Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AKBAR HARIPUTRA

NIM : 197040100111007

PSIKOLOGI NEWTONIAN
Psikologi dibentuk oleh paradigm Cartesian. Para psikolog mengacu pada Descartes
dengan membuat pemisah ketat antara res cogitans dengan res extensa, namun demikian psikolog
pada abad-abad berikutnya tidak mengikuti saran Descartes melainkan mengambil kedua metode
tersebut untuk mempelajari jiwa manusia, sehingga melahirkan dua aliran utama psikologi. Yaitu
aliran strukturalis dan aliran behavioris. Aliran struktuaralis mempelajari akal pikiran melalui
intropeksi dan mencoba menganalisis kesadaran hingga elemen-elemen dasarnya, sementara aliran
behavioris memusatkan sepenuhnya pada penelitian perilaku sehingga mengesampingkan atau
mengingkari keberadaan pikiran sama sekali. Kedua aliran tersebut mengikuti mode fisika klasik,
yang menyatukan konsep-konsep dasar mekanika newtonia dengan kerangka teorinya.
Psikologi transpersonal akhir-akhir ini telah tertarik pada system pemikiran timur, terutama
pemikiran pemikiran india, yang menunjukan berbagai macam pendekatan yang luar biasa dan
canggih pada psikologi. Tradisi-tradisi mistik timur telah mengembangkan teknik-teknik halus
untuk mengubah kesadaran pengikutnya mengenai keberadaan mereka sendiri dan hubungan
mereka baik dengan masyarakat umum maupun alam. Dengan demikian, tradisi semacam
Vedanta, yogam budhisme, dan taoisme lebih menyerupai psikoterapi daripada agama atau filsafat.
Socrates menggunakan istilah psyche dalam pengertian mistik yaitu tempat inteligensia dan
karakter. Plato merupakan orang pertama yang berbicara secara eksplisit mengenai kesadaran.
Menurut Plotinus jiwa itu adalah immateri dan kekal sehingga kesadaran adalah gambaran dari
yang esa dan berada disemua tingkat realitas.
Menurut Descartes, pikiran dan tubuh termasuk dua alam yang sejajar tetapi berbeda secara
mendasar, masing-masing dapat dipelajari tanpa mengacu satu sama lain. Tubuh diatur oleh
hokum-hukum mekanika, tetapi pikiran atau jiwa bersifat bebas dan kekal. Dengan demikian
Descartes percaya bahwa rasa ingin tahu merupakan fungsi utama penalaran manusia. Baruch
Spinoza dan Gottfried Wilhem Leibniz tidak dapat menerima dualism Descartes dan
memperkenalkan konsep yang disebut monad yang menyatakan bahwa tidak ada interkasi antara
pikiran dengan tubuh, tetapi keduanya bertindak dalam keharmonisan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Hobbes dan locke menentang konsep descarte mengenai pembawaan sejak lahir dan
mempertahankan pengertian bahwa segala sesuatu yang ada didalam pikiran diperoleh melalui
indera terlebih dahulu. Dengan demikian pikiran manusia merupakan tabularasa, sebuah meja kecil
atau kosong untuk ditanami konsep-konsep melalui persepsi indera. Pengertian ini berfungsi
sebagai titik awal bagi teori pengetahuan mekanistik, dimana penginderaan merupakan elemen-
elemen dasar alam mental yang diintegrasikan dengan struktur-struktur yang lebih kompleks
melalui proses asosiasi. Konsep asosiasi inilah yang menjadi langkah penting di dalam
perkembangan pendekatan Newtonian terhadap psikologi.
Berbagai penelitian tentang system saraf pada abad kesembilan belas melahirkan suatu
kawasan penelitian lain yaitu refleksologi, yang sangat berpengaruh pada teori-teori psikologi.
reflek saraf dengan kausalitasnya yang jelas antara rangsangan dengan tanggapan, dan dengan
tingkat kepercayaannya yang menyerupai mesin, menjadi bahan utama butir-butir dasar bangunan
fisiologis yang mendasari pola perilaku yang lebih kompleks. Sehingga adanya penelitian tentang
system saraf sentral secara rinci dengan pehaman yang semakin baik dengan struktur dan fungsi
otak. Psikologi gestalt, yang didirikan oleh Marx Wertheimer dan rekan-rekannya, didasarkan atas
anggapan bahwa organisme hidup memahami segala sesuatu bukan dalam pengertian elemen-
elemen terpisah melainkan dalam pengertian gesalten, yaitu sebagai sautu kesatuan bermakna di
mana kualitas-kualitasnya tidak ada di dalam bagian-bagian individunya. Kurt Goldstein
kemudian menerapkan pandangan gestalt tersebut untuk memberi perlakuan pada gangguan otak
yang disebutnya dengan pendekatan organismic, dengan tujuan membantu orang-orang untuk
mencapai keselarasan dengan dirinya sendiri dan lingkungan.
Wiliam james menfasirkan temuan-temuannya peneliti eksperimen sezamannya dengan
suatu penekanan yang pasti pada pengertian bahwa kesadaran merupakan suatu fenomena pribadi,
integral, dan berkesinambungan. Yang harus dipahami dalam kaitannya dengan aksi manusia sadar
dalam pertentangan mereka sehari-hari dengan berbagai macam lingkungan. Pada abad kedua
