Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DIABETES MELITUS
Dosen : Drs. H. Supriadi, SKp, M.Kep, Sp.Kom

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Settri Wigiarti 1116085

Keperawatan 4 B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2019
FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S
2. Alamat dan telepon : Kp. Bojong asih RT 01 RW 04 Dayeuh kolot Bandung. 085241634644
3. Pekerjaan kepala keluarga : Karyawan Swasta
4. Pendidikan kepala keluarga : SMA
5. Komposisi keluarga dan genogram
Komposisi
No Nama Jenis Hub dgn Tpt, tgl lahir Pekerjaan Pendidikan
kelamin keluarga umur
1. Tn. S Laki-laki Ayah Magetan, 27-03- Karyawan Swasta SMA
1973
2. Ny. K Perempuan Ibu Grobogan, 04- Ibu rumah tangga SMA
04-1977
3. Nn. C Perempuan Anak Grobogan, 30- Pelajar/ Mahasiswa Mahasiswa
04-1998
4. An. W Laki-laki Anak Bandung, 12-02- Pelajar/ Mahasiswa Belum tamat SD
2008

Genogram

stroke

Keterangan : = Laki-laki

= Perempuan

= Laki-laki meninggal

= Perempuan meninggal

= Perkawinan

= Keturunan
6. Tipe keluarga : Keluarga Inti
7. Suku bangsa : Jawa
8. Agama : Islam
9. Status sosial ekonomi keluarga : Pendapatan keluarga dari suami yang bekerja sebagai karyawan swasta. Dan
istri membantu perekonomian dengan bisnis suatu produk. Keluarga Tn. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
untuk biaya kuliah anak pertama, kebutuhan sekolah anak kedua, kebutuhan istri dan rumah dengan
pendapatan dari keduanya sangat mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
10. Aktifitas rekreasi keluarga : Setiap 1 bulan sekali setelah gajian Tn. Keluarga ini selalu menyempatkan untuk
makan diluar/ restoran serta belanja bulanan bersama-sama.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahap 5
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : -
13. Riwayat keluarga inti : Imunisasi untuk anak pertama dan kedua lengkap, keluarga Tn. S memiliki jaminan
kesehatan. Beberapa bulan lalu Tn.S memeriksakan diri kedokter karena gula darahnya naik dan baru
beberapa bulan terakhir, dan keluarganya pun saling menjaga untuk mengontrol gula darah Tn.c dan menjaga
kesehatan. Anak pertama pernah masuk RS karena Thypoid selama 7 hari.
14. Riwayat keluarga sebelumnya : Tn.S Mempunyai riwayar penyakit DM , Ny. K Mempunyai riwayar penyakit
hipertensi

III. Pengkajian lingkungan


15. Karakteristik rumah : jumlah ruangan 11 , jumlah jendela 6, jarak septik tank dengan sumber air 500 meter,
sumber air minum yang digunakan adalah galon isi ulang.

KAMAR PINTU TEMPAT TOREN


DAPUR
2
RUANG RUANG TAMU
TAMU TEMPAT PENYIMPANAN
KAMAR TANGGA BARANG
1 TANGGA 2
TANGGA KAMAR PINTU
3
DAPUR WC
KAMAR 4 TANGGA KAMAR 5
LANTAI 1 LANTAI 2 LANTAI

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Karakteristik tetangga ramah, selalu menegur sapa. Lingkungan
fisiknya Setiap seminggu sekali ada kerja bakti. Kesepakatan di tempat tinggal Tn. S untuk tidak membuang
sampah sembarangan karena lokasi ini rawan terjadinya banjir.
17. Mobilitas geografis keluarga : Keluaraga Tn. S mempunyai rumah ini sejak anak pertama tk. Dan sekarang
mempunyai rumah baru di daerah manggahang baleendah untuk tempat tinggal kedua apabila terjadi banjir
di rumah ini.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :Waktu untuk berkumpul setiap hari dipagi hari dan
malam hari saat keluarga akan pergi melakukan aktivitas masing-masing serta setelah pulang dari
kegiatannya. Dan selalu menghabiskan waktu sebulan sekali untuk pergi bersama dan interaksi dengan
masyarakat baik dengan saling menyapa dan membantu.
19. Sistim pendukung keluarga : Jumlah anggota yang sehat ada anak-anaknya. Anak Tn. S mempunyai alat
gula darah sewaktu untuk mengontrol gula darah Tn. S , dan punya alat-alat tekanan darah untuk mengetahui
perkembangan tekanan darah Ny. K

IV. Struktur keluarga


20. Pola komunikasi keluarga : Komunikasi antar anggota keluarga menggunakan bahasa sunda, indonesia dan
jawa.
21. Struktur kekuatan keluarga : kekuatan keluarga berada pada ibu karena ibu yang mengurus dan mengatur
semuanya. Dalam pengambilan keputusan menggunakan musyawarah terlebih dahulu.
22. Struktur peran : Tn.S sebagai pencari nafkah, Ny. K Sebagai ibu rumah tangga, membantu perekonomian
keluarga dengan berjualan produk, mengurus kedua anaknya. Nn. C sebagai anak, membantu sag ibu untuk
membereskan rumah serta membantu adiknya belajar. An. w sebagai anak, juga mengikuti kegiatan yang
dilakukan oleh ibunya.
23. Nilai atau norma keluarga : Keluarga Tn. S beranggapan bahwa apabila pikiran kita sehat, maka fisik kita
akan mengikuti. Tidak ada pantangan makanan, hanya saja tidak boleh berlebihan.

