Anda di halaman 1dari 7

Olah Gerak Tarpon Monopod Dengan Variasi Peletakkan Kabel

Penopang

Yoyok Setyo H, ST, MT, Ph.D1) Ivandito Herdayanditya2), Stefian Fernando


Manurung2), Claudio Cendekiawan2)

Staf Pengajar Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS (1)


Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS (2)
Email. ivanditoherdayanditya@gmail.com (2)

Abstract

Tarpon Monopod merupakan minimal platform dengan kabel penopang dan caisson yang
digunakan untuk mengembangkan ladang minyak kecil. Studi ini menampilkan struktur
tarpon monopod pada kedalaman 76 meter. Tarpon monopod ini dimodelkan dalam
bentuk model matematika dengan memanfaatkan lumped mass model. Sistem kabel pada
struktur ini dimodelkan sebagai pegas dengan kekakuan tertentu. Jumlah kabel yang
dimodelkan sebanyak dua buah. Perhitungan dilakukan dengan memperhatikan variasi
peletakkan kabel pendukung. Variasi dilakukan dengan meletakkan titik cantol diatas titik
COG, tepat di titik COG, dan dibawah titik COG.

Kata Kunci: Tarpon Monopod, Guyed, Caisson

1.1 Latar Belakang banyak inovasi di bidang desain


teknologi lepas pantai untuk lapangan
Dewasa ini, ladang minyak dan gas yang
minyak dan gas yang lebih kecil.
lebih kecil akan dianggap sebagai
Umumnya, tarpon platform terdiri dari
sumber pendapatan dan pengembangan
main caisson guyed dengan tiga set kabel
ekonomi potensial. Untuk itu harus
ke anchor piles yang dipancang ke dasar
dikembangkan lagi teknologi lepas
laut. Yang menonjol perbedaannya
pantai konvensional seperti multi leg
antara Tarpon monopod jika
space frame platforms atau floating
dibandingkan dengan jacket platform
systems. Penemuan mengenai teknologi
konvensional adalah desain dan proses
lepas pantai sangat bergantung dengan
fabrikasinya yang simple.
harga minyak, teknologi inovatif dan
kebijakan perusahaan. Tarpon monopod,
atau juga dikenal sebagai cable guyed
caisson, merupakan salah satu dari
1
1.2 Sejarah Tarpon Monopod ini menunjukkan bahwa desain dari
caisson tunggal dan tipe tripod dapat
Tarpon monopod pertama kali digunakan
menjadi struktur efisien yang
pada tahun 1987 dengan Stolt Comex
menyediakan performa yang baik dalam
Seaway selaku pemilik paten dari system
kapasitas struktur, kapasitas produksi,
ini. Pada perkembangannya pada tahun
dan menyimpan biaya sisa jika
1999, terdapat 37 tarpon monopod yang
dibandingkan dengan desain struktur
beroperasi di teluk mexico, afrika barat
anjungan lepas pantai konvensional pada
dan Indonesia. Saat ini ada lebih dari 56
masa lampau.
Tarpon platform yang digunakan di
seluruh dunia. Platform ini telah
dipasang di seluruh dunia pada
kedalaman air mulai 60 kaki hingga 350
kaki.

1.3 Review Tarpon Monopod

Subrata K. Chakrabakti pada


publikasinya – Handbook of Offshore
Engineering Vol. 1 mendeskripsikan
minimal platform sebagai anjungan
Gambar 1.1 Model dari Tarpon
produksi terpancang dengan dek kecil
Monopod
yang digunakan untuk mengembangkan
ladang minyak kecil di shallow water. Susunan mayor dari substructure Tarpon
Konfigurasi minimum untuk anjungan monopod terdiri dari central caisson,
ini adalah akomodasi untuk maksimal 10 yang mampu mengakomodasi lebih dari
ladang sumur, dek kecil yang berfunngsi satu sumur. Caisson ini stabil dengan
untuk mengakomodasi wire line unit, ditopang tiga kabel dengan jarak 120
separator dan kepala sumur, crane, dan derajat tiap kabelnya. Tiap set dari kabel
boat landing terkadang juga helideck. ini terdiri dari dua wire ropes dengan
ujung satunya terpancang ke bawah mud
Buacharoen dalam publikasinya
line, dan ujung satunya terpancang ke
mengenai studi penggunaan minimal
caisson dibawah water line. Pada
platform di perairan Nova Scotian
umumnya, kabel anchor akan didesain
Offshore (NSO), Eastern Canada,
untuk membentuk sudut 35 derajat dari
menyimpulkan bahwa, Hasil dari studi
dasar mudline, memberikan perkiraan
2
jarak horizontal dari anchor piles ke Momen Inersia,
5.E+08
caisson sebesar 70% kedalaman air. I= kg.m^2

