Tafsir, Takwil Dan Terjemah
Tafsir, Takwil Dan Terjemah
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian dari tafsir ?
b. Ada berapa macam tafsir dalam islam ?
c. Apa pengertian dari ta‟wil?
2
3. Tujuan Penulisan
Memperhatikan rumusan masalah yang ada maka tujuan penulisan makalah ini
makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengertian tafsir
b. Untuk mengetahui macam-macam tafsir berdasarkan metode dan coraknya
c. Untuk mengetahui pengertian ta‟wil
d. Untuk mengetahui macam-macam ta‟wil
e. Untuk mengetahui pengertian terjemah
A. PEMBAHASAN
1. Tafsir
a. Pengertian Tafsir
Tafsir ialah dari ilmu-ilmu syari‟at yang paling mulia dan paling
tinggi. Ia adalah ilmu yang paling mulia, sebagai judul, tujuan, dan
kebutuhan, karena judul pembicaraan ialah kalam atau wahyu Allah SWT
yang jadi sumber segala hikmah dan sumber segala keutamaan. Selanjutnya;
bahwa yang menjadi tujuannya ialah berpegang pada tali Allah yang kuat dan
menyampaikan kepada kebahagiaan yang hakikat atau sebenarnya.
Sesungguhnya makin terasa kebutuhan padanya ialah, karena setiap
kesempurnaan agama dan dunia, haruslah sesuai dengan ketentuan syara‟. Ia
sesuai bila ia sesuai dengan ilmu yang terdapat dalam kitab Allah SWT.1
Secara etimologi kata “tafsir” diambil dari kata “fassara-yufassiru-
tafsira” yang berarti keterangan atau uraian. Al-Jurjani berpendapat bahwa
kata “tafsir” menurut pengertian bahasa adalah “Al-Kasf wa Al-izhhar” yang
artinya menyingkap (membuka) dan melahirkan. Pada dasarnya, pengertian
“tafsir” berdasarkan bahasa tidak akan lepas dari kandungan makna Al-idhah
(menjelaskan), Al-bayan (menerangkan), Al-kasyf (mengungkapkan), Al-
1
Drs.H.Kahar Masyur, Pokok-Pokok Ulumul Qur‟an, Cet.1,(Jakarta: Rineka Cipta) 1992, h. 163.
3
Artinya:
“tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (sesuatu) yang ganjil
melainkan kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan yang paling
baik penjelasannya (Q.S. Al-Furqaan 25:33)
2
Dr.Rosihon Anwar. M.Ag, Ilmu Tafsir, Cet. 3, (Bandung: Pustaka Setia), 2005, hlm 139.
3
Mana‟ul Quthan, Mahabits fi „Ulumil Qur‟an, Cet. 2 (Jakarta: , Rineka Cipta), 1995, h. 164.
4
Ibid, h. 141.
4
b. Macam-macam Tafsir
Macam-macam tafsir terbagi menjadi tiga yaitu: (1) macam-macam tafsir
berdasarkan sumber-sumbernya, (2) macam-macam tafsir berdasarkan
5
metodenya. (3) macam-macam tafsir berdasarkan corak atau warna tafsir.
1) Macam-macam Tafsir berdasarkan sumbernya
a. Tafsir bi Al-Ma’tsur
Ada empat otoritas yang menjadi sumber penafsiran bi al-ma‟tsur.
Al-Quran yang dipandang sebagai penafsir terbaik terhadap Al-
Quran sendiri.
Otoritas hadis Nabi yang memang berfungsi, diantaranya, sebagai
penjelas (mubayyin) Al-Qur‟an.
Otoritas penjelasan sahabat yang dipandang sebagai orang yang
banyak mengetahui Al-Qur‟an.
Otoritas penjelasan yang disampaikan secara lisan oleh Tabi‟in
5
Ibid, h. 143.
