Prakarya (Meyra Rizky Ananda Xii Mia 3)
Prakarya (Meyra Rizky Ananda Xii Mia 3)
b. Kegunaan
Mengatur interaksi antara bahan pangan dengan lingkungan sekitar,
sehingga menguntungkan bagi bahan pangan, dan menguntungkan bagi
manusia yang mengkonsumsi bahan pangan.
F. TEKNIK PENYAJIAN DAN PENGEMASAN
Pengemasan secara umum dapat didefinisikan sebagai pengetahuan
dan teknologi dari persiapan barang untuk pengangkutan dan pemasaran
sampai ke konsumen akhir dalam kondisi baik dengan harga semurah
mungkin. Pengemasan sangat mempengaruhi pengampilan produk sehingga
mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli sebuah produk. Dalam
pengemasan dan penyajian akhir suatu barang, harus memenuhi fungsi
sebagai berikut:
1. mempertahankan produk agar tetap bersih dan memberikan perlindungan
terhadap kotoran dan pencemaran lainnya
2. memberikan perlindungan terhadap air, oksigen, sinar dan kerusakan fisik
3. berfungsi secara benar, efisien dan ekonomis dalam proses pengepakan,
yaitu selama pemasukan produk pangan ke dalam kemasan
4. mudah dibentuk menurut rancangan, dibuka dan ditutup kembali, serta
mudah dalam penanganan dan pengangkutan
5. memberi pengenalan, keterangan dan daya tarik penjualan
Metode pengemaasan produk pangan yang telah banyak diterapkan
adalah pengemasan sealer, pengemasan vakum, pengemasan dengan
atmosfir termodifikasi (MAP), pengemasan dengan atmosfir terkendali (CAP).
Pengemasan vakum adalah pengemasan dengan tekanan udara hampa.
Pengemasan vakum diperlukan untuk mengeluarkan oksigen. Plastik yang
digunakan dalam pengemasan vakum adalah yang mempunyai permiabilitas
uap air dan oksigen yang rendah dan tahan terhadap produk pangan yang
dikemas. Penggunaan gas sebagai bahan perintang pada pengemasan
vakum adalah cara untuk melindungi produk pangan dari kerusakan yang
diakibatkan oleh kapang yang masih dapat tumbuh dalam kondisi vakum.
Kelemahan dari kemasan vakum adalah menyebabkan kerusakan bentuk,
warna dan bau.
Pengemasan dengan atmosfir termodifikasi adalah penyimpanan
produk dalam kemasan dengan memodifikasi udara di dalamnya dengan
menggunakan gas O2, CO2, N2, uap air dan gas-gas lainnya. Kemasan
dengan system ini merupakan alternatif kelemahan yang ada pada kemasan
vakum. Pengaturan komposisi gas dalam ruang kemasan dilakukan pada
tahap awal pengemasan dengan pemilihan bahan kemasan yang dapat
menghasilkan konsentrasi tertentu. Jenis gas dan konsentrasinya harus
disesuaikan dengan produk pangan yang akan dikemas.