2.1 Model Matematis


Properti Guyed Tower
Model matematis assumed lumped-mass
kedalaman, d = 76.20 m
digunakan untuk mencari solusi gerak
tinggi jacket, H = 82.20 m
tarpon monopod. Tanah dimodelkan
tinggi pondasi, p = 34.60 m
dengan memberi kekakuan tanah baik
massa topside, m = 184.80 ton
secara lateral maupun rotasional. Kabel
massa jacket, mj = 800.00 ton
penopang dimodelkan sebagai kekakuan.
massa pondasi, mp = 150.34 ton
Massa Topside dimisalkan sebagai point
mass. Caisson dan pondasi dimodelkan
sebagai elemen batang Properti Pondasi
Outside Diameter, OD= 182.88 Cm
Modulus Elastisitas, E = 30000.00 Mpa
Momen Inersia, I = 2.E+04 kg.m^2

3.1 Energi Potensial

Berdasarkan model matematis pada


Gambar 2.1 Model Matematis Elemen Gambar 2.2 Maka dapat dicari
Batang persamaan energy potensial sebagai
berikut yang merupakan energy potensial
2.2 Properties Caisson
dari kekakuan tanah, kekakuan mooring,
Sebagai studi kasus pada paper kali ini, kekakuan caisson dan kekakuan pondasi
monopod yang digunakan merupakan
1 𝑃
𝑉 = 2 ∫0 𝐸𝐹 𝐼𝐹 (𝑉 ′′ )2 𝑑𝑥 +
property dari monopod yang
1 𝑑+𝑃 1 2
disampaikan oleh Eik, et al (2014). ∫ 𝐸𝐽 𝐼𝐽 (𝑉 ′′ )2 𝑑𝑥 + 𝐾𝑠𝑜𝑖𝑙 𝑉𝑠𝑜𝑖𝑙 +
2 𝑃 2
1 1
Caisson Properti 2(2 𝐾𝑚 𝑉𝑚2 ) +2 𝐾𝑟 ɵ2𝑟 ..................(3.1)
Outside Displacement dari bangunan dapat
213.36
Diameter, OD = cm dimodelkan sebagai mode gerak dengan
Tebal, t = 3.18 cm persamaan:
Modulus
21000.00 𝑉(𝑥, 𝑡) = ∑𝑁
𝒾=1 𝜑(𝑥)𝑖 𝑣(𝑡)𝒾 ............(3.2)
Elastisitas, E = kN/cm2

3
Dengan N sebagai derajat kebebasan, ϕ 𝑃
𝐾𝒾𝑗 = ∫0 𝐸𝐹 𝐼𝐹 𝜑′′𝒾 𝜑′′𝑗 𝑑𝑥 +
sebagai mode gerak sebagai fungsi posisi 𝑃+𝑑
∫0 𝐸𝐽 𝐼𝐽 𝜑′′𝒾 𝜑′′𝑗 𝑑𝑥 +
dan v sebagai kecepatan sebagai fungsi
𝐾𝑠𝑜𝑖𝑙 𝜑𝒾(𝑃) 𝜑𝑗(𝑃) + 2 𝐾𝑚 𝜑𝒾(𝑚) 𝜑𝑗(𝑚) + 𝐾𝑟
waktu
𝜑′𝒾(𝑃) 𝜑′𝑗(𝑃) ....................(3.5)
Dengan mengkombinasikan Persamaan
(3.1) dan Persamaan (3.2) Maka didapat: Dengan menggunakan variasi
peletakaan kabel pendukung terhadapa
1 𝑃
𝑉= ∫ 𝐸 𝐼 (∑2𝒾=1 𝜑𝒾′′ 𝑣𝒾 )2 𝑑𝑥 +
2 0 𝐹 𝐹 COG (Center of Gravity) didapat:
1 𝑑+𝑃
∫𝑃
𝐸𝐽 𝐼𝐽 (∑2𝒾=1 𝜑𝒾′′ 𝑣𝒾 )2 𝑑𝑥 +
2
1
𝐾𝑠𝑜𝑖𝑙 (∑2𝒾=1 𝜑(𝑃) 𝑣𝒾 )2 +
2
1. Letak kabel pendukung di atas
𝐾𝑚 (∑2𝒾=1 𝜑(𝑚) 𝑣𝒾 )2
COG sejauh 20 m
1
+2 𝐾𝑟 (∑2𝒾=1 𝜑(𝑃) 𝑣𝒾 )2 ..................(3.3)
k11 1.25E+07 N/m
Persamaan tersebut dapat k12 3.70E+06 N/m
disederhanakan menjadi: k21 3.70E+06 N/m
k22 4.83E+17 N/m
𝑉
2 2
1 𝑃
= ∫ 𝐸𝐹 𝐼𝐹 ∑ ∑ 𝜑′′𝒾 𝜑′′𝑗 𝑑𝑥 𝑣𝒾 𝑣𝑗
2 0 2. Letak kabel pendukung sama
𝒾=1 𝑗=1
2 2 dengan COG
1 𝑃+𝑑
+ ∫ 𝐸𝐽 𝐼𝐽 ∑ ∑ 𝜑′′𝒾 𝜑′′𝑗 𝑑𝑥 𝑣𝒾 𝑣𝑗
2 0 k11 1.25E+07 N/m
𝒾=1 𝑗=1
2 2 k12 3.70E+06 N/m
1
+ 𝐾𝑠𝑜𝑖𝑙 ∑ ∑ 𝜑𝒾(𝑃) 𝜑𝑗(𝑃) 𝑣𝒾 𝑣𝑗 k21 3.70E+06 N/m
2
𝒾=1 𝑗=1
k22 4.83E+17 N/m
2 2

+ 𝐾𝑚 ∑ ∑ 𝜑𝒾(𝑚) 𝜑𝑗(𝑚) 𝑣𝒾 𝑣𝑗
𝒾=1 𝒾=1
3. Letak kabel pendukung di bawah
2 2

+ ∑ ∑ 𝜑′𝒾(𝑚) 𝜑′𝑗(𝑚) 𝑣𝒾 𝑣𝑗 COG sejauh 20 m


𝒾=1 𝑗=1
k11 1.25E+07 N/m
.............(3.4)
k12 3.70E+06 N/m
Berdasar persamaan (3.4) Maka k21 3.70E+06 N/m
komponen kekakuan dalam mode k22 4.83E+17 N/m
tertentu dapat ditulis sebagai

4
Nilai kekakuan dari struktur tidak terlalu matematis yang sudah dibuat, persamaan
banyak berubah signifikan dengan energy kinetik ditampilkan sebagai
perpindahan letak posisi dikarenakan berikut:
perubahan kekakuan kabel pendukung 1 𝑃
𝑇 = 2 ∫0 𝜌𝐹 𝐴𝐹 (𝑣̇ )2 𝑑𝑥 +
jauh lebih kecil disbanding kekakuan
1 𝑑+𝑃 1
total. Dengan kekakuan kabel ∫ 𝜌𝐽 𝐴𝐽 (𝑣̇ )2 𝑑𝑥 + 𝑚 𝑣̇ 2 ..........(3.6)
2 𝑃 2
pendukung:
Dengan mengkombinasikan persamaan
1. Letak kabel pendukung di atas 3.2 dan persamaan 3.6 , didapat
COG sejauh 20 m 1 𝑃
𝑇 = 2 ∫0 𝜌𝐹 𝐴𝐹 (∑2𝒾=1 𝜑𝒾 𝑣̇ 𝒾 )2 𝑑𝑥 +
k11 4,80E+01 N/m 1 𝑑+𝑃
k12 3,89E+01 N/m ∫ 𝜌𝐽 𝐴𝐽 (∑2𝒾=1 𝜑𝒾 𝑣̇ 𝒾 )2 𝑑𝑥 +
2 𝑃
k21 3,89E+01 N/m 1
𝑚 (∑2𝒾=1 𝜑𝒾 𝑣̇ 𝒾 )2 … … … … (3.7)
k22 3,15E+01 N/m 2

Maka komponen massa pada persamaan


2. Letak kabel pendukung sama gerak dapat dicari sebagai:
dengan COG 𝑃
𝑚𝑖𝑗 = ∫0 𝜌𝐹 𝐴𝐹 𝜑𝒾 𝜑𝑗 𝑑𝑥 +
k11 2,99E+01 N/m 𝑑+𝑃
∫𝑃 𝜌𝐽 𝐴𝐽 𝜑𝒾 𝜑𝑗 𝑑𝑥 + 𝑚𝜑𝒾 𝜑𝑗 … … (3.8)
k12 1,91E+01 N/m
k21 1,91E+01 N/m
Variasi dari posisi letak kabel pendukung
k22 1,22E+01 N/m
tidak berdampak pada energy kinetic
system sehingga komponen massa dari
3. Letak kabel pendukung di bawah
system tersebut adalah sama:
COG sejauh 20 m
m11 3.182.E+05 Kg
k11 1,60E+01 N/m
k12 7,49E+00 N/m m12 2.291.E+05 Kg
k21 7,49E+00 N/m m21 2.291.E+05 Kg
k22 3,50E+00 N/m m22 1.745.E+05 Kg