5
c. Tafsir al-Isyari
Tafsir bil-isyarah atau tafsirul isyari: adalah takwil Al Qur‟an
berbeda dengan lahirnya lafal atau ayat, karena isyarat-isyarat yang
sangat rahasia yang hanya diketahui oleh sebagian ulul „ilmi yang telah
diberi cahaya oleh Allah swt dengan ilhamNya. Atau dengan kata lain,
dalam tafsirul isyari seorang Mufassir akan melihat makna lain selain
makna zhahir yang terkandung dalam Al Qur‟an. Namun, makna lain itu
tidak tampak oleh setiap orang, kecuali orang-orang yang telah
dibukakan hatinya oleh Allah SWT.
Hukum Tafsir bil-isyarah: Telah berselisih para ulama dalam
menghukumi tafsir isyari, sebagian mereka ada yang memperbolehkan
(dengan syarat), dan sebagian lainnya melarangnya.
6
Contoh bentuk penafsiran secara Isyari antara lain adalah pada ayat
Dan (ingatlah), ketika Musa Berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.”
Corak penafsiran yang dimaksud dalam hal ini adalah bidang keilmuan
yang mewarnai suatu kitab tafsir. Hal ini terjadi karena mufassir memiliki latar
belakang keilmuan yang berbeda-beda, sehingga tafsir yang dihasilkannya pun
memiliki corak sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya.
Berdasarkan corakm penafsirannya, kitab-kitab tafsir terbagi kepada
beberapa macam. Di antara sebagai berikut:
a) Tafsir Shufi/Isyari, corak penafsiran Ilmu Tashawwuf yang dari segi
sumbernya termasuk tafsir Isyariy.
b) Tafsir Fiqhy, corak penafsiran yang lebih banyak menyoroti masalah-
masalah fiqih. Dari segi sumber penafsirannya, tafsir bercorak fiqhi ini
termasuk tafsir bilma‟tsur.
c) Tafsir Falsafi, yaitu tafsir yang dalam penjelasannya menggunakan
pendekatan filsafat, termasuk dalam hal ini adalah tafsir yang bercorak kajian
Ilmu Kalam. Dari segi sumber penafsirannya tafsir bercorak falsafi ini
termasuk tafsir bir-Ra‟yi.
d) Tafsir Ilmiy, yaitu tafsir yang lebih menekankan pembahasannya dengan
pendekatan ilmu-ilmu pengetahuan umum. Dari segi sumber penafsirannya
tafsir bercorak „Ilmiy ini juga termasuk tafsir bir-Ra‟yi.
e) Tafsir al-Adab al-Ijtima‟i, yaitu tafsir yang menekankan pembahasannya
pada masalah-masalah sosial kemasyara-katan. Dari segi sumber
penafsirannya tafsir bercorak al-Adab al-Ijtima‟ ini termasuk tafsir bir-Ra‟yi.
Namun ada juga sebagian ulama yang mengkategorikannya sebagai tafsir Bil-
Izdiwaj (tafsir campuran), karena prosentase atsar dan akal sebagai sumber
penafsiran dilihatnya seimbang.
2. Ta’wil
8
a. Pengertian Ta’wil
صسف اللفظ عه معىاي الضا ٌس ﺇلى معىاي ٌحتملً ﺇذامان المحتمل الر
ي ٌساي مُافقا بالنتاب َااسىة
Artinya :
6
Mannaa‟ Al-Qaththan dalam Rosihon Anwar, Ulumul Qur‟an, (Bandung : Pustaka Setia, 2000), h. 211
7
Al-Jurjani, at-Ta‟rifat, (Beirut : Dar al-Baayyan li at-Turats) , h. 212
9
“Mengalihkan suatu lafazh dari maknanya yang rajih kepada makna yang
marjuh karena ada indikasi untuk itu.”
