Anda di halaman 1dari 19

FILLUM MOLLUSCA

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Zoologi Invertebrata Dosen Pengampu : Ibu
Nining Kasim,.S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:

Anghellycha Melapa

Rahmawati

Nurul Magfira

Vhita Pratiwi Gundo

Program Study Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas kelompok dalam mata kuliah Zoologi Invertebrata.

Dalam menyusun makalah ini, saya banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak,
maka saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Makalah ini diharapkan
bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Saya menyadari makalah
ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang membangun tetap saya nantikan dan
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................i

Daftar Isi .........................................................................................................................ii

A. BAB I Pendahuluan ............................................................................................1


a. Latar Belakang ........................................................................................1
b. Rumusan Masalah ...................................................................................2
c. Tujuan Masalah .......................................................................................2
B. BAB II Pembahasan ............................................................................................3
a. Pengertian Mollusca................................................................................3
b. Ciri-ciri Mollusca ....................................................................................4
c. Fisiologi Dari Fillum Mollusca ...............................................................4
d. Kasifikasian Dari Fillum Mollusca. ........................................................7
1. Amphineura.................................................................................7
2. Gastropoda ..................................................................................7
3. Scaphopoda .................................................................................8
4. Pelecypoda ..................................................................................9
5. Cephalopoda ...............................................................................10
e. Peranan Mollusca Dalam Kehidupan......................................................12
1. Menguntungkan ..........................................................................12
2. Merugikan ...................................................................................12
C. BAB III Penutup .................................................................................................13
a. Kesimpulan .............................................................................................13
b. Saran ......................................................................................................14

Daftar Pustaka .................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Jadi, jika ditinjau
dari katanya, Mollusca berarti hewan yang memili tubuh lunak. Mollusca mencakup
hewan-hewan yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat
luas. Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari hylum ini umumnya dilindungi
oleh suatu cangkang yang keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah
persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun air
laut. Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca menjadi phylum dengn
anggot spesies terbesar kedua setelah Arthropoda
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya hanya
beberpa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18 meter.
Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun bentuk dasarnya bersifat simetri
bilateral. Pada beberapa terjadi modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan
bentuk tubuhnya bersifat asimetris.
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni
Gastropoda, cephalooda, Bivalvia, Scaphopoda, Pembagian ini didasarkan pada ciri
morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas
tersebut memiliki ciri tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas yang
lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama
dalam kehidupan. Beberapa spesies dari phylum ini menjadi sumber protein bagi
manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi
beberapa cacing parasit yang sangat merugkan bagi manusia.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filllum Mollusca?
2. Apa ciri-ciri dari fillum Mollusca?
3. Apa yang menjad fiiologi fillum Mollusca?
4. Bagaimana pengklasifikasian dari filllum Mollusca?
5. Bagaimana peranan Mollusca dalam kehidupan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari fillum Mollusca.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari fillum Mollusca.
3. Untuk mengetahui fisiologi dari fillum Mollusca.
4. Untuk mengetahui pengklasifikasian dari fillum Mollusca.
5. Untuk mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mollusca

Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh
lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Mollusca terdiri dari tiga
bagian utama yaitu:
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot.
Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi
tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa
viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa
viseral dilindungi oleh mantel.
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk
suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan
tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi
esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah
terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga
memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu
disebut radula. Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain.
Misalnya ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di
darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di
darat contohnya siput.

3
Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga
mantel. Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan
dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu
jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal
ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva
dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.

B. Ciri-ciri Mollusca
 Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
 Habitatnya di air maupun darat
 Merupakan hewan triploblastik selomata.
 Struktur tubuhnya simetri bilateral.
 Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
 Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
 Organ ekskresi berupa nefridia
 Memiliki radula (lidah bergigi)
 Hidup secara heterotrof
 Reproduksi secara seksual

C. Fisiologi Mollusca
a. Alat gerak

Mollusca telaah memiliki alat gerak yang disebut “kaki”. Pada beberapa jenis
mollusca kaki mereka dapat mensekresikan lendir untuk membantu pergerakkan.
Pergerakan dengan lendir dilakukan dengan meluncur di atas lendir mereka, dengan silia,
atau kontraksi otot. Kaki juga memungkinkan mereka melakukan hal lain seperti
menggali tanah bivalvia, menangkap mangsa dan membantu daya dorong pada cumi
cumi, gurita dan cephalopoda yang kakinya mengalami modifikasi dalam bentuk corong
untuk bergerak dengan kekuatan seperti jet.

4
b. Sistem Respirasi

Alat pernapasan Molluska adalah Ctenidia (sepasang insang), beberapa jenis


memiliki alat pernapasan paru-paru dan insang. Tiap insang terdiri atas sumbu pipih yang
memanjang pada bagian tengah, dan pada sisinya terdapat filamen pipih berbentuk
segitiga. Terdapat silia pada permukaan insang yang dapat dapat menyebabkan air
melintasi permukaan filamen insang, selanjutnya oksigen berdifusi melewati membran
menuju ke darah dan karbondioksida berdifusi ke luar. Pada beberapa mollusca air masuk
melalui incurrent siphon dan keluar melalui excurrent siphon. Sebelum mencapai insang,
aliran air yang masuk dideteksi oleh organ sensorik yang disebut Osphradium yang
berfungsi mendeteksi lumpur, makanan, dan predator. Pada keong yang hidup di darat
bagian mantelnya akan termodifikasi menjadi paru paru sebagai organ respirasinya..

c. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan Mollusca sudah lengkap yang terdiri dari mulut, esofagus,
lambung, usus, dan anus. Beberapa Mollusca memiliki Radula (lidah bergerigi) yang
berfungsi untuk melumatkan makanan.

d. Sistem Reproduksi

Philum Mollusca bereproduksi secara seksual, dengan organ reproduksi jantan dan
betina terpisan pada individu lain (gonokoris). Siput jenis tertentu ada yang bersifat
Hermaprodit, yaitu pembuahan dapat dilakukan secara internal maupun eksternal dan
dapat menghasilkan telur. Kebanyakan mollusca aquatic perkembangannya langsung
tanpa fase larva. Sebagian mollusca memiliki fase larva trocophore yang dicirikan dengan
adanya silia yang melingkari tubuhnya yang berfungsi membantu untuk menuju ke
habitat baru. Pada kelompok mollusca lain memiliki fase larva veliger yang merupakan
perkembangan dari larva trochopore.

5
e. Sistem Ekskresi

organ ekskresi pada mollusca sudah berupa nefridia. Nefridia berperan dalam
menyaring cairan coeleom, memindahkan kelebihan air, ion, dan sisa metabolisme ke
rongga mantel untuk disekresikan. Nephridium pada mollusca dikenal sebagai
metanephridium karena terdiri dari saluran yang memiliki lubang luar (nephrifiophor) dan
lubang internal (nephrostom).

f. Sistem Saraf dan Indera

Sistem syaraf Mollusca terdiri dari Cincin Syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi
esofagus dengan serabut saraf yang menyebar serta beberapa ganglion yang mengontrol
fungsi bagian tubuh tertentu seperti ganglion kaki yang mengatur kontrol kaki, ganglion
serebral berfungsi menggabungkan informasi sensori

g. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada Molllusca diperankan oleh organ jantung yang terbagi
menjadi 3 bagian yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel. Bilik memompa darah ke aorta, beberapa
arteri dan sinus dalam organ atau jaringan. Jika di dalam darah manusia banyak
ditemukan hemoglobin berbeda dengan mollusca yang banyak ditemukan tembaga
(Hemocyanin) dalam darahnya.
h. Habitat
 Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan
ataupun sisa-sisa organisme.
 Habitatnyadiair tawar, dilautdandidarat.
 Beberapajugaadayang hidupsebagaiparasit.

6
D. Klasifikasi Mollusca
a. Kelas Amphineura (Aplacophora, Monoplacophora, polyplacophora)
Kelas Amphineura adalah kelompok yang memiliki 8 cangkang tersusun seperti
atap rumah pada tubuhnya. Cangkang tersebut terbuat dari zat kapur. Hewan ini memiliki
tubuh simetri bilateral, tubuhnya bulat seperti telur dan pipih. Hewan ini hanya terdapat
di laut dan biasnya menempel pada bebatuan, karena hidup di laut maka ia bernapas
dengan insang. Sistem pencernaan berawal dari mulut dan berakhir dengan anus. Ia
memiliki kaki berbentuk pipih, dan memiliki struktur lidah parut (Ranula) yang
melengkapi struktur mulut di bagian kepala. Ia tidak memiliki tentakel dan tidak
mempunyai mata. Anggotannya sekitar 700 spesies dan Setiap larva hasil pembuahan
secara seksual disebut trafoko.

(sumber gambar : http://4.bp.blogspot.com/-ik-


G9bJxqLM/VXG0PViol8I/AAAAAAAAD9A/pl3ljafwbO0/s1600/Amphineura.jpg)

b. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda adalah kelompok yang memiliki cangkang berbentuk tajam seperti
taring atau terompet. Habitatnya pada daerah yang berlumpur atau berpasir, dan hidup
dengan menanamkan diri pada daerah tersebut. Pada ujung cangkangnya terdapat lubang
yang berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan habitatnya. Scaphopoda memiliki kaki
kecil yang berfungsi untuk bergerak, pada kepalanya terdapat beberapa tentakel dan tidak
mempunyai insang. Contohnya adalah Dentalium.

7
Ciri utama pada kelas ini adalah :
 Cangkang berbentuk silinder
 Panjang cangkang 3-6 cm
 Kepala dan kaki terletak di bagian anterior cangkang
 Memiliki tentakel
 Lubang posterior berguna untuk masuk dan keluar air
 Kelamin terpisah
 Fertilisasi eksternal

(Sumber gambar : http://www.coralreefphotos.com/wp-


content/uploads/2012/05/Hermit-in-Longshell.jpg)

c. Kelas Gastropoda
Gastropoda adalah kelompok yang menggunakan perutnya sebagai kaki untuk
bergerak. Kata Gastropoda berasal dari 2 kata, yaitu Gaster yang artinya perut dan Podos
yang artinya kaki. Perut hewan ini dapat menghasilkan lendir yang berfungsi untuk
melindungi dan mempermudahnya dalam bergerak. Gastropoda memiliki cangkang dan
tubuhnya simetri bilateral. Pada bagian kepala terdapat 2 buah tentakel yang berfungsi
sebagai indra penglihatan dan penciuman.

8
Hewan ini merupakan hermafrodit (memiliki dua buah alat kelamin dalam 1
tubuh), alat kelaminnya disebut Ovotestis yang dapat menghasilkan sperma dan ovum.
Sistem pernapasannya dengan menggunakan paru – paru atau insang yang terdapat di
dalam rongga mantel. Gastropoda memiliki mulut dengan alat bergerigi seperti penuh
gigi yang disebut radula. Ia biasa memakan tumbuhan, namun adapula yang memangsa
hewan lainnya. Sistem pencernaannya lengkap dan eksresinya melalui nefridia yang
bekerja seperti ginjal.
Ciri utama pada kelas ini adalah :
 Bentuk cangkan kerucut berpilin
 Bentuk tubuh mengerucut di bagian posterior tubuh
 Memiliki dua pasang tentakel
 Kepala tereduksi
 Kaki memanjang

(sumber gambar :
http://swaggology.weebly.com/uploads/2/6/3/1/26313285/1137747.jpg)

d. Kelas Pelecypoda

Kelas ini adalah kelompok mollusca yang memiliki kaki pipih dan cangkang
terdiri atas 3 lapisan. Lapisan – lapisan cangkangnya adalah : Periostrakum, yaitu lapisan
paling luar yang terdiri dari zat kitin, berfungsi untuk pelindung tubuh. Prismatic, yaitu
lapisan tengah yang terdiri atas kristal CaCo3. Nakreas, yaitu lapisan paling akhir yang
terdiri atas CaCo3 halus, berfungsi menghasilkan sekret lapisan mutiara.

9
Kaki dari hewan ini berbentuk seperti kapak yang pipih, dan ia bernapas dengan
insang yang berlapis-lapis. Pelecypoda memiliki alat keseimbangan yang disebut statocis
yang terletak dekat ganglion pedal. Reproduksi berlangsung secara seksual dan
membentuk larva yang disebut glosidium. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem
peredaran darah tertutup. Anggotanya sekitar 300 spesies.

Ciri utama pada kelas ini adalah :

 Memiliki cangkang setangkum


 Memiliki umbo
 Bentuk kaki menyerupai kapak
 Memiliki sifon untuk memopa air keluar-masuk tubuh
 Insangnya berbentuk lembaran
 Kepala tidak berkembang

(sumber gambar : http://ostseestation-priwall.de/wp-


content/uploads/2013/01/Cerastoderna%20edule_Herzmuschel_1-1024x767.jpg)

e. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda adalah kelompok yang memiliki kaki pada bagian kepalanya.
Tubuhnya terbagi menjadi bagian kepala, leher , dan badan. Bagian kepalanya relatif
besar dan memiliki 2 buah mata. Hewan ini tidak memiliki cangkang. Pada kepalanya
terdapat 10 bagian memanjang, 8 diantaranya berfungsi sebagai lengan berukuran
panjang yang disebut tentakel. Hewan ini memiliki rongga mantel yang ditutupi oleh
mantel khas yang ada padanya.

10
Habitatnya di laut. Hewan ini bernapas dengan insang, memiliki sistem
pencernaan yang lengkap, sistem peredaran darah tertutup, dan fertilisasinya terjadi di air
laut. Cephalopoda dapat berubah warna dengan cepat karena memiliki otot khusus dan
zat kromatofora yang akan melakukan kombinasi perubahan warna tubuhnya. Umumnya
ia melarikan diri dari mangsanya dengan menghasilkan sejenis cairan seperti tinta.
Anggotanya yang sangat dikenal adalah gurita dan cumi – cumi.
Ciri utama pada kelas ini adalah :
 Kepala berkembang
 Kaki mengalami modifikasi menjadi tentakel dan oral arm
 Memiliki mata
 Cangkang interal bening berbentuk perisai
 Otak sudah berlobus
 Cara bergerak dengan menyemprotkan air lewat sifon

( sumber gambar : http://manfaat.co.id/wp-content/uploads/2015/02/manfaat-cumi-cumi-


300x189.jpg)

11
E. Peranan Mollusca Dalam Kehidupan

Peranannya Mollusca sangat banyak mulai dari peranan menguntungkan hingga


peranan yang merugikan seperti :

a. Mollusca yang menguntungkan


 Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea
sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi
(logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
 Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
 Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
 Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp.
 Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang
cukup tinggi selain enak rasanya.
 Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang
berwarna sangat indah.
 Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor
non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
b. Mollusca yang merugikan
 Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal.
 Lymnea javanicasebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.
 Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula
bekicot Achatina fulicamerupakan hama tanaman yang sulit diberantas.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi, Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
2. Ciri-ciri Mollusca:

 Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.


 Habitatnya di ait maupun darat
 Merupakan hewan triploblastik selomata.
 Struktur tubuhnya simetri bilateral.
 Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
 Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf.
 Organ ekskresi berupa nefridia
 Memiliki radula (lidah bergigi)
 Hidup secara heterotroph
 Reproduksi secara seksual

3. Klasifikasi Mollusca terbagi atas 5 kelas, yaitu :

 Kelas Gastropoda
 Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
 Kelas Polyplacophora atau Amphineura
 Kelas Scaphopoda
 Kelas Chepalopoda

13
4. Peranan mollusca bagi kehidupan manusia terdiri atas :

 Yang menguntungkan

 Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea


sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-
cumi (logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
 Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
 Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram
mutiara, dll.

 Yang merugikan

 Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal


 Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica
 Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu
pula bekicot Achatina fulicamerupakan hama tanaman yang sulit diberantas.

B. Saran
Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat saya butuhkan. Guna perbaikan makalah berikutnya dan semoga makalah ini
berguna untuk kita semua. Amin

14
DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, R. 2006. Kumpulan Koleksi Bivalvia. Pusat Penelitian Kelautan. Jakarta

Hibberd, Ty and Kirrily Moore. 2009. Field Identification Guide to Heard Island and McDonnal
Islands Benthic InvertebratesI. Australian antartic Division. Australia

Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya.Surabaya.

Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta.

Marshall, A.J., 1972. Textbooks of Zoology Invertebrata. The Macmillan Press LTD. London.

Romimohtarto, K., 2007. Biologi laut. Djambatan. Jakarta.

Sugiri, N., 1989. Zoologi Avertebrata II. IPB. Bogor.

Widayati, Hartini Etik. Biologi. Intan Pariwara

Suwignyo, sugiarti, dkk. 2005. Anvertebrata Air jilid 1. Jakarta: Penebar swadaya

Jurnal Belajar Keanekaragaman Hewan

15
16

Anda mungkin juga menyukai