FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Anggota :
A. Topik : HIV/AIDS
B. Sub Topik : a. Pengertian
b. Penyebab HIV/AIDS
c. Tanda dan Gejala HIV/AIDS
d. Cara Penularan HIV/AIDS
e. Faktor Risiko HIV/AIDS
f. Pencegahan HIV/AIDS
C. Tujuan Penyuluhan :
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit diharapkan peserta
penyuluhan mampu memahami tentang cara mencegah HIV/AIDS.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit diharapkan peserta
penyuluhan dapat:
a. Mengetahui pengertian HIV/AIDS
b. Mengetahui penyebab HIV/AIDS
c. Mengetahui tanda dan gejala HIV/AIDS
d. Menjelaskan cara penularan HIV/AIDS
e. Menjelaskan faktor risiko HIV/AIDS
f. Menjelaskan pencegahan HIV/AIDS
D. Perencananan Penyuluhan
Waktu : 60 menit
Hari/Tanggal : Rabu, 04 Desember 2019
Tempat : Fakultas Pertanian, Prodi Proteksi Lingkungan,
Banjarbaru
Sasaran : Mahasiswa
Metode : Ceramah dan diskusi (tanya jawab)
Media : Power point, leaflet, dan video
Anggota Penyuluhan :
1. Moderator : RahmatunNi’mah
2. Penyaji materi : Sherly Rahmayani
3. Observer : Emelia Rahmawati
4. Fasilitator : Ajie Setya Susanto
Irvan Maulana
Gita Magvira Pradina
Messy Widya
Nur Aidha Apriliyanti
Achmad Fauzi
Nurnidawati
E. Materi Penyuluhan
1. Pengertian HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan hal yang berbeda tetapi saling berhubungan. Human
Immunodeficiency Virus atau biasa disingkat HIV adalah virus yang
menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah infeksi yang disebabkan
oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan suatu penyakit
yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh. Diseluruh dunia pada tahun 2013
terdapat 35 juta orang dengan HIV yang meliputi 16 juta perempuan dan 3.2 juta
anak berusia < 15 tahun. Virus HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui
perantara darah, semen dan sekret vagina. Human Immunodeficiency Virus
tergolong retrovirus yang mempunyai materi genetik RNA yang mampu
menginfeksi limfosit CD4 (Cluster Differential Four), dengan melakukan
perubahan sesuai dengan DNA inangnya.
Penularan HIV/AIDS akibat melalui cairan tubuh yang mengandung virus
HIV yaitu melalui hubungan seksual, baik homoseksual maupun heteroseksual,
jarum suntik pada pengguna narkotika, transfusi komponen darah dari ibu yang
terinfeksi HIV ke bayi yang dilahirkannya. Pemeriksaan fisik meliputi tanda-tanda
vital, berat badan dan tanda-tanda yang mengarah kepada infeksi oportunistik
sesuai dengan stadium klinis HIV. Pada awal tahun 1980-an, prevalensi SK mulai
meningkat drastis dan menjadi keganasan paling banyak pada pasien dengan
Acquired immune deficiency syndrome (AIDS), terutama pada laki-laki
homoseksual.
2. Penyebab HIV/AIDS
AIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV ditularkan melalui kontak dengan
darah yang terinfeksi, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI) dari orang
yang terinfeksi. Sebagai contoh, ketika Anda berhubungan seks baik vagina, anal,
atau oral dengan seseorang yang memiliki HIV tanpa kondom, virus ini akan
sangat mudah menular.
Ini karena adanya pertukaran cairan tubuh antara orang yang terinfeksi
dengan orang yang sehat. Kondisi ini akan meningkat risikonya jika di organ
seksual Anda terdapat luka terbuka. Biasanya perempuan remaja sangat rentan
terhadap infeksi HIV karena selaput vagina mereka lebih tipis dan lebih rentan
terhadap infeksi dibandingkan wanita dewasa. Selain kontak seksual, ada berbagai
hal lain yang menyebabkan seseorang terkena penyakit yang melemahkan sistem
imun ini, yaitu:
a. Berbagi jarum suntik dan peralatan suntik lainnya dengan orang yang
terkontaminasi dengan HIV.
b. Menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak
disterilkan dan pernah dipakai oleh orang dengan HIV.
c. Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran)
dan saat menyusui.
d. Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya, seperti klamidia atau
gonore karena virus HIV akan sangat mudah masuk saat sistem kekebalan
tubuh lemah.
e. Adanya kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang yang
memiliki infeksi HIV pada luka terbuka yang Anda miliki.
