Anda di halaman 1dari 3

FRAMEWORK DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI - Dosen Perbanas 19/11/19 10.

19

FRAMEWORK DAN METODOLOGI


PELAKSANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI
Project Management Framework merupakan pengaplikasian dari knowledge, skills, tools, dan technique pada aktivitas suatu
proyek untuk mencapai kebutuhan/harapan dari seluruh stakeholder yang terlibat dalam proyek SI

Urutan dalam project management framework adalah stakeholders needs and


expectations akan masuk ke Project Management Integration (PIM) yang
merupakan 9 knowledge area yang terdiri atas dua fungsi utama yaitu : core
function dan facilitating function.

Core function terdiri dari :

scope management
time management
cost management
quality management

Sedangkan facilitating function terdiri dari :

human resource management


communication management
risk management
procurement management

9 area tersebut diintegrasikan ke dalam PIM dengan bantuan tools dan technique supaya suatu proyek dapat mencapai target
yang diharapkan. Kemampuan mengelola semua fungsi yang ada pada framework tersebut di atas harus dimiliki oleh
manajer agar seluruh area dapat berjalan dengan dengan baik dan proyek sukses dicapai

Cara/langkah agar proyek yang direncanakan dapat mencapai kesuksesan :

Menentukan tujuan dan ruang lingkup proyek


Memilih daur hidup perangkat lunak
Menentukan organization dan team form berdasarkan kriteria yang diperlukan
Memulai seleksi tim : berdasarkan knowledge dan expertise (pengalaman)
Menentukan risiko : risiko kegagalan proyek, waktu, biaya, SDM
Membuat Work Breakdown Structure (WBS)
Identifikasi task
Estimasi ukuran : lamanya proyek, banyaknya tim, banyaknya fungsional
Estimasi effort : lamanya mengerjakan, biaya yang dibutuhkan
Identifik
asi task dependecy : membuat Gantt Chart
Assign resource : identifikasi staf-staf yang bertanggung jawab terhadap task
Schedule work

https://dosen.perbanas.id/framework-dan-metodologi-pelaksanaan-proyek-sistem-informasi/?print=print Page 1 of 3
FRAMEWORK DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI - Dosen Perbanas 19/11/19 10.19

Pengembangan sebuah sistem informasi dalam sebuah perusahaan dilakukan dengan pendekatan manajemen proyek
(project management). Lepas dari berbagai variasi proyek-proyek teknologi informasi yang ada seperti pembuatan aplikasi,
penerapan perangkat lunak, konstruksi infrastruktur jaringan, dan lain sebagainya – metodologi yang dipergunakan secara
umum adalah sama. Setidak-tidaknya ada enam buah tahapan yang harus dilalui: perencanaan, analisa, desain, konstruksi,
implementasi, dan pasca implementasi. Masing-masing konsultan atau para praktisi teknologi informasi biasanya memiliki
variasinya masing-masing yang secara prinsip tidak lepas dari keenam langkah metodologi di atas. Apa saja yang harus
dilakukan pada masing-masing tahap.

TAHAP PERENCANAAN

Tahap pertama adalah perencanaan. Langkah ini merupakan suatu


rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatarbelakangi
pelaksanaan proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan
detil atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan
proposal, penentuan metodologi dan sistem manajemen proyek yang
digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan instruksi untuk
mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan

TAHAP ANALISA

Secara prinsip ada dua aspek yang menjadi fokus analisa, yaitu aspek
bisnis atau manajemen, dan aspek teknologi. Analisa aspek bisnis
dimulai dengan mempelajari karakteristik dari perusahaan yang
bersangkutan, mulai dari aspek-aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, critical success factors (kunci keberhasilan
usaha), performance measurements (ukuran kinerja), strategi, programprogram, dan hal terkait lainnya

TAHAP DESAIN

Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan
komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi
yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, metoda interfacing, teknik konversi data, metode migrasi
sistem, dan lain sebagainya. Model-model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD, UML dan lain sebagainya
dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis

TAHAP KONSTRUKSI

Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau development sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim
teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat bahwa semua hal yang bersifat konseptual harus
diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detil. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi
inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, dan waktu

TAHAP IMPLEMENTASI

Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan
di dalam perusahaan. Biasanya ada dua pendekatan yang dipergunakan oleh perusahaan: cut-off atau paralel. Pendekatan
cut-off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi sistem dimana dipilih sebuah hari sebagai patokan, dimana
terhitung mulai hari tersebut, sistem baru mulai dipergunakan dan sistem lama sama sekali ditinggalkan

https://dosen.perbanas.id/framework-dan-metodologi-pelaksanaan-proyek-sistem-informasi/?print=print Page 2 of 3
FRAMEWORK DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI - Dosen Perbanas 19/11/19 10.19

Referensi :

Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi, Prof Richardus Eko Indrajit
Information Technology Project Management, edisi 6, Kathy Schwalbe, CENGAGE, 2009

https://dosen.perbanas.id/framework-dan-metodologi-pelaksanaan-proyek-sistem-informasi/?print=print Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai