BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ginjal (renal) merupakan organ terpenting dalam mempertahankan
dalam beberapa bulan atau bahkan tahun akan menyebabkan penyakit ginjal
akut yang apabila tidak segera ditangani akan menjadi penyait gagal ginjal
kronis.1,2
serta merupakan hasil dari perawatan penyebab gagal ginjal kronis seperti
penyakit gagal ginjal kronis tahap akhir (end-stage renal disease) (ESRD).
pada tahun 2017 dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2040
2017. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018
3,8% dan tercatat pasien aktif menjalani dialisis sebesar 19,3 %. Pada data
Tengah tercatat kurang lebih 2488 pasien baru dari jumlah pasien aktif
proses untuk yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah
dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan fungsi tersebut.
&Suddarth, 2002). Data IRR tahun 2015 tercatat 30.554 pasien dengan
badan antar waktu dialis atau disebut Interdialytic Weigth Gain (IDWG).
Penambahan berat badan dua sesi hemodialysa yang tinggi terkait dengan
Adanya kenaikan berat badan 1 kilogram sama dengan satu liter air
yang dikonsumsi pasien. Kenaikan berat badan antar sesi hemodialisis yang
dianjurkan yaitu antara 2,5 % sampai 3,5 % dari berat badan kering.
badan dalam praktek klinis saat ini: (1) membatasi asupan cairan pasien dan
pemasukan cairan tiap hari 500 – 750 ml dalam situasi produksi urin
kering. Pemasukan natrium 80 – 110 mmol tiap hari, akan cukup untuk
perlu dilakukan. Air yang masuk ke dalam tubuh dibuat seimbang dengan
air yang keluar, baik melalui urin maupun insensible water loss. Dengan Commented [L1]: Italic/cetak miring
berasumsi bahwa air yang keluar melalui insensible water loss antara 500-
800 ml/hari (sesuai dengan luas permukaan tubuh), maka air yang masuk
(TPB) atau teori perilaku terencana. Teori ini dikembangkan oleh Ajzen
tahun 1967 yang mencakup tiga hal yaitu keyakinan tentang kemungkinan
umum masyarakat kita masih memegang teguh nilai yang baik dan berlaku
positif serta semakin kuat kontrol yang dimiliki maka akan lebih besar
cairan tersebut. Pemberian edukasi pada penderita gagal ginjal kronis yang
menjalani hemodialisa dengan melakukan penguatan pada tiga dasar
Berdasarkan hasil penelitian dari Irma Mustika Sari dan Eska Dwi
Behaviour yaitu nilai p value 0,001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Commented [L2]: Coba tuliskan saja hasil secara detail,
lihat di hasil penelitian. Misalkan turun dari 3 menjadi 2,1 pada
kelompok intervensi dan …..pada kelompok kontrol
bahwa edukasi berlandaskan Theory of Planned Behaviour dapat digunakan
dan kelompok control dihasilkan selisih mean -2.400 (p=0.000) Commented [L3]: Coba lihat selisih meannya itu dari
sebelum berapa dan sesuadah berapa?
Jemursari Surabaya.
Dari uraian tentang penelitian yang dilakukan irma mustika sari dan
Eska Dwi Prajayanti pada tahun 2017 sehingga penulis tertarik untuk
Kesehatan Berbasis Theory Of Planned Behavior Terhadap Penurunan Nilai Commented [L4]: dalam
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah “Penerapan Edukasi Kesehatan Berbasis Theory Commented [L5]: Bagaimana penerapan
C. Tujuan Penelitian
hemodialisa.
1. Bagi masyarakat
hemodialisa.
2. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Behaviour tentang asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronis yang
menjalani hemodialisa.