3. Tanda dan Gejala HIV/AIDS
1) Tahap 1
Pada tahap 1 atau bisa disebut periode jendela merupakan stadium awal infeksi
HIV yang memunculkan tanda dan gejala seperti penyakit infeksi pada
umumnya dan setelah itu akan sembuh dengan sendirinya, yaitu:
- Sakit beberapa hari/minggu sesudah infeksi
- Sakit dengan gejala mirip influenza
- Demam
- Lesu/lemah
- Nyeri sendi
- Batuk/sakit tenggorokan
- Pembesaran Kelenjar
2) Tahap 2
Pada tahap 2 ini merupakan stadium tanpa gejala, sehingga pada tahap ini
orang dengan HIV (+) biasanya terlihat baik-baik saja atau tampak sehat
namun tanpa disadari virus terus menyerang pertahanan tubuh yang
berlangsung 5-10 tahun.
3) Tahap 3
Orang dengan HIV (+) yang sebelumnya tidak ada munculnya gejala, pada
tahap ini mulai muncul gejala yang mana setelah 5-7 tahun sistem pertahanan
tubuh diserang dan gejalanya bisa bertahan sekitar lebih dari 1 bulan, yaitu:
- Kelainan darah
- Demam > 38 C, keringat malam, berkala/terus
- Berat Badan turun > 10 % dalam 3 bulan
- Kelemahan tubuh yang mengganggu aktivitas
- Diare berkala/terus, lama dengan sebab tidak jelas
- Batuk & sesak >1 bulan
- Kulit gatal dan bercak merah-kebiruan
- Sakit tenggorokan
- Pendarahan tidak jelas sebabnya
4) Tahap 4
Pada tahap 4 kondisi sudah sangat memburuk karena HIV sudh menjadi AIDS
yaitu kumpulan berbagai gejala dan infeksi sebagai akibat dari hilangnya
sistem kekebalan tubuh yang dirusak oleh virus HIV, pada tahap ini tanda dan
gejalanya,yaitu:
- Infeksi oportunistik.
- TBC (Tuberculosis).
- Candidiasis (infeksi akibat jamur candida).
- Toxoplasmosis (infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasit protozoa,
dan penyakit ini bisa disebar oleh kucing).
- Pneumocystis (infeksi serius yang menyebabkan peradangan dan
penumpukan cairan pada paru-paru disebabkan oleh jamur yang disebut
Pneumocystis jiroveci).
- Sarkoma Kaposi (kanker yang berkembang dari jaringan di sekitar pembuluh
darah dan pembuluh limfa).
- Limfoma (kanker kelenjar getah bening).
4. Cara Penularan HIV/AIDS
HIV terdapat dalam cairan tubuh yaitu, darah, sperma (air mani), cairan
vagina dan air susu ibu. HIV hanya ditularkan kalau cairan tubuh seseorang HIV
positif masuk ke dalam aliran darah orang lain.
HIV hanya dapat ditularkan melalui:
Seks tanpa pengaman (seks tanpa kondom), dan jenis seks lain termasuk
vaginal, anal, ataupun oral.
Pemakaian bersama jarum dan peralatan lain untuk menyuntik obat.
Tindik atau tattoo yang tidak steril.
Ibu dan anak selama masa kehamilan, persalinan dan menyusui.
Transfusi darah dan atau produk darah.
HIV tidak dapat ditularkan melalui:
Batuk
Bersin
Meludah
Berciuman
Menangis (air mata)
Alat-alat makan dan piring
Seprei dan sarung bantal
Toilet dan kamar mandi
Melalui kontak sosial biasa.
Gigitan serangga seperti nyamuk.
5. Faktor Risiko HIV/AIDS
Menurut Anggina ddk (2019) Faktor risiko HIV/AIDS bias dikarenakan :
Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) lebih tepatnya Lelaki Suka
Lelaki (LSL). Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks
berisiko pada heteroseksual (47%), Lelaki Seks Lelaki (LSL) (25%), lain-lain
(25%), pengguna jarum suntik tidak steril pada pengguna narkotikasuntik
(3%). Persentase faktor risiko AIDS tertinggi adalah hubungan seks berisiko
pada heteroseksual (73,8%), Lelaki Seks Lelaki (LSL) (10,5%), pengguna
jarum suntik tidak steril pada pengguna narkotika suntik (5,2%) dan perinatal
(2,6%) (Kurniawati dan Fatiyatur, 2019).