V. Fungsi keluarga
24. Fungsi afektif : Gambaran diri baik, anggota keluarga sangat percaya diri dalam melakukan aktivitas sehari-
hari. Saling memiliki satu sama lain dengan tidak pernah meninggalkan anggota keluarga apabila akan pergi-
pergian. Dukungan keluarga sangat baik antar anggota dilihat dari kepercayaan diri anak-anaknya serta
perkembangan psikologisnya. Kehangatan diciptakan oleh anak-anaknya yang selalu berkumpul untuk
melakukan kegiatan bersama dengan saling menghargai dengan mempunyai batasan-batasan tersendiri.
25. Fungsi sosialisasi :Interaksi antar keluarga baik, dilihat dari verbal yang sopan serta komunikasi dengan
media sosial tidak pernah putus. Anggota keluarga mempunyai prinsip untuk tidak pulang sampai larut
malam, menghormati yang lebih tua dan menghormati budaya-budaya setempat.
26. Fungsi perawatan kesehatan : Keluarga klien mengetahui pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab
tentang penyakit yang diderita, serta pengaruhnya bagi Tn dan Ny. Persepsi keluarga terhadap penyakitnya
bahwa apabila tidak dikelola dengan baik maka ditakutkan terjadi komplikasi. Maka anggota keluarga selalu
saling menjaga. Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah ? bahwa
penyakit yang diderita Tn.S dan Ny. K Apabila dibiarkan akan menyebabkan dan ini disebabkan oleh .
penyakit ini bisa sembuh atau tidak. Keluarga merasakan ada masalah kesehatan, tapi tidak menyerah akan
sakitnya, tidak merasa takut, tidak bersifat negatif terhadap masalah kesehatan karena fasilitas
kesehatannya terjangkau dan percaya terhadap kesehatan dan tidak pernah mendapat informasi yang salah.
Keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan dengan mempunyai fasilitas yang
diperlukan, keluarga mengetahui upaya peningkatan dan pencegahan. Keluarga memiliki kerabat dekat di jl
radio , sehingga apabila ada sesuatu bisa membantu mereka. Keluarga mengetahui bahwa dengan
pemeliharaan lingkungan selai bisa menguragi risiko terjadi penyakit lagi juga bisa mencegah penyakit-
penyakit baru yang bisa saja terjadi kapan saja. keluarga mengetahui pentingnya hygiene dan sanitasi
dengan sering mengikuti kerja bakti serta tidak membuang sampah sembarangan. keluarga mengetahui
bahwa untuk mencegah terjadinya penyakit DM maka yang harus dilakukan adalah mengubah pola hidup
dn makanan. Keluarga Tn. S mendukung sanitasi yang baik dan bersih karena selain keluarganya yang
sehat, tetangga dan masyarakat yang lain juga sama. Keluarga Tn. S sangat kompak dilihat dari sikap dan
perilaku yang sama serta jarang adanya perbedaan pendapat. Keluarga mengetahui fasilitas kesehatan
terdekat ada puskesmas, rs swasta dan ada rs umum daerah, dengan adaya fasilitas kesehatan, keluarga
lebih merasa tidak khawatir akan terjadinya sesuatu dan selalu mendapatkan informasi terbaru akan sesuatu.
Tingkat kepercayaan sangat kuat dengan selalu mengunjungi fasilitas kesehatan karena jarak yang
terjangkau dan tidak mempunyai pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan.
27. Fungsi reproduksi : Jumlah anak 2. Rencananya 2 anak lebih baik. Metoda yang digunakan keluarga dalam
upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga adalah KB Suntik
28. Fungsi ekonomi : Kebutuhan sandang, pangan dan papan sangat tercukupi yang dapat dilihat dari anggota
keluarga yang sehat, serta fasilitas-fasilitas yang dipunyai di rumahnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Keluarga Tn.S memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam upaya peningkatan status
kesehatan seperti posyandu dan puskesmas terdekat.
VI. Stress dan koping keluarga
29. Stressor jangka pendek dan panjang : tidak terduga
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : Apabila muncul stressor biasanya keluarga luangin
waktu untuk bermain setiap 1 minggu sekali.
31. Strategi koping yang digunakan : Dengan terapi rekreasi.
32. Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada didapatkan adanya cara keluarga mengatasi masalah secara
maladaptif.

VII. Pemeriksaan fisik :


TTV Tn. S : TD : 120/80 mmHg, R : 21x/m, N : 87 X/m, S : 36,2
TTV Ny. K : TD : 120/90 mmHg, R : 22x/m, N : 91 X/m, S : 36,1
TTV Nn. C : TD : 110/70 mmHg, R : 20x/m, N : 88 X/m, S : 36,2
TTV An. W : TD : 100/70 mmHg, R : 24x/m, N : 89X/m, S : 36,2

VIII. Harapan keluarga : Semoga nanti lagi mah, ada pengecekan ke rumah-rumah dari petugas kesehatan sesuai
iklan kemenkes soalnya jarang ada dan harus kita yang pergi ke fasilitas kesehata.

ANALISA DATA

Data Interpretasi data Masalah

S : ….. Kaitkan 5 Tugas Klg Peningkatan status kesehatan pada


Tn. S dan

O : …..

Daftar : Diagnosa keperawatan keluarga

1.
2.
3.
4.
Dst
FORMAT PENAPISAN MASALAH

Diagnosa : …………………………………………………………….

Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang sehat)
b. Ancaman kesehatan
c. Keadaan sejahtera

2. Kemungkinan masalah dapat diubah


a. Mudah
b. Sebagian
c. Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk dicegah
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus segera ditangani
b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan

FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi Rasional


Umum Khusus Kriteria Standar
CATATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

No Tgl Diagnosa Tindakan Paraf

EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal Diagnosa Catatan perkembangan Paraf

Anda mungkin juga menyukai