3. Bagi penulis
hemodialisa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
dengan gagal ginjal. Pada tahap ini ginjal sudah tidak mampu
2. Etiologi
Selain itu ada beberapa penyebab lainnya dari gagal ginjal kronis,
yaitu :
3. Patofisiologi
kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG sebesar 30%, mulai
nafsu makan kurang dan penurunan berat badan. Sampai pada LFG di
dan kalium. Pada LFG di bawah 15% akan terjadi gejala dan
4. Manifestasi Klinik
a. Kardiovaskuler
1) Hipertensi
2) Pitting edema
3) Edema periorbital
b. Pulmoner
1) Krekels
2) Nafas dangkal
3) Kusmaul
c. Gastrointestinal
2) Perdarahan saluran GI
d. Muskuloskeletal
1) Kram otot
3) Fraktur tulang
4) Foot drop
e. Integumen
3) Pruritus
4) Ekimosis
f. Reproduksi
1) Amonere
2) Atrofi testis
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Biokimiawi
b. Urinalisis
c. Ultrasonografi Ginjal
obstruksi atau jaringan parut pada ginjal. Selain itu, ukurn dari
6. Komplikasi
kronis adalah:14
a. Penyakit tulang
b. Penyakit kardiovaskuler
Ginjal sebagai kontrol sirulasi sistemik akan berdampa
ventrikrl kiri).
c. Anemia
hemoglobin.
d. Disfungsi seksual
7. Penatalaksanaan
a. Obat-obatan
darah.
ini akan dibahas terkait dengan teori pembelajaran yang dapat digunakan
Ajzen adalah seorang profesor psikologi yang telah banyak menulis artikel
dan buku, dan salah satunya adalah menulis teori yang mendasari
sikap suka atau tidak suka berdasarkan perilaku individu tersebut (attitude
serta semakin kuat kontrol yang dimiliki maka akan lebih besar
kemungkinan seseorang akan cenderung melakukan perilaku tersebut.11
yang dimilikinya. Faktor yang kedua adalah faktor sosial antara lain usia,
dilakukan antara lain oleh Higgins & Marcun (2005) yang meneliti apakah
TPB dapat menjadi mediasi untuk mengatasi rendahnya kontrol diri dari
2005 dalam Sharma & Kanekar (2007) yang meneliti bahwa sikap, norma
dilakukan oleh Rashidian & Rusel (2012) bahwa penggunaan TPB sangat
membantu dalam niat (intention) dalam memahami resep dokter, hal ini
sampingnya.11
Hemodialisa
1. Definisi
2. Komplikasi
1. Definisi Hemodialisa
fungsi tersebut.8
2. Tujuan Hemodialisa
yang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebihan.8
3. Indikasi Hemodialisa
terapi permanen.8,18
4. KontraIndikasi
d. Demam tinggi.19
5. Komplikasi
a. Hipotensi
dialisis.10
b. Keram
selama dialisis.10
profilaksis.10
dispnea, nyeri dada bahkan kolaps dan henti jantung. Reaksi non
dialisat.
mempengaruhi jumlah zat dan air yang berpindah. Pada saat dialisis,
terjadinya stenosis).10
40% AVF gagal untuk dapat digunakan pada anak kecil, sehingga
lebih sering digunakan pada anak yang lebih besar dan remaja.
8. Peralatan
adalah:
a. Dialiser adalah suatu alat berupa tabung atau lempeng, terdiri
digunakan pada anak adalah tipe hollow fiber dan paralel plate
nitrosamine.
teratur.10
9. Prosedur Hemodialisa
a. Sirkulasi darah
udara.
b. Sirkuit dialisat/cairan
elektrolit:
1) Na + : 135-145 meq/l
2) K+ : 0 – 4,0 meq/l
3) Cl : 90-112
C. Fokus Studi
DAFTAR PUSTAKA
2017
2016
Senopati Bantul.2017
10. Noer MS, Soemyarso NA, Subandiyah K et al. Kompendium Nefrologi Anak.
Jakarta: IDAI; 2011: 207-239
11. Ajzen, I., & Fishbein, M. Theory Based Behaviour Change Interventions :
13. Sudoyo A W, Setyohadi B, Alwi I Dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Dalam. 2009:1035-1053
16. Susetyowati, et al. Gizi Pada Penyakit Ginjal Kronis. Yogyakarta: Gadjah