b. Macam-macam ta’wil
b) Ta’wil Fasid
8
Adz-Dzahabi, ibid, h. 212
9
Drs. Sapiudin Shidiq, M.A, Ushul Fiqh, ( Jakarta : Kencana) , 2011 , h. 214
10
3. Terjemah
a. Pengertian Terjemah
Terjemah berasal dari bahasa Arab yaitu tarjamah yang artinya “salinan
dari sesuatu bahasa ke bahasa lain” atau berarti mengganti, menyalin dan
memindahkan kalimat dari suatu Bahasa ke Bahasa lain.10
Kata Tarjamah, yang dalam bahasa Indonesianya biasa kita sebut dengan
Terjemah, secara etimologi mempunyai beberapa arti:
Menyampaikan suatu ungkapan pada orang yang tidak tahu
Menafsirkan sebuah ucapan dengan ungkapan dari bahasa yang sama
Menafsirkan ungkapan dengan bahasa lain
Memindah atau mengganti suatu ungkapan dalam suatu bahasa ke dalam
bahasa yang lain
Adapun yang dimaksud dengan tarjamah Al-Quran adalah seperti yang
dikemukakan oleh Ash-Shabuni:
10
Prof. Dr. Rosihon Anwar, M. Ag., Ulum Al-qur‟an, Pustaka Setia, Bandung, 2007, h. 212
11
“Memindahkan Al-Quran kepada Bahasa lain yang bukan Bahasa Arab dan
mencetak terjemah ini ke dalam beberapa naskah agar dibaca orang yang tidak
mengerti Bahasa Arab sehingga ia dapat memahami kitab Allah SWT. dengan
perantara terjemahan ini.”11
b. Macam-macam Terjemah
Secara global terjemahan terbagi menjadi dua jenis, yaitu terjemahan Harfiah dan
terjemahan Maknawiyah atau Tafsiriyah.
1) Terjemah Harfiah
Terjemah Harfiah adalah yaitu memindahkan suatu isi ungkapan dari suatu
bahasa ke bahasa yang lain, dengan mempertahankan bentuk dan urutan kata-kata
dan susunan kalimat aslinya.
Terjemah Harfiyah dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Terjemah harfiyyah bi Al-mitsli, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata
dari bahasa asli dengan kata sinonimnya kedalam bahasa baru dan terikat
oleh bahasa aslinya12. Maksudnya, untuk mendapatkan terjemah yang
maknanya sesuai tanpa merubah urutan dan bentuk kata maka kata yang
akan diterjemahkan terlebih dahulu diubah kedalam bahasa yang sama dan
memiliki makna yang sama hanya bunyi katanya saja yang berbeda atau
yang biasa disebut dengan sinonim atau persamaan kata.
2. Terjemah harfiyyah bi dzuni Al-mistli, yaitu menyalin atau mengganti kata-
kata bahasa asli ke dalam bahasa lain dengan memerhatikan urutan makna
dan segi sastranya, menurut kemampuan bahasa baru itu dan sejauh
kemampuan terjemahnya13. Model terjemahan seperti ini mungkin-mungkin
saja secara adat, dan hukumnya boleh, bila objek yang diterjemahkan
adalah perkataan manusia, dan tidak boleh apabila objeknya adalah Al-
Quran karena akan merusak dan menggeser makna dari yang seharusnya.
2) Terjemah Maknawiyah atau Tafsiriyah
11
Dessy Wulandari. 2014. Materi Terjemah, (http://mega-kumpulan-kumpulan-makalahblogspot.co.id
/2014/03/Kumpulan-makalah-makalah-ulumul-Qur'an.html) diakses pada 15 Oktober 2016.
12
Ibid. h. 213
13
. Ibid. h. 213
12
َالىجعل ىدك مغلُلة الى عىقل َال تبسطٍا مل البسط فتقعد ملُما محسُزا
29.“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan
menyesal.”
