Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada hewan, perkembangan zigot menjadi embrio terjadi melalui tahapan yang
dikenal sebalagai blastula, gastrula, dan organogenesis. Perkembangan embrio ayam
terjadi di luar tubuh induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan
perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumen, dan kerabang telur. Itulah
sebabnya telur unggas relative besar. Perkembangan embrio ayam tidak dapata dilihat
dengan mata telanjang, dan membutuhkan bantuan alat mikroskop. Amnio berfungsi
sebagai bantal sedangkan allantois berfungsi pembawa sebagai ke oksigen embrio,
menyerap zat asam dari embrio, mengambil yang sisa-sisa pencernaan yang terdapat
pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta
membantu alantois, serta membantu mencerna albumen.
2
2.2 Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai dari proses fertilisasi (penyatuan sel telur dan sperma),
kemudian terbentuk zigot yang mengalami proses pembelahan. Tahap embrio
dikelompokkan menjadi beberapa fase, yaitu fase morula, fase blastula, fase
gastrula, fase diferensiasi, serta organogenesis.(1)
1. Fase morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan berkali-kali. Pembelahan sel
dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya. Pada saat
pembelahan sel terjadi pembelahan yang tidak bersamaan. Pembelahan yang
cepat terjadi pada bagian vertikal yang memiliki kutub fungsional atau kutub
hewan (animal pole) dan kutub vegetatif (vegetal pole). Antara dua kutub ini
dibatasi oleh daerah sabit kelabu (grey crescent). Setelah pembelahan terjadi
pada bagian vertikal, kemudian dilanjutkan dengan bagian horizontal yang
membelah secara aktif sampai terbentuk 8 sel. Pembelahan sel berlanjut sampai
terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah yang disebut
morula.(2)
3
2. Fase blastula
Pada fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang
dibentuk pada fase morula. Konsentrasi sitoplasma pada kedua kutub tersebut
berbeda. Pada kutub fungsional terdapat sitoplasma yang lebih sedikit
dibandingkan dengan kutub vegetatif. Konsentrasi sitoplasma yang berbeda
menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan hewan selanjurnya. Pada
fase ini kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk. Hal ini
ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan
dan disebut blastosol . Embrio yang memiliki blastosol disebut blastula.
4
3. Fase gastrula
Pada fase gastrula, embrio mengalami proses diferensiasi dengan mulai
menghilangkan blastosol. Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah
dengan cepat. Akibatnya, sel-sel pada kutub vegetatif membentuk lekukan ke
arah dalam (invaginasi). Invaginasi akan membentuk dua formasi, yaitu lapisan
luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Bagian ektoderm akan menjadi
kulit dan bagian endoderm akan menjadi berbagai macam saluran.
5
Berdasarkan jumlah lapisan embrionalnya, hewan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu hewan diploblastik dan hewan triploblastik. Hewan diploblastik memiliki
dua lapisan embrional, yaitu ektoderm dan endoderm. Contoh hewan
diploblastik adalah Coelenterata (hewan berongga). Hewan triploblastik
memiliki tiga lapisan embrional, yaitu ektoderm, endoderm, dan mesoderm.
Mesoderm selalu terletak di antara ektoderm dan endoderm.
6
Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi jaringan epitel
pencernaan, sistem pernapasan, pankreas dan hati, serta kelenjar gondok
7
BAB III
METODOLOGI
Alat :
1. Mikroskop
2. Buku gambar
3. Pensil
4. Penghapus
5. Pensil warna
6. Buku penuntun
Bahan:
1. Preparat ayam 24 jam
2. Preparat ayam 72 jam
3. Preparat katak 3 mm embryo
4. Preparat katak neural groove
5. Preparat katak early neutral tube
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
c. Preparat EM02015 Frog early Neutral Tube perbesaran 10X
10
e. Preparat EM01032 chick Embryo 72 hr perbesaran 10X
Pembahasan :
Praktikum yang dilakukan pada embryogenesis pada ayam dan katak dapat
dilihat menggunakan mikroskop. Pada preparat ayam tahapan perkembangannya yaitu
morula, blastula dan gastrulasi. Sedangkan, hasil pengamatan katak menunjukkan
adanya garis pembelahan yang dimulai dari kutub animal menuju kutub vegetal.
Preparat ayam dapat dilihat dengan jelas menggunakan perbesaran 4X sedangkan
preparat katak dapat dilihat dengan jelas menggunakan perbesaran 10X.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah selesai melakukan praktikum pada embriogenesis pada ayam dan katak
yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Saya lebih mengetahui sel-
sel dan proses yang terdapat atau pembelahan yang terjadi pada embriogenesis yang
terjadi pada ayam dan katak.
12
DAFTAR PUSTAKA
2. Laporan_Praktikum_Embriologi_Hewan_Perke.docx.
3. http://de-fairest.blogspot.com/2016/07/tahap-embrio-pertumbuhan-dan.html
13