3.2 Energi Kinetik


3.3 Persamaan Gerak
Energi Kinetik juga perlu dicari untuk
Berdasarkan massa yang didapat maka,
menyelesaikan persamaan gerak. Energi
persamaan gerak dapat ditulis
kinetic berasal dari pergerakan topside,
caisson dan pondasi. Berdasar model

5
𝑚11 𝑚12 𝑣̈ 1 𝑘11 𝑘12 𝑣1 3. Letak kabel pendukung di bawah
[𝑚 𝑚22 ] {𝑣̈ 2 } + [𝑘21 ]{ } =
21 𝑘22 𝑣2
COG sejauh 20 m
0 ..... (3.9)
T1 1.00379594194 s
3.4 Frekuensi Natural
T2 0.00000088555 s

Dengan memasukkan nilai tiap


kondisi dari sub bab energi potensial dan
Nilai periode natural untuk kondisi
energi kinetik dalam persamaan seperti
peletakan kabel pendukung dengan
dibawah ini, maka nilai frekuensi natural
rentang 40 m tidak terlalu berpengaruh.
akan didapatkan.
Hal ini ditunjukan dengan nilai periode
natural yang relatif sama.

Sebagai validasi nilai periode tersebut


dapat dibandingkan dengan perhitungan
Frekuensi natural dapat dihubungkan platform yang sama yang dilakukan oleh
dengan periode natural dengan hubungan Hussim et all, menggunakan software
2𝜋 SACS
𝑇= ...............(3.10)
𝜔

Maka akan didapatkan nilai periode


natural untuk dua mode gerak dari
beberapa kondisi, antara lain:
Terdapat perbedaan sebesar 50% antara
1. Letak kabel pendukung di atas
perhitungan lumped mass dengan Finite
COG sejauh 20 m
Element Method. Hal ini disebabkan
T1 1.00379594194 S karena kekakuan tanah dihitung dengan
T2 0.00000088555 S memperhatikan per layer, sedangkan
pada analisa manual, kekakuan tanah

2. Letak kabel pendukung sama hanya dihitung sebagai kekakuan di

dengan COG seabed.

T1 1.00379594194 s 3.5 Mode Gerak

T2 0.00000088555 s Persamaan mode gerak dapat ditentukan


dengan menggunakan matrix

𝑘 𝑘12 𝑚11 𝑚12 𝑈1


{[ 11 ] − 𝜔2 [𝑚 𝑚22 ]} {𝑈2 } = 0
𝑘21 𝑘22 21

6
Persamaan matrix diatas terdiri dari dua 3.6 Kesimpulan
persamaan. Dengan mengambil salah
Pada analisa kali ini letak posisi kabel
satu persamaan maka didapat, mode
penopang (guyed) tidak berpengaruh
gerak:
signifikan terhadap gerak monopod. Hal
𝑈1 𝑚12 𝜔𝑖2 −𝑘12 ini disebabkan kekakuan kabel jauh lebih
𝛽𝑖 = = ……(3.11)
𝑈2 𝑘11 −𝑚11 𝜔𝑖2
kecil dibandingkan kekakuan bangunan.
Analisa lebih jauh mengenai gerak
monopod dengan kekakuan yang cukup
Maka didapat untuk frekuensi 1:
besar mungkin akan memberi pengaruh
U1 1.00000000 yang lebih signifikan.
=
U2 0.00002350
Daftar Pustaka

Buachareon, J. (2010). Cost and


Practical Based Concept for Innovative
Design of Minimum Offshore Structures
(Master's Thesis). Thailand: School of
Engineering and Technology, Asian
Institute of Technology.

Chakrabarti, S. K. (2005). Handbook of


Offshore Engineering Vol.1 . Offshore
Maka didapat untuk frekuensi 2:
Structure Inc. Illinois, USA: Elsevier.
U1 1.00000000
= Lee Hsiu Eik (2014). Structural
U2 -1.38885109
Sensitivity of Tarpon Monopods in
Intermediate Water Depths for Marginal
Field Development

Anda mungkin juga menyukai