Tafsir Takwil
Menyangkut hal yang lebih umum Berkenaan dengan ayat-ayat yang bersifat
khusus, seperti pada ayat mutasyabihat
Menguatkan salah satu makna dari
Bila ada dalil-dalil yang menguatkan sejumlah kemungkinan makna yang
penafsiran, boleh ditegaskan bahwa dipunyai oleh Al-Qur‟an dengan tidak
demikianlah yang dikehendaki oleh Allah meyakini bahwa demikianlah yang
Swt. dikehendaki oleh Allah Swt.
Menerangkan makna ayat melalui Menerangkan makna ayat melalui
pendekatan riwayah pendekatan dirayah
Menerangkan makna yang tersurat Menerangkan makna yang tersirat
Menerangkan makna kalimat, baik makna Menerangkan makna batin atau hakikat
haqiqi maupun makna majazinya yang dikehendaki
Berhubungan dengan makna ayat yang Berhubungan dengan makna ayat yang
biasa saja suci
Penjelasan makna dalam tafsi telah Penjelasan makna dalam takwil diperoleh
diberikan oleh Al-Qur‟an sendiri melalui eksplorasi keilmuan
Tafsir Terjemah
14
Ima Surahmawati, Pengertian dan Perbedaan Tafsir, Ta‟wil dan Tarjamah (On-line) tersedia di:
http://imasurahmawati.blogspot.com/2016/06/pengertian-dan-perbedaan-tafsir-tawil.html, diakses tanggal 25
November 2019
14
Selalu ada keterkaitan dengan bahasa Terjadi perpindahan bahasa dari bahasa
asalnya dan tidak selalu terjadi pertama kedalam bahasa terjemah dan
perpindahan bahasa bahasa pertama tidak melekat pada
bahasa terjemah
Harus dilakukan apabila usaha Tidak boleh menguraikan melebihi
menerangkan makna ayat baru dapat perpindahan bahasa
dicapai dengan penguraian secara meluas
Adanya usaha menerangkan masalah baik Dituntut terpenuhinya semua makna dan
keterangan itu secara garis besarnya maksud yang ada dalam bahasa yang
ataupun terperinci diterjemahkan
Pengakuan didapatkan dari orang yang Penerjemah diakui sudah melakukan
sepaham dengan yang membaca hasil penerjemahan apabila ia berhasil
penafsiran memindahkan makna bahasa yang
pertama kedalam b
15
B. PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan makalah ini, yaitu :
1. Tafsir adalah suatu hasil usaha tanggapan, penalaran, dan ijtihad manusia untuk
menyingkap nilai-nilai samawi yang terdapat didalam Al-Qur‟an.
3. Ta‟wil menurut istilah adalah suatu usaha untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-
ayat) Al-Qur‟an melalui pendekatan pemahaman arti yang dikandung oleh lafazh
itu. Denngan kata lain, ta‟wil berarti mengartikan lafazh dengan beberapa
alternatif kandungan makna yang bukan merupakan makna lahirnya.
16
5. Terjemah berasal dari bahasa Arab yaitu tarjamah yang artinya “salinan dari
sesuatu bahasa ke bahasa lain” atau berarti mengganti, menyalin dan
memindahkan kalimat dari suatu Bahasa ke Bahasa lain.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
H. Kahar Masyur, Pokok-Pokok Ulumul Qur‟an, Cet.1, Jakarta: Rineka Cipta, 1992.
Mana‟ul Quthan, Mahabits fi „Ulumil Qur‟an, Cet. 2, Jakarta: , Rineka Cipta, 1995.
Mannaa‟ Al-Qaththan dalam Rosihon Anwar, Ulumul Qur‟an, Bandung : Pustaka Setia, 2000.
Rosihon Anwar. M.Ag, Ilmu Tafsir, Cet. 3, Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Internet
Ima Surahmawati, Pengertian dan Perbedaan Tafsir, Ta‟wil dan Tarjamah (On-line)
tersedia di: http://imasurahmawati.blogspot.com/2016/06/pengertian-dan
perbedaan-tafsir-tawil.html,diakses tanggal 25 November 2019