puluh, psikologi meraih kemajuan besar dengan berkerja sama dengan disiplin-displin lain seperti
biologi dan kedoteran hingga statistic. Sibernetika dan teori komunikasi mendapatkan penerapan
penting dalam perawatan kesehatan, industry maupun pendidikan. Teori baru wadson
mengindentifikasikan psikologi sebagai ilmu tentang perilaku. Baginya behaviorisme mewakili
suatu usaha untuk menerapkan prosedur dan bahasa yang sama, yang terbukti telah banyak
bermanfaat dalam penelitian eksperimental tentang perilaku binatang dan manusia. Dalam
pandangan behavioris, menurut Watson, organisme hidup merupakan mesin kompleks yang
bereaksi terhadap rangsangan-rangsang luar. Mekanisme tanggapan ini jelas meniru fisika newton.
Fisika newton menyiratkan adanya kausalitas ketat yang memungkinkan psikolog meramalkan
tanggapan terhadap rangsangan dari suatu tanggapan tertentu.
Suatu konsekuensi logis dari model rangsangan-tanggapan tersebut adanya tendensi untuk
mencari factor penentu determinant, fenomena psikologis bukan didalam diri organisme,
melainkan dunia eksternal. Watson menerapkan pendekatan ini tidak hanya pada persepsi
melainkan juga pada pencitraan, pemikiran, dan emosi. Pada tahun 1930 dan 1940 Clark Hull
menerapkan teori prinsip penguatan, yang berarti bahwa tanggapan terhadap suatu rangsangan
tertentu diperkuat oleh kepuasan dan kebutuhan atau dorongan besar. Namun demikian 1950
pengaruh hull mulai menurun dan akhirnya teori hull secara berangsur digantikan oleh pendekatan
skinner. Yang menghidupkan kembali behaviorisme pada paroh akhir abad kedua puluh. Inovasi
penting skinner adalah definisi penguatan yang benar-benar operasional segala sesuatu yang
meningkatkan kemungkinan tanggapan sebelumnya dan suatu penekanan pada jadwal penguatan
secara tepat.
Psikoanalisis, aliran lain dalam psikologi yang tidak berasal dari psikologi melainkan dari
psikiatri. Teori freud merupakan suatu pendekatan dinamis terhadap psikiatri yang mempelajar
kekuatan-kekuatan yang mengarah kepada gangguan psikologis dan menekankan pentingnya
pengalaman masa kanak-kanak bagi perkembangan individu dimasa mendatang. Untuk
menerumuskan suatu teori jiwa dan perilaku manusia secara ilmiah freud mencoba menggunakan
sebanyak mungkin konsep-konsep dasar fisika klasik dalam menggambarkan fenomena psikologis
sehingga hubungan konseptual antara psikoanalisis dengan mekanika newton.
Kedekatan antara psikoanalisis dengan fisika klasik semakin jelas apabila kita memperhatikan
empat perangkat konsep ayang membentuk dasar mekanika newton yaitu :
1. Konsep ruang dan waktu yang bersifat absolut dan konsep objek materi yang terpisah,
bergerak didalam ruang ini dan berinteraksi secara mekanis satu sama lain.
2. Konsep kekuatan pokok, yang secara esensial berbeda dengan materi
3. Konsep hokum-hukum pokok yang menggambarkan gerak dan interaksi antar objek materi
dalam pengertian hubungan kuantitatif.
4. Konsep determinisme kaku dan gambaran alam objektif yang didasarkan atas konsep
pemisah Descartes antara pikiran dan materi.
struktur psikoanalisis yang digunakan sebagai dasar teori tentang kepribadian manusia yaitu
Id, Ego, dan Superego, dipandang sebagai suatu objek internal. Dengan demikian Dimana ada id,
disitulah ego berada. Psikologi freud pada dasarnya adalah psikologi konflik. Dalam
penekanannya pada perjuangan eksistensial, freud jelas terpengaruh oleh Darwin dan kaum social
Darwin tetapi untuk dinamikanya bentrokan psikologisnya dia menggunakan acuan newton.
Aspek dinamika newton yang khas adalah prinsip bahwa kekuatan-kekuatan itu selalu datang
berpasangan bagi setiap kekuatan-kekuatan yang aktif dan terdapat kekuatan reaktif yang sama
kuatnya dari arah berlawanan. Freud mengambil prinsip ini dan menyebutkan kekuatan-kekuatan
aktif dan reaktif dengan istilah dorongan dan pertahanan.
Alfred adler kemudian mengembangkan psikolgi individuu. Yang menekan bahwa individu
mempunyai kemauan untuk berkuasa dan tendensi untuk melakukan kompensasi bagi kekurangan
baik yang nyata maupun yang membayang. Penelitian adler terhadap peran individu dalam
keluarga menyebabkannya memberikan penekanan pada akar-akar sosial dari gangguan mental,
yang biasanya diabaikan oleh psikoanalisis klasik.
Dalam bidang psikologi. kedaran akan fisika modern dapat menghasilkan pengaruh yang baik
bagi psikologi. pengetahuan tentang konsep-konsep psikologi dan semua kesamaannya dengan
konsep-konsep tradisi mistik, mungkin memudahkan para psikiater untuk melampaui kerangka
teori freud pada waktu menghadapi rentang penuh kesadaran manusia.

Anda mungkin juga menyukai