkan dalam kegiatan ini meliputi langkah- langkah : 1) pendahuluan,
yang berisi analisis kebutuhan dan identifikasi sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal, 4) validasi ahli, 5)
revisi produk, 6) uji coba dan, 7) produk akhir adalah desain pembelajarn berupa
RPP KD 3.7 dan 4.7 . Kegiatan ini menjadi pijakan empirik dan sumber inspirasi
bagi peneliti untuk melakukan hal yang sama pada obyek dan kompetensi yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Robin, B. R. 2008. Digital storytelling: A powerful technology tool for the 21st century
classroom. Theory Into Practice 47 (3): 220–228.
B. Kegiatan Praktik
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai