Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, Kamis tgl 06 Februari 2014 akan dilaksanakan Sidang
Perkara Lingkungan Hidup
Panitera Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.
Panitera : Hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana NO. REG. PERK. : PDM – 431/TNGGA/11/2019, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk menghadirkan
terdakwa ke ruang sidang.
Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara sebagaimana yang telah
terdapat didalam BAP:
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Hindu
Pekerjaan : Serabutan
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun
rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa melakukan tindak
pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat (2) KUHP , apakah saat ini saudara di dampingi oleh
penasehat hukum saudara?
Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu saudara (PUTRA
KUNING, ANIK PRESILIANI, dan Sdr. STEFANI RAISI)
Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus dari
terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.
PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya (PH menunjukkan
surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan
di meja Hakim)
Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada Penuntut Umum Untuk memeriksa)
Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan
dakwaannya?
Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan
yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa penuntut
umum?
Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya Pak
Hakim.
1. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena terdakwa
sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang kita
lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa penuntut umum apakah telah siap
dengan barang bukti dan saksi – saksinya?
JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan saksi-saksi,
namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon agar persidangan ini bisa ditunda Pak
Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk ditunda.
Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim Ang.2) Baiklah,
sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 29 Nov 2017, pukul 09.00 WITA dengan
agenda Acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa penuntut umum agar menghadapkan kembali
terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada persidangan berikut. Dengan demikian maka sidang
dinyatakan ditunda dan ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali).
Sidang II Rabu, 29 Nov 2017 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi – Saksi)
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan alat
bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di persidangan
ini?
Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan ini
Jaksa Penuntut Umum?
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara, sebagaimana
terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
N a m a : INTAN SETYAWARDANI
U m u r : 21 Tahun
Agama : Hindu
Alamat : Gianyar
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti) Baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-Undang saudara harus
bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?
Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa saya sebagai
saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara memberikan
keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?
Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa dalam
persidangan ini?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian sepeda motor yang terjadi di
rumah saya.
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1(satu) unit sepeda motor
scoopy BK 5541 AEM ?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun tidur dini hari pak
hakim setelah saya mengecek parkir depan rumah saya.
Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya sepeda motor saudara?
Saksi Korban : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang mengambil sepeda motor
saya
Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui hilangnya sepeda motor
saudara apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?
Saksi Korban : ada pak hakim, yaitu gembok garase rumah saya rusak dan rantai untuk
menggembok garase sudah hilang.
Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang bukti ke Majelis
Hakim.
JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa BB ke meja Hakim)
Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik saudara? (sambil
menunjukan barang bukti ke korban )
Saksi Korban : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut plat sepeda motor scoopy saya
Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk mengajukan pertanyaan.
JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar pada saat itu stang
sepeda motor saudara sudah terkunci?
Saksi Korban : Benar Pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor saya.
JPU II : Saudara saksi, Apakah benar anda menemukan kunci gembok pagar rumah anda
rusak dan rantai untuk menggembok saat itu sudah hilang?
Saksi Korban : Iya Pak, Saat itu saya menemukan gembok pagar saya sudah rusak dan rantai
untuk menggembok pagar sudah tidak ada pada saat sepeda motor hilang.
Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin di
tanyakan kepada saksi?
PH.Terdakwa : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan anda menyadari sepeda motor
anda itu telah hilang atau dicuri?
Saksi Korban : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi untuk sembahyang dan
saya sudah mendapatkan bahwa motor scopy saya sudah tidak ada ditempatnya.
PH.Terdakwa : Pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda tidak ada
benar terkunci?
Saksi Korban : Benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan.
PH.Terdakwa : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat penangkapan ditemukan plat dengan
Nomor Polisi BK 5541 AEM, apakah benar itu plat nomor sepeda motor anda yang hilang?
Saksi Korban : Benar Pak, motor Honda Scoopy dengan Nomor Polisi BK 5541 AEM itu milik
saya.
PH.Terdakwa : Apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat anda menyadari sepeda
motor anda hilang?
Saksi Korban : Benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok hilang pada saat saya
menyadari honda scopy saya telah hilang.
PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis Hakim.
Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk Saudara Saksi?
Saudara saksi apakah saudara sempat mencari keterangan atau informasi kepada
kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya sepeda motor saudara?
Saksi Korban : Ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak ada yang
mengetahui informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk Saudara Saksi?
Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
Saksi?
Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk
hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama KADEK ADI ERAWAN di persilahkan
memasuki ruang Sidang.
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II : Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan saya
minta saudara menjawabnya dengan jelas.
U m u r : 24 Tahun
Agama : Hindu
Alamat : Asrama Polisi Kreneng Blok P
Pekerjaan : Polri
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada Panitera pengganti) Baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU, saudara harus disumpah atau berjanji,
untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya bersumpah bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara memberikan
keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti ?
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan Terdakwa?
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi
dipersidangan ini?
Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait penangkapan yang saya lakukan pada tanggal 5 juli
2017.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan yang akan diajukan
kepada saksi?
JPU : Ada Pak Hakim, Apakah benar anda yang melakukan penangkapan terhadap
saudara terdakwa?
Saksi II : Iya Pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang melakukan penangkapan
terhadap terdakwa.
Saksi II : Saya melakukan penangkapan bersama rekan saya tepatnya pada hari hari rabu 5
juli 2017.
Saksi II : Tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung maka tidak dapat
melarikan diri.
Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat Hukum Terdakwa
apakah ada yang perlu ditanyakan?
Penasehat Hukum : Ada, Pak Hakim, baik Saudara Saksi, Darimana anda mengetahui bahwa saudara
yustus yang melakukan pencurian?
bahwa dirumah tersebut banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.
Penasehat Hukum : Apakah ada barang bukti yang saudara temukan di TKP?
Saksi II : Iya Pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan 1 buah obeng yang
digunakan terdakwa melakukan pencurian tersebut.
Penasehat Hukum : Darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan barang bukti yang
digunakan untuk melakukan pencurian?
Saksi II : Saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan terdakwa pada saat melakukan
penangkapan.
Penasehat Hukum : Apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang melakukan pencurian
tersebut?
Saksi II : Benar Pak, Pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah mengakui
perbuatanya.
Penasihat Hukum : Apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?
Saksi II : Saudara terdakwa mengakui sudah beberapa kali melakukan pencurian sepeda
motor salah satunya, Honda Scopy DK 5541 AEM, Dan alat yang digunakan untuk pencurian adalah satu buah
obeng.
Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara saksi, apakah saat melakukan penangkapan
terdakwa hanya seorang diri di lokasi ?
Saksi Korban : Ya, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang beristirahat.
Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan yang
saudara ketahui lagi?
Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Pak Hakim keterangan dari saya.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk
hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi ke III ke ruang persidangan!
JPU : Baik Yang Mulia. Petugas Mohon hadirkan Saksi III atas nama Meri Kristiani ke
persidangan!
Petugas Sidang : Saksi atas nama Meri Kristiani di persilahkan memasuki Ruang Sidang
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Umur : 27 Tahun
Agama : Hindu
Telkom No 3A Denpasar
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti)
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut
UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara memberikan
keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi
dipersidangan ini ?
Saksi III : Ya, saya mengerti pak Hakim , sehubungan dengan telah terjadinya tindak pidana
pencurian dan penyidikan yang saya lakukan terhadap terdakwa.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Jaksa Penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan.
baik saudara saksi, apakah benar saudara yang melakukan pemeriksaan terhadap
terdakwa?
JPU : apakah dalam proses pemeriksaan anda melakukan penekanan dan paksaan?
Saksi III : tidak Bu, kami tidak ada mlakukan penekanan dan pemaksaan dalam pemeriksaan,
kami melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku.
Hakim ketua : (Baik saudara Jaksa Penuntut Umum) selanjutnya Penasehat Hukum Terdakwa
apakah ada yang perlu dipertanyakan ?
1. Terdakwa : Baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa?
Saksi III : Ya Pak, Saya yang melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa pada hari kamis
tanggal 6 juli 2017.
1. PH. Terdakwa : Apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah memberikan keterangan yang
sebenarnya dan tidak melakukan intervensi?
Saksi III : Iya Pak, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan benar dan tanpa
intervensi.
1. PH. Terdakwa : Apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui perbuatannya?
Saksi III : Iya Pak, Dalam BAP sudah tercantum bahwa terdakwa telah mengakui
perbuatannya.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
Saudara Saksi?
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada Saksi?
Hakim ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka kepada Saksi?
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan saudara lagi
?
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk
hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan ini lagi ?
Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang di hadirkan untuk
meringankan terdakwa?
Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang persidangan.
PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama Stefani
Muliati ke dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Stefani Muliati ke dalam ruang
persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Umur : 22 Tahun
Agama : Katolik
Pekerjaan : Pedagang
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut
UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara memberikan
keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
1. Terdakwa : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi seberapa dekat hubungan saudara dengan
terdakwa?
Saksi I (PH) : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang dan pelanggan, karena
terdakwa sering berbelanja di warung saya.
Saksi I (PH) : Untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara pasti pak, namun yang saya
ketahui terdakwa bekerja serabutan. Kadang ikut proyek pembangunan jalan, kadang jadi kuli bangunan.
1. Terdakwa : Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi terdakwa?
Saksi I (PH) : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang. Kalau di warung saya
terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa rajin untuk melunasi hutang-hutangnya di warung saya pak.
1. Terdakwa : Apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang dilakukan oleh terdakwa
bersama temannya andy?
Saksi I (PH) : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut karena sepengetahuan saya
Mba. Adhel ini rajin beribadah dan di kampung juga sangat baik orangnya dengan warga yang lainnya.
JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa dengan rekannya andy
membawa onderdil sepeda motor di kediamannya?
Saksi I (PH) : Tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya ketahui Mba adhel ini juga
tidak terlalu sering bergaul dengan Andy.
Saksi I (PH) : Kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah ada masalah bu.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
Saudara Saksi?
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada Saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk
hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama Yustus Rudi
Wantu ke dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Yustus Rudi Wantu ke dalam ruang
persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Umur : 28 Tahun
Agama : Katolik
Denpasar
Pekerjaan : Swasta
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut
UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara memberikan
keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
Saksi II (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai tetangga terdakwa pak.
Saksi II (PH) : Yang saya ketahui bahwa Mba. Adhel ini tidak memiliki pekerjaan tetap, dan
kadang ikut sebagai buruh proyek pak, dan Mba. Adhel Pekerja keras pak, soalnya saya lihat kalau misalnya
habis pulang dari proyek dia langsung mencari pekerjaan tambahan seperti mencuci pakaian pak.
Saksi II (PH) : Tidak pak, terdakwa ini orangnya terbuka dan ramah kepada orang lain.
1. Terdakwa : Lantas apakah saudara mengetahui terkait dengan onderdil sepeda motor yang berada di
rumah terdakwa?
Saksi II (PH) : Iya pak saya mengetahui dan saya sempat menanyakannya. Mba adhel bilang
bahwa barang-barang tersebut milik Andy.
JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa keluar bersama–sama
dengan rekannya andy?
Saksi II (PH) : Pernah sekali buk, tapi yang saya lihat pak andy yang main ke rumahnya
terdakwa, saya tidak melihat mereka keluar rumah.
JPU : Apakah terdakwa pernah melakukan tidakkan yang tidak menyenangkan terhadap
saudara?
Saksi II (PH) : Tidak pernah sama sekali buk, sesuai yang saya katakan tadi, Mba adhel ini ramah
sekali orangnya.
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada Saksi?
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk
hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan lagi ke
dalam ruang persidangan ?
Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang. 2) Dengan demikian,
sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 6 Desember 2017,
jam 09.00 WITA dengan Agenda Acara pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan
kembali Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang akan datang. Maka dengan demikian Sidang hari
ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan
Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.
Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali mengambil tempat duduk
saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam BAP. Maka kita
lanjutkan saja persidangan ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari barang yang saudara
curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Berupa :
Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?
JPU : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, apakah benar saudara yang melakukan
pencurian?
Terdakwa : Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan pencurian tersebut, tetapi
karena saya melihat kondisi rumah yang sepi, saya langsung berniat untuk melakukan pencurian.
JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain yang ikut
membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : Ada bu bersama rekan saya bernama andy yang sekarang masih DPO.
JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan pencurian tersebut.
Terdakwa : Sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an saya diajak keluar oleh teman
saya Andy tanpa tujuan hanya sekedar cari angin. Nah, lewat di depan rumah korban saya melihat kondisi
rumah yang sepi dan agak gelap, sehingga menimbulkan pikiran untuk mengambil sepeda motor yang ada di
dalam rumah, kemudian teman saya masuk dengan merusak gembok pagar rumah terlebih dahulu, lalu
mengeluarkan sepeda motor scoopy dan setelah di luar pagar rumah membobolnya dengan menggunakan obeng
agar bisa dikendarai.
Terdakwa : Motornya telah dijual oleh teman saya andy dengan harga 2 juta rupiah.
Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan
untuk Terdakwa ?
PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa saat anda dimintai
keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan dengan sejujur-jujurnya?
Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan terbuka.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda sudah mengakui
semua perbuatan anda?
Terdakwa : Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan menceritakan
semua kronologinya kepada petugas.
PH Terdakwa : Berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar rekan anda yang mengajak
terebih dahulu dan rekan anda yang masuk dan mengambil sepeda motor dan anda hanya menunggu diluar
pagar?
Terdakwa : Iya Pak benar, rekan saya mengajak keluar dan saya disuruh menunggu
didepan sedangkan rekan saya yang masuk untuk mengambil sepeda motor tersebut.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum dari tindakan
saudara?
Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa bagaimana situasi rumah korban
saat saudara pergi membawa sepeda motor milik korban?
Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang terganggu atau
terbangun dengan tindak pencurian yang saya lakukan.
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu ditanyakan.
Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa tadi anda mengatakan bahwa
sepeda motor milik korban telah dijual dengan harga 2 juta rupiah, lantas saudara mendapatkan berapa rupiah
bagian dari penjualan tersebut?
Terdakwa : Saya mendapat 500rb dari teman saya Andy pak hakim.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada Terdakwa?
Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara Penuntut Umum,
apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : Kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami mohon ke Majelis
Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan
kami Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di tunda 1 minggu ke
depan?
PH Terdakwa : Iya Pak Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke depan.
Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari ini Rabu tanggal 6
Desember 2017, kami rasa cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada
hari Rabu tanggal 13 Desember 2017 dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami
beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa pada
persidangan yang akan datang dan kepada Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan
datang tanpa dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pembacaan
tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap membacakan tuntutannya?
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk kembali di depan.
Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya (membacakan tuntutan pidana sebagaiman
terlampir)
Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum,
kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?
Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan mengajukan pembelaan
atasa tuntutan tersebut?
1. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis Hakim memberikan waktu
untuk mempersiapkan pembelaan
Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara bersedia Sidang ini di tunda?
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda sidang hari ini
adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat Hukum kepada saudara Terdakwa atau Penasehat
Hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?
Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH. Terdakwa, Kepada JPU apakah akan
mengajukan Replik atas pembelaan dari PH.Terdakwa?
JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak mengajukan Replik dan kami tetap
pada tuntutan kami Majelis Hakim.
Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan demikian PH.Terdakwa tidak
mengajukan Duplik
Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya memberikan kesempatan
Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua minggu kedepan dengan pada
hari Rabu, 27 Desember 2017 dengan agenda pembacaan putusan. Kepada Jaksa Penunut Umum, Penasehat
Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian
sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/FH.Unmas, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini adalah
pembacaan putusan Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada hari ini adalah
pembacaan putusan pengadilan.
Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari ini?
(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai membaca putusan
Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)
Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan bahwa apabila keberatan
dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di
bacakan.
Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?
Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan mengajukan
banding.
Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Peradilan Semu FH
Unmas dengan Nomor Reg : 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)